Anda di halaman 1dari 12

MODUL PRAKTIKUM

GENETIKA

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2023
PRAKTIKUM I
PEWARNAAN DAN PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR
BAWANG

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan pewarnaan
kromosom menggunakan pewarna asetokarmin, serta dapat mengidentifikasi
fase-fase mitosis pada sel akar bawang.

Alat dan Bahan


Bawang Pipet tetes
Gelas Aqua Larutan HCl 1 M
Akuades Kertas tisu
Tusuk sate Larutan asetokarmin
Scalpel atau silet Bunsen
Kaca preparat dan kaca penutup Mikroskop

Metode
Induksi pertumbuhan akar bawang
1. Tusuk bagian tengah bawang menggunakan tusuk sate secara horizontal.
2. Letakkan bawang di atas gelas Aqua (posisi bawang dalam keadaan
melayang) dengan tusuk sate sebagai penyangga.
3. Isi gelas Aqua dengan akuades hingga permukaan air MENDEKATI
permukaan bawah bawang, namun tidak bersentuhan secara langsung.
4. Inkubasi bawang pada suhu ruang, amati setiap hari hingga akar bawang
tumbuh dari bagian bawah bawang.

Pewarnaan dan pengamatan fase mitosis pada sel akar bawang


1. Potong bagian ujung akar bawang (1 cm) dan letakkan di atas kaca
objek. Potong kembali potongan akar 1-2 mm dari bagian ujung akar.
2. Teteskan larutan HCl 1 M pada potongan akar hingga seluruh bagian
akar terendam, dan diamkan selama 10-15 menit. Serap kelebihan HCl
menggunakan tisu.
3. Teteskan larutan asetokarmin hingga seluruh bagian akar terendam dan
diamkan selama 5-10 menit. Teteskan kembali asetokarmin apabila
larutan pada preparat kering.
4. (Opsional) Cacah potongan akar bawang menggunakan scalpel atau
silet.
5. Serap kelebihan asetokarmin menggunakan tisu, dan perhatikan supaya
tisu tidak mengenai potongan akar.
6. Lewatkan kaca preparat di atas api, hindari kontak antara kaca preparat
dan api yang terlalu lama agar larutan pewarna tidak sepenuhnya
menguap atau mendidih, dan jangan sampaipotongan akar hangus.
7. Tutup objek dengan kaca penutup, kemudian tekan kaca penutup secara
perlahan menggunakan ibu jari atau ujung penghapus pada pensil.
8. Amati preparat menggunakan mikroskop pada perbesaran tertentu dan
cari fase-fase mitosis pada preparat akar bawang tersebut.
9. Dokumentasikan dan gambar fase yang berhasil teramati pada laporan
sementara.
PRAKTIKUM II
KARYOTYPING

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami apa yang
dimaksud dengan karyotype, menentukan kelainan genetik yang terjadi pada
sampel kromosom, dan mengivestigasi berbagai jenis penyakit genetik yang
umum terjadi.

Alat dan Bahan


Lem
Gunting
Laptop

Metode
Aktivitas 1
1. Setiap kelompok akan memperoleh 2 set karyotype manusia yang telah
diacak
2. Pasangkan setiap kromatid homolog (sister chromatids) berdasarkan
ukuran dan distribusi bagian heterokromatiknya
3. Susun karyotype (potong dan lekatkan kromatid) pada lembar jawab
yang disediakan
4. Tentukan kondisi sampel berdasarkan hasil karyotype tersebut

Aktivitas 2
1. Worksheet akan dibagi pada hari praktikum
2. Setiap mahasiswa diharapkan membawa laptop
PRAKTIKUM III
PEMBUATAN MEDIUM PEMELIHARAAN LALAT BUAH Drosophila
melanogaster

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui komposisi
medium yang dibutuhkan untuk pemeliharaan lalat buah D. melanogaster.

Alat dan Bahan


Botol selai Batang pengaduk
Autoklaf Agar
Aluminium foil Gula aren
Plastic wrap Ragi roti (Fermipan)
Timbangan meja Pisang ambon lumut
Blender Akuades
Kompor portable Metil paraben
Gelas beaker Asam askorbat

Metode
Sterilisasi alat
1. Cuci botol selai dan pinset lalu keringkan.
2. Tutup mulut botol menggunakan aluminium foil dan kencangkan
penutup menggunakan karet gelang.
3. Potong kertas saring yang akan digunakan sebagai wadah telur lalat
buah, masukkan ke dalam gelas beaker, dan tutup dengan aluminium
foil.
4. Sterilisasi botol selai, kertas saring, dan pinset menggunakan mesin
autoklaf pada suhu 121 ºC selama 20 menit.

Pembuatan medium pemeliharaan lalat buah


1. Timbang bahan-bahan medium yang dibutuhkan sesuai dengan
komposisi pada tabel berikut:
No. Nama bahan Massa bahan (gram; untuk 125 mL)
1 Pisang ambon lumut 125,00
2 Gula aren 37,50
3 Ragi roti 5,00
4 Agar 1,75
2. Blender pisang hingga halus tanpa menggunakan air.
3. Campurkan agar, gula aren, dan akuades dan panaskan hingga bahan
larut menggunakan kompor.
4. Tambahkan pisang yang telah diblender ke dalam campuran dan masak
kembali sambil diaduk.
5. Diamkan suhu campuran hingga tidak terlalu panas (sambil terus
diaduk), lalu tambahkan ragi roti, 1,25 mL metil paraben, dan 1,25 mL
asam askorbat ke dalam campuran.
6. Didihkan sekali lagi campuran, lalu bagi campuran ke dalam beberapa
botol selai yang telah disterilisasi.
7. Tutup botol dengan aluminium foil, ikat dengan karet, lalu tunggu
hingga suhu campuran dingin.
8. Medium tersebut lalu diinkubasi pada suhu 18 – 20 °C. Setiap dua hari
selama lima hari inkubasi, medium diamati untuk mengetahui ada
tidaknya kontaminan yang tumbuh pada medium tersebut.
9. Medium yang tidak terkontaminasi dan belum digunakan harus
disimpan di kulkas hingga diperlukan, untuk mencegah kontaminasi.
10. Saat akan digunakan, kertas saring lipat dimasukkan ke dalam botol
medium secara aseptik dan tutup botol diganti dari aluminium foil
menjadi sumbat busa yang telah disterilisasi dengan sinar UV.

NB:
1. 500 mL medium biasanya dibuat untuk 20 botol selai
2. Dalam keadaan normal, medium tersebut mampu bertahan untuk jangka
waktu 3 minggu.
3. Medium harus diganti jika terkontaminasi oleh jamur, bakteri, atau
semut.
PRAKTIKUM IV
PENGAMATAN FENOTIP LALAT BUAH Drosophila melanogaster
NORMAL DAN MUTAN-MUTANNYA

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui ciri-ciri D.
melanogaster normal dan membedakannya dengan yang mutan.

Alat dan Bahan


Botol selai Eter
Cawan petri Kuas
Kaca pembesar Mikroskop
Kertas tisu Lalat buah normal dan mutan

Metode
1. Pindahkan lalat ke dalam botol selai yang telah disterilisasi
sebelumnya. Tutup menggunakan busa penutup botol.
2. Gunakan masker dan basahi kertas tisu menggunakan eter.
3. Selipkan tisu ke dalam botol selai, sehingga uap eter mengisi botol selai
dan membius lalat.
4. Pindahkan lalat buah ke cawan petri dengan bantuan kuas.
5. Amati fenotip lalat seperti warna mata, bentuk sayap, warna tubuh, dan
karakteristik lainnya menggunakan bantuan kaca pembesar.
6. Amati pula keberadaan sex comb dari lalat buah menggunakan
mikroskop.
7. Dokumentasikan fenotip lalat buah normal dan mutan.
PRAKTIKUM V
PEMISAHAN PIGMEN MATA LALAT BUAH Drosophila melanogaster
NORMAL DAN MUTAN-MUTANNYA DENGAN KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi pigmen
mata D. melanogaster yang telah dipisahkan menggunakan KLT, serta
mengetahui perbedaan profil pigmen mata antara D. melanogaster wild type
dengan mutannya.

Alat dan Bahan


Botol selai Gelas beaker
Cawan petri Aluminium foil
Kaca pembesar Amonium hidroksida (NH4OH)
Kertas tisu n-propil alkohol
Eter Plat Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Kuas UV illuminator
Jarum pentul Lalat buah normal dan mutan
Batang pengaduk

Metode
1. Siapkan gelas beaker dan tuangkan larutan ammonium hidroksida dan
n-propil alkohol ke dalamnya dengan perbandingan 1:1.
2. Tutup gels beaker dan saturasi selama 15 menit.
3. Beri batas atas dan bawah pada plat KLT (batas atas = 0,5 cm; batas
bawah = 1 cm).
4. Pindahkan lalat ke dalam botol selai yang telah disterilisasi
sebelumnya. Tutup menggunakan busa penutup botol.
5. Gunakan masker dan basahi kertas tisu menggunakan eter.
6. Selipkan tisu ke dalam botol selai, sehingga uap eter mengisi botol selai
dan membius lalat.
7. Pindahkan lalat buah ke cawan petri dengan bantuan kuas.
8. Pisahkan mata lalat buah dari badannya menggunakan jarum pentul,
pindahkan mata lalat ke titikspot awal pada plat KLT.
9. Gerus secara perlahan mata lalat buah menggunakan bantuan ujung
batang pengaduk.
10. Masukkan plat KLT ke dalam gelas beaker berisi campuran ammonium
hidroksida dan n-propil alkohol hingga area di bawah batas bawah plat
terendam dengan campuran.
11. Tutup gelas beaker dan biarkan hingga eluen mencapai batas atas plat
KLT.
12. Visualisasi plat di atas sinar UV, dokumentasi, dan hitung banyaknya
spot dan masing-masing nilai Rf dari spot yang terbentuk.
PRAKTIKUM VI
KROMOSOM RAKSASA (KROMOSOM POLITEN) LALAT BUAH
Drosophila melanogaster

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui struktur dan
karakteristik kromosom politen

Alat dan Bahan


Larva instar III Drosophila Kertas penghisap
Mikroskop Pewarna asetokarmin
Kaca objek Larutan Ringer
Kaca penutup
Jarum sonde

Metode
1. Letakkan satu tetes larutanRinger pada kaca objek
2. Letakkan seekor larva Drosophila pada tetes larutan tersebut
3. Letakkan di bawah mikroskop dan lakukan isolasi kelenjar ludah
dengan cara:
a. Tusuk larva dengan jarum sonde
b. Tusukkan jarum sonde yang lain di daerah mulut
c. Secara hati-hati, tarik bagian mulut ke depan
d. Kelenjar ludah akan segera tampak, seperti sepasang kantung
berwarna putih transparan
e. Bersihkan kelenjar ludah dari lemak dan bagian-bagian lain
yang masih melekat
f. Buang sisa tubuh yang tidak diperlukan
4. Teteskan satu tetes zat warna asetokarmin pada kelenjar ludah dan
warnai selama 10 – 15 menit
5. Secara hati-hati, letakkan kaca penutup
6. Letakkan kaca objek di antara lipatan kertas penghisap
7. Tekan dengan ibu jari secara hati-hati
8. Periksa di bawah mikroskop dan gambarkan struktur kromosom politen
yang diamati
PRAKTIKUM VII
PENYILANGAN LALAT BUAH Drosophila melanogaster

Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami siklus hidup
serta melakukan pemeliharaan dan penyilangan lalat buah Drosophila
melanogaster.

Alat dan Bahan


Koloni Drosophila melanogaster beserta mutan-mutannya
Medium pemeliharaan
Botol medium dan sumbat busa
Mikroskop
Etherizer dan re-etherizer
Botol eter dan pipet tetes
Kertas saring
Cawan petri
Kuas halus
Morgue (botol berisi detergen atau alkohol 70 %)

Metode
1. Buat medium pemeliharaan lalat

2. Untuk pemeliharaan lalat, beberapa pasang induk diambil dari botol


koloni. Untuk pemeliharaan rutin, lalat tidak perlu dibius terlebih
dahulu, tetapi langsung dipindahkan ke dalam botol medium yang baru
secara berhati-hati.

3. Pada pemeliharaan dengan tujuan penyilangan, langkah-langkah yang


perlu dilakukan adalah:
a. Masukkan lalat ke dalam botol etherizer hingga pingsan
b. Dalam keadaan pingsan, pilih lalat yang kita inginkan
c. Sebelum lalat kembali sadar, pindahkan lalat yang telah dipilih
ke dalam botol medium baru
d. Perhatikan saat memasukan ke dalam medium baru, lalat
diletakkan di atas kertas saring, agar tidak tercebut ke dalam
medium. Bila sayap basah, maka lalat tidak dapat terbang dan
kemudian mati.
e. Simpan koloni lalat itu di dalam lemari berventilasi atau
tempatkan di ruangyang sejuk tidak terkena cahaya matahari
langsung (suhu optimum pertumbuhan 25 – 30 °C)
Siklus hidup Drosophila melanogaster
Jam Hari ke- Stadium
0 0 Telur diletakkan
22 1 Embrio menetas (instar I)
47 2 Pergantian kulit I (instar II)
70 3 Pergantian kulit II (instar III)
118 4 Pembentukan puparium
122 5 Pergantian kulit prepupal (instar IV)
130 6 Pigmentasi mata
167 7 Imago keluar dari puparium dengan sayap
214 8 Masih terlipat
215 9 Sayap merentang
Dewasa (imago)

Perlakuan Drosophila melanogaster


A. Pembiusan
Tujuan: memilih parental, pengamatan, perhitungan hasil persilangan
Cara:
1. Pindahkan koloni lalat ke dalam botol kosong beralas busa. Ketuklah
dengan hati-hati agar lalat dapat jatuh ke dasar botol.
2. Botol berisi lalat kemudian dibuka sumbat namun secepat itu pula
tempelkan mulut botol pada etherizer (botol pembius berisi eter dosis
rendah)
3. Tutup etherizer dengan sumbat gabus berkapas
4. Tetesi kapas dengan eter, namun jangan terlalu banyak karena dapat
menyebabkan lalat mati
5. Lalat yang sudah pingsan (ditandai dengan tidak bergerak) harus
dipindahkan ke cawan petri untuk diamati, dipilah dan dihitung
6. Bila pengamatan belum selesai, lalat yang sudah sedikit bergerak
dimasukkan kembali ke etherizer untuk dilakukan pembiusan ulang
7. Lalat yang lepas karena tidak cermatnya pengerjaan harus cepat
dibunuh

B. Pengisolasian virgin
Lalat betina dapat menyimpan dan menggunakan sperma hasil suatu
inseminasi semasa reproduksi untuk jangka waktu yang panjang. Lalat betina
virgin dapat mengadakan perkawinan pada umur 8 jam setelah menetas dari
pupa. Untuk menjamin virginitas, harus dipilih dan dikumpulkan lalat-lalat
betina virgin yang berumur kurang dari 8 jam sebelum dilakukan penyilangan.
Cara:
1. Semua imago daro botol pemeliharaan yang sudah banyak mengandung
pupa dikeluarkan hingga tidak ada satu pun lalat yang tertinggal
2. Sebelum 8 jam, seluruh lalat yang baru keluar dari pupa dimasukkan ke
dalam etherizer untuk dibius sehingga pingsan
3. Lalat dimasukkan ke dalam petri kemudian dipilih betina yang masih
virgin

C. Penyilangan
1. Ke dalam medium yang baru dimasukkan 10 – 15 ekor lalat virgin yang
telah ditentukan
2. Silangkan dengan lalat jantan dari strain yang sama atau strain yang
berbeda dalam jumlah yang hampir sama dengan lalat betina yang
dimasukkan
3. Setelah penyilangan segera botol pemeliharaan ditandai agar tidak
tertukar
4. Tuliskan tanggal penyilangan serta notasi induk jantan dan betina
5. Dalam waktu 2 – 4 hari, sejumlah telur dan larva sudah harus muncul.
Bila tidak terlihat telur dan larva atau bila medium terkontaminasi
bakteri atau kapang, penyilangan harus diulangi secepat mungkin
6. Penyilangan yang berhasil dengan baik ditandai dengan pertumbuhan
lalat yang cepat, terdapat banyak larva dan pupa (pada hari ke-6 atau ke-
7)
7. Semua parental penyilang harus dikeluarkan agar tidak mengacaukan
perhitungan filia/keturunannya
8. Penyilangan yang baik akan menghasilkan lebih dari 200 keturunan
dalam waktu 1 minggu perhitungan

D. Penghitungan hasil penyilangan


Jumlah keturunan dari penyilangan dihitung mulai dari hari pertama
munculnya imago. Perhitungan dilakukan setiap hari selama 8 hari (tidak
boleh lebih).
Cara:
1. Lalat mula-mula dibius dengan eter di dalam etherizer sampai pingsan
2. Setelah pingsan lalat dipindahkan ke dalam cawan petri
3. Dengan menggunakan kuas kecil dan halus, lalat dipisahkan menurut
fenotip dan seksnya (tergantung dari macam penyilangan)
4. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lup atau mikroskop
binokuler
5. Hitung jumlah lalat sesuai dengan fenotip dan seksnya

Tugas
1. Amati dan catat siklus hidup Drosophila melanogaster dari telur
sampai imago!
2. Lakukanlah penyilangan monohibrid dan dihibrid Drosophila
melanogaster!

Anda mungkin juga menyukai