GENETIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2023
PRAKTIKUM I
PEWARNAAN DAN PENGAMATAN MITOSIS PADA AKAR
BAWANG
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan pewarnaan
kromosom menggunakan pewarna asetokarmin, serta dapat mengidentifikasi
fase-fase mitosis pada sel akar bawang.
Metode
Induksi pertumbuhan akar bawang
1. Tusuk bagian tengah bawang menggunakan tusuk sate secara horizontal.
2. Letakkan bawang di atas gelas Aqua (posisi bawang dalam keadaan
melayang) dengan tusuk sate sebagai penyangga.
3. Isi gelas Aqua dengan akuades hingga permukaan air MENDEKATI
permukaan bawah bawang, namun tidak bersentuhan secara langsung.
4. Inkubasi bawang pada suhu ruang, amati setiap hari hingga akar bawang
tumbuh dari bagian bawah bawang.
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami apa yang
dimaksud dengan karyotype, menentukan kelainan genetik yang terjadi pada
sampel kromosom, dan mengivestigasi berbagai jenis penyakit genetik yang
umum terjadi.
Metode
Aktivitas 1
1. Setiap kelompok akan memperoleh 2 set karyotype manusia yang telah
diacak
2. Pasangkan setiap kromatid homolog (sister chromatids) berdasarkan
ukuran dan distribusi bagian heterokromatiknya
3. Susun karyotype (potong dan lekatkan kromatid) pada lembar jawab
yang disediakan
4. Tentukan kondisi sampel berdasarkan hasil karyotype tersebut
Aktivitas 2
1. Worksheet akan dibagi pada hari praktikum
2. Setiap mahasiswa diharapkan membawa laptop
PRAKTIKUM III
PEMBUATAN MEDIUM PEMELIHARAAN LALAT BUAH Drosophila
melanogaster
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui komposisi
medium yang dibutuhkan untuk pemeliharaan lalat buah D. melanogaster.
Metode
Sterilisasi alat
1. Cuci botol selai dan pinset lalu keringkan.
2. Tutup mulut botol menggunakan aluminium foil dan kencangkan
penutup menggunakan karet gelang.
3. Potong kertas saring yang akan digunakan sebagai wadah telur lalat
buah, masukkan ke dalam gelas beaker, dan tutup dengan aluminium
foil.
4. Sterilisasi botol selai, kertas saring, dan pinset menggunakan mesin
autoklaf pada suhu 121 ºC selama 20 menit.
NB:
1. 500 mL medium biasanya dibuat untuk 20 botol selai
2. Dalam keadaan normal, medium tersebut mampu bertahan untuk jangka
waktu 3 minggu.
3. Medium harus diganti jika terkontaminasi oleh jamur, bakteri, atau
semut.
PRAKTIKUM IV
PENGAMATAN FENOTIP LALAT BUAH Drosophila melanogaster
NORMAL DAN MUTAN-MUTANNYA
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui ciri-ciri D.
melanogaster normal dan membedakannya dengan yang mutan.
Metode
1. Pindahkan lalat ke dalam botol selai yang telah disterilisasi
sebelumnya. Tutup menggunakan busa penutup botol.
2. Gunakan masker dan basahi kertas tisu menggunakan eter.
3. Selipkan tisu ke dalam botol selai, sehingga uap eter mengisi botol selai
dan membius lalat.
4. Pindahkan lalat buah ke cawan petri dengan bantuan kuas.
5. Amati fenotip lalat seperti warna mata, bentuk sayap, warna tubuh, dan
karakteristik lainnya menggunakan bantuan kaca pembesar.
6. Amati pula keberadaan sex comb dari lalat buah menggunakan
mikroskop.
7. Dokumentasikan fenotip lalat buah normal dan mutan.
PRAKTIKUM V
PEMISAHAN PIGMEN MATA LALAT BUAH Drosophila melanogaster
NORMAL DAN MUTAN-MUTANNYA DENGAN KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi pigmen
mata D. melanogaster yang telah dipisahkan menggunakan KLT, serta
mengetahui perbedaan profil pigmen mata antara D. melanogaster wild type
dengan mutannya.
Metode
1. Siapkan gelas beaker dan tuangkan larutan ammonium hidroksida dan
n-propil alkohol ke dalamnya dengan perbandingan 1:1.
2. Tutup gels beaker dan saturasi selama 15 menit.
3. Beri batas atas dan bawah pada plat KLT (batas atas = 0,5 cm; batas
bawah = 1 cm).
4. Pindahkan lalat ke dalam botol selai yang telah disterilisasi
sebelumnya. Tutup menggunakan busa penutup botol.
5. Gunakan masker dan basahi kertas tisu menggunakan eter.
6. Selipkan tisu ke dalam botol selai, sehingga uap eter mengisi botol selai
dan membius lalat.
7. Pindahkan lalat buah ke cawan petri dengan bantuan kuas.
8. Pisahkan mata lalat buah dari badannya menggunakan jarum pentul,
pindahkan mata lalat ke titikspot awal pada plat KLT.
9. Gerus secara perlahan mata lalat buah menggunakan bantuan ujung
batang pengaduk.
10. Masukkan plat KLT ke dalam gelas beaker berisi campuran ammonium
hidroksida dan n-propil alkohol hingga area di bawah batas bawah plat
terendam dengan campuran.
11. Tutup gelas beaker dan biarkan hingga eluen mencapai batas atas plat
KLT.
12. Visualisasi plat di atas sinar UV, dokumentasi, dan hitung banyaknya
spot dan masing-masing nilai Rf dari spot yang terbentuk.
PRAKTIKUM VI
KROMOSOM RAKSASA (KROMOSOM POLITEN) LALAT BUAH
Drosophila melanogaster
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengetahui struktur dan
karakteristik kromosom politen
Metode
1. Letakkan satu tetes larutanRinger pada kaca objek
2. Letakkan seekor larva Drosophila pada tetes larutan tersebut
3. Letakkan di bawah mikroskop dan lakukan isolasi kelenjar ludah
dengan cara:
a. Tusuk larva dengan jarum sonde
b. Tusukkan jarum sonde yang lain di daerah mulut
c. Secara hati-hati, tarik bagian mulut ke depan
d. Kelenjar ludah akan segera tampak, seperti sepasang kantung
berwarna putih transparan
e. Bersihkan kelenjar ludah dari lemak dan bagian-bagian lain
yang masih melekat
f. Buang sisa tubuh yang tidak diperlukan
4. Teteskan satu tetes zat warna asetokarmin pada kelenjar ludah dan
warnai selama 10 – 15 menit
5. Secara hati-hati, letakkan kaca penutup
6. Letakkan kaca objek di antara lipatan kertas penghisap
7. Tekan dengan ibu jari secara hati-hati
8. Periksa di bawah mikroskop dan gambarkan struktur kromosom politen
yang diamati
PRAKTIKUM VII
PENYILANGAN LALAT BUAH Drosophila melanogaster
Tujuan
Melalui praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami siklus hidup
serta melakukan pemeliharaan dan penyilangan lalat buah Drosophila
melanogaster.
Metode
1. Buat medium pemeliharaan lalat
B. Pengisolasian virgin
Lalat betina dapat menyimpan dan menggunakan sperma hasil suatu
inseminasi semasa reproduksi untuk jangka waktu yang panjang. Lalat betina
virgin dapat mengadakan perkawinan pada umur 8 jam setelah menetas dari
pupa. Untuk menjamin virginitas, harus dipilih dan dikumpulkan lalat-lalat
betina virgin yang berumur kurang dari 8 jam sebelum dilakukan penyilangan.
Cara:
1. Semua imago daro botol pemeliharaan yang sudah banyak mengandung
pupa dikeluarkan hingga tidak ada satu pun lalat yang tertinggal
2. Sebelum 8 jam, seluruh lalat yang baru keluar dari pupa dimasukkan ke
dalam etherizer untuk dibius sehingga pingsan
3. Lalat dimasukkan ke dalam petri kemudian dipilih betina yang masih
virgin
C. Penyilangan
1. Ke dalam medium yang baru dimasukkan 10 – 15 ekor lalat virgin yang
telah ditentukan
2. Silangkan dengan lalat jantan dari strain yang sama atau strain yang
berbeda dalam jumlah yang hampir sama dengan lalat betina yang
dimasukkan
3. Setelah penyilangan segera botol pemeliharaan ditandai agar tidak
tertukar
4. Tuliskan tanggal penyilangan serta notasi induk jantan dan betina
5. Dalam waktu 2 – 4 hari, sejumlah telur dan larva sudah harus muncul.
Bila tidak terlihat telur dan larva atau bila medium terkontaminasi
bakteri atau kapang, penyilangan harus diulangi secepat mungkin
6. Penyilangan yang berhasil dengan baik ditandai dengan pertumbuhan
lalat yang cepat, terdapat banyak larva dan pupa (pada hari ke-6 atau ke-
7)
7. Semua parental penyilang harus dikeluarkan agar tidak mengacaukan
perhitungan filia/keturunannya
8. Penyilangan yang baik akan menghasilkan lebih dari 200 keturunan
dalam waktu 1 minggu perhitungan
Tugas
1. Amati dan catat siklus hidup Drosophila melanogaster dari telur
sampai imago!
2. Lakukanlah penyilangan monohibrid dan dihibrid Drosophila
melanogaster!