Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PRAKTIKUM

MIKOLOGI

Disusun Oleh:
Umi Kulsum Nur Qomariah, M.Sc

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
JOMBANG
2022
ACARA 2
PEMBUATAN MEDIUM

A. TUJUAN
1. Melakukan Pembuatan Medium pertumbuhan jamur dengan bahan alami
2. Melakukan sterilisasi basah pada medium dan alat

B. DASAR TEORI
Substrat Jamur dapat tumbuh pada berbagai macam substrat seperti:
air, tanah, bahan makanan, makanan hasil olahan, daun, buah, tubuh serangga,
kulit manusia, dsb. Apabila spora jamur jatuh pada substrat yang sesuai dan
ditunjang oleh faktor abiotik yang mendukung, maka spora akan berkecambah
membentuk benang-benang hifa yang selanjutnya akan berkembang menjadi
miselium yang membentuk koloni jamur.
Medium alami yang dapat digunakan untuk menumnuhkan jamur
misalnya Potato Sucrose Agar (PSA). Medium PSA merupakan medium
umum yang kaya seperti halnya PDA (Potato Dextrose Agar). Sejauh ini PSA
bisa digunakan untuk menumbuhkan berbagai macam jamur/kapang / fungi
antara lain: Aspergillus sp., Pennicillium sp., Ganoderma sp., Pleurotus sp,
Trichoderma sp., Mucor sp., Rhizopus sp., dan yeast.
Apabila kapang telah tumbuh dengan baik pada medium tersebut, maka
kita dapat melakukan pengamatan morfologi koloni dan pembuatan preparate
untuk pengamatan mikroskopis.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
- Timbangan
- Sendok / pengaduk
- Gelas ukur
- Cawan petri / Lepek
- Gelas
- Kompor gas
- Autoklaf / dandang
- Pisau
- Saringan

Bahan
- Kentang
- Gula pasir 25 gram
- Agar 3-4 gram
- Aquadest 250 ml

D. PROSEDUR KERJA
1. Kentang dikupas bersih dan dicuci
2. Kentang bersih dipotong dadu kecil ukuran 1x1 cm
3. Timbang kentang sebanyak 50 gram
4. Rebus kentang dengan aquadest hingga lunak, biarkan airnya menyusut
dan jangan ditambahi.
5. Saring air rebusan kentang dan masukkan ke dalam gelas ukur
6. Tambahkan gula pasir sebanyak 25 gram lalu aduk hingga homogen
7. Tambahkan agar sebanyak 3-4 gram
8. Tambahkan aquadest hingga volume menjadi 250 ml
9. Panaskan dengan api kecil pada suhu sekitar 1000 C hingga semua agar,
gula larut sempurna
10. Masukkan ke dalam gelas. Perhatikan: volume medium maksimal
setengah dari volume gelas
11. Tutup gelas dengan plastik tahan panas atau alumunium foil
12. Sterilkan medium dengan mengukus pada autoklaf / dandang / panci
presto pada suhu 1210 C selama 15 menit.
13. Matikan api kompor, tunggu tekanan autoklaf / dandang / panci presto
turun, keluarkan medium dan dimpan di tempat bersih
14. Medium siap digunakan

E. DISKUSI
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan lengkap berdasarkan dengan hasil
praktikum yang telah anda lakukan!
1. Mengapa diperlukan medium spesifik untuk menumbuhkan jamur
tertentu?
2. Mengapa medium perlu disterilkan dulu sebelum digunakan?

F. REFERENSI

Hastuti, U.T. 2007. Penuntun Praktikum Mikologi. Malang : Laboratorium


Mikrobiologi.

Isroi. 2009. Medium untuk Pertumbuhan Jamur : Medium Kentang. (Online)


(https://isroi.com/2009/12/14/medium-untuk-pertumbuhan-jamur-
medium-kentang/), diakses 13 Desember 2022.
ACARA 3
PEMBUATAN PREPARAT KAPANG DENGAN METODE
SLIDE CULTURE

A. TUJUAN
Untuk memperoleh preparate kapang yang dibuat dengan metode slide culture.

B. DASAR TEORI
Apabila akan diamati struktur mikroskopis kapang, maka kita perlu
membuat preparate kapang. Struktur hifa, konidia, konidiofor, sporangiofor,
rhizoid yang sangat kecil dan halus pada umumnya akan mudah patah jika terkena
jarum pada saat pembuatan preparate amatan. Hal ini mengakibatkan preparat
kurang baik hasilnya pada saat pengamatan, dikarenakan tidak dapat diperoleh
preparate kapang dengan bagian-bagian yang lengkap dan utuh sesuai struktur
aslinya.
Pembuatan preparate dengan metode slide culture manjadi satu alternatif
untuk mendapatkan preparat kapang yang utuh dan lengkap jika dibandingkan
dengan preparat sederhana. Preparat dengan metode slide culture dibuat dengan
cara menumbuhkan kapang pada medium yang diletakkan pada kaca benda
sehingga diperoleh struktur kapang yang utuh dan lengkap bagian-bagiannya
setelah diinkubasikan selama 3 x 24 jam. Apabila diperoleh preparat kapang dengan
bagian yang lengkap, maka dapat digunaka untuk mendeskripsikan dan
megidentifikasi spesies kapang.

C. ALAT DAN BAHAN


ALAT
- Cawan petri / lepek
- Kaca benda
- Kaca penutup
- Jarum
- Pinset
- Pipa kaca bentuk U / V
- Autoklaf / dandang / panci presto
- Kompor gas
- Mikroskop
- Kertas bungkus
- Benang kasur
-
BAHAN
- Media PSA (Potato Sukrosa Agar)
- Biakan murni jamur / kapang
- Aquadest steril
- Tisu / kertas saring
- Larutan lactophenol
- Larutan lactophenol cotton blue
- Alcohol 70%
D. PROSEDUR KERJA
1. Atur dan tata sedemikian rupa cawan petri / lepek yang telah diberi alas tisu,
pipa kaca bentuk U/V/T dan kaca benda (Gambar A) lalu dibungkus dengan
kertas dan ditali dengan benang kasur.

Keterangan
Gambar A. Cawan Petri beserta isinya yang harus disterilisasikan
Gambar B. Preparat kapang dalam petri/lepek yang siap diinkubasi

2. Bungkus pinset dengan kertas secara rapat lalu tali dengan benang kasur.,
3. Masukkan set lepek dan pinset ke dalam oven kering untuk disterilisasi
dalam suhu 1800 C selama 2 jam. Lalu dinginkan dan simpan ditempat
bersih, biarkan dalam keadaan tertutup
4. Panaskan media PSA steril, lalu ambil dengan pipet steril kemudian teteskan
1-2 tetes pada kaca benda yang telah disterilkan.
5. Inokulasikan biakan kapang dengan jarum pada media diatas kaca benda,
kemudian tutup dengan kaca penutup dengan bantuan pinset.
Ingat: jangan menyentuh alat2 di dalam cawan petri / lepek dengan
tanganlangsung.
6. Basahi tisu alas dengan akuadest steril.
7. Tutup cawan petri / lepek.
8. Perlakuan nomor 4 – 7 dilakukan di tempat bersih dan steril dekat nyala api.
9. Inkubsikan biakan kapang dalam suhu ruangan -+250 C selama 3 x 24 jam.
10. Setelah biakan berumur 3 x 24 jam, lakukan pengamayan di bawah
mikroskop
11. Apabila nampak pertumbuhan hifa, miselium, spora, konidia, sporangiofor,
konidiofor yang tumbuh pada tepi kaca penutup, maka kaca penutup dapat
dibuka.
12. Tetesi sediaan kapang tepat pada bagian yang ditumbuhi kapang dengan
alcohol 96%, sedangkan potongan medium dibuang.
13. Kaca penutup selanjutnya diletakkan pada kaca benda yang bersih dan telah
ditetesi dengan larutan lactophenol
14. Amati preparat kapang di bawah mikroskop
15. Deskripsikan ciri-ciri kapang, lalu identifikasikan dengan merujuk pada
buku identifikasi kapang. Tentukan genus kapang yang diperiksa.

E. DISKUSI
1. Bagaimanakah kelebihan preparat yang dibuat dengan metode slide culture?
2. Mengapa dalam proses deskripsi ciri mikroskopis kapang, diperlukan
bagian-bagian yang lengkap?
3. Kendala apakah yang dialami selama pembuatan slide culture? uraikan

F. REFERENSI

Hastuti, U.T. 2007. Penuntun Praktikum Mikologi. Malang : Laboratorium


Mikrobiologi.
LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 1
PENGAMATAN PREPARAT LANGSUNG

Untuk memenuhi tugas matakuliah Mikologi yang diampu oleh


Bapak/ Ibu …..

Disusun Oleh:
Nama Mahasiswa (NIM……….)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
JOMBANG
2022
FORMAT LAPORAN

A. JUDUL PRAKTIKUM
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. DASAR TEORI
D. ALAT DAN BAHAN
E. PROSEDUR KERJA (dibuat diagram alir)
F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan praktikum ditampilkan dalam bentuk foto kemudian
dideskripsikan.

G. PEMBAHASAN
Berisi deskripsi perbandingan ataupun kesesuaian antara hasil praktikum
dengan sumber referensi dari beberapa penelitian terdahulu.

H. KESIMPULAN
I. DISKUSI
Berisi jawaban dari pertanyaan diskusi
J. DAFTAR PUSTAKA
K. LAMPIRAN
Berisi lembar acc hasil praktikum yang telah diperiksa dan ditandatangani
dosen

Anda mungkin juga menyukai