BIOLOGI TANAH
Oleh :
SAVARINA UTAMI
(2122040045)
November, 2021
Penulis
TUJUAN
Tujuan dari praktikum biologi tanah ini adalahagar mahasiswa mengetahui organisme tanah
yang ada pada tempat berbeda, respirasi mikrorrganisme, serta populasi mikroorganisme yang
ada dalam tanah.
METODOLOGI
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 September 2021 pukul 08.00-12.00. Penelitian dilakukan di
Laboratorium Tanah Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
Alat yang digunakan antara lain tabung reaksi, cawan, timbangan, laminar air flow, pipet eppendrof,
lampu bunsen, autoclaf,
C. Prosedur/Cara Kerja :
1. Mengambil sampel tanah risosfer (tanah bagian perakaran)
2. Sampel dikeringkan dan dihaluskan lalu ditimbang
3. Pencampuran (tabung reaksi 8) 1 ml dan untuk mensterilkan (9 ml)
4. 10-5 – 10-8 dipindahkan ke cawan petri
5. Inkubasi 3 hari
6. Tabung reaksi setelah di isi di tutup aluminium (kertas)
7. Sterilisasi selama 30 menit
8. Mengambil sampel tanah
9. Kemudian ditimbang 10,01 gr
10. Sampel tanah digerus hingga halus
11. Dilarutkan dengan larutan fisiologis 90 ml
12. Dipindahkan ke wadah yang telah steril
13. Homogenisasi alat vortes miksar 10 menit
14. Tabung reaksi yamg telah di autoclaf dipindahkan di Laminar Air Flow
15. Penutup tabung reaksi di buka dan dipanaskan
16. Masukkan larutan tanah menggunakan pipet eppendrof
17. Tutup kembali lalu aduk sebentar menggunakan vorlex dilanjut hingga tabung reaksi
minus delapan
18. Larutan sampel 10-5 – 10-8 dipindahkan pada media
19. Sebelumnya media di balik dan dipanaskan
20. Panaskan alat plating dan disimpan
21. Inkubasi selama waktu yang telah ditentukan.
B. Pembahasan
Lima kelompok utama mikroorganisme yang terdapat dalam tanah yaitu bakteri, actynomi –
cetes, fungi, algae, dan protozoa. Jumlah bakteri yang ada dalam tanah dipengaruhi oleh berbagai
kondisi yang mempengaruhi kondisi pertumbuhannya seperti temperatur, kelembaban, aerasi dan
sumber energi. Tapi secara umum populasi yang terbesar terdapat di horizon permukaan. Jumlah
dan jenis bakteri dipengaruhi oleh macam praktik pengelolaan. Di padang rumput sebagai contoh
lebih besar daripada lahan yang di olah, karena tingginya kerapatan akar dan ketersediaan bahan
organk dari dekomposisi akar dan serasah lebih banyak di daerah padang rumput
(alexander,1977).
Bila ditarik dari hasil pengamatan pada proses penelitian lebih berfokus pada menentukan jumlah
koloni bakteri dan jamur dan diperoleh bahwa pada proses inkubasi selama 5 hari pada media
bakteri/ATCC telah diperoleh hasil secara signifikan dengan jumlah tertinggi terdapat pada
media 10-5 dengan jumlah 130 titik. Namun setelah dilakukan proses perhitungan sesuai dengan
ukuran media maka nilai tertinggi terdapat pada media 10-6 dengan jumlah 1000000000. Di sisi
lain pada media 10-8 tidak dapat ditemukan beberapa jumlah koloni dikarenakan pada media
mengalami kerusakan. Sementara itu pada media jamur/PDA belum dapat dilakukan perhitungan
dikarenakan belum adanya koloni jamur yang terlihat, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor diantaranya lamanya proses inkubasi, sterilnya peralatan yang digunakan, serta
apakah media yang digunakan baik, dan tidak mengalami kerusakan.