Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BIOLOGI TANAH

Disusun oleh :
Kelompok 6
Kelas ITN-A
Anggota :

ELLA SAPUTRI ( C1051201009)


DIVANA KAMILA HAPSARI (C1051201023)
IRVAN CHAIRUMAN (C1051201035)
MAULIDI (C1051201047)
TERESIA WINA (C1051201059)
ZEVANIE PUTRIA MELANIC (C1051201075)
BESKY JULIAN AUDISMA (C1051201087)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum
Biologi Tanah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum pada
mata kuliah Biologi Tanah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bakteri dan jamur serta perkembangan biaknya dikehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir, H. Sutarman G., M.Si dan bapak Ir.
Ismahan Umran., M.Si selaku Dosen Biologi Tanah dan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis
tekuni ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis menyadari, tugas yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 05 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................

DAFTAR TABEL..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

a. Latar belakang............................................................................................................

b. Tujuan........................................................................................................................

c. Manfaat......................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................

a. Pengenalan alat lab.....................................................................................................

b. Mikroba tanah............................................................................................................

BAB III METODELOGI.......................................................................................................

a. Waktu dan tempat......................................................................................................

b. Alat dan bahan............................................................................................................

c. Prosedur pelaksanaan.................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................

a. Hasil...........................................................................................................................
b. Pembahasan................................................................................................................

BAB V PENUTUP.................................................................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup dengan jumlah sangat banyak baik dalam
tanah, air, maupun udara. Tanah adalah bagian yang terdapat pada permukaan bumi yang
tersusun atas mineral dan bahan organik. Fauna tanah berupa makroorganisme, dan
mikroorganisme tanah yang memiliki keanekaragaman terdiri atas bakteri dan lain-lain yang
berfungsi sebagai pendekomposisi bahan organik serta dapat memperbaiki sifat kimia
maupun fisik tanah. Jumlah populasi fauna tanah menjadi salah satu indikator tingkat
kesuburan suatu tanah. Penetapan populasi fauna tanah terutama mikroorganisme tanah
menggunakan metode cawan hitung dengan asumsi setiap mikrob yang hidup dalam suspensi
tanah berkembang membentuk koloni dengan keadaan lingkungan yang sesuai dan ada
tidaknya mikrob di dalam tempat inkubasi. Populasi mikroorganisme tanah menghasilkan
respirasi tanah yang mengindikasikan aktivitas mikroorganisme di dalam tanah berdasarkan
banyaknya CO2 yang dikeluarkan sebagai hasil respirasi atau metabolismenya.
Mikroorganisme mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Pengamatan
morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi morfologi dan struktur anatomi
dari beberapa jenis mikroorganisme seperti bakteri dan fungi berdasarkan adaptasi dengan
lingkungannya.

B. Tujuan
1. Mengetahui cara isolasi bakteri dan jamur dalam tanah guna menghitung
jumlah koloni dengan metodecawang menghitung
2. Mengamati morfologi sel bakteri dan jamur

C. Manfaat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengenalan alat lab

Alat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium


yang dapat dipergunakan berulang-ulang,

1. Gelas beker
2. Lampu bunsen
3. Cawan petri
4. Shaker
5. Hot plate
6. Inkubator
7. Autoclave
8. Tabung reaksi
9. Rak tabung reaksi
10. Jarum inokulasi
11. Neraca
12. Microskop
13. Pipit tip ujung
14. Hanspyer

B. Mikroba tanah

Mikroorganisme tanah adalah segala sesuatu hewan kecil yang hidup di dalam tanah.


Beberapa manfaat mikroorganisme dalam pertanian adalah untuk (1) memfiksasi nitrogen
dari atmosfer, (2) dekomposisi sampah dan residu organik sehingga lebih aman untuk
lingkungan, (3) menekan patogen tular tanah, (4) meningkatkan ketersediaan hara, (5)
degradasi racun yang berasal dari pestisida atau bahan kimia . salah satu kelompok utama
mikroorganisme yang terdapat dalam tanah yaitu bakteri,dan fungi. Jumlah bakteri yang ada
dalam tanah dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang mempengaruhi kondisi pertum-
buhannya, seperti temperatur, kelembaban, aerasi dan sumber energi.

1. Bakteri
Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal yang dapat hidup sebagai organisme
independen atau secara dependen sebagai parasit.
2. Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. 

BAB III
METODELOGI
A. Waktu dan Tempat

Waktu :
 kamis,21 oktober 2021 → Pengenalan alat
 jumat,22 oktober 2021→ Persiapan
 kamis,28 oktober 2021→ Proses (sempel tanah)
 sabtu,30 oktober 2021→ Menghitung jumlah koloni/karekter jamur
 selasa, 2 november 2021→Menghitung jumlah koloni/karekter jamur
 kamis,4 november 2021→Pengamatan Mikroskop
 kamis, 11 november 2021 → Makro fauna

Tempat :

 Lab Biologi Tanah, Universitas Tanjungpura

B. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Gelas beker :  sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa
digunakan sebagai penyimpan zat sementara.
b. Lampu bunsen : Lampu bunsen adalah lampu pemanas api dengan bahan
bakar dari spirtus.Pada laboratorium mikrobiologi lampu spirtus mempunyai
beberapa fungsi / kegunaan, antara lain :
a. Sterilisasi ( memijarkan ose) sebelum inokulasi sample
b. Mengkondisikan area dalam kondisi aseptis dengan jarak max dari pijaran
lampu spirtus  30 cm
c. Cawan petri : digunakan untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme
d. Shaker : digunakan untuk untuk mengocok larutan. 
e. Hot plate : digunakan untuk menghomogenkan suatu larutan menggunkan
batang magnet
f. Inkubator : digunakan untuk menumbuhkan kultur mikroba atau kultur sel
dan dapat juga digunakan untuk memelihara kultur organisme yang akan
digunakan nantinya.
g. Autoclave : digunakan untuk mensterilisasi bahan, alat, intrumen atau media
dengan metode penguapan suhu bertekanan tinggi yang dilengkapi pengatur
suhu dan waktu yang dapat disesuaikan untuk mendapatkan hasil atau tujuan
tertentu.
h. Tabung reaksi :  sebagai tempat pengenceran  atau digunakan tempat
menyimpan media. 
i. Rak tabung reaksi : Tempat meletakkan tabung reaksi
j. Jarum inokulasi : digunakan untuk memindahkan biakan mikroorganisme
untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.
k. Neraca : alat yang dipakai dalam melakukan pengukuran massa suatu benda
l. Microskop : alat yang dipakai untuk melihat mikroorganisme (bakteri dan
jamur)
m. Pipit tip ujung : digunakan untuk memindah kan cairan dalam jumlah kecil
secara akurat
n. Hanspyer : untuk menyimpan larutan alkohol 60%

2. Bahan :
Komposisi PDA :
Kentang 300 gram
Dekstosa 10 gram
Agar-agar 18 gram

Komposisi Na :

Beef ekstrak/sari daging 3 gram


Pepton 5 gram
Sedikit NaCL 25 gram
Agar-agar 18 gram

C. Prosedur pelaksanaan
1. Makrofauna tanah
Langkah kerja :
1) Mengambil larutan formalin di Lab. Biologi tanah
2) Masukkan larutan formalin ke dalam botol kaca atau botol plastic yang sudah
dibersihkan
3) Siapkan dan bersihkan botol mineral atau botol kaca
4) Oleskan sabun cuci piring/vaseline di permukaan botol untuk melicinkan
permukaan botol.
5) Masukkan larutan formalin kedalam botol yang sudah dioleskan sabun cuci
piring/Vaseline sebanyak 20 ml.
6) Gali tanah disekitar rumah sedalam botol yang sudah di isi larutan formalin
7) Kemudian masukkan botol yang sudah di isi larutan formalin ke dalam tanah
yang sudah digali
8) Tancapkan batang kayu di sekitar botol, lalu tutup dengan plastic atau kayu
agar botol tidak terkena hujan
9) Amati tiap harinya hingga hari ke 7, lalu catat makrofauna apa saja yang
masuk tiap harinya.

2. Prosedur Pembuatan NA
1) Rebus daging 200 gram yang sudah dicuci bersih dan di potong dalam air
sebanyak 1 liter sampai mendidih, kemudian saring air rebusan tersebut.
2) Tambahkan kembali dengan aquades sampai jumlah keseluruhan air rebusan
adalah 1 liter.
3) Setelah diberi aquades sampai air bertambah menjadi 1 liter, saring dan
masukkan agar – agar sebanyak 18 serta pepton 5 gram dan NaCl 2,5 gram.
4) Masukkan bahan tersebut ke dalam hot plate dengan tujuan agar larutan atau
media menjadi homogen.
5) Setelah homogen, masukkan media ke dalam botol vial dan tutup
menggunakan aluminium foil sampai rapat sehingga tidak ada udara luar yang
masuk dan media tidak terkontaminasi dengn bakteri dari luar.
6) Setelah ditutup dengan aluminium foil, media di sterilisasi di dalam autoclave
dengan suhu 121 o C selama kurang lebih 20 menit.

3. Prosedur Pembuatan PDA


1) Rebus 300 gr kentang yang sudah dicuci bersih dan di potong dadu dalam air
sebanyak 1 liter sampai mendidih, kemudian saring air rebusan kentang
tersebut.
2) Setelah di rebus dan di saring, tambahkan dengan aquades sampai jumlah
keseluruhan air rebusan adalah 1 liter.
3) Setelah diberi aquades sampai bertambah menjadi 1 liter, masukkan dektrosa
sebanyak 10 gr .
4) Masukkan bahan tersebut ke dalam hot plate dengan tujuan agar larutan atau
media menjadi homogen
5) Setelah homogen, masukkan media ke dalam botol vial dan tutup
menggunakan aluminium foil sampai rapat sehingga tidak ada udara luar yang
masuk dan media tidak terkontaminasi dengan bakteri dari luar.
6) Setelah ditutup dengan aluminium foil, media di sterilisasikan di dalam
autoclave dengan suhu 121 oC selama kurang lebih 20 menit.
4. pewarnaan Bakteri:
Langkah kerja :
1) Ambil kaca preparat datar
2) Teteskan aquades (1 tetes)
3) Memastikan steril, bakar jarum oc
4) Cukup gores sedikit diatasnya
5) Isolat ditotol ke aquades
6) Jarum oc dibakar
7) Isolat diatas preparat dikeringkan diatas buret
8) Kalau terlalu basah cukup ambil air dengan tisu
9) Teteskan “gram A” terlebih dahulu
10) Anginkan diatas bunsen
11) Bilas dengan “gram B”, dimringkan agar langsung menetes, kalau masih
tersisa di lap dengan tissu
12) Bagian yang diamati yaitu bagian tengah kaca preparat
13) Lalu bilas dengan “gram C”, usahakan pipet tidak tertukar
14) Lap kembali pinggiran apabila masih tersisa cairan (biarkan tisu yang
menyerap)
15) Teteskan lagi dengan “gram D”
16) Anginkan sebentar
17) Bilas dengan aquades
18) Kemudian amati dibagian tengah atau pada tetesan air
19) Lakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan pembesaran 4x, 10, 40x,
atau 100x.

5. Prosedur Inokulasi mikroba


1) mencairkan media pertumbuhan menggunakan autoclaf mini
2) sambil menunggu/setelah cair, timbang sampel tanah sebanyak 10 gram
menggunakan neraca/timbangan (jangan sampai tersentuh tangan).
3) masukkan sampel tanah yang sudah ditimbang ke dalam larutan aquades 90ml
(tahapan pengenceran 1 (101)
4) kemudian campuran tadi di shaker selama 5 menit dengan kecepatan 120 rpm.
5) ambil 1 ml campuran yang sudah di shaker menggunakan suntikan lalu
masukkan ke larutan aquades 9ml yang pertama (pengenceran 10 2), kemudian
di homogenkan dengan cara menarik dan melepas suntikan didalam larutan
sebanyak 10 kali
6) ambil kembali larutan dari pengenceran 102 sebanyak 1 ml menggunakan
suntikan dan masukkan ke aquades 9ml yang ke dua (pengenceran 103)
kemudian di homogenkan kembali.
7) ambil kembali larutan dari pengenceran 103 sebanyak 1 ml menggunakan
suntikan dan masukkan ke aquades 9ml yang ke tiga (pengenceran 10 4)
kemudian di homogenkan kembali.
8) ambil kembali larutan dari pengenceran 104 sebanyak 1 ml menggunakan
suntikan dan masukkan ke aquades 9ml yang ke empat (pengenceran 105)
kemudian di homogenkan kembali.
9) Dari larutan 105 ambil 1 ml lalu masukkan ke dalam cawan petri yang sudah di
sterilkan (bakteri(NA)). lakukan sekali lagi pengulangan
10) dari larutan 103 ambil 1ml lalu masukkan kedalam cawan petri yang sudah
disterilkan (jamur((PDA)). lakukan sekali lagi pengulangan
11) setelah itu tambahkan pada 4 cawan petri tadi media pertumbuhan sebanyak
15 ml menggunakan metode tuang.
12) biarkan hingga membeku, lalu tutup rapat cawan petri.
13) kemudian diinkubasikan secara terbalik, dimasukkan kedalam inkubator.
14) pengamatan jenis, bentuk, dan warna mikrofauna menggunakan mata
telanjang dan menentukan jumlah koloni mikrofauna di dalam petri.
15) pengamatan karakteristik menggunakan mikroskop dan melakukan
dokumentasi menggunakan kamera.

6. Pengamatan Jamur Secara Mikroskopis


Langkah kerja :
1) Bersihkan kaca preparat datar dengan alkohol lalu dilap dengan tisu
2) Teteskan 1 tetes aquades dipreparat
3) Bakar jarum oc
4) Ambil isolat
5) Totolkan kepreparat
6) Bakar jarum oc
7) Bersihkan coverglass secara searah
8) Tutup dengan coverglass
9) Lalu amati
10) Lakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan pembesaran 4x, 10x 40x,
atau 100x.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Hasil dan jumlah pengkarakteran dan pengkarakteristikkan mikroskop :

Anda mungkin juga menyukai