Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PERCOBAAN KE-7
UJI SANITASI RUANGAN

Dosen Pengempu :
Apt. Ikhwan Setiawan, M. Farm

Penulis :
Nadia Helena Nurizky (21012036)

Tanggal Praktikum : 10 Desember 2022


Tempat Praktikum : Laboratorium STTIF
Jurusan/Program studi : Farmasi S1 Reguler Khusus

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI


BOGOR
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ Uji Sanitasi Ruangan “ ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan utnuk menambah
wawasan pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan
ini. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Penulis

Nadia Helena Nurizky


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci
tangan. Sanitasi dalam industri pangan merupakan kegiatan yang mengarah pada
pemeliharaan kondisi sehat. Kondisi yang dimaksud meliputi bebas kontaminan dan
bebas dari berbagai faktor yang dapat memicu dan menyebabkan keadaan tidak sehat,
seperti kondisi tempat kerja yang dapat memicu terjadinya penyakit akibat kerja. Aplikasi
sanitasi dalam industri pangan meliputi pengendalian terhadap lingkungan produksi,
peralatan, proses, bahan dan pekerja agar tetap dalam kondisi bersih dan sehat sehingga
tidak terciptanya produk yang berbahaya bagi kesehatan konsumen. Selain itu kondisi
lingkungan produksi dan produk pangan yang dihasilkan mampu memberikan nilai etetis
bagi konsumen (Pratama 2010).
Metode cawah terbuka merupakan uji sanitasi udara ruangan, dimana prinsip ujinya
adalah cawan berisi mediun PCA yang sudsh memadat dibiarkan selama 10 menit di
dalam ruangan yang akan diuji sanitasinya, kemudian cawan diinkubasi selama 2-3 hari.
Media Plate Count Agar (PCA) digunakan sebagai media tumbuh mikroba pada uji
Total Plate Count (TPC). Media ini mengandung agar sehingga setelah dingin media
tersebut akan menjadi padat. Medium Plate Count Agar (PCA) dapat berfungsi sebagai
medium untuk menumbuhkan mikroba. Untuk penggunaanya, PCA instant sebanyak 22,5
gram untuk 1 liter aquadest. Berdasarkan kompisisinya, PCA termasuk kedalam medium
semisintetik, yaitu medium yang komponen dan takarannya sebagian diketahui dan
sebagian lagi tidak diketahui secara pasti. PCA berwarna putih keabuan, berbentuk
granula dan merk yang digunakan adalah Merck. Sebelum dipanaskan tidak larut
sepenuhnya dalam air, tetapi masih terlihat serbuk-serbuknya, berwarna kuning dan
terlihat keruh. Setelah dipanaskan serbuk media larut seluruhnya dalam air, berwarna
kuning (Patric,2008).
Dalam melakukan uji sanitasi ruangan dapat dilakukan beberapa cara diantaranya adalah:
1. Metode Cawan Terbuka, dimana cawan berisi medium yang sudah beku dibiarkan
terbuka selama beberapa waktu tertentu di dalam ruangan yang akan diuji
sanitasinya termasuk ruang terbuka. Kemudian cawan diinkubasikan untuk
melihat adanya pertumbuhan koloni.
2. Metode Oles (Swab), yaitu metode perhitungan mikroba dengan mengoleskan
debupermukaan pada bahan atau alat yang akan diiuji, kemudian dengan
menggunakan larutan steril dimasukkan ke dalam cawan petri. Selanjutnya
dengan menggunakan media yang sesuai, koloni mikroba dapat ditumbuhkan dan
dihitung.
3. Metode Bilas, dilakukan dengan cara membilas alat-alat atau wadah yang
digunakan untuk mengolah atau mengepak makanan, misalnya botol, kantong
plastik dan sebagainya.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT PRAKTIKUM
1. Botol coklat
2. Cotton bud
3. Cawan petri
4. Inkubator 30-320C
5. Pipet mikrometer
6. Plastik wrap
7. Spidol permanent
8. Tabung reaksi

B. BAHAN PRAKTIKUM
1. Cawan Plate Count Agar (PCA)
2. Pepton water
3. Aqua destilata
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

OLES BILAS
CAWAN TERBUKA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan yang dapat diperoleh dari prakrikum ini adalah:
1. Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi mikroba.
Praktikum ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah mikroorganisme yan
terdapat pada ruangan steril Lab Mikrobiologi.
2. Hasil yang didapat adalah jumlah jamur yang tumbuh pada medium PCA
metode cawan terbuka pada waktu 20 menit koloni yang muncul yaitu 35 dan
jumlah yang di dapat pada koloni yaitu 350 CFU/g, pada metode oles koloni
yang muncul yaitu 16 dan jumlah koloninya adal 800 CFU/g, sedangkan pada
metode bilas pada sampel 0,1 ml mendapatkan hasil koloni yang muncul yaitu 8
dan jumlah koloninya adalah 1600 CFU/g.
DAFTAR PUSTAKA
Ishfahani, Febi. 2022, Praktikum Mikrobiologi. Bogor: STTIF Press.
Partic, Li. 2008. Media Pertumbuhan Mikroorganisme. http://dunia-mikro.com/id.10
Desember 2022.
Pratama M. 2010. Higiene dan sanitasi. [internet]. [diunduh 2022 Desember 12].

Anda mungkin juga menyukai