Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN


Sanitasi Meja dan Lantai

Kelompok 2

Alisa Putri Utami Syukur ( 2013340008)


Annisa ( 20163490 )
Fyea Anggra Pangesti ( 2016340020 )
Rachmad Ramadhan ( 2016340017 )

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 2


BAB II

BAHAN DAN METODE

1 Bahan dan Alat


a. Bahan
Bahan-bahan yang digunakanpadapraktikuminiadalahsebagaiberikut :
1) Media PCA
2) Media PDA
3) Buffer Phosphat
4) Alkohol
b. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1) 6 Cawan Petri Steril
2) Tabung reaksi Steril
3) Spirtus
4) Kapas Swab Steril
5) Inkubator
6) Pipet
7) Tip pipet steril

2 Metode Sanitasi

a) Uji Sanitasi Meja ( Lab Mikrobiologi)


 Disiapkan 3 cawan petri steril
 Gunakan kapas swab steril untuk menyeka permukaan meja pada luasan
10x10 cm² dengan cara zigzag (jangan sampai terkena tangan)
 Celupkan kapas swab tersebut ke dalam larutan buffer phosphate steril yang
ada di dalam tabung reaksi. Homogenkan

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 3


 Ambil sampel (yang ada ditabung reaksi) sebanyak 1 ml dan masukkan
kedalam cawan petri.
 Tuang media PCA (duplo) dan media PDA (simplo) kedalam cawan petri
yang sudah berisi sampel.
 Setelah semua agar dalam cawan petri membeku, inkubasikan cawan-cawan
petri tersebut (posisi cawan terbalik) pada suhu 30ºC selama 48jam.

b) Uji Sanitasi Lantai (Lab Mikribiologi)


 Disiapkan 3 cawan petri steril
 Gunakan kapas swab steril untuk menyeka permukaan lantai pada luasan
10x10 cm² dengan cara zigzag (jangan sampai terkena tangan)
 Celupkan kapas swab tersebut ke dalam larutan buffer phosphate steril yang
ada di dalam tabung reaksi. Homogenkan
 Ambil sampel (yang ada ditabung reaksi) sebanyak 1 ml dan masukkan
kedalam cawan petri. (tambahin kata kata cara pengencerannya)
 Tuang media PCA (duplo) dan media PDA (simplo) kedalam cawan petri
yang sudah berisi sampel.
 Setelah semua agar dalam cawan petri membeku, inkubasikan cawan-cawan
petri tersebut (posisi cawan terbalik) pada suhu 30ºC selama 48jam.

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 4


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Perhitungan jumlah koloni/cm²

1
Jumlah koloni/cm² = Rata-rata koloni dari 2 agar cawan x 10 x 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑠𝑤𝑎𝑏 (𝑐𝑚2 )

1) Hasil pengujian sanitasi Meja

Pada media PCA =

Pada media PDA =

2) Hasil pengujian sanitasi Lantai

Pada media PCA =

Pada media PDA =

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 5


B. PEMBAHASAN

Media yang digunakan untuk menguji kebersihan alat adalah media Plate Count Agar
(PCA) dan Potato Dextrose Agar (PDA) . Adapun hasil yang telah didapat adalah bahwa tumbuh
koloni mikroba pada permukaan cawan, berbentuk bulat-bulat kecil atau bisa juga dikatakan
berbentuk titik-titik. Koloni tersebut berwarna putih kekuningan. Jumlah koloni yang tumbuh
tidak dapat dihitung karena jumlahnya terlalu banyak untuk dihitung, sedangkan jenis mikroba
yang tumbuh kami tidak ketahui karena tidak ada pengamatan yang dilakukan. Walaupun
sudah melakukan prosedur pengerjaan dengan sesuai, tetapi alat yang digunakan bisa saja masih
terkontaminasi oleh bakteri sehingga menyebabkan pertumbuhan koloni.
Sebagaimana kita ketahui, media PCA merupakan media pertumbuhan yang baik untuk
berbagai macam mikroba, sedangkan media PDA merupakan media pertumbuhan yang baik
untuk fungi atau jamur. Kontaminasi ini terjadi melalui udara atau karena sentuhan tangan
manusia. Medium PCA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri,
sedangkan medium PDA mengandung nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
Menurut Pelczar (2008: 138), menyatakan bahwa sifat-sifat media yang digunakan untuk faktor
pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas
dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika sifat ini dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri
akan bagus.
Pada medium yang telah disterilkan, tidak terdapat mikroba dan tidak terjadi perubahan
fisik seperti perubahan warna, tidak berbau, tidak terlihat permukaan medium yang tidak
ditumbuhi oleh koloni mikroba. Hal ini menunjukkan bahwa medium yang telah disterilisasi
tidak terjadi kontaminasi mikroba, sedangkan pada medium yang tidak disterilisasi terlebih
dahulu ditumbuhi oleh mikroorganisme dan terjadi perubahan fisik pada medium tersebut.
Terjadinya perubahan fisik menunjukkan bahwa medium terkontaminan atau terdapat
mikroorganisme. Menurut Dwidjoseputro (1998: 59), terjadinya perubahan fisik pada medium
ini disebabkan oleh mikroba yang terdapat pada medium. Hal ini menunjukkan bahwa medium
telah terkontaminasi.

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 6


(TAMBAHIN LAGI YAAAA )

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 7


BAB V

KESIMPULAN

Pada praktikum yang telah dilakukan, didapatkan pertumbuhan mikroba dalam jumlah
sangat banyak baik pada media PCA (swab meja) dibanding PDA. Hasil ini diperoleh
berdasarkan metode pengujian swab test pada meja dan lantai lab mikrobiologi.

Mikroba yang tumbuh pada swab test meja kerja, kemungkinan berasal dari kontaminasi
silang dari udara dan pakaian pekerja. hal ini mungkin terjadi karena ruangan penuh dengan
praktikan pada saat dilakukan pengujian.

Selain kemungkinan yang telah disebutkan, pertumbuhan bakteri yang sangat banyak pada
setiap pengujian juga dapat terjadi akibat kesalahan pada saat pengerjaan yangmengakibatkan
terjadinya kontaminasi pada media. kontaminasi media juga dapat terjadi akibat sterilisasi yang
kurang sempurna, atau kondisi ruangan inkubasi yang kurang steril .

(TAMBAHIN LAGI YAAAA )

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 8


DAFTAR PUSTAKA

Betty dan Een. 2011. Sanitasi Dan Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Industri

Pangan,Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jatinangor.

Volk, Wesley, A., Margaret F. Whleer, 1998, MikrobiologiDasar, Erlangga, Jakarta.

Dwidjoseputro. 1994. Mikrobiologi. Erlangga. Jakarta. xx + 315 hlm.

Hadioetomo. 1991. MikrobiologiDasar. RinekaCipta. Bandung. ix + 224 hlm.

Pelczar, M & Chan. 2008. Dasar-dasarMikrobiologi. Universitas Indonesia

Laporan Sanitasi dan Keamanan Pangan 9

Anda mungkin juga menyukai