Anda di halaman 1dari 86

PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN PENCEGAHAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Suatu program pemeliharaan alat dan pencegahan terhadap adanya


gangguan system dan pemeliharaan pada alat dirumah sakit.
Tujuan Untuk memastikan seluruh peralatan dan fasiltas gedung rumah
sakit dalam keadaan selalu baik dan berfungsi normal.

Prosedur System Kelistrikan


1. Pengecekan dan pemeliharaan rutin terhadap Panel-Panel
Distribusi (PTM, PTR, Panel Gedung, panel pompa)
Transformator, genset, lampu emergency, armature-
armature lampu, saklar, system instalasi dll sesuai jadwal
yang ditentukan.
2. Pengecekan rutin terhadap ruangan Panel dan Genset
(seperti exshoust fan, temperature ruangan dan kebersihan
ruangan) yang dilakukan setiap hari.
System Tata Udara
1. Pengecekan dan perawatan rutin terhadap seluruh exhaust
fan dan AC sesuai jadwal.
Motor & Pompa
1. Pengecekan dan perawatan rutin pada pompa motor air
bersih dan STP – sesuai jadwal
2. Pengecekan dan perawatan rutin pada pompa motor Hidran
dan Deepweel – sesuai jadwal
Water Supply
1. Cek Penampungan air setiap hari.
2. Periksa valve-valve sesuai jadwal.
3. Lakukan Backwash filter sesuai jadwal.
4. Periksa tekanan air setiap hari.
Peralatan medis dan Non Medis
1. Cek dan pembersihan peralatan sesuai jadwal.
2. Pelumasan, pengencangan, dan pelumasan peralatan sesuai
jadwal.
3. Inspeksi rutin peralatan sesuai jadwal.
4. Kalibrasi dan penyetelan Peralatan sesuai jadwal.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN DAN PENCEGAHAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


002/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk


operasional pemeliharaan dan perbaikan fasilitas gedung dan
peralatannya di rumah sakit.

Tujuan Agar semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk


operasional pemeliharaan dan perbaikan terjaga dengan baik dan
selalu siap saat akan diperlukan.

Prosedur 1. Semua peralatan dan perlengkapan facilility harus berada di


ruang maintenance.
2. Semua peralatan dan perlengkapan harus selalu terjaga dengan
baik.
3. Daftar semua peralatan dan perlengkapan berada di ruang
maintenance dan tersimpan dalam file.
4. Semua barang-barang yang sering digunakan/ habis pakai harus
di inventaris untuk dibuatkan stok barang.
5. Untuk mencatat semua barang-barang tersebut/ barang stok
tersebut digunakan kartu stok.
6. Tempat penyimpanan barang stok harus selalu senantiasa
terjaga dan aman.
7. Semua Peralatan dan barang-barang harus selalu ditempatkan
sesuai tempat yang disediakan menurut jenis barang dan
peralatannya.
Unit Terkait Departemen Umum
PROSEDUR TANGGUNG JAWAB OPERATOR PERALATAN DALAM
HAL KEAMANAN SAAT PENGGUNAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tanggung jawab yang harus diperhatikan oleh pemakai peralatan


yang berhubungan dengan faktor keamanan.

Tujuan Untuk memastikan seluruh peralatan dirumah sakit setiap digunakan


dalam keadaan aman, dalam artian aman bagi pemakai, pasien, dan
lingkungan sekitar.

Prosedur Berikut adalah tindakan yang seharusnya dilakukan operator pada


saat mengoperasikan peralatan demi keamanan bagi operator alat,
pasien dan peralatan itu sendiri :
1. Periksa semua perlengkapan alat sebelum dioperasikan
(kabel power, steker, stop kontak, dan perlengkapan lain),
pastikan semua kondisinya baik.
2. Berikan tempat yang memiliki ruang yang cukup untuk
pengoperasian alat.
3. Bersihkan secara rutin casing alat bagian luar, bila perlu
dengan cairan desinfektan/ alkohol untuk mencegah
terjadinya penempelan bakteri/kuman pada peralatan.
4. Operator harus terbiasa dengan suara peralatan yang normal
dan yang tidak normal. Laporkan segera ke bag. Facility
apabila ada indikasi tidak normal pada peralatan.
5. Berikut ini adalah faktor safety secara umum seperti :
 Memperkecil besarnya kebocoran arus.
 Grouding peralatan yang baik dan sesuai.
 Instalasi dudukan/ support fisik peralatan yang cukup.
 Penyetelan yang tepat pada safety valve.
 Kondisi perlengkapan dan kabel power cord yang baik.
 Kalibrasi pada alat yang digunakan untuk pencegahan
dan diagnosa agar terpelihara ke akuratannya.
Faktor tersebut diatas harus selalu diperiksa sebelum peralatan
tersebut dipakai/ dioperasikan.

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR PERSYARATAN DAN PERIJINAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


004/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Semua persyaratan dan perijinan terhadap semua fasilitas di rumah


sakit yang terkait dengan instansi pemerintah yang seharusnya
dilakukan.

Tujuan Agar semua persyaratan dan perijinan fasilitas ke instansi


pemerintah terkait dapat dilakukan dan dokumennya tersimpan
lengkap dan baik.

Prosedur 1. Departement Umum berkoordinasi dengan Unit Legal harus


menjalankan dan memelihara semua perijinan peralatan
maupun instalasi yang terkait dengan peraturan, persyaratan
dan perijinan dari instansi pemerintahan.
2. Perijinan yang terkait seperti :
a. Perijinan instalasi Genset.
b. Perijinan Lift/ Elevator.
c. Perijinan Autoclave.
d. Perijinan bangunan.
e. Perijinan Penangkal Petir.
f. Perijinam Instalasi Listrik.
g. Perijinan Pembuangan limbah.
h. Perijinan/ Sertifikasi peralatan kedokteran.
i. Perijinan Paparan radiasi.
j. Dan perijinan lain yang berhubungan dengan fasilitas
rumah sakit.
Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS)
Departemen Keuangan
PROSEDUR PEMELIHARAAN PERALATAN OLEH OPERATOR DAN
TEKNISI PERALATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
005/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Pelaksanaan pemeliharaan alat yang dilakukan oleh operator alat


dan teknisi alat di rumah sakit.
Tujuan Agar pelaksanaan pemeliharaan alat yang dilakukan oleh operator
dan teknisi alat di rumah sakit dapat dilaksanakan dengan baik dan
teratur.
Prosedur 1. Tindakan preventive maintenance harus diterapkan pada semua
peralatan, agar umur/ masa layak pakainya lebih lama dan juga
untuk meningkatkan efisiensi dan kehandalan alat.
2. Tindakan yang dilakukan setelah menggunakan peralatan :
 Periksa level pada meter atau indicator (seperti : Level air,
cairan electrolit dll) sesuaikan dengan menambah dan
mengurangi atau bila sudah tidak perlu segera di buang.
 Periksa semua tekanan, bila alat yang gunakan bertekanan
udara atau gas.
 Periksa batere (bila ada), charge bila perlu.
 Pastikan alat dalam keadaan mati dan saklar posisi OFF.
3. Pembersihan alat dan asesoriesnya setiap hari/ habis pakai
dilakukan oleh operator dan secara terjadwal oleh Facility
Technician/ Bio-Medical Engineer.
4. Setelah dilakukan maintenance, simpan alat ditempat yang aman
dan nyaman.
5. Operator alat tidak diperbolehkan melakukan perbaikan atau
penggantian part sendiri pada peralatan.
6. Dengan adanya pembersihan dan pengelapan secara rutin akan
menjadikan :
 Terhindar dari korosi dan karat yang menghambat kerja
komponen.
 Dan penampilan akan terlihat selalu menarik dan baik.
7. User/ Operator harus selalu waspada terhadap keganjilan/
ketidaknormalan alat seperti bau dan suara yang tidak wajar
atau indikasi bahwa peralatan tersebut tidak berfungsi dengan
baik maka bila terjadi keganjilan/ ketidaknormalan segera
laporkan ke Petugas Maintenance.
8. Jadwal yang akan dibuatkan untuk inspeksi, pembersihan,
pelumasan, pengencangan, dan penyetelan pada setiap
peralatan disesuaikan dengan instruksi pabrik.
9. Peralatan akan di inspeksi oleh Petugas Maintenance sesuai
dengan jadwal preventive maintenance.
10. Pencatatan untuk semua periodic preventive maintenance
berada di Departmen Umum
Unit Terkait Semua Departemen
PROSEDUR STATUS KONDISI PERALATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
006/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Kondisi suatu alat dan komponennya yang harus terjaga dengan
baik dan aman dalam lingkungan rumah sakit.
Tujuan Untuk memastikan seluruh peralatan dan komponen di
dalamnya selalu dalam kondisi baik di manapun berada.
Prosedur 1. Barang atau peralatan yang dipergunakan pada Departemen
akan menjadi tanggung jawab Departemen tersebut.
2. Interior dan exterior peralatan harus bebas dari karat, korosi,
cairan, lecet, penyok, dan tumpukan barang.
3. Kontrol knop, kunci mekanik, dan tuas-tuas harus selalu
dapat digerakkan/ digunakan dan dalam keadaan pantas/
baik.
4. Pintu, laci, panel-panel, rak, pengait, grendel, engsel,
stopper, pegangan pintu, knop dan roda harus dalam
keadaan baik dan mudah untuk digunakan.
5. Mur, baut dan perkakas yang lain harus dalam keadaan
kencang dan kodisi baik.
6. Komponen pegangan, klip-klip, dan kontak-kontak harus
dalam keadaan utuh dan baik.
7. Petunjuk penggunaan akan dipegang oleh Departemen yang
memiliki alat.
8. Peralatan dari karet, komponen dan tempatnya harus
terlihat elastis dan berbetuk. Semua harus bebas dari retak,
sambungan, tertusuk, dan tempatnya rusak.
9. Tabung bertekanan tinggi harus bebas dari bocor dan
pelindung yang rusak. Semua fitting dan sambungannya
harus dalam keadaan baik,
10. Semua indicator temperature harus selalu di periksa untuk
memastikan accurasinya.
11. Semua kontrol-kontrol, regulator, flow meter dan valve-valve
harus dalam kondisi aturan normal dan sesuai aliran gas
pada regulator.
12. Keamanan dan valve-valve harus sesuai dengan kondisi
operasional.
13. Tutup plastik dan kaca pada meter, port-portnya dan
bungkusnya harus bebas dari pecak, retak dan mengelupas,
mereka harus selalu membersihkan dan menetapkan posisi
untuk operational leak-free.
14. System ground harus disesuaikan dan terpasang dengan
benar.
PROSEDUR STATUS KONDISI PERALATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
007/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Prosedur Peralatan Mekanik


1. Rantai, gir, bearing dan bearing luar harus bebas dari jeratan
kain, kotoran dan harus selalu dilakukan penyetelan.
2. semua gir harus bebas dari selek.
3. As, laker dan penggerak harus bebas dari jeratan kain, kotoran
dan selalu diberi pelumasan.
4. Peralatan dengan system hydrolic harus terbebas dari
kebocoran, dan kotoran kasar. Hydrolic harus selalu di stel dan
diperiksa olinya.
5. Belt/ tali kipas harus selalu diperiksa, distel dan bebas dari retak.
6. Roda-roda harus bebas dari jeratan tali-tali, dan lakukan
pelumasan.

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR PEMBERITAHUAN DAN PELAPORAN UNTUK
GANGGUAN SISTEM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
008/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Pelaporan bila terjadi gangguan system pada peralatan maupun


fasilitas di rumah sakit kepada Departemen yang berwenang untuk
menindak lanjuti masalah tersebut.

Tujuan Agar pada setiap terjadi gangguan system pada peralatan maupun
fasilitas di rumah sakit dapat segera ditindak lanjuti oleh
Departemen yang bertanggung jawab.

Prosedur Apabila terjadi gangguan system :

SISTEM PEMBERITAHUAN KE TINDAK LANJUT


OLEH

1. Kelistrikan Kepala IPSRS Maintenance


2. Gas medis Kepala IPSRS
3. Air Bersih Kepala IPSRS
4. Air buangan/ Kepala IPSRS
kotor
5. Komunikasi Kepala IPSRS
Telpon
6. Komunikasi IT IT Technician
Komputer
7. Fire Alarm Kepala IPSRS Maintenance
8. Lift / Elevator Kepala IPSRS
9. Nurse Call Kepala IPSRS
10. Alat Medis Kepala IPSRS ATEM Technician

Setelah Departemen Umum diberitahu maka akan segera ditindak


lanjuti, dan Kepala IPSRS/Kepala IT akan kembali memberitahukan
kepada setiap Departemen yang terkena dampak gangguan tersebut
perihal tindak lanjut akan perbaikannya.

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR PENCATATAN FASILITAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
009/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Semua pencatatan/ dokumen yang berhubungan dengan peralatan


dan fasilitas rumah sakit.
Tujuan Agar semua pencatatan/ dokumentasi pada setiap peralatan dan
fasilitas di rumah sakit dapat terkontrol dan terjaga dengan baik,
sehingga dapat terevaluasi dengan benar.
Prosedur 1. Departemen Umum akan mencatat semua hal sebagai berikut :
a. Semua permintaan pekerjaan dari semua Departemen .
b. Semua permintaan perbaikan alat dari semua Departemen .
c. Membuat daftar semua kerusakan berikut pemeriksaannya
dengan lengkap.
d. Semua perubahan pada system gedung.
e. Pencatatan terhadap pengecekan dan pemeliharaan
Generator.
f. Pencatatan terhadap pengecekan dan pemeliharaan system
gas medis
g. Pencatatan terhadap pengecekan dan pemeliharaan system
air bersih dan limbah.
h. Pencatatan terhadap pengecekan dan pemeliharaan
peralatan medis
i. Pencatatan terhadap kedatangan teknisi eksternal.
j. Pencatatan terhadap semua kontraktor.
k. Dan pencatatan lain yang kemungkinan diperlukan.
2. Rangkuman dan evaluasi seluruh pencatatan pekerjaan akan
dibuat oleh Kepala IPSRS dan akan dilaporkan setiap bulannya ke
Manager Umum

Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS)


PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENGAMBILAN STOK SPARE PART
No. Dokumen No. Revisi Halaman
010/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Penyimpanan barang spare part dan pengambilan barangnya yang


digunakan pada operasional pemeliharaan dan perbaikan fasilitas
rumah sakit.

Tujuan Untuk memastikan penyimpanan barang spare part unit IPSRS aman
dan pengambilannya dapat terkontrol dan tercatat dengan baik.

Prosedur 1. Semua spare part yang dipakai Departemen Umum (Unit IPSRS)
harus tersimpan di tempat yang aman
2. Semua spare part yang distock harus diinventaris dan dicatat
dalam kartu stok.
3. Setiap pembelian, penggantian dan pengambilan spare part
harus selalu ditunjukkan dan diketahui oleh Kepala IPSRS dan
tercatat pada kartu stok.
4. Daftar semua spart part harus tersimpan di Departemen
Umum.

Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS)


Departemen Purchasing (Unit Procurement).
PROSEDUR PERMINTAAN DAN PERINTAH PEKERJAAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
011/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Seluruh permintaan dan perintah pekerjaan dari tiap Departemen yang
berhubungan dengan pekerjaan Departemen Umum (Unit IPSRS).
Tujuan Agar seluruh permintaan dan perintah pekerjaan dari tiap Departemen ke
Departemen Umum (Unit IPSRS) dapat terkontrol dan dapat segera ditindak
lanjuti.
Prosedur Semua pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan perintah pekerjaan.
Permintaan pekerjaan yang darurat dan mendesak untuk senantiasa
didahulukan.
Semua perintah pekerjaan harus selalu diketahui oleh kepala unit.
Pekerjaan yang bersifat perlu sekali dan tidak perlu sekali akan diatur dan
diputuskan oleh Kepala IPSRS.
Semua pekerjaan yang diminta akan segera ditindak lanjuti oleh petugas
Maintenance ≤ 30 menit.
Masalah lamanya penyelesaian pekerjaan yang diminta akan tergantung pada
kondisi pekerjaan dan adanya kemungkinan- kemungkinan lain yang dapat
menghambat Departemen Umum.
dalam proses penyelesaian pekerjaan.
Apabila pekerjaan yang diminta telah selesai maka, hasil dari penyelesaian
pekerjaan tersebut harus diperiksa kembali dan disetujui oleh kepala unit yang
meminta.
Apabila perlu biaya maka, biaya dari pekerjaan yang diminta tersebut akan
ditanggungkan pada unit yang meminta. (Biaya pekerja dan biaya material)

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR AKSES PINTU (MASUK-KELUAR) DAN LIFT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


012/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Sistem pengaturan pada sejumlah pintu dan lift yang berada di rumah sakit.

Tujuan Untuk dapat lebih memudahkan sistem pengamanan dan pemantauan pada
malam hari dan memperkecil jam operasional elevator (Lift).

Prosedur Dimana pengaturan aksesnya seperti tersebut pada bagan dibawah ini :

Nama Lain Lift/ Waktu


LOKASI NAMA PINTU
Pintu Elevator Aktif - Non Aktif
Gerbang Pintu Depan
- Aktif 24 Jam
Parkir/ Masuk Masuk
Halaman Pintu Depan
Gerbang Keluar - Aktif 24 Jam
Keluar
Pintu 1

Lift 1 24 jam
Pintu Masuk/
Keluar
Basement  
Lift 2 Belum aktif

Pintu Utama Aktif 24 Jam


Pintu Lobby
Lantai 1 Lift 1 24 jam
Utama  
Lift 2 Belum aktif

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR KONDISI PERALATAN KELISTRIKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
013/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR


Pengertian Pengkondisian terhadap seluruh peralatan dan perlengkapan
kelistrikan yang harus aman dan layak digunakan.
Tujuan Memastikan semua perlengkapan kelistrikan dalam kondisi yang baik
dan aman untuk digunakan.

Prosedur Peralatan dan perlengkapan kelistrikan yang menggunakan


komponen elektronik akan dievaluasi sebagai berikut :
1. Konektor elektrik seperti stop kontak, steker, dan saklar harus
sesuai dengan standar type dan kondisi konector yang rusak/
pecah, kabel yang terluka harus segera diganti.
2. Kabel dan jalur-jalur listrik harus sesuai dengan standar ukuran
terhadap arus yang digunakan.
3. Setiap kabel harus terlindungi dengan isolator yang baik dan
sesuai dengan ukuran kabelnya.
4. Cabel, klip, terminal, papan harus selalu dalam keadaan kering
dari air dan terhindar dari korosi, karat, dan kerusakan-
kerusakan lain.
5. Saklar, Circuit breaker, relay dan kontactor harus selalu dalam
keadaan kering dari air, terhindar dari korosi, karat, dan baut
terminal harus dalam kondisi kencang.
6. System Grounding harus sesuai dengan standar type dan
pemasangan instalasi yang benar.
7. Semua component electrical seperti relay, tranformator,
capasitor, tabung electone dan resistor harus beroperasi tanpa
overheating.
8. Meter electrical harus selalu di control dan dipasang dengan
benar dan sesuai.
9. Komponen electrical seperti konektor saklar-saklar dan peralatan
listrik lainya harus terdaftar dan mempunyai sertifikat standar
internasional.
10. Komponen seperti batere harus selalu di lakukan pengisian
ulang dan bebas dari pecah, retak, dan bocor.
11. Batere basah/ yang menggunakan cairan electrolyte harus selalu
dicelk level airnya, harus ditambah bila sudah berkurang.
12. Kebocoran arus listrik harus tidak melebihi batas yang
ditentukan.
13. Motor listrik :
 Motor listrik hendaknya dioperasikan dibawah beban
maksimal dan tidak boleh ada suara berisik.
 Motor listrik hendaknya selama dioperasikan dalam keadaan
dibawah temperature maksimal yang diperbolehkan.
 Sesuaikan dengan beban mechanical dan putarannya.
Unit Terkait Departemen Umum
PROSEDUR SAFETY KELISTRIKAN – SISTEM DISTRIBUSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
014/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda keamanan terhadap bahaya kelistrikan yang digunakan


dalam rumah sakit.
Tujuan Untuk memastikan seluruh peralatan yang menggunakan fasilitas
kelistrikan aman dari bahaya potensial yang ditimbulkan oleh listrik.

Prosedur Departemen Umum (Unit IPSRS) yang akan bertanggung jawab pada
pemberlakukan prosedur mengenai evaluasi kondisi system power
listrik distribusi :
1. Sistem distribusi kelistrikan akan di cek secara periodic oleh
Maintenance.
2. Peralatan akan dievaluasi oleh Maintenance dan ATEM
Technician. Tapi evaluasi ini hanya dibatasi untuk pengetesan
kebocoran arus, grounding, dan safety device yang lain seperti
pada :
 Stop kontak, grounding dan pengaman mekanik.
 Tempat tidur electric.
 TV
 Radio
 Lampu
 Peralatan rumah tangga.
 Microwave oven
 Kabel rol/ sambungan
 Sistem isolator
 Semua peralatan yang menggunakan listrik.
 Test conduktivitas pada seluruh area dengan lantai dan
furniture.
3. Catat semua hasil inspeksi pada dokumen/ Form Ispeksi
Peralatan
Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS).
PROSEDUR SAFETY KELISTRIKAN – PENCEGAHAN OVERLOAD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
015/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda keamanan terhadap bahaya kelistrikan yang digunakan


dalam rumah sakit.
Tujuan Untuk memastikan seluruh peralatan yang menggunakan fasilitas
kelistrikan aman dari bahaya potensial yang ditimbulkan oleh listrik.

Prosedur Lakukan pencegahan akan bahaya potensial kelistrikan yang


dikarenakan system overload seperti :
Saat Penambahan Stopkontak :
 Sebelum penambahan stop kontak cek dahulu circuit yang
digunakan, berapakah maksimum ampernya.
 Pastikan circuit tersebut mencukupi, bila cukup lakukan
pemasangan.
 Tambahkan circuit baru jika hanya ampernya masih tercukupi.
Saat Membuat Pengubahan :
 Tambahan tidak lebih dari delapan stop kontak pada satu circuit.
 Tambahan tidak lebih dari sepuluh lampu pada satu circuit.
Saat Menggunakan Kabel Tambahan/ Kabel Rol
 Gunakan hanya satu rangkap stop kontak pada setiap kabel rol.
Batasan ini menjaga apabila dalam satu circuit tersebut juga
digunakan peralatan yang menggunakan daya yang besar.
Laporkan segera ke Kepala IPSRS atau Maintenance bila terjadi
overload system.

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR SAFETY KELISTRIKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
016/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tindakan pencegahan yang dilakukan untuk menghindari bahaya


yang ditimbulkan oleh listrik

Tujuan Untuk memastikan kondisi semua peralatan dirumah sakit aman dari
bahaya yang diakibatkan oleh listrik.

Prosedur 1. Hindarkan peralatan kelistrikan dari tempat yang basah.


2. Semua peralatan dan instalasi kelistrikan harus dilengkapi
dengan hubungan pentanahan (grounding).
3. Jika terjadi konsleting pada pada peralatan kelistrikan maka
segera ganti dan segera diperbaiki, lapor ke Maintenance untuk
segera melakukan perbaikan.
4. Hati-hati pada saat mengoprasikan peralatan kelistrikan
khususnya pada saat menghubungkan ke sumber listrik atau
memutuskan dari sumber listrik. Posisi switch harus dalam
keadaan OFF sebelum menghubungkan dan memutuskan dari
sumber listrik.

Unit Terkait Semua Departemen


PROSEDUR PEMELIHARAAN INSTALASI PENGKABELAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
016/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR


Pengertian Metode pemeliharaan terhadap instalasi kabel di dalam gedung yang
merupakan jalur-jalur kabel listrik yang tersusun didalam gedung
rumah sakit untuk mengalirkan sumber listrik.

Tujuan Agar dalam system instalasi listrik di rumah sakit lancar dan aman
dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari listrik.

Prosedur Pengukuran tahanan isolasi dengan meger dilakukan setiap 3-4


tahun sekali. Apabila tahanan isolasi kabel kurang dari 250 Kilo Ohm
maka instalasinya harus diperbaiki atau kabel diganti.

Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS)


PROSEDUR PEMELIHARAAN PDTM
(PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
017/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Perawatan Panel Tegangan Menengah (20KV) yang menerima dari


Gardu PLN.
Tujuan Memastikan tidak ada gangguan pada PTM sehingga aliran listrik
untuk gedung tidak terganggu.

Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksanan melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu.

A. Pemeliharaan Panel Utama


1. Pemeriksaan harian :
a. Periksa amper dan voltase
b. Periksa cos∞ (phi) dan Hertz
c. Periksa lampu indicator
d. Periksa posisi selector.
2. Pemeliharaan tahunan
a. Buka semua penutup panel utama dan periksa terminal-
terminal kabel,serta baut-baut pengikat, kencangkan bila
ada yang kendor.
b. Bersihkan panel tersebut dengan vaccum atau
kompresor udara dan kontak switch pada kontaktor.

B. Pemeliharaan panel distribusi


Pemeliharaan bila perlu :
a. Buka semua penutup panel distribusi dan periksa terminal-
terminal kabel,serta baut-baut pengikat, kencangkan bila
ada yang kendor.
b. Bersihkan panel tersebut dengan vaccum atau kompresor
udara dan periksa kondisi isolasi kabel dan peralatan yang
terpasang.
c. Masukkan beban dan ukur masing-masing kabel.

C. Transformator
1. Pemeliharaan harian
a. Periksa suhu transformator : tidak boleh >60ºC
b. Periksa kondisi bagian luar transformator
2. Pemeliharaan tahunan
a. Bagian luar
 Periksa dan teliti sambungan ulir, baut, press dan las
apakah keadaannya baik (jangan sampai ada
rembesan/ bocoran minyak)
 Periksa sambungan kabel/ konduktor pada terminal-
terminal dan sambungan pentanahan.
PROSEDUR PEMELIHARAAN PDTM
( PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
018/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Prosedur b. Pengukuran tingkat isolasi minyak (tegangan tembus) :


Pengukuran ini dilakukan satu kali dalam setahun,
dengan mengambil 1 liter minyak dari transformator
untuk digunakan menguji tegangan tembus, panggil
supplier yang dapat dipercaya melakukan pengujian
tegangan tembus tersebut. Standar nilai tegangan
tembus minimal 30 KV/2,5 mm, apabila dibawah itu
harus segera dilakukan purifikasi atau rekondisi.
c. Pembersihan :
 Bersihkan isolator terminal dengan kain bersih yang
kering
 Bersihkan badan trafo pada bagian geals dari minyak
d. Pemeriksaan peralatan tambahan :
 Periksa apakah thermometer masih bekerja dengan
baik
 Periksa terminal-terminal dari relay berkarat atau
tidak
 Periksa relay-relay apakah masih berfungsi dengan
baik.
Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS)
PROSEDUR PEMELIHARAAN RUANG PDTR
(PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
019/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR


Pengertian Pemeliharaan Panel Tegangan Rendah (220/380V) yang merupakan
panel pembagi utama yang menerima tegangan listrik dari PTM,
setelah sebelumnya tegangannya diturukan oleh transformator.

Tujuan Memastikan PTR dalam kondisi baik sehingga supply listrik ke


gedung rumah sakit tidak terganggu.

Prosedur 1. PDTR Mempunyai besar tegangan 380 V (3 Phase) 220 V


(1 Phase)
2. Ruangan tidak boleh ada yang memasukinya kecuali petugas
yang berwenang atau yang berkepentingan.
3. Pekerjaan/ perbaikan ringan akan dilakukan sendiri oleh Petugas
Maintenance
4. Reseting Panel MCB, MCCB, ACB dan Circuit Breaker apabila
terjadi masalah harus dilakukan oleh petugas yang berwenang
yaitu Maintenance
5. Penyetingan RCCB hanya boleh dilakukan oleh Maintenance yang
berwenang dan bersertifikat dari agen resmi.
6. Kalibrasi semua protection relay akan dilakukan oleh
Maintenance yang berwenang dan bersertifikat dari agen resmi.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN ARMATUR LAMPU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
020/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap armatur lampu yang dilakukan di


rumah sakit secara periodic.
Tujuan Untuk memastikan bahwa seluruh armatur lampu dirumah sakit
terpelihara dengan baik.

Prosedur 1. Kotak Lampu Pijar/ TL


 Pembersihan terhadap debu yang menempel dilakukan
dengan lap/kain pembersih, jika sulit kain pembersi
dicampur air dan glass cleaner.
 Pengecekan konektor wiring lampu
 Kotak TL bagian dalam harus dibuka dan dibersihkan dengan
vaccum cleaner,dan pembersihan ujung-ujung kotak di
lampu TL yang sering terjadi korosi.
 Pembersihan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
2. Lampu
 Perbaikan Kecil
 Bila Lampu dan trafo yang mati diganti dengan yang baru

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN GROUNDING KABEL DAN PENANGKAL
PETIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
021/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap Instalasi Grounding dan Penangkal


Petir yang dilakukan di rumah sakit secara periodic.

Tujuan Untuk memastikan bahwa Instalasi Grounding dan Penangkal Petir


di rumah sakit terpelihara dengan baik dan memenuhi standar aman.

Prosedur Untuk grounding di rumah sakit terdapat 3 kelompok, yaitu :


a. Untuk peralatan medik maksimum 0,2 Ohm, sesuai PUIL 1987
pasal 860 Kelompok 2E.
b. Untuk stop kontak didalam gedung dan alat-alat lain maksimum
5 Ohm.
c. Untuk penangkal petir dan pelindung gedung maksimum 10
Ohm.
Sistem pembumian tidak boleh digabung, lakukan Earth Test setiap
tahun sekali untuk perijinan dan pembersihan ujung saluran
pembumian karena sering terjadi korosi.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN PDTM
(Panel Distribusi Tegangan Menengah)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap Panel Distribusi Tegangan


Menengah yang dilakukan di rumah sakit secara periodik.

Tujuan Untuk memastikan bahwa Panel Distribusi Tegangan Menengah di


rumah sakit terpelihara dengan baik dan supply listrik tidak
terganggu.

Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksana melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu, isi
formulir sesuai yang dikerjakan.

A. Yang Dilaksanakan Sesuai Jadwal


1. Periksa ruangan, bersihkan bila kotor
2. Periksa exhaust fan, kondisi selalu hidup agar suhu ruangan
tidak panas.
3. Periksa metering device pada setiap cek harian.
4. Periksa kondisi panel satu tahun sekali dengan menggunakan
thermographic inspection untuk mengetahui kondisi
terminal-terminal sambungan
5. Ukur tegangan tembus kabel tegangan menengah setiap 5
tahun sekali, mengundang/ koordinasi dengan PLN/ pihak
swasta.
6. Isi formulir dan catat semua hasil inspeksi
7. segera laporkan ke supervisor bila ditemukan kelainan.

B. Cara Pengoperasian
1. Pengoperasian LBS
a. Memadamkan tenaga listrik dari LBS : posisikan outgoing
LBS pada posisi buka (Handle ke bawah ), lalu posisikan
incoming LBS pada posisi buka (handle ke bawah) juga.
b. Penyambungan tenaga listrik LBS : posisikan incoming
LBS pada posisi tutup (handle ke atas), lalu posisikan
outgoing LBS pada posisi tutup (handle ke atas) juga.
2. Pengoperasian Pentanahan :
a. Memutus hubungan pentanahan : posisikan handle ke
bawah (buka)
b. Penyambungan pentanahan : posisikan handle ke atas
(tutup)

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN STOP KONTAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


023/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap semua stop kontak yang dilakukan
di rumah sakit secara periodic.

Tujuan Untuk memastikan bahwa semua stop kontak di rumah sakit


terpelihara dengan baik dan supply listrik tidak terganggu.

Prosedur
1. Pemeliharaan saklar yang menggunakan pegas dan stop kontak
pembersihan dilakukan setiap satu tahun sekali, terutama untuk
bagian dalam saklar. Apabila saklar ON terjadi panas, maka harus
segera diganti.

2. Apabila dalam pemeriksaan harian ditemukan saklar atau stop


kontak sudah mulai aus maka harus segera diganti.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN GENERATOR SET

No. Dokumen No. Revisi Halaman


024/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Pemeliharaan Diesel Generator (Genset) yang berfungsi sebagai


emergency power supply ketika terjadi gangguan dari PLN.

Tujuan Memastikan Diesel Generator (Genset) dalam kondisi baik sehingga


supply listrik ke gedung tidak terganggu.

Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksana melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai dengan giliran perawatan pada hari
itu. Ruangan Genset harus dijaga sirkulasi udara dan kebersihannya
agar suhu ruangan tidak panas

Pemeliharaan Dilaksanakan Sesuai Jadwal :


1. Pemeliharaan Mingguan :
a. Periksa kondisi accu, tegangan DC, ampere, dan charger.
b. Periksa pompa solar dan volume solar.
c. Periksa panel pengisi solar apakah standby otomatis.
d. Periksa panel Genset apakah standby otomatis.
e. Catat jam pemakaian genset dan lihat petunjuk perawatan.
f. Panasi genset dengan beban nol selama 15 menit.
g. Catat semua petunjuk alat ukur pada panel genset.

2. Pemeriksaan Tahunan :
a. Ganti filter solar.
b. Ganti filter oli
c. Bersihkan saringan udara/ ganti bila perlu.
d. Periksa dan bersihkan tangki solar.
e. Periksa cooling system.
3. Perawatan Berkala 25/50 Jam Pertama :
a. Buang minyak pelumas mesin dan ganti dengan yang baru.
Juga ganti saringan minyak pelumas.
b. Kencangkan mur-mur silinder head (kepala silinder) dengan
momen pengencangan sebesar 100 lbf ft (13,8 kgf m) atau
136 Nm.
c. Lakukan penyetelan kerenggangan klep sesuai dengan
ketentuan.
d. Periksa tegangan tali kipas.
e. Periksa kekecangan mur, baut, clip-clip dan mounting.
f. Periksa permukaan air dalam radiator.
g. Periksa bahan bakar dan saluran-salurannya.
h. Hidupkan mesin dan perhatikan apakah meter-meternya
bekerja dengan baik.
i. Lakukan penyetelan idle mesin bila perlu.
PROSEDUR PEMELIHARAAN GENERATOR SET

No. Dokumen No. Revisi Halaman


025/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Prosedur 4. Perawatan Berkala Setiap 200 Jam :


a. Buang dan ganti minyak pelumas dengan yang baru.
b. Ganti saringan minyak pelumas (oli).
c. Bersihkan saringan udara dan ganti olinya untuk tipe basah
dan bersihkan pula mangkuk penampung debu untuk tipe
kering.
d. Periksa tegangan tali kipas.
e. Bersihkan / buang air pada dasar saringan bahan bakar (bila
dilengkapi).
f. Periksa apakah ada kebocoran oli, air atau bahan bakar.
g. Bersihkan saringan udara kompresor (bila dilengkapi dengan
kompresor).
5. Perawatan berkala Setiap 400 Jam :
a. Ganti semua saringan bahan bakar.
b. Periksa hoses dan clip-clipnya
c. Bersihkan saringan udara untuk tipe kering dan untuk tipe
basah bersihkan dan ganti olinya.
6. Perawatan Berkala Setiap 800 Jam :
a. Ganti semua saringan bahan bakar.
7. Perawatan Berkala Setiap 1.000 Jam :
a. Ganti semua saringan bahan bakar.
b. Bersihkan silinder head dari carbon-carbon (kerak) yang
melekat.
c. Bersihkan Impeller Turbocharger (bila ada) dan rumahnya
serta pipa pembuangan oli dari Turbocharger ke karter.
8. Perawatan Berkala Setiap 2.400 Jam :
a. Periksa dan servis stater motor, alternator, kompresor (bila
ada) dan alat-alat bantu lainnya.
b. Bersihkan/ servis otomiser.
c. Periksa dan lakukan penyetelan kerenggangan klep.
9. Perawatan Berkala Setiap 2.500 Jam :
a. Periksa dan servis kompresor, pendingin minyak pelumas,
starter motor alternator dan lain-lainnya.
b. Servis otomiser.
c. Periksa kerenggangan klep.
d. Ganti element breather circuit (hanya pada mesin dengan
sistem pemasukan udara yang alami/ naturally aspirated
engines).

Unit Terkait Departemen Umum


PROSEDUR SYSTEM GENERATOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


026/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Generator adalah Suatu alat yang berfungsi sebagai emergency back
up supply listrik rumah sakit bila supply listrik PLN mati/ putus.

Tujuan Informasi mengenai system generator listrik (cadangan supply listrik)


di rumah sakit yang digunakan untuk back up bila supply dari PLN
putus/ mati.

Prosedur 1. System supply listik di rumah sakit ini selain dari PLN juga
disupport oleh Generator set yang berfungsi untuk back up
apabila supply listrik dari PLN terputus.
2. Generator Spec :
 200 KVA
 3 Phase Power supply
 Bahan Bakar Solar
 Sistem manual dan automatis.
 Starting Batere voltage 24 Volt DC.
 Maksimum Load 289 A.
3. Batere dilakukan penggantian setiap 2 tahun sekali, atau apabila
terlihat ada masalah langsung diganti.
4. Tanggal pembelian batere akan dituliskan pada badan batere itu
sendiri, digunakan untuk mengetahui umur atau lamanya batere
tersebut.
5. Batere harus ditempatkan pada insulation grond.
6. Generator disini akan mensupply sebagian gedung apabila terjadi
supply listrik PLN OFF.
7. Ruang Genset hanya boleh dimasuki oleh petugas yang
berwenang dan berkepentingan.
8. Kunci Ruang generator harus selalu ditempatkan di kotak kunci
diruang Maintenance. Dan duplikat hanya dipegang oleh Kepala
IPSRS.
9. Di ruang generator dipasang Heat Detector, dan Tabung CO 2 Fire
Protection ukuran 15 Kg 2 tabung.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMBAGIAN BEBAN LISTRIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


027/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Suatu upaya agar daya listrik yang dihasilkan oleh mesin Diesel
Generator (Genset) RS dapat bertahan lebih lama dan mampu
mencukupi kebutuhan supply listrik rumah sakit bila supply listrik
dari PT. PLN (Persero) mengalami gangguan/ padam.

Tujuan 1. Agar Diesel Generator (Genset) dapat hidup/ bertahan lebih


lama.
2. Agar suppy listrik yang dihasilkan oleh mesin Diesel Generator
(Genset) dapat mencukupi kebutuhan beban listrik di area rumah
sakit.
3. Sebagai upaya penghematan penggunaan energi listrik dan
penghematan cost yang keluar akibat penggunaan mesin Genset.

Prosedur Pada saat terjadi pemadaman listrik oleh PT. PLN (Persero), Petugas
Maintenance dan semua pihak berperan aktif melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :

1. Matikan AC di setiap selasar lantai 1,2,3,4,


2. Matikan lampu-lampu yang tidak diperlukan.
3. Matikan peralatan listrik yang tidak terpakai.
4. Matikan semua AC Split di ruang-ruang unit kerja dan kamar-
kamar yang tidak digunakan.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS dan Seluruh Unit Kerja RSPB.
PROSEDUR PEMELIHARAAN GAS MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


028/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda pemeriksaan dan pemeliharaan yang dilakukan pada system


gas medis di rumah sakit.

Tujuan Untuk memastikan seluruh system gas di rumah sakit selalu dapat
beroperasi dengan normal dan aman.

Prosedur 1. Setiap Shift (± 3 jam sekali), petugas teknisi memeriksa ke ruang


instalasi sentral gas medis.
 Pengecekan tekanan gas.
 Pengecekan meter gas
 Pengecekan pada flexible nose
 Pembersihan ruangan bila terlihat kotor.
 Pencatatan kedalam buku ceklist
2. Setiap minggu petugas teknisi akan melakukan pengecekan pada
regulator gauge, dilakukan untuk pengecekan tekanan.
3. Pengukuran kemurnian gas yang dilakukan oleh Bio-Medical
Technician pada setiap 3 bulan atau oleh pihak luar yang
disetujui oleh pimpinan.
4. Melakukan pengecekan kelayakan tabung yang dilakukan oleh
pihak luar (outsource) apabila masa waktu KIR (uji kelayakan)
telah habis atas persetujuan pimpinan.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR RUANG INSTALASI GAS MEDIS
I
No. Dokumen No. Revisi Halaman
029/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Suatu instalasi sentral gas medis yang digunakan untuk memberikan
supply gas medis ke seluruh ruang perawatan di rumah sakit.

Tujuan Sebagai informasi mengenai instalasi gas medis dan ruang sentral
gas medis di rumah sakit.

Prosedur 1. Instalasi gas medis di rumah sakit dibagi menjadi :


 Instalasi Gas Oxygen (O2)
 Instalasi Gas Nitrous Oxide N2O)
 Instalasi Udara tekan (UT)
2. Lokasi sentral gas medis berada di belakang halaman rumah
sakit.
3. Ruangan harus selalu keadaan pintu terkunci, dan kunci hanya
dipegang oleh Petugas Maintenance
4. Hanya petugas yang berkepentingan yang boleh memasuki ruang
central gas medik.
5. Ruangan ini dilengkapi dengan smoke detector, heat detector,
dan gas detector.
6. Ventilasi ruangan menggunakan intake door dan exhaust fan.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR TABUNG DAN PIPA GAS MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


030/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Penjelasan dan informasi tentang gas medis yang digunakan di


rumah sakit.

Tujuan Agar dapat lebih mengetahui tentang kapasitas gas medis dan
instalasi gas medis di rumah sakit.

Prosedur 1. Instalasi dan Tabung Gas Medis rumah sakit ini disuplai oleh
PT. SAMATOR
2. Rumah sakit menggunakan ruangan untuk sentral gas medis
dengan ukuran :

Ruang Oxygen = 4 x 4 M3

Ruang N2O = 4 x 4 M3

3. Penentuan identitas dari tabung dan pipa sentral gas medis


adalah :
 Oxygen = Warna Hijau
 Nitro Oxyde = Warna Biru

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR TINDAKAN PENCEGAHAN KEKURANGAN STOCK GAS
MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
031/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tindakan yang dilakukan agar rumah sakit tidak sampai kekurangan
penyediaan gas medis.

Tujuan Untuk memastikan penyediaan gas medis di rumah sakit selalu


mencukupi.

Prosedur 1. Chek selalu (± 3 jam sekali) stok yang ada/ tersisa pada sentral gas
medis.
2. Apabila agen/ suplier gas akan tutup di hari-hari libur atau hari
besar maka :
 Petugas Maintenance harus dapat membaca situasi.
 Petugas Maintenance segera order sebelum hari libur tiba.
 Meminta dari pihak supplier agar menginformasikan
sebelumnya apabila pada hari besoknya tidak ada
pengiriman.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR TINDAKAN PENCEGAHAN UMUM TERHADAP BAHAYA
GAS MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
032/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tindakan yang harus dilakukan agar tidak terjadi bahaya yang
ditimbulkan dari system gas medis.

Tujuan Untuk menjaga supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan/
kecelakaan di rumah sakit akibat dari system gas medis.

Prosedur 1. Tindakan pencegahan terus akan dilakukan selama instalasi


sistem tabung gas.
2. Dilarang merokok didalam ruang sentral gas medik.
3. Jangan mengubah posisi yang sudah benar pada regulator dan
valve.
4. Hati- hati pada saat membawa tabung gas .
5. Tabung gas oksigen jangan dikenakan dengan cairan oli.
6. Tindakan pencegahan extra harus selalu dilakukan terhadap
pasien yang menggunakan ventilator. Petugas Maintenance akan
selalu siap control dan cek kondisi gas.
7. Outlet gas sudah dirancang khusus dan disesuaikan dengan type
gas masing-masing, maka jangan pernah memodifikasi outlet gas
tersebut, karena akan sangat berbahaya sekali bagi pasien
apabila sampai terjadi kesalahan pemakaian jenis gas.
8. Jangan pernah gunakan/ menusukkan peralatan yang tajam
untuk mengetes outlet gas.

Unit Terkait Seluruh Departemen.


PROSEDUR PENGGANTIAN TABUNG GAS MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


033/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pada saat penggantian tabung gas medis yang telah habis.

Tujuan Agar dalam cara penggantian tabung gas medis dapat selalu
dilakukan dengan benar dan selalu memperhatikan faktor
keamanan.

Prosedur 1. Pada saat pengoperasian simpanan dibawah 8 tabung maka


penggantian tabungnya dilakukan secara manual dan segera siap
untuk order pemesanan tabung gas.
2. Langkah-langkah penggantian tabung :
 Periksa kekosongan tabung dengan melihat pressure gauge
pada level 0.
 Tutup valve tabung yang kosong.
 Lepaskan Flexible hose dari tabung dengan mengendurkan
bull nose dengan kunci inggris/ kunci tabung.
 Lepaskan tabung tersebut dan taruh tabung kosong tersebut
di tempat khusus tabung kosong.
 Lalu pasang tabung yang isi tersebut ke deretan tabung yang
akan digunakan.
 Setelah terpasang buka kembali valve secara perlahan-
lahan, langkah ini akan mengamankan gauge dan HT
kontaktor.
 Kemudian setelah terbuka diamkan tabung.
 Cek kebocoran pada sambungan bull nose dengan
menggunakan busa.
 Catat pada buku penggantian tabung gas (tanggal, jam, dan
isinya).

Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS).


PROSEDUR SISTEM GAS MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


034/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Penjelasan mengenai jalur pemipaan sentral gas medis di rumah


sakit

Tujuan Agar dapat diketahui lebih jelas jalur-jalur mana saja pipa gas medis
tersebut akan memberikan supply dan jenis-jenis gas medis apa saja
yang ada di rumah sakit ini.

Prosedur 1. Rumah sakit ini dilengkapi dengan system sentral gas medik.
2. System pemipaan dibagi ke berbagai area seperti :
 Instalasi Gawat Darurat
 Kamar Operasi / OK
 Ruang Keperawatan
 Ruang Persalinan / VK
3. Gas medik berisi beberapa type gas seperti :
 Instalasi Gas Oxygen (O2)
 Instalasi Gas Nitrous Oxide (N2O)

Unit Terkait Seluruh Departemen.


PROSEDUR ALARM GAS MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


035/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian System alarm yang digunakan pada instalasi gas medis di rumah
sakit.

Tujuan Agar pada saat terjadi alarm gas medis sesegera mungkin dapat
diatasi oleh petugas rumah sakit

Prosedur
1. Ketika terjadi alarm gas medis berbunyi maka yang dilakukan:
 Petugas Operator control/ Perawat yang jaga/ staff
menginformasikan ke atau ke Petugas Maintenance Umum
yang jaga.
 Petugas teknisi menghentikan alarm dengan cara cancel
alarm.
 Petugas teknisi segera/ secepatnya mengganti tabung gas
yang kosong.
2. Pada saat terjadi alarm-alarm lain, operator control/ staff segera
menghubungi teknisi untuk di teliti lebih lanjut.

Unit Terkait Seluruh Departemen.


PROSEDUR PEMELIHARAAN SALURAN DAN INSTALASI AIR LIMBAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
036/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap sistem instalasi air limbah yang
dilakukan di rumah sakit secara periodik.

Tujuan Untuk memastikan bahwa seluruh sistem instalasi air limbah


dirumah sakit tidak terganggu dan terpelihara dengan baik.

Prosedur Pemeliharaan pada :


a. Saluran pada pipa-pipa
Pemeliharaan dari saluran secara periodik tiap bulan dapat
berupa :
1) Penggelontoran air
2) Penyemprotan air dengan tekanan tinggi
3) Pengambilan endapan
b. Lubang Pemeriksa (Bak kontrol/ Man Hole)
Pemeliharaan lubang periksa, sama dengan pemeliharaan
saluran tersebut diatas hanya frekuensinya lebih sering (2 kali
seminggu)
c. Pemeliharaan Closet
Dipergunakan hanya untuk membuang kotoran manusia.
Penggelontoran agar menggunakan air lebih banyak,
pembersihan dilakukan tiap hari oleh Petugas House Keeping.
d. Tangki Septik
Pemeliharaan tangki septik pada prinsipnya hanya menguras
endapan. Hal ini dilakukan dengan seksama minimal 1 (tahun)
dan maksimal 4 (empat) tahun. Bila limbah cair banyak
mengandung lemak/ minyak maka tangki septik dilengkapi
dengan alat penangkap lemak.
e. Bak Pengumpul/ Pengangkat
Pemeliharaan biasa dilakukan pada unit ini bila terjadi
pengendapan di dalam bak pengumpul dan pompa dilakukan
tiap 6 (enam) bulan sekali. Pengangkat baru dihidupkan disertai
dengan penyemprotan air terhadap semua permukaan yang
kotor.
a. Instalasi Pengolahan Biologis Dengan Anaerobik Filter.
Pemeliharaan anaerobik filter adalah membersihkan sampah,
tanaman, lumut yang terdapat pada anaerobik filter.
Pembersihan dilakukan setiap minggu sekali.
b. Bak penampung lumpur.
Pemeliharaan bak penampung lumpur adalah membersihkan
kotoran, lumut yang menempel pada dinding. Pembersihan
dilakukan tiap 3 bulan sekali.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN STP
(Sewage Treatment Plant)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
037/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap sistem pengolahan air limbah (STP)
yang dilakukan di rumah sakit secara periodik.

Tujuan Untuk memastikan bahwa sistem pengolahan air limbah (STP)


dirumah sakit tidak terganggu dan terpelihara dengan baik.

Prosedur Pemeliharaan STP (Sewage Treatment Plant) meliputi hal-hal sebagai


berikut :

Dilakukan setiap hari :


 Memeriksa blower termasuk keadaan oli disetiap blower dan
mengganti/ menambahnya bilamana dianggap perlu setiap hari.
 Mengatur penggantian pemakaian blower dari unit yang satu ke
unit yang lainnya kecuali apabila diatur secara otomatis.

Dilakukan setiap minggu


 Membersihkan intake filter.
 Memeriksa keadaan van-belt dan tegangannya.
 Memeriksa sistem operasi dari motor blower termasuk difuser.
 Memeriksa swicth board.
 Memeriksa comminutor termasuk keadaan oli communitor dan
mengganti/menambahkan bila dianggap perlu.
 Memeriksa komponen-komponen pemotong communitor.
 Membersihkan bagian-bagian lain yang dianggap perlu.
 Memeriksa sistem pengembalian lumpur termasuk
pembersihannya.
 Membersihkan serta membuang lumut atau kotoran lain yang
ada pada unit Sawage Treatment Plant (STP) termasuk juga
didalam ruang pompa.
 Memeriksa dan membersihkan pompa-pompa STP
 Memeriksa dan membetulkan aliran cairan kaporit sesuai dengan
dosis yang ditentukan.
 Pemberian Treatment/ Obat untuk memperbaiki kualitas hasil
olahan.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


I PROSEDUR PEMELIHARAAN SISTEM AIR BERSIH DAN HYDRAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
038/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap sistem air bersih dan hydran yang
dilakukan di rumah sakit secara periodic.

Tujuan Untuk memastikan bahwa sistem pengolahan air limbah (STP)


dirumah sakit tidak terganggu dan terpelihara dengan baik

Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksanan melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu.
1. Ruangan
 Bersihkan setiap hari ruangannya
2. Resevoir Air Utama (Ground water tank)
 Pemeriksaan kaporit di tabung clorinator : dilakukan 2 hari
sekali, tambah bila perlu.
 Backwash system filter air (satu minggu sekali)
 Pemeriksaan 3 bulan
- Periksa dan bersihkan WLC (water level control)
- Bersihkan Lumpur yang menempel pada dinding maupun
yang mengendap.
- Periksa dan coba semua valve, perbaiki jika terjadi
kebocoran.
- Periksakan kualitas air bersihnya ke laboratorium yang
ditunjuk.
3. Motor dan Pompa-pompa
 Periksa setiap hari kondisi motor dan pompa-pompanya,
perbaiki jika ada kerusakan.
 Periksa dan bersihkan panel-panel pompanya setiap 3 bulan
sekali. Kencangkan tiap koneksi kabelnya.
4. Hidran
 Pemeriksaan setiap 6 bulan
- Periksa kondisi panel, motor, dan pompanya, perbaiki
dang anti apabila ada yang rusak.
- Bersihkan peralatannya..
- Lakukan pengujian fungsi dengan membuka beberapa
outlet valve di box hydran sekaligus melakukan
pembersihan endapan kotoran yang ada di saluran pipa-
pipanya.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR PEMERIKSAAN AIR HASIL BUANGAN DAN AIR STERIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
040/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan air hasil
buangan dan air steril ke laboratorium

Tujuan Untuk memastikan air hasil buangan memenuhi kriteria standar dan
aman bagi lingkungan dan begitu juga air hasil sterilisasi tersebut
sesuai dengan standar steril.

Prosedur 1. Tentukan jadwal pemeriksaan tiap tiga bulan sekali ke


laboratorium BPLHD DKI Jakarta.
2. Ambil jerigen ukuran 2 liter sebanyak 2 buah.
3. Isi derigen dengan sample air dari outlet dan inlet sampai penuh
sehingga pada waktu dibawa tidak goyang, karena hal ini dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
4. Tugaskan salah seorang Petugas Maintenance untuk
mengantarkan sample air tersebut ke BPLHD DKI Jakarta.
5. Hasil pemeriksaan dapat diambil setelah 2 minggu.
6. Lakukan konsultasi hasil dengan petugas BPLHD DKI Jakarta.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PEMELIHARAAN SISTEM AC
No. Dokumen No. Revisi Halaman
041/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap system AC (air conditioner) yang


dilakukan di rumah sakit secara periodic.
Tujuan Untuk memastikan bahwa seluruh system pendingin ruangan di
rumah sakit tidak terganggu dan terpelihara dengan baik.

Prosedur 1. AC Split
a. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada casing setiap sebulan
sekali.
b. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada komponen Heat
Excharger condenser, koil pipa evapotator, filter dan tempat
penampungannya setiap 3 bulan sekali.
c. Lakukan pengisian Freon Refigeran bila diperlukan.
d. Lakukan perbaikan ringan seperti penggantian isolasi pipa
tembaga atau kuningan bila ditemukan kerusakan.
2. Chiller
a. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada permukaan luas unit
chiller setiap 3 bulan sekali.
b. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada komponen Heat
Excharger condenser, koil pipa evapotator, filter dan tempat
penampungannya setiap 6 bulan sekali
c. Lakukan pengisian Freon (Refigeran) bila diperlukan.
3. Unit Pengolahan Udara (AHU)
a. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada permukaan luas unit
chiller setiap 6 bulan sekali.
b. Lakukan Pembersihan terhadap komponen Filter, komponen
pipa pembuangan air dan komponen koil setiap sebulan
sekali.
c. Lakukan pengontrolan baut-baut, kencangkan bila kendor,
lakukan 1 minggu sekali.
d. Lakukan pengontrolan thermostat setiap seminggu sekali,
setel bila perlu.
Unit Terkait - Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR TEST POSITIVE PRESSURE RUANG OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
042/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Positif pressure ruang operasi merupakan tekanan dimana udara di


dalam ruang operasi tekanannya harus lebih tinggi daripada tekanan
udara koridor/ di luar ruang operasi.

Tujuan Untuk memastikan tekanan udara di dalam ruang operasi tersebut


lebih tinggi dibandingkan tekanan di luar ruang operasi.

Prosedur Pelaksanaan pengukuran dilakukan sekali dalam seminggu, dan


langkah-langkah yang dilakukan oleh Petugas Maintenance adalah :
1. Petugas Maintenance menginformasikan kepada kepala unit
kamar operasi bahwa akan dilakukan pengetesan positif
pressure.
2. Persiapkan alat ukur (Magnehelic pressure meter) untuk
pelaksanaan pengukuran.
3. Tutup semua pintu di ruang operasi.
4. Masukkan selang (magnehelic input) ke sela-sela pintu kamar
operasi yang telah ditutup.
5. Lihat nilai pada meter alat ukur tersebut, saksikan bersama salah
satu petugas kamar operasi.
6. Bila terjadi penurunan positive pressure (di bawah 7 pascal)
maka segera lakukan pengecekan terhadap sistem AC/ Chiller
dan exhaust nya yang digunakan di ruang operasi.
7. Bila sistem AC/ Chiller dan exhaust sudah bagus maka lakukan
pengetesan kembali.

Unit Terkait - Departemen Umum IPSRS


- Petugas Kamar operasi
PROSEDUR PEMELIHARAAN SISTEM NURSE CALL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
043/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda perawatan alat di dalam sistem nurse call/ alat pemanggil
perawat elektronik dan komponen-komponen penunjangnya.

Tujuan Untuk memastikan dan menjaga operasional sistem nurse call dapat
bekerja dengan baik tanpa gangguan.

Prosedur PELAKSANAAN

1. Pemeliharaan tiap 3 (tiga) bulan


a. Bersihkan perangkat dengan kuas atau vacuum cleaner,
pastikan tidak ada debu yang menempel.
b. Bersihkan indicator lamp pada tiap tiap kamar.
c. Periksa kondisi dan fungsi tombol-tombol pada perangkat
nurse call.
d. Periksa tombol-tombol pasien dan tombol emergency toilet
dan kabel-kabelnya.
e. Kencangkan baut pada tiap koneksi kabel
f. Catat hasil pemeriksaan pada form pemeriksaan alat.
2. Panggil teknisi khusus (intern/ ekstern) bila ada masalah yang
tidak dapat ditangani.
3. Pelaksanaan pemeliharaan akan dilakukan oleh Teknisi Biomedis

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi


PROSEDUR PEMELIHARAAN SYSTEM TELEPHONE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
044/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda perawatan alat di dalam sistem komunikasi telephone dan


komponen-komponen penunjangnya.

Tujuan Untuk memastikan dan menjaga operasional sistem komunikasi


telephone dapat bekerja dengan baik tanpa gangguan.

Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksana melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu, isi
formulir sesuai yang dikerjakan dan catat di kartu pemeliharaan alat.
1. Pemeliharaan harian
a. Main PABX : Periksa chart-chart, bila rusak segera ganti
b. IDF dan Line Telkom :
-Periksa line Telkom (PTT) dengan menekan tombol line di
console operator satu persatu , bila ada yang mati segera
lapor ke Telkom
-Periksa pengkabelan, crown ulang bila tidak rapat atau ada
yang lepas.
2. Pemeliharaan bulanan :
Main PABX :
- Periksa dan lakukan pengkabelan
- Periksa back up battery, bila tidak berfungsi lakukan
penggantian
- Periksa power supply main PABX
- Bersihkan panel IDF dan line Telkom dengan kuas atau
vacuum cleaner .
3. Panggil teknisi khusus (intern/ ekstern) bila ada masalah yang
tidak dapat ditangani
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR PEMELIHARAAN SOUND SYSTEM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
046/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda perawatan alat di dalam sound system dan komponen-


komponen penunjangnya.

Tujuan Untuk memastikan dan menjaga operasional sound system di rumah


sakit dapat bekerja dengan baik tanpa gangguan.

Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan,
pelaksana melakukan pengontrolan untuk masing-masing peralatan
sesuai giliran perawatan pada hari itu. Catat hasil pemeriksaan/
pemeliharaaan di kartu pemeliharaan.
1. Pemeliharaan 3 bulanan
a. Bersihkan perangkat yang ada di cabinet (amplifier, radio,
tape recorder, mixer dll) dengan kuas atau vacuum cleaner,
pastikan tidak ada debu yang menempel.
b. Bersihkan kop dan roda pita pada tape recorder dengan
cleaner cassette.
c. Periksa volume control dengan sound test yang ada di
cabinet, bila ada penambahan/ perbesaran volume
terdengar suara bergesek maka bersihkan volume control
dengan cleaner. Hal ini berlaku juga untuk volume control di
ruangan.
d. Periksa fuse/ sekring pada tiap-tiap amplifier, diganti bila
putus
2. Panggil teknisi khusus (intern/ ekstern) bila ada masalah
yang tidak dapat ditangani.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR PEMELIHARAAN ELEVATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
047/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Metoda pelaksanaan pemeliharaan terhadap elevator atau lift.

Tujuan Untuk memastikan lift selalu dalam keadaan baik dan aman untuk
dipergunakan.

Prosedur 1. Bersihkan sangkar setiap hari dari kotoran dan noda, berikut
lampu penerangannya.
2. Periksa setiap hari sesuai dengan item cek list harian.
3. Ganti lampu indicator luar dan dalam sangkar apabila mati.
4. Periksa dan bersihkan Ruang mesin (Accu dan Panel) dan Motor
penggerak setiap 1 minggu sekali.
5. Periksa dan bersihkan Panel Lift di ruang control maupun ruang
mesin setiap 6 bulan sekali, ganti komponen apabila ada yang
rusak.
6. Panggil teknisi khusus (ekstern/ intern) apabila terjadi trouble
yang sulit diatasi.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS


PROSEDUR PETUNJUK TEKNIS TENTANG PENGGANTIAN,
PEMILIHAN DAN
INSTALASI PERALATAN MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
048/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Petunjuk atau acuan yang digunakan untuk pertimbangan dalam hal
penggantian, pemilihan dan instalasi peralatan medis.

Tujuan Pertimbangan pada saat akan memutuskan untuk perbaikan alat


atau pembelian alat agar dapat segera diputuskan dengan mengacu
pada prosedur ini.

Prosedur Beyond Economical Repair (BER)

Perbaikan alat medis akan diperhitungkan mengenai nilai untung-


ruginya sesuai dengan Beyond Economical Repair (BER) seperti
berikut bila :
1. Biaya perbaikan melebihi nilai jatuh harga.
Biaya pemeliharaan yang diakumulasikan selama periode lebih
dari satu tahun ditambah dengan perkiraan biaya perbaikan
berikutnya melebihi nilai jatuh harga alat tersebut.
Nilai jatuh harga = ( 1 – Umur alat ): Perkiraan hidup x Harga
Beli.
2. Kondisi peralatan.
 Keamanan/ safety peralatan yang sudah tidak aman
 Sparepart yang sudah tidak lagi tersedia.
 Pihak ketiga yang sudah tidak lagi bersedia memperbaiki.
3. Keandalan
 Sukar untuk diperbaiki dan sukar untuk mendapatkan hasil
yang sesuai.
 Sudah tidak akan mendapatkan hasil yang baik walaupun
perbaikan dilakukan berulang-ulang.
Unit Terkait Departemen Umum - IPSRS
PROSEDUR PROSES PENGUJIAN DAN KALIBRASI (EKSTERNAL) ALAT
KESEHATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
049/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Tata laksana pengujian dan kalibrasi alat medis di Rumah Sakit
Permata Bekasi.

Tujuan Untuk memastikan peralatan yang dipakai terjamin keakuratan


pengukurannya sesuai dengan toleransi ambang kerja alat
berdasarkan pengukuran dalam alat ukur dan aman untuk
pelayanan.

Prosedur 1. Rumah sakit mengajukan permintaan pelayanan pengujian/


kalibrasi alat kesehatan ke institusi penguji dengan melengkapi
informasi.
 Nama alat kesehatan
 Merk, type/ Model dan jumlah masing-masing alat
kesehatan.
 Waktu pelaksanaan pengujian/ kalibrasi.
2. Institusi penguji memberi tanggapan/ jawaban ke rumah sakit
dengan melengkapi informasi :
 Jumlah petugas
 Kesanggupan memenuhi permintaan kalibrasi (Jumlah &
Jenis Alat)
 Total Biaya
3. Tercapainya kesepakatan biaya dan waktu pelaksanaan antara
institusi penguji dan rumah sakit.
4. Pelaksana pengujian atau kalibrasi tiba dan melapor ke pimpinan
rumah sakit.
5. Pimpinan Rumah Sakit menunjuk petugas rumah sakit untuk
mendampingi selama pelaksanaan pengujian/ kalibrasi.
6. Pelaksanaan pengujian atau kalibrasi oleh tenaga ahli institusi
penguji menggunakan prosedur tetap pengujian atau kalibrasi
yang sesuai dengan masing-masing alat kesehatan.
7. Pelaksana memberitahukan ke rumah sakit bahwa pengujian/
kalibrasi telah selesai.
8. Penyelesaian administrasi antara rumah sakit dengan petugas
institusi penguji.
9. Institusi penguji menerbitkan sertifikat pengujian/ kalibrasi,
sesuai dengan daftar alat kesehatan yang lulus uji/ kalibrasi.
10. Pengiriman sertifikat pengujian atau kalibrasi dari institusi
penguji ke rumah sakit selambat-lambatnya 1 bulan sejak
selesainya pelaksanaan pengujian/ kalibrasi.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi


PROSEDUR BUKU PANDUAN PERALATAN MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
050/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Buku panduan digunakan sebagai petunjuk untuk pemeliharaan dan


pengoperasian peralatan medis di rumah sakit.

Tujuan Untuk memastikan bahwa seluruh alat medis dilengkapi dengan


buku panduan alat dan memastikan buku tersebut tersimpan dan
terpelihara dengan baik.

Prosedur 1. Setiap peralatan medis di rumah sakit harus disertai dengan


buku panduan peralatan.
Buku panduan peralatan tersebut mencakup :
 Panduan pengoperasian alat
 Panduan maintenance dan tecnical service alat.
 Panduan aplikasi penggunaan alat.
 Dll
2. Setiap buku panduan peralatan (asli) harus terdaftar dan
tersimpan pada tempat yang khusus dan aman . dimana yang
akan bertanggung jawab terhadap buku tersebut adalah Petugas
Bio-Medical Technician Rumah Sakit.
3. Setiap buku panduan (asli) harus diberi label ” MILIK RS.
PERMATA BEKASI ”
4. Untuk petugas operator alat akan mendapat buku panduan (foto
copy).
5. Apabila saat penerimaan alat tidak dilengkapi dengan buku
panduan maka petugas penerima harus segera meminta ke pihak
penjual/ supplier.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi


PROSEDUR PELATIHAN PADA PEMAKAI ALAT MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


051/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Pelatihan yang ditujukan untuk para pengguna peralatan yang akan
mengoperasikan dan memelihara alat.

Tujuan Untuk memastikan bahwa dengan pelatihan ini pengguna peralatan


medis benar-benar dapat mengoperasikan dan memelihara alat
dengan baik.

Prosedur 1. Isi dari pelatihan akan meliputi:

a. Tanggung jawab pemakai untuk pemeliharaan rutin


terhadap peralatan medis.

b. Fungsi-fungsi dasar pada peralatan yang diajarkan.

c. Instruksi terhadap monitoring pada pemakaian peralatan,


aspek-aspek yang harus diperhatikan, dan kelainan-kelainan
pada alat yang harus diketahui sebelum digunakan.

2. Semua pelatihan yang diselenggarakan harus dicatat dalam buku


laporan pelatihan.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi


PROSEDUR PELAYANAN BIO-MEDICAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


052/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Pelayanan pemeliharaan dan kontrol yang diberikan kepada seluruh


peralatan medis dirumah sakit

Tujuan  Agar peralatan medis pada saat/ setiap dioperasikan dalam


keadaan layak pakai
 Dapat dipercaya ke akurasiannya.
 Untuk meminimalkan terjadi masalah/ gangguan pada saat
sedang dioperasikan untuk pelayanan ke pasien.

Prosedur 1. Seluruh peralatan Bio-medical harus selalu terpelihara dan


terawat dengan baik
2. Dibuatkan jadwal pemeliharaan dan pemeriksaan secara rutin
terhadap seluruh peralatan medis dan dilaksanakan dengan tepat
waktu.
3. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan SOP dan
instruksi manual alat.

Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi

PROSEDUR PEMINJAMAN ALAT DAN ASSESORIES KE PIHAK


VENDOR/ PENJUAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
053/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Proses peminjaman/ sewa peralatan yang dilakukan pihak rumah


sakit ke pihak supplier/ vendor bila memang ada kebutuhan.

Tujuan Agar proses peminjaman alat untuk rumah sakit tidak mengalami
masalah, baik masalah pada prosedur peminjaman, masalah
penggunaan atau masalah penerimaannya.

Prosedur 1. Bila akan ada peminjaman alat/ assesoris ke pihak vendor harus
sepengetahuan dan seijin dari pimpinan rumah sakit.
2. Dari Pihak vendor identifikasi dahulu peralatan yang akan
dipinjamkan bersama dengan dokumen yang akan diserahkan
dan dari pihak rumah sakit akan memeriksa/ mencocokkan
dokumen dan peralatannya (Merk, Model, No.seri, dan
assesoriesnya). Setelah sesuai baru lakukan serah terima.
3. Pihak vendor harus memberikan pelatihan yang cukup pada user
untuk operating manual peralatannya.
4. Apabila dalam pelaksanaan operasional terjadi kesalahan/
kegagalan fungsi peralatan maka pihak rumah sakit harus segera
melaporkan ke pihak vendor.
5. Pada saat pengembalian alat ke pihak vendor, kondisi alat harus
dikembalikan sesuai dengan pada saat diberikan jangan ada yang
kurang atau lebih, sesuaikan dengan dokumen.
Unit Terkait - Departemen Umum IPSRS
- Unit Keperawatan
- Unit Penunjang Medis
PROSEDUR PEMERIKSAAN PERALATAN BIO-MEDICAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


054/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Pemeriksaan terhadap seluruh peralatan medis di rumah sakit yang


dilakukan dengan baik dan benar oleh Bio-Medical Technician.

Tujuan Memastikan seluruh peralatan medis selalu dalam kondisi baik dan
layak pakai dan memastikan bila ada kerusakan peralatan medis
sesegera mungkin dapat diatasi sehingga tidak menggangu
pelayanan ke pasien.

Prosedur Pemeriksaan dan inspeksi seluruh peralatan BIO-Medical akan


dilakukan oleh Teknisi Bio-Medical.
1. Pemeriksaan dan Inspeksi
 Pemeriksaan visual
 Test Fungsi
 Kalibrasi
 Dan preventive maintenance secara periodic sesuai jadwal.
2. Hasil inspeksi akan dicatat pada form inspeksi alat medis oleh
Teknisi Bio-Medis, apabila ditemukan kerusakan akan segera
dilaporkan ke unit alat tersebut berada, lalu akan dilakukan
perbaikan alat.
3. Apabila kerusakan tersebut tidak dapat selesai saat itu, karena
spare part belum siap, maka laporkan kembali kepada unit
bahwa akan dijadwalkan kembali perbaikanya.
4. Apabila unit sangat perlu sekali alat tersebut padahal alat
tersebut masih dalam proses perbaikan maka :
 Hubungi segera Kabag. Umum IPSRS untuk mengusahakan
alat back up.
 Kabag. Umum IPSRS menghubungi supplier untuk dapat
menyediakan back up segera.
5. Apabila Alat medis terjadi kerusakan pada waktu sedang di pakai
ke pasien maka segera ganti dengan alat pengganti bila ada, dan
segera hubungi Teknisi Bio-Medical.

Unit Terkait - Semua Departemen pemakai peralatan medis.


- Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi

P
ROSEDUR PERPINDAHAN PERALATAN DALAM DEPARTEMEN ATAU
(DARI/ KE) RUMAH SAKIT LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
055/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Kontrol terhadap peminjaman dan pengembalian peralatan medis di


intern maupun ekstern rumah sakit.

Tujuan Untuk memastikan bahwa keberadaan seluruh peralatan medis


selalu terkontrol dengan baik.

Prosedur 1. Peralatan yang dipindahkan/diterima (dari/ ke) Departemen


yang lain harus dicatat pada buku log book/ catatan peralatan
pada setiap Departemen .
2. Peralatan yang akan di pindahkan/ diterima (dari/ ke) rumah
sakit lain harus dicatat di buku serah terima alat yang di ketahui
dan disetujui oleh masing-masing kepala departemen.
Unit Terkait - Seluruh Departemen pemakai alat medis
- Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi.
PROSEDUR RUANG LINGKUP TECHNIC BIO-MEDICAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


056/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018
Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan untuk Bio-Medical


Technician di rumah sakit.

Tujuan  Untuk memastikan pelayanan bio-medical di rumah


sakit tidak terganggu.
 Untuk memastikan seluruh peralatan medis di
rumah sakit terpelihara dengan baik.

Prosedur 1. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan rutin sesuai jadwal &


instruksi kerja terhadap semua peralatan medis.
2. Membuat laporan hasil cek, pemeliharaan dan perbaikan alat
medis.
3. Melakukan perbaikan-perbaikan ringan terhadap semua
peralatan-peralatan medis yang rusak.
4. Mendampingi Teknisi dari Jasa Pihak Ketiga/ Supplier pada saat
melakukan kegiatan service maupun pengecekkan peralatan.
5. Melakukan test uji fungsi terhadap peralatan medis yang baru.
6. Melakukan kalibrasi internal alat medis sesuai SOP/ IK yang ada.
7. Mengajukan kepada atasan peralatan medis yang wajib uji, tera
& kalibrasi eksternal selambat-lambatnya 3 bulan sebelum masa
berlaku habis.
8. Menerima dan mengidentifikasi setiap peralatan medis yang
baru lalu menyerahkan kepada User.
9. Melakukan penggantian part untuk peralatan apabila rusak atau
masa berlaku habis.
10. Memberikan bantuan yang berhubungan dengan pelayanan
Rumah Sakit apabila diperlukan.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi
PROSEDUR GARANSI PERALATAN MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


057/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR


Pengertian Masa/ jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak, dimana pihak agen/ penjual masih bertanggung jawab
terhadap perbaikan/ pergantian peralatan yang mengalami
kerusakan akibat teknis alat dan bukan kesalahan operator.

Tujuan Memastikan peralatan yang bergaransi tersebut di jamin oleh pihak


agen/ supplier dan dilaksanakan ketentuan garansinya sesuai dengan
kontrak.

Prosedur 1. Buat daftar peralatan yang bergaransi.


2. Pastikan bahwa jaminan tersebut dilakukan oleh supplier/
vendor.
3. Beritahukan ke supplier/ vendor apabila ditemukan kelainan
ataupun kerusakan pada alat yang masih dalam masa garansi.
4. Lakukan pengontrolan pada jadwal/ frekuensi pelaksanaan
preventive maintenance peralatan yang masih dalam masa
garansi, beritahu/ ingatkan segera ke supplier/ vendor bila
sudah mendekati pelaksanaan jadwal yang ditentukan terhadap
peralatan yang masih dalam masa garansi.
5. Jadwal frekuensi pelaksanaan preventive maintenance akan
dibuat oleh supplier selama alat masih masa garansi.
6. Atur pelaksanaan preventive maintenance, sesuaikan dengan
jadwal pemakaian alat.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Biomedis
PROSEDUR PELATIHAN PADA PEMAKAI ALAT MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
058/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Suatu program yang diberikan kepada para pengguna peralatan


medis dengan dilakukan pelatihan mengenai penggunaan masing-
masing peralatan medis yang ada di rumah sakit.

Tujuan Untuk memastikan program pelatihan terhadap pengguna peralatan


medis dapat dilakukan dengan baik.

Prosedur 1. Pelatihan penggunaan alat untuk pemakai peralatan medis akan


dilakukan dan dijadwalkan oleh Departemen Umum IPSRS Divisi
Biomedis bila ada permintaan dari Departemen/ unit yang
membutuhkan.
2. Tugas masing-masing Departemen untuk diadakannya pelatihan
alat :
 Departemen/ Unit peminta :
a. Meminta kepada Departemen Umum IPSRS Divisi
Biomedis untuk diadakan pelatihan bagi staffnya atau
pemakai alat.
b. Mendaftar peserta yang akan mengikuti pelatihan dan
menjadwalkan waktu pelaksanaanya (koordinasi dengan
Departemen Support Service – Unit Facility)
 Departemen Support Service (Unit Facility) :
a. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk
pelatihan.
b. Menyiapkan Trainer/ Pengajar internal (Bio-Medical
Technician) / external (dari agen peralatan)
c. Menjadwalkan waktu pelaksanaannya (koordinasi
dengan Departemen peminta)
d. Mendata dan mencatat kegiatan dan hasil pelatihan.
3. Isi dari pelatihan akan meliputi:
a. Tanggung jawab pemakai untuk pemeliharaan rutin
terhadap peralatan medis.
b. Fungsi-fungsi dasar pada peralatan yang diajarkan.
c. Instruksi terhadap monitoring pada pemakaian
peralatan, aspek-aspek yang harus diperhatikan, dan
kelainan-kelainan pada alat yang harus diketahui sebelum
digunakan.
4. Semua pelatihan yang diselenggarakan harus dicatat dalam buku
laporan pelatihan.
Unit Terkait - Semua Departemen pengguna peralatan medis
- Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi
- HRD
PROSEDUR PEMELIHARAAN INTERNAL PERALATAN MEDIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
059/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Program pemeliharaan terhadap seluruh perlatan medis di rumah


sakit yang akan dilaksanakan oleh petugas internal rumah sakit (Bio-
Medical Technician).

Tujuan Agar peralatan medis di rumah sakit selalu dalam kondisi siap pakai,
akurat dan aman untuk pasien, pengguna dan lingkungan sekitar.

Prosedur Pemeliharaan peralatan medis dapat dilakukan oleh petugas Internal


rumah sakit dan Eksternal rumah sakit.
 Petugas internal rumah sakit adalah petugas Biomedical
Technician
 Petugas eksternal rumah sakit adalah petugas dari bengkel
rujukan atau agen peralatan medis tersebut.
Dibawah ini hanya diterangkan pelaksanaan pemeliharaan yang
dilakukan oleh petugas internal rumah sakit.
Didalam pemeliharaan peralatan medis dapat dikelompokkan
menurut jenis peralatan.
 Peralatan Medis Manual
 Peralatan Elektromedik.
1. Peralatan Medis Manual
Peralatan Medis Manual adalah : Peralatan yang digunakan
untuk pelayanan kesehatan yang tidak memerlukan sumber
listrik/ batere.
Seperti : Tensimeter, Timbangan Badan, Stetoscope, Kursi Roda,
Patient bed manual, troley-troley medis,dll.
Dimana pelaksanaan pemeliharaan meliputi :
 Pemeliharaan Harian (oleh User)
- Pembersihan alat dan cek fisik
 Pemeliharaan Bulanan
- Cek Fisik & Fungsi, Pemeriksaan Mekanik, Perbaikan-
perbaikan kecil bila perlu.
PROSEDUR PEMELIHARAAN INTERNAL PERALATAN MEDIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
060/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Prosedur  Pemeliharaan 3 Bulanan


- Kalibrasi internal untuk peralatan yang membutuhkan
kalibrasi (seperti tensimeter dan timbangan )

2. Peralatan Elektromedik.
Peralatan elektromedik adalah Peralatan yang digunakan untuk
pelayanan kesehatan dirumah sakit yang memerlukan sumber
listrik/ batere.
Seperti : ECG, USG, X-ray Unit, ESU, DC-Shock, Patient Bed
Elektrik, Patient Monitor, Ventilator, operting lamp dan peralatan
elektromedik lainnya.
Dimana Pelaksanaan Pemeliharaan meliputi.
 Pemeliharaan Harian ( oleh User)
- Pembersihan alat dan cek fisik.
 Pemeliharaan 3 Bulan
- Cek Fisik & Fungsi, Cek Asessories pendukung (ganti bila
perlu), Pembersihan debu/ kotoran (In case/ Out Case),
cek beban kerja, Lakukan perbaikan-perbaikan kecil bila
perlu.
 Pemeliharaan 1 tahun
- Uji Fungsi alat dan kalibrasi untuk alat yang wajib kalibrasi
(eksternal)
- Penggantian komponen yang sekiranya dianggap perlu.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Biomedis
PROSEDUR PENERIMAAN TEST UJI FUNGSI PERALATAN MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
061/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR


Pengertian Suatu test dan pengujian yang dilakukan terhadap peralatan medis
bila mana alat tersebut baru atau setelah dilakukan perbaikan
(penggantian sparepart) oleh pihak agen/ supplier.

Tujuan Untuk memastikan bahwa seluruh peralatan medis yang baru atau
setelah dilakukan perbaikan (penggantian spare part) tersebut dalam
kondisi berfungsi dengan baik, akurat dan aman bila digunakan.

Prosedur 1. Penerimaan uji fungsi semua peralatan bio-medical akan


disaksikan dan dibuktikan oleh Bio-Medical Technician dan
kepala Departemen/ user.
2. Petugas Bio Medical Technician akan selalu diberitahu bila akan
ada peralatan bio medical yang datang.
3. Supplier/ Vendor harus melakukan test uji fungsi dahulu
terhadap peralatan baru.
4. Supplier/ Vendor akan menginstal peralatan dan melakukan
pelatihan technical kepada user dan Bio-Medical Technician.
5. Supplier/ Vendor akan menyediakan dua buku operating manual
dan satu buku service manual berikut assesories penunjang
sesuai dengan persetujuan pembelian.
6. Bilamana test uji fungsi alat tersebut gagal, maka alat tersebut
dinyatakan belum layak untuk digunakan.
7. Identitas peralatan harus dimasukkan ke dalam form registrasi
asset dan kartu garansi.
8. Setelah proses test uji fungsi dan keselamatan sudah dilakukan
dan diterima maka lakukan pengidentitasan peralatan (Taging
inventaris)
9. Periode lamanya jaminan garansi peralatan baru disesuaikan
dengan persetujuan waktu pembelian.
10. Periode garansi peralatan akan dimulai sejak penerimaan test uji
fungsi peralatan.
Unit Terkait - Semua Departemen pengguna peralatan medis
- Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi
PROSEDUR PERBAIKAN ALAT MEDIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


062/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018

Dr. Muji Hastuty TR

Pengertian Suatu proses tindakan yang dilakukan terhadap peralatan medis


yang mengalami kerusakan dan kegagalan fungsi.

Tujuan Memastikan terhadap semua peralatan medis yang mengalami


kerusakan dapat segera diperbaiki.

Prosedur Dalam proses perbaikan alat ikuti prosedur pemeliharaan dan


perbaikan alat.
1. Peralatan medis dipelihara dan diperbaiki oleh Bio-Medical
Technician dan juga di bawah Jaminan Sub-Kontractor/ Supplier.
 Cara pemeliharaan dan perbaikan alat medis yang
dilakukan oleh Bio-Medical Technician harus disesuaikan
dengan petunjuk dari Supplier/ Sub-Kontraktor.
 Bila terjadi masalah yang tidak dapat ditangani pada
peralatan maka segera hubungi Supplier/ Sub-Kontraktor
alat tersebut.
2. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan alat.
a. Pada saat alat sedang dalam proses pemeliharaan/ perbaikan
maka berikan label ” OUT OF SERVICE” pada alat tersebut.
b. Apabila peralatan akan di perbaiki atau dipelihara lebih lanjut
oleh Supplier/ sub-kontraktor dan dibawa keluar rumah
sakit, maka informasikan kepada kepala Departemen / unit
(Buat catatan serah terima alat bila alat akan dibawa keluar
rumah sakit).
c. Bila perbaikan tersebut memerlukan spare part, segera minta
ke Supplier/ Sub-Kontraktor untuk penawaran hargannya.
4. Test uji fungsi dan keselamatan
a. Lakukan test uji fungsi dan test keamanan alat setiap habis
dilakukan perbaikan.catat pada form uji fungsi alat.
b. Lakukan kalibrasi ulang peralatan bila perlu.
c. Pada saat pelaksanaan test, beri Label ” OUT OF SERVICE ”
pada alat.
5. Proses Verifikasi oleh User
a. User/ Kepala Unit harus periksa kembali/ verifikasi ulang
setelah alat tersebut dinyatakan baik oleh Bio-Medical
Technician .
b. Setelah benar-benar baik, user/ Ka. Unit akan
menandatangani form. Kerusakan dan perbaikan alat yang
menyatakan bahwa alat tersebut sudah selesai dipelihara
dan diperbaiki.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Teknisi

RENOVASI / PEMBANGUNAN
Nomor Dokumen No. Revisi Halaman
063/SPO/UMUM- 01 1/2
RUMAH TANGGA
/IV/RSPB/2018

Ditetapkan,
Standar Tanggal Terbit Direktur RS Permata Bekasi
Prosedur
26 April 2018
Operasional Dr. Muji Hastuty, TR
PENGERTIAN 1. Renovasi adalah pembangunan ulang atau pembetulan /perbaikan sesuai
kebutuhan
2. Bangunan adalah sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan
atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya
jembatan dan kontruksinya serta rancangannya
3. Renovasi bangunan adalah pembangunan ulang atau pembetulan sarana,
prasarana atau infrastruktur
TUJUAN Memberikan arah dan sasaran dalam menciptakan kenyamanan, keselamatan
KEBIJAKAN
Peraturan Direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang Pelayanan
PROSEDUR Melibatkan Tim Pengendali Infeksi Rumah sakit, K3RS dan Unit Kesling dalam
perencanaan untuk rekontruksi / renovasi bangunan rumah sakit dari tahap
awal/perencanaan ( design ), proses dan sampai selesai, sesuai standar K3RS
dan PPI
Sebelum pelaksanaan renovasi, pembangunan dan pembongkaran bangunan,
pihak pelaksana proyek harus menutup area/lokasi kerja dan memasang
informasi bahwa area/lokasi sedang ada kegiatan renovasi, pembangunan dan
pembongkaran seperti contoh “ Mohon maaf mengganggu kenyamanan anda,
sedang ada renovasi/pembangunan “
Kegiatan renovasi yang menimbulkan suara/kebisingan harus dilakukan pada
pukul 08.00 – 17.00 bagi seluruh area di lingkungan RS Permata Bekasi
Kegiatan yang tidak menimbulkan kebisingan dilakukan pada pukul 08.00 –
17.00, kegiatan lembur atas persetujuan user dan diketahui oleh Kaunit tehnik
Kegiatan renovasi yang menimbulkan asap/debu area atau lokasi tersebut
harus di tutup dengan terpal/triplek agar debu tidak beterbangan bebas
serta
untuk membatasi lalu lalang pasien, keluarga, petugas dan pengunjung
Mengganggu Kegiatan renovasi di ruang operasi maka ruang operasi tersebut
tidak boleh dilakukan untuk kegiatan operasi atau kegiatan operasi dilakukan
di ruang operasi lain
Kegiatan renovasi di ruang perawatan pasien maka ruang perawatan pasien
tersebut harus dikosongkan atau pasien dipindahkan ke ruang perawatan lain
Selama kegiatan proses renovasi/pembangunan pelaksana proyek wajib
mengenakan APD sesuai K3K
Selama dalam proses renovasi/pembangunan, Tim Pengawas Proyek ( Kaunit
Tehnik ), Komite PPIRS dan Kaunit Kesling melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai kesepakatan bersama.
UNIT TERKAIT K3RS
PENANGANAN LISTRIK PADAM
Nomor Dokumen No. Revisi Halaman
065/SPO-UMUM 01 1/2
/IV/RSPB/2018
Standar Prosedur Ditetapkan,
Operasional Tanggal Terbit Direktur RS Permata Bekasi

26 April 2018
Dr. Muji Hastuty, TR

PENGERTIAN Penanganan listrik padam adalah kegiatan yang dilakukan untuk


menangani segala sesuatu yang terjadi berhubungan dengan
putusnya arus listrik di rumah sakit.
TUJUAN 1. Menghindari terjadinya kepanikan pada pasien, pengunjung,
dokter serta karyawan yang berada di rumah sakit.
2. Guna menghindari hal yang tidak diinginkan sehingga
mengganggu proses perawatan pasien di rumah sakit.
3. Tercapainya kinerja efektif dan efisien dalam melakukan
pekerjaan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur nomor 002/PER/DIR/RSPB/II/2015 tentang
Pelayanan Rumah Sakit Permata Bekasi

PROSEDUR IPSRS, melibatkan seluruh personil IPSRS yang sedang bertugas


sesuai dengan uraian petugas masing-masing
Satpam, melibatkan seluruh personil satpam yang sedang bertugas.

Perawat, melibatkan seluruh perawat sesuai dengan uraian tugas di


ruangan masing-masing.
Seluruh karyawan di RS Sari Asih Karawaci, sesuai fungsi masing-
masing.

Jika listrik di rumah sakit padam, yang harus dilakukan petugas


adalah :

Petugas Teknik
Segera menghidupkan Genset dan memasukan suplai listrik ke
rumah sakit dengan prosedur :
Over COS diruang Genset ke posisi emergency.
Over COS diruang panel induk 1 ke posisi emergency.

Over COS diruang panel induk 2 ke posisi emergency. Pelaksanaan


seluruh proses diatas dilaksanakan dengan memakan waktu
maksimal 15 detik setelah listrik dari PLN padam.
Setelah Genset hidup petugas teknik melakukan kontrol untuk
memeriksa adakah fungsi peralatan yang terganggu akibat
pemindahan arus tenaga listrik dari PLN ke Genset.
Petugas teknik yang ditugaskan sebagai operator genset menjaga
kinerja Genset untuk tetap stabil (sesuai SPO Penggunaan dan SPO
Pemeliharaan Genset)
Pada jam 21.00 s/d 08.00 (tidak ada petugas teknik), kegiatan no. 1
dan 2 dilakukan oleh Satpam.
Petugas Satpam
Memeriksa lift, segera mengeluarkan jika ada penumpang lift yang
terjebak.
Memanggil petugas teknik sesuai jadwal on call (lihat poin A No. 5)
3. Membantu perawat dalam memobilisasi pasien dengan status
emergency yang membutuhkan fasilitas lift.

Jika semua lift mati, petugas satpam meminta bantuan teknisi untuk
mengoperasikan lift secara manual.
Melakukan pengontrolan terhadap seluruh area rumah sakit
terutama memeriksa tempat-tempat beresiko dan berbahaya.

Perawat
Menghubungi bagian IPSRS untuk mengetahui penyebab padamnya
listrik dan perkiraan lamanya pemadaman.

Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien tentang


pemadaman listrik.
Menjaga suasana ruang perawatan untuk tetap tenang.
Meningkatkan kewaspadaan.
Memeriksa semua sarana dan peralatan terutama yang sedang
digunakan pasien jika mengalami gangguan segera laporkan pada
bagian IPSRS.
Petugas yang lain
Meningkatkan kewaspadaan.
Menjaga suasana ruang tempatnya bertugas untuk tetap tenang.

Memeriksa semua sarana dan peralatan di ruang masing-masing,


apakah mengalami gangguan dan segera melaporkan pada bagian
IPSRS.

Anda mungkin juga menyukai