Pengertian Kondisi suatu alat dan komponennya yang harus terjaga dengan
baik dan aman dalam lingkungan rumah sakit.
Tujuan Untuk memastikan seluruh peralatan dan komponen di
dalamnya selalu dalam kondisi baik di manapun berada.
Prosedur 1. Barang atau peralatan yang dipergunakan pada Departemen
akan menjadi tanggung jawab Departemen tersebut.
2. Interior dan exterior peralatan harus bebas dari karat, korosi,
cairan, lecet, penyok, dan tumpukan barang.
3. Kontrol knop, kunci mekanik, dan tuas-tuas harus selalu
dapat digerakkan/ digunakan dan dalam keadaan pantas/
baik.
4. Pintu, laci, panel-panel, rak, pengait, grendel, engsel,
stopper, pegangan pintu, knop dan roda harus dalam
keadaan baik dan mudah untuk digunakan.
5. Mur, baut dan perkakas yang lain harus dalam keadaan
kencang dan kodisi baik.
6. Komponen pegangan, klip-klip, dan kontak-kontak harus
dalam keadaan utuh dan baik.
7. Petunjuk penggunaan akan dipegang oleh Departemen yang
memiliki alat.
8. Peralatan dari karet, komponen dan tempatnya harus
terlihat elastis dan berbetuk. Semua harus bebas dari retak,
sambungan, tertusuk, dan tempatnya rusak.
9. Tabung bertekanan tinggi harus bebas dari bocor dan
pelindung yang rusak. Semua fitting dan sambungannya
harus dalam keadaan baik,
10. Semua indicator temperature harus selalu di periksa untuk
memastikan accurasinya.
11. Semua kontrol-kontrol, regulator, flow meter dan valve-valve
harus dalam kondisi aturan normal dan sesuai aliran gas
pada regulator.
12. Keamanan dan valve-valve harus sesuai dengan kondisi
operasional.
13. Tutup plastik dan kaca pada meter, port-portnya dan
bungkusnya harus bebas dari pecak, retak dan mengelupas,
mereka harus selalu membersihkan dan menetapkan posisi
untuk operational leak-free.
14. System ground harus disesuaikan dan terpasang dengan
benar.
PROSEDUR STATUS KONDISI PERALATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
007/SPO/UMUM- 01 1/ 1
IPSRS/VI/RSPB/2018
Tujuan Agar pada setiap terjadi gangguan system pada peralatan maupun
fasilitas di rumah sakit dapat segera ditindak lanjuti oleh
Departemen yang bertanggung jawab.
Tujuan Untuk memastikan penyimpanan barang spare part unit IPSRS aman
dan pengambilannya dapat terkontrol dan tercatat dengan baik.
Prosedur 1. Semua spare part yang dipakai Departemen Umum (Unit IPSRS)
harus tersimpan di tempat yang aman
2. Semua spare part yang distock harus diinventaris dan dicatat
dalam kartu stok.
3. Setiap pembelian, penggantian dan pengambilan spare part
harus selalu ditunjukkan dan diketahui oleh Kepala IPSRS dan
tercatat pada kartu stok.
4. Daftar semua spart part harus tersimpan di Departemen
Umum.
Pengertian Seluruh permintaan dan perintah pekerjaan dari tiap Departemen yang
berhubungan dengan pekerjaan Departemen Umum (Unit IPSRS).
Tujuan Agar seluruh permintaan dan perintah pekerjaan dari tiap Departemen ke
Departemen Umum (Unit IPSRS) dapat terkontrol dan dapat segera ditindak
lanjuti.
Prosedur Semua pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan perintah pekerjaan.
Permintaan pekerjaan yang darurat dan mendesak untuk senantiasa
didahulukan.
Semua perintah pekerjaan harus selalu diketahui oleh kepala unit.
Pekerjaan yang bersifat perlu sekali dan tidak perlu sekali akan diatur dan
diputuskan oleh Kepala IPSRS.
Semua pekerjaan yang diminta akan segera ditindak lanjuti oleh petugas
Maintenance ≤ 30 menit.
Masalah lamanya penyelesaian pekerjaan yang diminta akan tergantung pada
kondisi pekerjaan dan adanya kemungkinan- kemungkinan lain yang dapat
menghambat Departemen Umum.
dalam proses penyelesaian pekerjaan.
Apabila pekerjaan yang diminta telah selesai maka, hasil dari penyelesaian
pekerjaan tersebut harus diperiksa kembali dan disetujui oleh kepala unit yang
meminta.
Apabila perlu biaya maka, biaya dari pekerjaan yang diminta tersebut akan
ditanggungkan pada unit yang meminta. (Biaya pekerja dan biaya material)
Pengertian Sistem pengaturan pada sejumlah pintu dan lift yang berada di rumah sakit.
Tujuan Untuk dapat lebih memudahkan sistem pengamanan dan pemantauan pada
malam hari dan memperkecil jam operasional elevator (Lift).
Prosedur Dimana pengaturan aksesnya seperti tersebut pada bagan dibawah ini :
Lift 1 24 jam
Pintu Masuk/
Keluar
Basement
Lift 2 Belum aktif
Prosedur Departemen Umum (Unit IPSRS) yang akan bertanggung jawab pada
pemberlakukan prosedur mengenai evaluasi kondisi system power
listrik distribusi :
1. Sistem distribusi kelistrikan akan di cek secara periodic oleh
Maintenance.
2. Peralatan akan dievaluasi oleh Maintenance dan ATEM
Technician. Tapi evaluasi ini hanya dibatasi untuk pengetesan
kebocoran arus, grounding, dan safety device yang lain seperti
pada :
Stop kontak, grounding dan pengaman mekanik.
Tempat tidur electric.
TV
Radio
Lampu
Peralatan rumah tangga.
Microwave oven
Kabel rol/ sambungan
Sistem isolator
Semua peralatan yang menggunakan listrik.
Test conduktivitas pada seluruh area dengan lantai dan
furniture.
3. Catat semua hasil inspeksi pada dokumen/ Form Ispeksi
Peralatan
Unit Terkait Departemen Umum (Unit IPSRS).
PROSEDUR SAFETY KELISTRIKAN – PENCEGAHAN OVERLOAD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
015/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Standar Prosedur Kerja Direktur
Rumah Sakit Permata Bekasi
3 Juni 2018
Tujuan Untuk memastikan kondisi semua peralatan dirumah sakit aman dari
bahaya yang diakibatkan oleh listrik.
Tujuan Agar dalam system instalasi listrik di rumah sakit lancar dan aman
dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari listrik.
Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksanan melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu.
C. Transformator
1. Pemeliharaan harian
a. Periksa suhu transformator : tidak boleh >60ºC
b. Periksa kondisi bagian luar transformator
2. Pemeliharaan tahunan
a. Bagian luar
Periksa dan teliti sambungan ulir, baut, press dan las
apakah keadaannya baik (jangan sampai ada
rembesan/ bocoran minyak)
Periksa sambungan kabel/ konduktor pada terminal-
terminal dan sambungan pentanahan.
PROSEDUR PEMELIHARAAN PDTM
( PANEL DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
018/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksana melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu, isi
formulir sesuai yang dikerjakan.
B. Cara Pengoperasian
1. Pengoperasian LBS
a. Memadamkan tenaga listrik dari LBS : posisikan outgoing
LBS pada posisi buka (Handle ke bawah ), lalu posisikan
incoming LBS pada posisi buka (handle ke bawah) juga.
b. Penyambungan tenaga listrik LBS : posisikan incoming
LBS pada posisi tutup (handle ke atas), lalu posisikan
outgoing LBS pada posisi tutup (handle ke atas) juga.
2. Pengoperasian Pentanahan :
a. Memutus hubungan pentanahan : posisikan handle ke
bawah (buka)
b. Penyambungan pentanahan : posisikan handle ke atas
(tutup)
Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap semua stop kontak yang dilakukan
di rumah sakit secara periodic.
Prosedur
1. Pemeliharaan saklar yang menggunakan pegas dan stop kontak
pembersihan dilakukan setiap satu tahun sekali, terutama untuk
bagian dalam saklar. Apabila saklar ON terjadi panas, maka harus
segera diganti.
Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksana melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai dengan giliran perawatan pada hari
itu. Ruangan Genset harus dijaga sirkulasi udara dan kebersihannya
agar suhu ruangan tidak panas
2. Pemeriksaan Tahunan :
a. Ganti filter solar.
b. Ganti filter oli
c. Bersihkan saringan udara/ ganti bila perlu.
d. Periksa dan bersihkan tangki solar.
e. Periksa cooling system.
3. Perawatan Berkala 25/50 Jam Pertama :
a. Buang minyak pelumas mesin dan ganti dengan yang baru.
Juga ganti saringan minyak pelumas.
b. Kencangkan mur-mur silinder head (kepala silinder) dengan
momen pengencangan sebesar 100 lbf ft (13,8 kgf m) atau
136 Nm.
c. Lakukan penyetelan kerenggangan klep sesuai dengan
ketentuan.
d. Periksa tegangan tali kipas.
e. Periksa kekecangan mur, baut, clip-clip dan mounting.
f. Periksa permukaan air dalam radiator.
g. Periksa bahan bakar dan saluran-salurannya.
h. Hidupkan mesin dan perhatikan apakah meter-meternya
bekerja dengan baik.
i. Lakukan penyetelan idle mesin bila perlu.
PROSEDUR PEMELIHARAAN GENERATOR SET
Pengertian Generator adalah Suatu alat yang berfungsi sebagai emergency back
up supply listrik rumah sakit bila supply listrik PLN mati/ putus.
Prosedur 1. System supply listik di rumah sakit ini selain dari PLN juga
disupport oleh Generator set yang berfungsi untuk back up
apabila supply listrik dari PLN terputus.
2. Generator Spec :
200 KVA
3 Phase Power supply
Bahan Bakar Solar
Sistem manual dan automatis.
Starting Batere voltage 24 Volt DC.
Maksimum Load 289 A.
3. Batere dilakukan penggantian setiap 2 tahun sekali, atau apabila
terlihat ada masalah langsung diganti.
4. Tanggal pembelian batere akan dituliskan pada badan batere itu
sendiri, digunakan untuk mengetahui umur atau lamanya batere
tersebut.
5. Batere harus ditempatkan pada insulation grond.
6. Generator disini akan mensupply sebagian gedung apabila terjadi
supply listrik PLN OFF.
7. Ruang Genset hanya boleh dimasuki oleh petugas yang
berwenang dan berkepentingan.
8. Kunci Ruang generator harus selalu ditempatkan di kotak kunci
diruang Maintenance. Dan duplikat hanya dipegang oleh Kepala
IPSRS.
9. Di ruang generator dipasang Heat Detector, dan Tabung CO 2 Fire
Protection ukuran 15 Kg 2 tabung.
Pengertian Suatu upaya agar daya listrik yang dihasilkan oleh mesin Diesel
Generator (Genset) RS dapat bertahan lebih lama dan mampu
mencukupi kebutuhan supply listrik rumah sakit bila supply listrik
dari PT. PLN (Persero) mengalami gangguan/ padam.
Prosedur Pada saat terjadi pemadaman listrik oleh PT. PLN (Persero), Petugas
Maintenance dan semua pihak berperan aktif melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS dan Seluruh Unit Kerja RSPB.
PROSEDUR PEMELIHARAAN GAS MEDIS
Tujuan Untuk memastikan seluruh system gas di rumah sakit selalu dapat
beroperasi dengan normal dan aman.
Pengertian Suatu instalasi sentral gas medis yang digunakan untuk memberikan
supply gas medis ke seluruh ruang perawatan di rumah sakit.
Tujuan Sebagai informasi mengenai instalasi gas medis dan ruang sentral
gas medis di rumah sakit.
Tujuan Agar dapat lebih mengetahui tentang kapasitas gas medis dan
instalasi gas medis di rumah sakit.
Prosedur 1. Instalasi dan Tabung Gas Medis rumah sakit ini disuplai oleh
PT. SAMATOR
2. Rumah sakit menggunakan ruangan untuk sentral gas medis
dengan ukuran :
Ruang Oxygen = 4 x 4 M3
Ruang N2O = 4 x 4 M3
Pengertian Tindakan yang dilakukan agar rumah sakit tidak sampai kekurangan
penyediaan gas medis.
Prosedur 1. Chek selalu (± 3 jam sekali) stok yang ada/ tersisa pada sentral gas
medis.
2. Apabila agen/ suplier gas akan tutup di hari-hari libur atau hari
besar maka :
Petugas Maintenance harus dapat membaca situasi.
Petugas Maintenance segera order sebelum hari libur tiba.
Meminta dari pihak supplier agar menginformasikan
sebelumnya apabila pada hari besoknya tidak ada
pengiriman.
Pengertian Tindakan yang harus dilakukan agar tidak terjadi bahaya yang
ditimbulkan dari system gas medis.
Tujuan Untuk menjaga supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan/
kecelakaan di rumah sakit akibat dari system gas medis.
Pengertian Tata cara pada saat penggantian tabung gas medis yang telah habis.
Tujuan Agar dalam cara penggantian tabung gas medis dapat selalu
dilakukan dengan benar dan selalu memperhatikan faktor
keamanan.
Tujuan Agar dapat diketahui lebih jelas jalur-jalur mana saja pipa gas medis
tersebut akan memberikan supply dan jenis-jenis gas medis apa saja
yang ada di rumah sakit ini.
Prosedur 1. Rumah sakit ini dilengkapi dengan system sentral gas medik.
2. System pemipaan dibagi ke berbagai area seperti :
Instalasi Gawat Darurat
Kamar Operasi / OK
Ruang Keperawatan
Ruang Persalinan / VK
3. Gas medik berisi beberapa type gas seperti :
Instalasi Gas Oxygen (O2)
Instalasi Gas Nitrous Oxide (N2O)
Pengertian System alarm yang digunakan pada instalasi gas medis di rumah
sakit.
Tujuan Agar pada saat terjadi alarm gas medis sesegera mungkin dapat
diatasi oleh petugas rumah sakit
Prosedur
1. Ketika terjadi alarm gas medis berbunyi maka yang dilakukan:
Petugas Operator control/ Perawat yang jaga/ staff
menginformasikan ke atau ke Petugas Maintenance Umum
yang jaga.
Petugas teknisi menghentikan alarm dengan cara cancel
alarm.
Petugas teknisi segera/ secepatnya mengganti tabung gas
yang kosong.
2. Pada saat terjadi alarm-alarm lain, operator control/ staff segera
menghubungi teknisi untuk di teliti lebih lanjut.
Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap sistem instalasi air limbah yang
dilakukan di rumah sakit secara periodik.
Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap sistem pengolahan air limbah (STP)
yang dilakukan di rumah sakit secara periodik.
Pengertian Tata cara pemeliharaan terhadap sistem air bersih dan hydran yang
dilakukan di rumah sakit secara periodic.
Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksanan melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu.
1. Ruangan
Bersihkan setiap hari ruangannya
2. Resevoir Air Utama (Ground water tank)
Pemeriksaan kaporit di tabung clorinator : dilakukan 2 hari
sekali, tambah bila perlu.
Backwash system filter air (satu minggu sekali)
Pemeriksaan 3 bulan
- Periksa dan bersihkan WLC (water level control)
- Bersihkan Lumpur yang menempel pada dinding maupun
yang mengendap.
- Periksa dan coba semua valve, perbaiki jika terjadi
kebocoran.
- Periksakan kualitas air bersihnya ke laboratorium yang
ditunjuk.
3. Motor dan Pompa-pompa
Periksa setiap hari kondisi motor dan pompa-pompanya,
perbaiki jika ada kerusakan.
Periksa dan bersihkan panel-panel pompanya setiap 3 bulan
sekali. Kencangkan tiap koneksi kabelnya.
4. Hidran
Pemeriksaan setiap 6 bulan
- Periksa kondisi panel, motor, dan pompanya, perbaiki
dang anti apabila ada yang rusak.
- Bersihkan peralatannya..
- Lakukan pengujian fungsi dengan membuka beberapa
outlet valve di box hydran sekaligus melakukan
pembersihan endapan kotoran yang ada di saluran pipa-
pipanya.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR PEMERIKSAAN AIR HASIL BUANGAN DAN AIR STERIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
040/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Pengertian Tata cara yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan air hasil
buangan dan air steril ke laboratorium
Tujuan Untuk memastikan air hasil buangan memenuhi kriteria standar dan
aman bagi lingkungan dan begitu juga air hasil sterilisasi tersebut
sesuai dengan standar steril.
Prosedur 1. AC Split
a. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada casing setiap sebulan
sekali.
b. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada komponen Heat
Excharger condenser, koil pipa evapotator, filter dan tempat
penampungannya setiap 3 bulan sekali.
c. Lakukan pengisian Freon Refigeran bila diperlukan.
d. Lakukan perbaikan ringan seperti penggantian isolasi pipa
tembaga atau kuningan bila ditemukan kerusakan.
2. Chiller
a. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada permukaan luas unit
chiller setiap 3 bulan sekali.
b. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada komponen Heat
Excharger condenser, koil pipa evapotator, filter dan tempat
penampungannya setiap 6 bulan sekali
c. Lakukan pengisian Freon (Refigeran) bila diperlukan.
3. Unit Pengolahan Udara (AHU)
a. Lakukan pembersihan/ penyekaan pada permukaan luas unit
chiller setiap 6 bulan sekali.
b. Lakukan Pembersihan terhadap komponen Filter, komponen
pipa pembuangan air dan komponen koil setiap sebulan
sekali.
c. Lakukan pengontrolan baut-baut, kencangkan bila kendor,
lakukan 1 minggu sekali.
d. Lakukan pengontrolan thermostat setiap seminggu sekali,
setel bila perlu.
Unit Terkait - Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR TEST POSITIVE PRESSURE RUANG OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
042/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Pengertian Metoda perawatan alat di dalam sistem nurse call/ alat pemanggil
perawat elektronik dan komponen-komponen penunjangnya.
Tujuan Untuk memastikan dan menjaga operasional sistem nurse call dapat
bekerja dengan baik tanpa gangguan.
Prosedur PELAKSANAAN
Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal operasional dan jadwal pemeriksaan
yang telah ditentukan, pelaksana melakukan pengontrolan untuk
masing-masing peralatan sesuai giliran perawatan pada hari itu, isi
formulir sesuai yang dikerjakan dan catat di kartu pemeliharaan alat.
1. Pemeliharaan harian
a. Main PABX : Periksa chart-chart, bila rusak segera ganti
b. IDF dan Line Telkom :
-Periksa line Telkom (PTT) dengan menekan tombol line di
console operator satu persatu , bila ada yang mati segera
lapor ke Telkom
-Periksa pengkabelan, crown ulang bila tidak rapat atau ada
yang lepas.
2. Pemeliharaan bulanan :
Main PABX :
- Periksa dan lakukan pengkabelan
- Periksa back up battery, bila tidak berfungsi lakukan
penggantian
- Periksa power supply main PABX
- Bersihkan panel IDF dan line Telkom dengan kuas atau
vacuum cleaner .
3. Panggil teknisi khusus (intern/ ekstern) bila ada masalah yang
tidak dapat ditangani
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR PEMELIHARAAN SOUND SYSTEM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
046/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Prosedur Pada setiap shift sesuai jadwal pemeriksaan yang telah ditentukan,
pelaksana melakukan pengontrolan untuk masing-masing peralatan
sesuai giliran perawatan pada hari itu. Catat hasil pemeriksaan/
pemeliharaaan di kartu pemeliharaan.
1. Pemeliharaan 3 bulanan
a. Bersihkan perangkat yang ada di cabinet (amplifier, radio,
tape recorder, mixer dll) dengan kuas atau vacuum cleaner,
pastikan tidak ada debu yang menempel.
b. Bersihkan kop dan roda pita pada tape recorder dengan
cleaner cassette.
c. Periksa volume control dengan sound test yang ada di
cabinet, bila ada penambahan/ perbesaran volume
terdengar suara bergesek maka bersihkan volume control
dengan cleaner. Hal ini berlaku juga untuk volume control di
ruangan.
d. Periksa fuse/ sekring pada tiap-tiap amplifier, diganti bila
putus
2. Panggil teknisi khusus (intern/ ekstern) bila ada masalah
yang tidak dapat ditangani.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS
PROSEDUR PEMELIHARAAN ELEVATOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
047/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tujuan Untuk memastikan lift selalu dalam keadaan baik dan aman untuk
dipergunakan.
Prosedur 1. Bersihkan sangkar setiap hari dari kotoran dan noda, berikut
lampu penerangannya.
2. Periksa setiap hari sesuai dengan item cek list harian.
3. Ganti lampu indicator luar dan dalam sangkar apabila mati.
4. Periksa dan bersihkan Ruang mesin (Accu dan Panel) dan Motor
penggerak setiap 1 minggu sekali.
5. Periksa dan bersihkan Panel Lift di ruang control maupun ruang
mesin setiap 6 bulan sekali, ganti komponen apabila ada yang
rusak.
6. Panggil teknisi khusus (ekstern/ intern) apabila terjadi trouble
yang sulit diatasi.
Pengertian Petunjuk atau acuan yang digunakan untuk pertimbangan dalam hal
penggantian, pemilihan dan instalasi peralatan medis.
Pengertian Tata laksana pengujian dan kalibrasi alat medis di Rumah Sakit
Permata Bekasi.
Pengertian Pelatihan yang ditujukan untuk para pengguna peralatan yang akan
mengoperasikan dan memelihara alat.
Tujuan Agar proses peminjaman alat untuk rumah sakit tidak mengalami
masalah, baik masalah pada prosedur peminjaman, masalah
penggunaan atau masalah penerimaannya.
Prosedur 1. Bila akan ada peminjaman alat/ assesoris ke pihak vendor harus
sepengetahuan dan seijin dari pimpinan rumah sakit.
2. Dari Pihak vendor identifikasi dahulu peralatan yang akan
dipinjamkan bersama dengan dokumen yang akan diserahkan
dan dari pihak rumah sakit akan memeriksa/ mencocokkan
dokumen dan peralatannya (Merk, Model, No.seri, dan
assesoriesnya). Setelah sesuai baru lakukan serah terima.
3. Pihak vendor harus memberikan pelatihan yang cukup pada user
untuk operating manual peralatannya.
4. Apabila dalam pelaksanaan operasional terjadi kesalahan/
kegagalan fungsi peralatan maka pihak rumah sakit harus segera
melaporkan ke pihak vendor.
5. Pada saat pengembalian alat ke pihak vendor, kondisi alat harus
dikembalikan sesuai dengan pada saat diberikan jangan ada yang
kurang atau lebih, sesuaikan dengan dokumen.
Unit Terkait - Departemen Umum IPSRS
- Unit Keperawatan
- Unit Penunjang Medis
PROSEDUR PEMERIKSAAN PERALATAN BIO-MEDICAL
Tujuan Memastikan seluruh peralatan medis selalu dalam kondisi baik dan
layak pakai dan memastikan bila ada kerusakan peralatan medis
sesegera mungkin dapat diatasi sehingga tidak menggangu
pelayanan ke pasien.
P
ROSEDUR PERPINDAHAN PERALATAN DALAM DEPARTEMEN ATAU
(DARI/ KE) RUMAH SAKIT LAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
055/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tujuan Agar peralatan medis di rumah sakit selalu dalam kondisi siap pakai,
akurat dan aman untuk pasien, pengguna dan lingkungan sekitar.
2. Peralatan Elektromedik.
Peralatan elektromedik adalah Peralatan yang digunakan untuk
pelayanan kesehatan dirumah sakit yang memerlukan sumber
listrik/ batere.
Seperti : ECG, USG, X-ray Unit, ESU, DC-Shock, Patient Bed
Elektrik, Patient Monitor, Ventilator, operting lamp dan peralatan
elektromedik lainnya.
Dimana Pelaksanaan Pemeliharaan meliputi.
Pemeliharaan Harian ( oleh User)
- Pembersihan alat dan cek fisik.
Pemeliharaan 3 Bulan
- Cek Fisik & Fungsi, Cek Asessories pendukung (ganti bila
perlu), Pembersihan debu/ kotoran (In case/ Out Case),
cek beban kerja, Lakukan perbaikan-perbaikan kecil bila
perlu.
Pemeliharaan 1 tahun
- Uji Fungsi alat dan kalibrasi untuk alat yang wajib kalibrasi
(eksternal)
- Penggantian komponen yang sekiranya dianggap perlu.
Unit Terkait Departemen Umum IPSRS Divisi Biomedis
PROSEDUR PENERIMAAN TEST UJI FUNGSI PERALATAN MEDIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
061/SPO- 01 1/ 1
UMUM/VI/RSPB/2018
Tujuan Untuk memastikan bahwa seluruh peralatan medis yang baru atau
setelah dilakukan perbaikan (penggantian spare part) tersebut dalam
kondisi berfungsi dengan baik, akurat dan aman bila digunakan.
RENOVASI / PEMBANGUNAN
Nomor Dokumen No. Revisi Halaman
063/SPO/UMUM- 01 1/2
RUMAH TANGGA
/IV/RSPB/2018
Ditetapkan,
Standar Tanggal Terbit Direktur RS Permata Bekasi
Prosedur
26 April 2018
Operasional Dr. Muji Hastuty, TR
PENGERTIAN 1. Renovasi adalah pembangunan ulang atau pembetulan /perbaikan sesuai
kebutuhan
2. Bangunan adalah sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan
atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya
jembatan dan kontruksinya serta rancangannya
3. Renovasi bangunan adalah pembangunan ulang atau pembetulan sarana,
prasarana atau infrastruktur
TUJUAN Memberikan arah dan sasaran dalam menciptakan kenyamanan, keselamatan
KEBIJAKAN
Peraturan Direktur nomor 002/PER/DIR/RSSAK/II/2015 tentang Pelayanan
PROSEDUR Melibatkan Tim Pengendali Infeksi Rumah sakit, K3RS dan Unit Kesling dalam
perencanaan untuk rekontruksi / renovasi bangunan rumah sakit dari tahap
awal/perencanaan ( design ), proses dan sampai selesai, sesuai standar K3RS
dan PPI
Sebelum pelaksanaan renovasi, pembangunan dan pembongkaran bangunan,
pihak pelaksana proyek harus menutup area/lokasi kerja dan memasang
informasi bahwa area/lokasi sedang ada kegiatan renovasi, pembangunan dan
pembongkaran seperti contoh “ Mohon maaf mengganggu kenyamanan anda,
sedang ada renovasi/pembangunan “
Kegiatan renovasi yang menimbulkan suara/kebisingan harus dilakukan pada
pukul 08.00 – 17.00 bagi seluruh area di lingkungan RS Permata Bekasi
Kegiatan yang tidak menimbulkan kebisingan dilakukan pada pukul 08.00 –
17.00, kegiatan lembur atas persetujuan user dan diketahui oleh Kaunit tehnik
Kegiatan renovasi yang menimbulkan asap/debu area atau lokasi tersebut
harus di tutup dengan terpal/triplek agar debu tidak beterbangan bebas
serta
untuk membatasi lalu lalang pasien, keluarga, petugas dan pengunjung
Mengganggu Kegiatan renovasi di ruang operasi maka ruang operasi tersebut
tidak boleh dilakukan untuk kegiatan operasi atau kegiatan operasi dilakukan
di ruang operasi lain
Kegiatan renovasi di ruang perawatan pasien maka ruang perawatan pasien
tersebut harus dikosongkan atau pasien dipindahkan ke ruang perawatan lain
Selama kegiatan proses renovasi/pembangunan pelaksana proyek wajib
mengenakan APD sesuai K3K
Selama dalam proses renovasi/pembangunan, Tim Pengawas Proyek ( Kaunit
Tehnik ), Komite PPIRS dan Kaunit Kesling melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai kesepakatan bersama.
UNIT TERKAIT K3RS
PENANGANAN LISTRIK PADAM
Nomor Dokumen No. Revisi Halaman
065/SPO-UMUM 01 1/2
/IV/RSPB/2018
Standar Prosedur Ditetapkan,
Operasional Tanggal Terbit Direktur RS Permata Bekasi
26 April 2018
Dr. Muji Hastuty, TR
Petugas Teknik
Segera menghidupkan Genset dan memasukan suplai listrik ke
rumah sakit dengan prosedur :
Over COS diruang Genset ke posisi emergency.
Over COS diruang panel induk 1 ke posisi emergency.
Jika semua lift mati, petugas satpam meminta bantuan teknisi untuk
mengoperasikan lift secara manual.
Melakukan pengontrolan terhadap seluruh area rumah sakit
terutama memeriksa tempat-tempat beresiko dan berbahaya.
Perawat
Menghubungi bagian IPSRS untuk mengetahui penyebab padamnya
listrik dan perkiraan lamanya pemadaman.