Anda di halaman 1dari 33

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI &


PARASITOLOGI

DISUSUN OLEH
Nur Hidayah ( PO713251211080 )
Nur Insyani ( PO713251211081 )
Nurul Awaynah ( PO713251211086 )
Nurul Hidayah ( PO713251211087 )
Nurul Izzah Zakiah Hak ( PO713251211089 )
Rismely Patrisia ( PO713251211092 )
Syelah Valentina Lamba (PO713251211096 )
Yulia Puspita ( PO713251211099)

Kelompok : VI (Enam)
Hari Praktikum : Senin,04 April 2022
Pembimbing :Dr SESILIA RANTE PAKADANG, M. Si. Apt

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum yang

berjudul “Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi & Parasitologi”  ini tepat

pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari  Ibu

Dr Sesilia Rante Pakadang, M. Si. Apt  pada mata kuliah Mikrobiologi dan

Parasitologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan

tentang “Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi & Parasitologi” bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Sesilia Rante Pakadang, M. Si.

Apt selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi  yang

telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi

sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar , April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Makalah 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

A. Teori Ringkas 5

BAB III METODOLOGI 8

A. Wsktu dan Tempat 8

B. Alat Laboratorium 8

C. Prosedur Kerja 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan 11

B. Pembahasan 26

iii
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 27

B. Saran 27

DAFTAR PUSTAKA 28

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-

makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros

= kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu

disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik. Antoni van

Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya

dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat

bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali

keadaannya (Sudaryanto, 1998).

Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup

berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus.

Mikrobilogi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan

mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat

berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi

mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian

baik kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa

kehilangan hasil produksi (Tumbas buku, 2012).

1
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran

terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme

meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus.

Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian.

Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan

mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang

memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam

proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting (Adams,

2000).

Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah

laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan

yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan

dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selali memungkinkan terjadinya

suatu kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut

adalah dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu

bagian yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium

yang sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium

penelitian).Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat

penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan

praltikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat

ketidaktahuan seorang praktikan (Yusuf, 2009).

2
Selain itu, peralatan yang ada dilaboratorium juga dapat mengakibatkan

bahaya. Tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang melukan

praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan

digunakan. Setiap percobaan kita selalu mengunakan peralatan yang berbeda

atau meskipun sama tapi ukuranya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan

dDDalam jumlah sedikit, kita harus menggunakan gelas ukur bukan beacker

glass atau pun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur lebih tinggi dan memang

untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan. Beacker glass hanya sebagai

wadah atau tempat larutan atau sempel yang sangat sensitif. Begitu pula dengan

prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan

peralatan untuk praktikum tersebut (Kusnadi, 2012).

B. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari percobaan ini adalah :

1) Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan di laboratorium mikrobiologi

2) Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing alat

3) Untuk mengetahui cara menggunakan alat

Adapun tujuan dari praktikum ini,agar praktikan dapat mengenal alat-alat

yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana

cara penggunssn dan fungsi masing-masing alat.

C. Prinsip Percobaan

3
Dapat memahami jenis alat, prisip kerja, kegunaan, dan fungsi dari masing-

masing alat.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Ringkas

Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran

mikroskopis. Dua mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme;

bakteri, protozoa, virus, sera algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang

mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga

dinamakan mikroba atau protista): di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan

antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya

pengandaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahtaraan kita.

Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita (Sutedjo, 1996).

Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi

yang memberikan pembesaran yang membuat dan dapat melihat struktur

organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang

tersedia memungkinkan panjang kalian pembesaran yang luas dari beberapa

kali hingga ribuan kali sehingga dapat terlihat jelas. Anthonievan Leuwenhoek

adalah orang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen

optik yang terdiri atas lensa bikonveks. Pada waktu ia menemukan bakteri

dengan berbagai cairan, diantaranya cairan tubuh, air, ekstrak lada serta bir.

Pencarian mikroskop itu membuka peluang untuk dilakukannya penelitian

5
mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab

penyakit (Moningka, 2008).

Autoklaf digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi.

Penggunaan autoklaf untuk sterilisasi, tutupnya jangan diletakkan sembarangan

dan dibuka-buka karena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya

boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan

pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin

atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan. Cara ini

untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapat langsung disimpan di

lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril (Dwidjoseputro, 1994).

Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan

tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari

porselen biasanya diupam (glazir), sehingga bahan porselen tidak tembus sinar.

Selain bahan porselen masih ada lagi bahan alat laboratorium yang terbuat dari

plastic. Plastik dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok tergantung

penyusunanya. Coba perhatikan alat laboratorium, misalnya corong, botol

kimia, ataugelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat keras atau lentur, atau

tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar. Hal tersebut disebabkan

karena bahannya berbeda. Bahan penyusun plastik berupa polythene,

polypropylene, PVC dan styrene (Hadioetomo, 1993).

6
Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih

bahan peralatan yang cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian

mengenaisifat bahan peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih,

yaitu dicuci denganlarutan deterjen yang cukup hangat. Bila memungkinkan

perlu dibilas dengan basaatau asam, lalu dibilas sekali lagi dengan air bersih.

Sebelum digunakan, peralatangelas tersebut dibilas sekali lagi dengan larutan

yang akan digunakan yang akan disimpan dalam peralatan tersebut. Peralatan

gelas seperti pipet, labu takar dan lain-lain, sangat teliti dan merupakan

produksi kerajian dan teknologi yang berkualitastinggi. Namun demikian

ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa, penggunaanalat dan prosedur

tidak dikakukan dengan cermat dan tepat (Azhie, 2012)

7
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini

Hari / Tanggal : Senin, 04 April 2022

Pukul : 7.30 – selesai

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi

B. Alat laboratorium

Adapun alat-alat yang digunakan didalam laboratorium mikrobiologi yaitu:

1. Laminar air flow

2. BSC ( Biological Safety Cabinet )

3. Ingkubator

4. Autoklaf

5. Colony counter

6. Cawan petri

7. Labu ukur

8. Erlenmeyer

9. Pipet tetes

10. Ose bulat & lurus

11. Kertas pH

8
12. Aluminum foil

13. Jangka sorong

14. Tabung reaksi & rak tabung reaksi

15. Objek glass

16. Kasa

17. Kapas

18. Handscoon

19. Masker

20. Pembungkus kepala

21. Kompor

22. Panci

23. Pemanas

24. Kaki 3

25. Asbes

26. Lumpang

27. Spoit ( 1ml,3ml,5ml,10ml,20ml )

28. Mikroskop

29. penyaring

C. Prosedur Kerja

Adapun Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :

1. menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi

9
2. mengamati bagian dari alat tersebut dan mengetahui fungsinya masing-

masing

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Alat Fungsi

1 Laminar Air Flow Fungsi Laminar Air Flow adalah untuk

membuat area kerja untuk proses

penelitian untuk tetap steril dengan

mengambil udara yang berasal dari luar

aliran air laminar kemudian disaring

oleh filter pada aliran air laminar

sehingga udara yang berasal dari luar itu

tidak dapat mencemari area penelitian

pada aliran udara laminar. Selain itu,

fungsi aliran air laminar adalah untuk

menjaga kejernihan alat dan media yang

digunakan untuk proses penelitian

sehingga tidak menyebabkan

kontaminasi mikroba atau bakteri lain

yang tidak diinginkan. Selain itu, fungsi

aliran air laminar juga meningkatkan

keberhasilan penelitian bebas

11
kontaminasi

2 BSC (Biological Safety Biological safety cabinet (BSC) atau

Cabinet) Kabinet biosafety adalah salah satu alat

yang digunakan dalam ruang bidang

mikrobiologi dan berfungsi untuk

memberikan perlindungan bagi

pengguna, meminimalisir terjadinya

kontaminasi dari virus/bakteri yang

bersifat patogen serta dapat menjaga

lingkungan area kerja dengan steril

3 Inkubator Inkubator digunakan untuk

memproduksi kumpulan mikroba.

Inkubator digunakan sebagai

pengembangbiakan serangga dan

penetasan telur pada laboratorium

zoologi. Inkubator digunakan sebagai

tempat penyimpanan sampel sebelum

diproses di laboratorium

12
4 Autoklaf Untuk mensterilkan suatu alat dan

benda dengan menggunakan uap

bersuhu dan bertekanan tinggi biasanya

suhu yang digunakan yaitu 121°C dan

bertekanan 15 lbs

5 Colony counter Colony Counter Adalah alat bantu yang

digunakan untu menghitung koloni

bakteri yang ditumbuhkan dimedia yang

disimpan dalam cawan petridish

6 Cawan petri 1. Sebagai tempat perkembangbiakan

mikroba.

2. Tempat menimbang bahan atau

sampel.

3. Cawan petri digunakan untuk

membiakkan sel dengan menyediakan

ruang penyimpanan dan mencegahnya

terkontaminasi.

13
7 Labu ukur Untuk mengencerkan zat tertentu

hingga batas leher labu ukur.

8 Erlenmeyer 1.Menghomogenkan larutan kimia atau

bahan -bahan komposisi media.

2.Menampung larutan kimia, bahan

kimia padat dan cairan.

3.Erlenmeyer dengan tutup asah

digunakan untuk pencampuran reaksi

dengan pengocokan kuat

9 Pipet tetes Sebagai saluran tunggal yang biasa

digunakan di laboratorium biologi dan

kimia untuk memindahkan cairan

dengan volume kecil, dan merupakan

alat ukur untuk memindahkan cairan

dari wadah aslinya ke wadah lain dalam

jarak tertentu.

14
10 Ose bulat Berfungsi untuk memindahkan atau

mengambil koloni suatu mikrobia ke

media yang akan digunakan kembali

11 Kertas PH Sebagai alat untuk menentukan apakah

larutan yang dianalisis bersifat asam

dan basa

12 Alumunium foil Penutup erlenmeyer/tabung reaksi

13 Jangka sorong Mengetahui panjang, diameter luar, dan

diameter dalam sebuah bentuk benda

tertentu

15
14 Tabung reaksi dan rak tabung Tabung reaksi berfungsi untuk tempat

mereaksikan dua larutan/bahan kimia

atau lebih

Fungsi rak tabung reaksi yaitu sebagai

tempat untuk meletakkan tabung


reaksi
reaksi yang berjumlah banyak

15 Objek glass digunakan untuk

menempakan objek yang akan dilihat/

dianalisa dengan menggunakan

mikroskop

16 Kasa Pelindung luka agar tetap bersih dan

kering

16
17 Kapas Untuk menjaga kesterilan suatu alat

18 Handscoon Mencegah terjadinya infeksi silang serta

mencegah terjadinya penularan kuman,

digunakan untuk keperluan bedah dan

operasi

19 Masker Melindungi hidung dan mulut dari zat-

zat kimia & mikroba yang berbahaya

20 Pembungkus kepala melindungi kepala dari radiasi panas,

api, percikan bahan kimia, ataupun suhu

yang ekstrem.

17
21 Kompor berfungsi untuk memanaskan larutan

atau zat-zat kimia dengan aquadest agar

zat kimia cepat larut dalam aquadest

22 Panci Untuk memanaskan

23 Pemanas (Hotplat strirer) Untuk menghomegenkan larutan

18
24 Kaki 3 Sebagai penyangga alat dalam proses

pemanasan

25 Asbes Sebagai tempat meletakkan wadah

dalam proses pemanasan

26 Lumpang Untuk menggerus dan menghaluskan

zat kimia berbentuk padat

19
27 Spoit (1ml, 3ml, 5ml, 10ml, Untuk mengambil cairan

dan 20ml)

28 Mikroskop Mikroskop berfungsi untuk melihat

objek atau benda s angat kecil yang sulit

dilihat kasat mata

a. Cara penggunaaan

20
Pada data hasil diatas terdapat cara penggunaannya yaitu :

1. Laminar Air Flow

Untuk pengerjaan secara aseptis karena mempunyai pola

pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi

sinar UV beberapa ham sebelum digunakan

2. BSC (Biological Safety Cabinet)

Perhatikan Arah Aliran Udara ,Perhatikan Sistem Kerja,

Mengetahui area kerja,Menimbulkan kontaminasi.

Memeriksa kondisi Biosafety Cabinet, Jaga sterilitas

3. Inkubator

Digunakan dengan menyimpan medium sel kultur dengan mengatur

suhu apada incubator 37 derajat

4. Autoklaf

Menggunakan suhu dan tekanan tinggi sehingga memberikan

kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibandingkan dengan

udara panas biasa. Dengan kelebihan alat perebus bertekanan tinggi

5. Colony Counter

Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga, nyalakan alat

dengan menekan tombol ON, reset jumlah perhitungan hingga

menunjuk angka 0, letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang

akan dihitung di atas meja yang dilengkapi dengan skala, tandai koloni

dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.

21
6. Cawan Petri

Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan

kultur media. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan

bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup

7. Labu Ukur

Masukkan sampel yang ingin di encerkan, tambahkan aquades ke

dalam labu ukur, hingga tanda batas, kocok larutan, hingga campuran

merata, larutan sudah jadi dan siap digunakan, masukkan larutan

tersebut ke dalam botol bahan dan simpan ditempat yang sesuai

8. Erlenmeyer

Penggunaannya dalam mereasikan larutan dan menyimpan larutan

dalam waktu yang lama

9. Pipet tetes

Bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan

kemudian dimasukkan ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola

karet dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan

ke wadah lain

10. Jarum ose bulat lurus dan bulat

Digunakan dengan cara pengambilan mikroba berupa biakan

aataupun fungi

11. Kertas PH

22
Caranya sangat mudah, ambil 1 strip kertas lakmus lalu celupkan ke

dalam air / cairan selama kira kira 5 detik, lalu angkat dan langsung

cocokan perubahan warna pada kertas strip tsb pada tabel warna yang

ada di kotak kemasan. Pada tabel tsb menampilkan warna pH antara 0 -

14.

12. Aluminium foil

Pada penggunaan aluminium foil dengan menutupi bagian luar suatu

alat yang harus ditutupi

13. Jangka sorong

Pada penggunaan jangka sorong digunakan dengan mengukur suatu

diameter dari yang dipraktikumkan

14. Tabung Reaksi & rak tabung

Digunakan sebagai media pertumbuhan dan penampungan cairan

lainnya dengan prinsip kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media

yang ada dalam tabung reaksi sedangkan pada rak tabung reaksi

digunakan dengan menyimpan tabung reaksi

15. Obyek glass

Penggunaannya dengan meletakkan obyek diatas obyek sebagai

bahan prepaprat

16. Kasa

Pada penggunaan kasa digunakan dengan menutupi suatu bahan

praktikum seperti pada praktikum jentik

23
17. Kapas

Penggunaan kapas dalam laboratorium mikrobiologi digunakan

dengan membuentuknya sebagai penutup dari bagian alat lainnya

18. Handscoon

Penggunaan handscoon pada kedua bagian tangan

19. Masker

Penggunaannya pada bagian antara hidung dan mulut dalam

perlindungan dari berbagai bahan berbahaya pada mikrobiologi

20. Pembungkus kepala

pada penggunaanya dengan menutupi bagian lingkar kepala pada

saat praktikum

21. Kompor

Pada pengguaan kompor dapat digunakan untuk memanaskan

berbagai bahan dan alat yang perlu dipanaskan

22. Panci

Pada penggunaan panci digunakan sebagai alat untuk pemanasan

23. Pemanas

Hubungkan kabel power ke stop kontak, putar tombol power ke

arah kiri (lampu power hijau menyala), atur suhu dalam incubator

dengan menekan tombol set, sambil menekan tombol set, putarlah

tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang

di inginkan

24
24. Lumpang

Kegunaan lumpang digunakan dengan cara menghomogenkan suatu

bahan dalam praktikum

25. Kaki tiga

Pada penggunaan kaki tiga digunakan dalam media pemanasan suatu

bahan cairan dalam praktikum

26. Kawat kasa / asbes

Dalam penggunaannya sebagai penyangga pada bagian dari kaki tiga

27. Spoit

Dalam penggunaanya digunakan dengan mengambil suartu cairan

dari media bahan praktikum

28. Mikroskop

Alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang

memberikan pembesaran yang dapat membuat kita melihat struktur

mikroorganisme. Mikroskop di gunakan untuk suatu sediaan secara

mikroskopis.

29. Penyaring

Digunakan dengan menyaring suatu sisa dari bahan

B. Pembahasan

Pada prakrtikum pengenalan alat laboratorium mikrobiologi ini

membahasan mengenai alat-alat yang digunakan pada praktikum

25
mikrobiologi umum. Pada praktikum pertama ini, diperkenalkan pada

beberapa peralatan yang nantinya digunakan di praktikum mikrobiologi.

Diantaranya yaitu autoklaf,tabung reaksi,Erlenmeyer,pipet tetes,gelas

arloji,dll. Alat-alat ini juga dapatr kita temukan pada laboratorium lainnya.

Namun alat yang sama bisa saja memili perbedaan fungsi. Contohnya tabung

reaksi. Pada laboratorium kimia, tabung reaksi digunakan sebagai tempat

untuk mereaksikan zat-zat dalam jumlah kecil sementara dilaboratorium

mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk uji biokimia dan menumbuhkan

mikroba.tabung reaksi dapat ditutup menggunakan kapas,tutup metal,plastic

ataupun aluminium foil dengan tujuan untuk menghindari kontaminasi dari

luar.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jasad renik atau

pun mikroba.

26
2. Didalam laboratorium banyak alat-alat laboratorium yang memiliki

fungsi masing-masing.

3. Mikrobiologi memiliki peranan yang penting dalam proses produksi

pertanian.

4. Aspek yang di bahas dalam mikrobiologi antara lain karakteristik yang

didapat pada setiap benda

B. Saran

Saran saya supaya alat-alat dalam laboratorium itu di perlengkap lagi

sehingga praktikan lebih mudah untuk mengenali alat-alat tersebu.

27
DAFTAR PUSTAKA

Adams. 2000. Pengertian Isolasi. http:/www.wordpress.com./pengertian=isolasi.

Html. Diakses pada tanggal 6 april 2022

Azhie. 2013. Mikrobiologi. www.zhie.net/2013/04/Pengertian-mikrobiologi.html.

Diakses pada 6 April 2022

Dwidjoseputro, S. 1994. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.Diakses pada tanggal 7 april 2022

Hadieotomo, R, S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta

Diakses pada tanggal 7 april 2022

Kusnadi. 2012. Mikrobiologi. Http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR PENDI

DIKANBIOLOGI/196805091994031.KUSNADI.dkk/BAB I: PENDAHU

LUAN.pdf. Diakses pada tanggal 7 april 2022

Moningka, H. 2008. Mikrobiologi. Hhtp://harveymoningka.wordpress.com/teknik

Laboratorium-pengenalan-alat-dan-bahan/trackback. Diakses pada tanggal 7 april

2022

Sudaryanto. 1998. Mikrobiologi Dasar. Gramedia. Jakarta.

Sutedjo, M. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rhineka Cipta. Jakarta.

28
Tumbasbuku. 2012. Pertanian Mikrobiologi. Http://tumbasbuku.com/pertanian-

peternakan/mikrobiologi.pertanian.oetani.dwi-nojoemningtijal. Diakses Pada tanggal

7 april 2022

29

Anda mungkin juga menyukai