Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA BAKTERIOLOGIS

Kelompok 3
Anggota :
Sabila Putri Setianingrum (036122005)
Angelia Nova (036122007)
Salsa Nur Ramadhianti (036122010)
Indriani Ranuma Dely (036122011)
Salsa Riva Nur Azizah (036122023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Landasan Teori
a. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme
yang hidup. Adanya pertumbuhan mikro menyatakan bahwa pertambahan
bakteri masih berlangsung dan tak sempurnanya proses sterilisasi. Jika
proses sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang
merupakan bentuk paling resikan dari kehidupan mikroba tak akan terlihat
lagi. Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk
membesihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat
pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat berbeda, dalam kelemahannya
terdapat berbagai macam agen antimikroba (Suriawiria, 2005).
Peralatan atau bahan yang dipergunakan dalam bidang mikrobiologi
harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang
tidak diharapkan keberadaannya, baik yang mengganggu, merusak media
atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap
proses baik fisika, kimia, dan mekanik yang membunuh semua bentuk
hidup terutama mikroorganisme disebuy dengan sterilisasi (Waluyo,
2010). Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan
dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama
untuk merusak mikroba dan aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang
disterilkan akan memiliki daya simpan lebih dari enam bulan pada suhu
ruang. Contoh proses sterilisasi adalah produk olahan dalam kaleng seperti
komet, sarden dan sebagainya (Irianto, 2006).
Sterilisasi dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat yang
bernama autoclav. Namun ada pula benerapa zat tertentu yang tidak
praktis untuk menggunakan autoclav. Bahan- bahan yang tidak bercampur
dengan air, misalnya minyak dan lemak yidak tembus oleh uap air
sehingga mikroorganisme yang terkandung didalamnya akan tetap
bertahan hidup. Selanjutnya bahan menjadi berubah atau rusak bila
terkena suhu yang tinggi. Oleh karena itu, bahan-bahan tersebut perlu
disterilkan dengan cara-cara sterilisasi yang lain (Waluyo, 2010).

b. Media
Medium adalah substansi yang terdiri atas campuran zat-zat makanan
(nutrien) yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan pertumbuhan
mikroorganisme. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup, untuk
memeliharanya dibutuhkan medium yang harus mengandung semua zat
yang diperlukan untuk pertumbuhannya, yaitu antara lain senyawa-
senyawa organik (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin).
Medium digunakan untuk melihat gerakan dari suatu gerakan
mikroorganisme apakah bersifat motil atau nonmotil, medium ini
ditambahkan bahan pemadat 50% (Hadietomo, 1990). Medium adalah
suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat makanan) yang dipakai
untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri patogen. Selain untuk
menumbuhkan mikrobia medium dapat digunakan pula untuk isolasi,
memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah
mikrobia (Khaeruni dan Satrah, 2017).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri
dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk
menyusun komponen sel. Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan
dengan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air
(H20) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) dimana agar-agar
tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Suhardi, 2013).
B. Tujuan
1. Membuat media umum dan media selektif dengan teliti
2. Mengidentifikasi tahapan proses sterilisasi dengan penuh rasa ingin tahu
3. Melakukan sterilisasi alat dan bahan menggunakan autoclave dengan teliti
4. Menyusun laporan praktikum sterilisasi dan pembuatan media
bakteriologis dengan tanggung jawab
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


1. Gelas ukur
2. Botol schoot
3. Neraca ( timbangan )
4. Sendok stenliss
5. Gelas Kimia
6. Autoclave
7. Kaca Arloji
8. Aquadest
9. Nutrient agar
10. Kompor
11. Cawan petri
12. Pembakar spirtus
13. Tisu
14. Oven

B. Cara Kerja
a. Sterilisasi Alat
1. Siapkan cawan petri, tabung reaksi dan botol schoot
2. Setelah semuanya lengkap cuci menggunakan aquadest
3. Lalu tutup dengan plastic wrap
4. Setelah tertutup lakukan sterilisasi panas basah menggunakan
autoclave dengan suhu 121o C selama 1 jam dan sterilisasi panas
kering menggunakan oven (Hot Air Sterilizer) dengan suhu 121℃,
15 menit
b. Pembuatan Media
1. Timbang nutrient agar sebanyak 36,5 gram
2. Larutkan menggunakan aquadest sebanyak 1300 ml
3. Panas kan menggunakan kompor hingga cairan nutrient agar
tersebut mendidih
4. Setelah mendidih masukan kedalam botol kaca dan diamkan
hingga suhu turun
5. Nyalakan tabung pemanas spirtus
6. Tuang larutan nutrient agar tersebut kedalam cawan petri dan tutup
menggunakan plastic wrap
7. Lalu goyangkan seperti putaran angka 8 sampai memadat
8. Tuang larutan nutrient agar kedalam tabung reaksi dan tutup
menggunakan kapas
9. Taruh tabung reaksi tersebut dengan posisi miring dan diamkan
sampai memadat
10. Setelah semuanya selesai, masukan kedalam oven.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
a. Sterilisasi Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Metode sterilisasi Suhu dan waktu Dokumentasi

- Cawan Petri Sterilisasi panas 121oC selama 1 jam


- Tabung Reaksi basah
- Botol Duran
- Pipet tetes

Autoklaf Elektrik

Media Natrium Agar Sterilisasi Panas Suhu 121 selama 15


kering menit

oven (Hot Air


Sterilizer)
b. Pembuatan Media

Dokumentasi Keterangan

Mengukur massa Natrium Agar


sebanyak 36,87gram.

Proses penghomogenan NA dengan


1300 ml aquades.

Proses penuangan media NA ke


dalam botol Duran.

Proses pengambilan media NA


pada botol Duran ke cawan petri
dan tabung reaksi dalam keadaan
steril.
Media NA pada cawan petri dan
tabung reaksi dimasukkan ke dalam
oven untuk proses sterilisasi.

B. Pembahasan
Medium merupakan bahan yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme di atas atau di dalamnya, medium tersebut harus memenuhi
syarat-syarat, antara lain adalah harus mengandung semua zat hara yang
mudah digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan
permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang akan
ditumbuhkan, tidak mengandung zar-zat yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba, harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan,
agar mikroba yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan baik
(Hadioetomo,1993).
NA (nutrient agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri,
yang merupakan perpaduan antara bahan ilmiah dan senyawa-senyawa kimia.
NA dibuat dari campuran ekstra daging dan peptone dengan menggunakan
agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena
sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa
galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Pada proses
praktikum ini awal mula dilakukan memanaskan dan proses pengadukan yaitu
untuk menghomogenkan NA dan aquades, dimana dengan pemanasan dapat
mempercepat pelarutan dari NA dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa
menit larutan berubah warna dari keruh menjadi kuning kecoklatan, hal ini
menandakan larutan telah homogen. Kemudian dimasukkan kedalam autoklaf
dengan tabung reaksi yang disumbat dengan kapas. Tujuan dari penutupan ini
agar meminimalisir kontaminasi. Pembuatan NA berdasarkan konsistennya
termasuk medium padat dan menurut kegunaannya termasuk medium umum.
Autoklaf merupakan alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi.
Autoklaf termasuk dalam teknik sterilisasi secara fisika dengan prinsip arus
uap dan tekanan. Alat ini sering digunakan dalam teknik steril karena tingkat
koefisien dan sifat alat yang tidak merusak kandungan dalam media
pertumbuhan yang dipakai yaitu NA, PDA, MEA, dan LB (Suriawiria,2005).
Medium pertumbuhan mikrobia adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran nutrient yang diperlukan mikrobia untuk pertumbuhannya. Untuk
memberikan kondisi hidup yang cocok bagi pertumbuhan bakteri maka media
harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba,
harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan serta tidak mengandung zat-zat
yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus berada dalam
kondisi yang steril sebelum digunakan.
Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan
seperti medium pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua
bentuk kehidupan. Proses sterilisasi dapat dibedakan menurut teknik
pengerjaannya, yaitu sterilisasi dengan penyaringan, khususnya untuk bahan
cair yang bersifat termolabil, seperti ekstra enzim, serum, toksin bakteri, dan
medium pertumbuhan, sterilisasi dengan senyawa kimia, seperti etilen oksida,
maupun beta propiolaction dan sterilisasi melalui medium UV. Untuk
sterilisasi dengan menggunakan pemanasan, biasanya yang digunakan adalah
pemanasan kering yaitu menggunakan oven sebagai alat sterilisasinya, dimana
dengan menggunakan suatu siklus oven modern yang dilengkapi dengan udara
yang dipanaskan dan disaring. Autoklaf digunakan untuk mengsterilisasi alat-
alat gelas, kayu, plastik, larutan dan medium yang tidak tahan terhadap suhu
tinggi. Autoklaf juga berfungsi untuk melisiskan mikroba. Ketika ingin
menggunakan autoklaf, alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu
dibungkus dengan alumunium foil/kapas. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terbentuknya uap air di dinding dan di dalam alat-alat yang
dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan kemudian dimasukkan kedalam
autoklaf, besarnya tekanan yang digunakan tergantung pada jenis bahan atau
alat yang disterilisasi.
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang sterilisasi dan pembuatan media
bakteriologis :

1. Pembuatan nutrien agar penting karena menyediakan nutrisi esensial bagi


pertumbuhan mikroorganisme dalam kultur bakteriologi. Nutrient agar
digunakan secara umum karena mendukung pertumbuhan banyak jenis bakteri
tanpa membatasinya.
2. Tahapan proses sterilisasi meliputi persiapan bahan, pemilihan metode
sterilisasi yang tepat, dan pemantauan suhu dan waktu sterilisasi untuk
memastikan eliminasi mikroorganisme patogen.
3. Penggunaan autoclave dalam sterilisasi alat dan bahan bekerja dengan prinsip
pemanasan uap air di bawah tekanan tinggi, yang efektif membunuh
mikroorganisme dan spora bakteri.
4. Hubungan antara tahap sterilisasi alat dan bahan serta pembuatan media
bakteriologis sangat erat karena keberhasilan eksperimen mikrobiologi
bergantung pada kebersihan dan sterilisasi alat, serta kualitas media yang
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Haditoemoe, R. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.


Gramedia : Jakarta

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Jilid I. Yrana Widya : Bandung

Khaeruni, Andi dan Vit Neru Satrah. 2017. Penuntun Praktikum Mikrobiolohi
Pangan. Universitas Halu Oleo. Kendari

Suhardi, S.H., Koesnandar, D.K. Indriani, H. Arnaldo 2015. Biosafety : Pedoman


Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit Pt.
Multazam Mitra Prima.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti : Jakarta

Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang : UPT
Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai