Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

“STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA”

KELAS DIII
ANGKATAN 2023

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI BAGIAN
FARMASETIKA DAN TEKNOLOGI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMARISAH MADANI
MAKASSAR
2023
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA
D3 FARMASI_2023
Universitas Almarisah Madani

univeral.d323@gmail.com, 081282489697
Jl. Perintis kemerdekaan KM.13.7,Pacarekkang,Tamalanrea,Kota Makassar,Sulawesi
Selatan,Indonesia

PENDAHULUAN
Sterilisasi diutamakan dalam praktikum mikrobiologi bagi pemula karena melibatkan manipulasi
mikroorganisme yang dapat berpengaruh pada hasil eksperimen. Sterilisasi bertujuan untuk
menghilangkan semua mikroorganisme yang tidak diinginkan, memastikan bahwa hanya
mikroorganisme yang diselidiki yang hadir dalam sampel atau media. Sterilisasi diperlukan untuk
mencegah kontaminasi dengan memastikan bahwa bahan-bahan dan peralatan yang digunakan bebas
dari mikroorganisme eksternal yang dapat mengubah hasil percobaan, menjamin keamanan dengan
melindungi operator dan lingkungan dari potensi bahaya mikroorganisme patogen yang mungkin ada
dalam sampel atau media, ketelitian hasil dengan memastikan bahwa hasil eksperimen mencerminkan
interaksi dan karakteristik mikroorganisme yang sedang diselidiki, bukan akibat kontaminasi dari
mikroorganisme lain. Sterilisasi dapat diterapkan pada alat-alat laboratorium, media pertumbuhan,
dan wadah sampel untuk memastikan kondisi eksperimental yang optimal (Wenny, 2018).

Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium
pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat
dilakukan dalam tiga cara utama yang umum dipakai yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan
kimia dan penyaringan (filtrasi), selain itu juga dapat digunakan radiasi sinar ultraviolet. Jika panas
digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau basah. Sterilisasi
basah biasanya dilakukan di dalam aoutoklaf dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada
suhu 121 °C selama 15 menit. Jika sterilisasi dilakukan tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi
panas kering atau sterilisasi kering dan jika dilakukan dengan menggunakan gas atau bahan-bahan
kimia maka disebut sterilisasi kimiawi. Adapun pemilihan metode apa yang akan digunakan dalam
suatu sterilisasi ditentukan berdasarkan sifat bahan yang akan disterilkan (Hadioetomo, 2017).

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang digunakan
untuk membiakkan mikroba. Media terdapat bermacam-macam yang dapat digunakan untuk isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba maupun untuk transport
specimen dari suatu tempat ke tempat pemeriksaan mikrobiologi. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dalam
pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu hal yang penting agar mikroba yang dapat hidup dan
menentukan bahwa mikroba yang diperiksa adalah benar-benar mikroba yang dicari atau yang
diharapkan (Nengah,2017).

Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi menjadi bagian yang penting untuk menghindari
hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum
mikrobiologi membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi.
Demikian pula proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan karena
akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam materi ajar ini akan disampaikan mengenai sterilisasi,
desinfeksi, dan teknik aseptik. Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh
mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak
organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora (Tille, 2017).

Oleh karena itu diadakannya praktikum “Sterilisasi dan pembuatan Media” untuk mempelajari
dan mengetahui cara pembuatan Media dan membedakan berbagai Media pertumbuhan mikroba dan
mengetahui cara dan macam -macam sterilisasi.

METODE

Desain tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin 1 Oktober 2023, Pukul 13.00-15.40 WITA di
laboratorium Mikrobiologi Universitas Almarisah Madani.
Alat Dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:Cawan Petri,Gelas Beker,Gelas ukur,
autoclave, plastik wrap, batang pengaduk, timbangan dan hot plate. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah kentang, gula, agar, aquadest.
Prosedur Praktikum
Sterilisasi
Hal pertama yang dilakukan yaitu mencuci semua alat, dan keringkan setelah itu bungkus
dengan menggunakan kertas kemudian diikat dengan menggunakan benang wol kemudian masukkan
kedalam oven dan untuk alat yang berskala dimasukkan kedalam autoklaf.
Pembuatan Media
Hal pertama yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan untuk media PDA, pertama
timbang bahan, kemudian rebus kentang sampai melunak lalu ambil sari-sari kentangnya kemudian
homogenkan gula, agar, dan sari-sari kentang kedalam erlenmeyer kemudian bungkus dengan kasa,
kapas dan aluminium foil. Untuk media NA timbang media kemudian homogenkan dengan air dalam
erlenmeyer kemudian panaskan sampai terlihat jernih menggunakan hot plate kemudian tutup dengan
kasa, kapas, dan aluminium foil serta sterilisasi di autoklaf.
HASIL

Tabel 1. Media padat


No Nama Medium pH Medium

1. Nutrient Agar (NA) 7.3 ± 0,2

2. Potato Dextrose Agar (PDA) 5,6 ± 0,2

Tabel 2. Media cair


No Nama Medium pH Medium

1. Nutrient Broth (NB) 7,4 ± 0,2

2. Potato Dextrose Broth (PDB) 6,9 ± 0,2

Tabel 3. Media spesifik


No Nama Medium Spesifik

1. Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) Escherichia coli

2. Salmonella Shigella Agar (SSA) Salmonella sp

3. Vogel Jhonson Agar (VJA) Shatphylococcus aureus

PEMBAHASAN
Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium
pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dapat
dilakukan dalam tiga cara utama yang umum dipakai yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan
kimia dan penyaringan (filtrasi), selain itu juga dapat digunakan radiasi sinar ultraviolet. Jika panas
digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau basah. Sterilisasi
basah biasanya dilakukan di dalam aoutoklaf dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada
suhu 121°C selama 15 menit. Jika sterilisasi dilakukan tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi
panas kering atau sterilisasi kering dan jika dilakukan dengan menggunakan gas atau bahan-bahan
kimia maka disebut sterilisasi kimiawi. Adapun pemilihan metode apa yang akan digunakan dalam
suatu sterilisasi ditentukan berdasarkan sifat bahan yang akan disterilkan (Hadioetomo, 2017) .
Secara umum Sterilisasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Sterilisasi fisik, sterilisasi
kimiawi,sterilisasi mekanik. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan pemanasan atau
penyinaran. Metode pemanasan terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemijaran, panas kering dan panas
basah (Baehaqi Nur, 2018).
Sterilisasi pemijaran yaitu dengan menggunakan api langsung untuk mensterilkan alat-alat yang
terbuat dari bahan logam, platina, nikrom seperti sengkelit/ose, pinset, scalpel, jarum, dan alat yang
terbuat dari gelas seperti ujung-ujung pipet, bibir tabung, bibir botol Erlenmeyer dan sebagainya.
Untuk bahan dari logam, platina maupun nikrom dilakukan dengan cara membakar di atas lampu
spiritus sampai membara/pijar dan alat segera dipakai setelah menjadi dingin. Sedangkan dari bahan
gelas dilakukan dengan cara memanaskan pada bibir/ujung alat yang disterilkan (Baehaqi Nur, 2018).
Sterilisasi panas Basah, dalam prosesnya menggunakan media air. Metode sterilisasi ini juga
disebut dengan sterilisasi panas uap. Untuk melakukan sterilisasi dengan metode ini dibutuhkan
sebuah alat yang terkenal disebut autoclaf. Secara fisik autoclaf memiliki bentuk seperti panci tertutup
dengan tekanan yang tinggi. dilengkapi dengan elemen pemanas untuk mendidihkan di dalamnya
sehingga menghasilkan uap panas yang berfungsi untuk memusnahkan mikroorganisme pada benda
yang disterilkan (Baehaqi Nur, 2018).
Sterilisasi panas kering, sterilisasi panas kering menggunakan sistem radiasi sinar infrared
bersuhu tinggi. Metode ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan dry heat
sterilizer atau sterilisator kering. Secara fisik sterilisator kering berbentuk seperti oven dengan jumlah
ruangan satu atau dua. Didalamnya terdapat rak-rak yang terbuat dari stainlesstell untuk meletakkan
benda-benda yang akan disterilkan. Di salah satu sisinya, terdapat radiator inframerah yang
memancarkan sinar inframerah suhu tinggi untuk memanaskan benda-benda didalamnya (Baehaqi
Nur, 2018).
Sterilisasi dengan Penyinaran, penyinaran Sinar yang digunakan dalam metode ini yaitu sinar
UV dengan frekuensi tertentu. metode sterilisasi ini banyak digunakan pada industri makanan,
pengolahan air mineral dan juga untuk proses sterilisasi ruangan di rumah sakit atau klinik. alat yang
digunakan dalam metode ini biasanya instrument yang telah didesain khusus yang sering disebut
lampu UV sterilisasi (Baehaqi Nur, 2018).
Media merupakan suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat untuk menumbuhkan
mikroorganisme, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah
mikroorganisme. Media biakan ini terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon) vitamin, dan
zat pengatur lainnya media dengan bentuk serbuk putih kekuningan dan apabila setelah digunakan
akan berbentuk padat karena mengandung agar. Media ini digunakan untuk bakteri (Fatmariza, 2019).
Nutrient Agar (Na) media dengan bentuk serbuk putih kekuningan dan apabila setelah digunakan
akan berbentuk padat karena mengandung agar.Media ini digunakan untuk bakteri. komposisi Lab-
Lemco Powder 1 gram Yeast Extract 2 gram Peptone 5 gram Sodium Chloride (NaCl) 5 gram Agar
15 gram Water 1 liter Final pH 7.4 ± 0.2 @ 25°C (Fatmariza, 2019).
Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang digunakan untuk pertumbuhan
jamur Aspergillus flavus. Komposisi Potato Extract 4 gram Glucose 20 gram Agar 15 gram Water 1
liter Final pH 5.6 ± 0.2 @ 25°C (Fatmariza, 2019).
Nutrient Broth (NB) termasuk ke dalam media umum yang digunakan untuk menumbuhkan
biakan secara general. NB diformulasikan dengan sumber karbon dan nitrogen supaya dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi bakteri. Komposisi Ekstrak daging 3 gram Peptone 5 gram Agar 15 gram
Akuades 1000 mL (Fatmariza, 2019).
Potato Dexrose Broth (PDB) adalah media cair yang digunakan untuk menumbuhkan khamir
dan kapang. Komposisi ekstrak kentang 20 gram glukosa 6,5 gram (Fatmariza,2019)
Lactose broth (LB),Lactose Broth digunakan sebagai medium untuk mendeteksi kehadiran Coliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk
Salmonela dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya Komposisi 0,3%
beef extract 0,5% pepton 0,5% laktosa (Fatmariza, 2019).
Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) adalah media selektif dan media diferensial. Media ini
mengandung eosin dan metilen biru, yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif, maka
media ini dipilih untuk bakteri Gram negatif. Komposisi Pepton 10 gram Laktosa 10 gram
Dipotassium hydrogen phosphate 2 gram Eosin Y0,4 gram Methylene blue 0,065 gram Agar 15 gram
Distilled Water 1 liter Final pH 6,8 ± 0.2 @ 25°C (Rahma, 2022).
Solmonella Shigella Agar (SSA) adalah media selektif untuk mengisolasi kuman Salmonella sp.
dan Shigella sp. dari sampel feses, urin, dan makanan Komposis esktrak daging sapi 5 gram laktosa
10 gram sodium sitrat 8,5 gram ferric citrate 10 gram Neutral Red 0,025 polipepton 5 gram garam
empedu 8,5 gram sodium thiosulfat 8,5 gram agar 13,5 gram Briliant Green 0,33 mg (Rahma, 2022).
Tripton Soya Broth (TSB) merupakan media broth yang sering digunakan untuk penyimpanan
bakteri dalam jangka waktu lama komposisi peptone 2,5 g Nacl 0,625 g aquades 250 ml (Fatmariza,
2019).
Cetrimide Agar (CETA) agar adalah media selektif yang telah dimodifikasi oleh Brown dan
Lowburry (1965), dan digunakan untuk isolasi dan diferensiasi Pseudomonas aeruginosa dari
berbagai bahan sampel. komposisi Peptone from gelatin 20,0 Magnesium chloride 1,4 potasium
sulfate 10,0 agar-agar 13,0 (Rahma, 2022).
Pepton water (PW) adalah medium pertumbuhan bakteri yang kaya asam amino
Tryptophan.Selain digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada umumnya, medium peptone water
juga dapat sekaligus untuk mengetahui produksi indol. Indol adalah senyawa yang dihasilkan bakteri
dari aktifitas pemanfaatan asam amino Tryptophane yang terdapat dalam medium peptone water.
Komposisi Peptone 10 gram Sodium Chloride 5 gram Disodium Phosphate 3.5 gram Potassium
Dihydrogen Phosphate 1.5 gram Distilled Water 1 liter Final pH 7.2 ± 0.2 @ 25°C (Fatmariza, 2019).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip strerilisasi
merupakan penghancuran dan pemusnahan terhadap semua jenis mikroorganisme dengan berbagai
metode berdasarkan sifat alat dan bahan yang akan disterilisasikan terdapat tiga metode sterilisasi,
yaitu sterilisasi fisik,mekanik,dan kimiawi dan media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran
zat-zat untuk menumbuhkan Mikroorganisme dan mengembangbiakkan Mikroorganisme. adapun
jenis-jenis media tanam mikroba diklasifikasikan berdasarkan komposisi ,yaitu media alami sintesis
dan semi sintesis .
SARAN
Sebaiknya dalam praktikum tetap mendampingi karena praktikan masih perlu banyak belajar
dengan adanya bimbingan dari Dosen ataupun Asisten Dosen sehingga praktikum akan berjalan
dengan lancar.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih kepada Bapak apt. Ismail, S.Farm.,M.Sc selaku dosen pengampu Praktikum
Mikrobiologi dan Parasitologi yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran serta dukungan bagi
kami, sehingga dalam pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tak lupa juga kami berterimakasih kepada kakak-kakak selaku asisten yang selalu sabar dan
setia dalam mendampingi dan membimbing kami selama pelaksanaan praktikum dan arahannya
dalam penyusunan laporan ini. Dan kepada teman-teman terimakasih atas semangat dan kerja
samanya sehingga kita dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Baehaqi Nur. 2018. “Mengenal macam-macam Metode sterilisasi”
Fatmarisah. 2019. “Sterilisasi dan pembuatan Media”. Universitas Mulawarman.
Hadioetomo, R. S. 2017.“Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi”. Jakarta:
Gramedia.
Nengah Sujaya. 2017.“penuntun prakttikum mikrobiologi”. Universitas Udayana. Bandung, Bali.
Ramah. 2022. “ Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi sterilisasi dan pembuatan Media
(Sterilization and Media ppreparation”
Tille, P. M. 2017. “Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology”. In Basic Medical Microbiology
Un_Djannah. 2019.” Tata cara dalam sterilisasi “Laboratorium Mikrobiologi .Universitas Islam
Indonesia .
Wenny Surya Murtius. 2018. “Praktek dasar mikrobiologi”. Universitas Andalas , Padang, Sumatera
Barat.
LAMPIRAN
Tabel Bahan Media Yang Digunakan
ph
No Gambar Nama Medium Konsistensi Sumber
Medium
1 Nutrient Agar (NA) 7,3 ± 0,2 Semi alami Meat extract
padat Yeast extract
Agar

2 Nutrient Broth 7,4 ± 0,2 Semi alami Meat extract


(NB) cair Yeast extract
Sedium
Chloride

3 Potato Dextrose 5,6 ± 0,2 Semi alami Potato


Agar (PDA) padat Dextrose
Agar

4 Malt extract Agar 5,4 ± 0,2 Semi alami Malt extract


(MEA) padat Glukosa
Peptone
Agar

5 Lactose Broth (LB) 6,9 ± 0,2 Semi alami Peptone


cair Meat extarct
Lactose

Rumus perhitungan bahan:

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛


n= × Berat Etiket
1000𝑚𝐿

Anda mungkin juga menyukai