Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM

PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI

NAMA : ANGELINE PATRICIA RERA


NIM : G031211064
KELOMPOK : VIII
ASISTEN : QURRATUL AINI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI PANGAN

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA
Angeline Patricia Rera1), Qurratul Aini2)
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Abstrak
Sterilization is a process by eliminating every kind of organism that lived in such things like
protozoa,fungi,bacteri,mycoplasma,and also viruses. Sterilization functioned as a means of hygiene or
sterilization of an object to be used. Media, on the other hand, provides a nutrient mixture of growing
mygonganism and is also used in isolation, physiological testing, and microorganism calculations.
The purpose of this practice is to know function procedures and media, to know the sterilization and
manufacture of media. The procedure in this practice is divided into two such procedures as
sterilization, media production, and the manufacture of physiological solutions. The conclusion is 1).
The principle of sterilization is to disinfect tools by chemical and physical means. 2) The media
building procedure of preparing media, being weighed, adding aquades, homogenized, sterilized and
refrigerate.3) The physiological solution used is the weighed NaCl, mixed with aquades and
homogenized. 4) Two methods employed in media sterilization are those using autocalf and Bunsen.
Key words: Sterilisasi,media
dapat meminimalkan atau menghilangkan
I. PENDAHULUAN potensi kontaminasi mikroba seefektif
mungkin. Proses sterilisasi yang tidak
I.1 Latar Belakang sempurna dapat menyebabkan kontaminasi
Mikrobiologi merupakan studi yang mikroba baik dari peralatan maupun
mempelajari tentang hidup organisme yang kontaminasi mikroba dari lingkungan
mengukur mikroskopis. Organisme mikrokopis sekitarnya.
atau yang disebut mikroba dapat hidup di
berbagai tempat yang memenuhi kriteria I.2 Rumusan Masalah
kebutuhan hidup masing-masing organisme. Sterilisasi adalah proses dalam
Jadi untuk dapat mengisolasi mikroba dalam meminimalkan kontaminsi dari mikroba
kultur murni di laboratorium diperlukan media lain yang tidak diinginkan. Sterilisasi
yang sesuai. Sampai sekarang media telah sendiri digunakn dalam pembuatan media
memiliki banyak jenis dan fungsi yang dikenal
dimana media merupakan bahan yang
untuk budidaya mikroba. Setiap jenis media
mengandung nutrisi yang berbeda satu sama
digunakan dalam menumbuhkan bakteri.
lain, tergantung pada jenis mikroba yang akan Bagaimana tata cara pembuatan media,
diisolasi. apakah sterilisasi sangat diperlukan dalam
Dalam bidang mikrobiologi untuk pengujian mikrobiologi dan bagaimana
menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat pengaruh sterilisasi dalam pembuatan
mikroorganisme, diperlukan suatu media media?
sebagai tempat tumbuhnya mikroorganisme.
Media tumbuh harus memenuhi kebutuhan I.3 Tujuan dan Kegunaan
nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu Tujuan dari praktikum ini adalah:
mikroorganisme.
Tujuan utama sterilisasi adalah untuk 1.Mengetahui prosedur,fungsi,dan karakteristik
media.
meminimalkan atau menghilangkan potensi
kontaminasi dari mikroba yang tidak 2.Mengetahui cara sterilisasi alat dan media.
diinginkan. Pencemaran yang timbul dari Kegunaan yang diharapkan dari praktikum
mikroba yang tidak diinginkan dikhawatirkan ini adalah praktikan dapat memahami konsep
dapat menghambat aktivitas mikroba yang dasar dari sterilisasi suatu alat dan cara
ditumbuhkan atau membahayakan keselamatan pembuatan suatu media, juga metode-metode
pelaksana kegiatan tersebut. Metode sterilisasi yang dilakukan dalam sterilisasi.
diupayakan dapat dilakukan dengan cepat dan
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
II.1 Waktu dan Tempat Praktikum II.3.2 Prosedur Pembuatan Media
Praktikum Sterilisasi dan Pembuatan Disiapkan padatan media yang akan
media dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Maret digunakan, ditimbang padatan media PDA,
2022 pada pukul 08:00-11.30 WITA, di
Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi PCA, NA dan MRSA masing-masing
Pangan, Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, sebanyak 8,85 gram, 4,48 gram, 3 gram
Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas dan 9,3 gram, kemudian masing-masing
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. padatan media dimasukkan kedalam
II.2 Alat dan Bahan
erlenmeyer, dan masing-masing
Alat yang digunakan pada praktikum ini
yaitu, autoklaf, batang pengaduk, cawan petri, erlenmeyer ditambahkan aquadest
elenmeyer, inkubator, laminar flow, oven, sebanyak 150 mL. Kemudian ditutup pada
penangas,pipet tetes, timbangan analitik,tabung bagian mulut erlenmeyer menggunakan
reaksi, rak tabung, kapas dan alumunium foil, Kemudian
Bahan yang diperlukan pada praktikum ini dilakukan pemanasan diatas penangas (hot
adalah air bersih atau aquades, alumunium foil, plate) hingga mendidih sambil diaduk
alkohol, kertas bekas, kapas, media yang dengan batuan magnetik stirrer. Setelah
dibutuhkan yaitu NA,NB,PDA, dan PCA, mendidih, diangkat kemudian dilakukan
tissue.
sterilisasi pada autoklaf selama 15 menit
II.3. Prosedur Praktikum
pada suhu 121oC. Setelah proses sterilisasi
II.3.1 Prosedur Sterilisasi Alat
autoklaf selesai, media disimpan di dalam
Semua alat-alat gelas dibersihkan
lemari es.
dengan sabun kemudian dicuci dengan air
II.3.3 Larutan Fisiologis
bersih, lalu alat-alat gelas yang telah dicuci
Padatan NaCl ditimbang secara teliti
tadi dikeringkan dengan tissue lalu
sebanyak 1,28 gram, kemudian dilarutkan
dibungkus dengan kertas hingga menutupi
menggunakan akuades sebanyak 150 mL
seluruh permukaan alat. Setelah
di erlenmeyer, lalu dihomogenkan dengan
dibungkus, semua alat dimasukkan
menggunakan penangas dan magnetik
kedalam keranjang autoklaf lalu keranjang
stirer, setelah homogen larutan disterilisasi
dimasukkan kedalam autoklaf, sebelum
dengan autoklaf pada suhu 121oC selama
memulai proses sterilisasi, diperiksa
15 menit, setelah disterilisasi larutan siap
terlebih dahulu volume air dalam autoklaf
digunakan.
(ditambahkan air jika volume air tidak
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mencapai tanda batas), kemudian
III.1 HASIL
disterilkan pada autoklaf dengan tekanan 1
Hasil dari praktikum sterilisasi fisik
atm pada suhu 121oC selama 15 menit.
menggunakan bunsen dan autoklaf dapat
Setelah proses sterilisasi pada autoklaf
dilihat pada tabel 1. & Hasil dari
selesai kemudian alat yang telah
praktikum pembuatan media dapat dilihat
disterilisasi dalam autklaf disimpan
pada tabel 2.
didalam oven pada suhu 45oC untuk
menjaga kesterilannya.
2% keruh
Tabel 1. Hasil Praktikum Sterilisasi Fisik Agar 2%,
Menggunakan Bunsen dan Autoklaf. Urea 0.3%,
KCl 0.015%,
No. Jenis Alat yang
MgSO4.7H2
Sterilisasi Disterilkan
O 0.05%,
1. Sterilisasi fisik Cawan petri,
KH2PO4
menggunakan Erlenmeyer
0.008%,
autoklaf berisi media dan
ZnSO4.7H2
larutan, pipet
O 0.001%
skala, Tabung
3. Nama:
reaksi
Nutrient
2. Sterilisasi fisik Cawan petri,
Agar (NA)
menggunakan Erlenmeyer, Ose
Merk:
bunsen bulat, ose tusuk,
MERCK
Sumber: Data Primer Praktikum Mikrobiologi Keteran Keteran
Umum, 2022.
Komposisi:
gan: gan:
Tabel 2. Hasil Praktikum Pembuatan Beef extract
Bentuk: Bentuk:
Media & Larutan Fisiologis 0,8%
Padatan Cair
Pepton
No. Jenis Media Warna Warna: Warna:
0,67%
Media Media kuning Kuning
Agar 2%
bubuk steril
Yeast
1. Nama: Plate
Extract
Count Agar
0,67%
(PCA)
NaCl 0,67%
Merk:
4. Nama: de
MERCK
Keteran Keteran man rogosa
Komposisi:
gan: gan: and sharpe
Tryptone 5%
Bentuk: Bentuk: agar
Casein
Padatan Cair (MRSA) Keteran
enzymic Keteran
Warna: Warna Merk: gan:
hydrolisate gan:
kuning krem MERCK Bentuk:
5%, Yeast Bentuk:
Komposisi: Padatan
extract 2%, Cair
Pepton 10%, Warna:
Glukosa 1%, Warna:
Ekstrak kuning
Agar 9 % kuning
Daging 5%,
2. Nama:
Ekstrak Ragi
Potato
5%,
Dextrose
D(+)Glukos
Agar (PDA)
Keteran Keteran a 20%,
Merk:
gan: gan: K2HPO4 2%,
MERCK
Bentuk: Bentuk: C6H14N2O7
Komposisi:
Padatan Cair 2%,
Ekstrak
Warna: Warna: C2H3NaO2
kentang 2%
kuning Kuning 5%
D-Glukosa
MgSO4
0,1% III.2.3 Sterilisasi Bunsen
MnSO4.H2O Sterilisasi fisik bunsen merupakan
0,5% salah satu teknik sterilisasi menggunakan
Agar 12% panas dari api bunsen. Menurut Rodiya, S
5. Nama: dkk (2017) panas api bunsen berbahan
Larutan spritus memiliki suhu sekitar + 350oC. Alat
Fisiologis yang disterilisasi menggunakan bunsen
NaCl 85% pada praktikum ini yaitu jarum inokulasi
Merk: - ose tusuk dan ose bulat, hal ini sesuai
Keteran Keteran
Komposisi: dengan pernyataan Badrud Tamam (2019)
gan: gan:
NaCl bahwa ujung ose harus dibakar
Bentuk: Bentuk:
Aquuades menggunakan bunsen sampai ujungnya
Padatan Cair
berwarna merah menyala.
Warna: Warna:
III.2.4 Sterilisasi Autolaf
Putih Bening
Sterilisasi fisik autoklaf adalah
Sumber: Data Primer Praktikum Mikrobiologi
sterilsasi menggunakan autoklaf. Autoklaf
Umum, 2022.
adalah alat pemanas tertutup yang
digunakan untuk mensterilkan alat dan
III.2 Pembahasan
bahan dengan menggunakan uap air panas
III.2.1 Sterilisasi
bertekanan. Biasanya suhu yang digunakan
Sterilisasi adalah suatu proses untuk
adalah 121°C dan tekanan 1-2 atm selama
membunuh semua mikroorganisme yang
± 15 menit. Autoklaf digunakan terutama
ada, sehingga jika ditumbuhkan dalam
untuk membunuh endospora, yaitu sel
suatu media tidak ada lagi mikroorganisme
resistensi yang dihasilkan oleh bakteri. Sel-
yang dapat berkembang biak. Sterilisasi
sel ini tahan terhadap panas, kekeringan,
harus dapat membunuh mikroorganisme
dan antibiotik. Pada spesies yang sama,
yang paling tahan panas, yaitu spora
endospora dapat bertahan hidup pada
bakteri. Jika eksplan yang akan dikultur
kondisi lingkungan yang dapat membunuh
berasal dari organ tanaman yang bebas
sel vegetatif bakteri. Endospora mati pada
penyakit dan disterilisasi dengan cara yang
100 °C, yang merupakan titik didih air
benar, maka eksplan tersebut akan tumbuh
pada tekanan atmosfer normal. Pada 121
dan menghasilkan planlet yang baik.
°C, endospora dapat dibunuh dalam waktu
(Siallagan, J. 2012)
4-5 menit, sedangkan sel vegetatif bakteri
III.2.2 Teknik Aseptis
dapat dibunuh hanya dalam 6-30 detik
Teknik aseptis adalah prosedur untuk
pada suhu 65 °C (Nurhabibah, 2014).
meminimalkan terjadinya kontaminasi dari
III.2.5 Media
mikroba. Teknik aseptik erat kaitannya
Media adalah suatu bahan yang terdiri
dengan ketersediaan sumber daya manusia,
dari campuran unsur hara (nutrient) yang
laboran yang kompeten, alat pelindung
digunakan untuk membiakkan mikroba.
diri, ruangan, dan peralatan. Proses
Ada berbagai media yang dapat digunakan
rekonstitusi merupakan salah satu yang
untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat
harus diperhatikan baik dari segi prosedur
fisiologis dan penghitungan jumlah
aseptik yaitu teknik pencampuran,
mikroba serta untuk pengangkutan
pelarutan dan penyimpanan. (Irawaty, TL.
spesimen dari satu tempat ke medium yang
2018)
baru. Mikroorganisme memanfaatkan
media nutrisi berupa molekul-molekul netral dengan pH 7,0, dan suhu optimum
kecil yang dirakit untuk membentuk untuk pertumbuhan jamur, suhu
komponen-komponen sel. Dalam pertumbuhan antara 25-30 °C
laboratotium mikrobiologi, media (Cappuccino, 2014). Komposisi media
merupakan sesuatu yang penting agar PDA menurut Kadam dkk (2017) Ekstrak
mikroba dapat hidup dan menentukan kentang 2%, D- Glukosa 2%, Agar 2%,
bahwa mikroba yang diperiksa benar-benar Urea 0.3%, KCL 0.015%, MgSO4.7H2O
mikroba yang dicari atau diharapkan 0.05%, KH2PO4 0.008% dan ZnSO4. 7H2O
(Wati, R. 2018). Praktikum ini dilakukan 0.001%. Berdasarkan fungsinya media
dengan beberapa pembuatan media PDA adalah media semi-universal artinya
diantaranya media PCA, NA, PDA dan media yang berfungsi menumbuhkan
MRS Agar serta mengidentifikasi mikroba hanya jenis kapang dan khamir,
komposisi pada media tersebut. berbentuk padat yang tersusun atas tiga
III.2.6 Media PCA bahan utama yang terdiri dari bahan
Media PCA (Plate Count Agar) adalah sintetik dan bahan alami yaitu ekstrak
media yang mengandug agar yag jika kentang, dextrosa dan agar. Kentang
didinginkan media akan menjadi padat. digunakan sebagai sumber karbohidrat,
Dalam media PCA terdapat vitamin dan energi. Dextrose sebagai
III.2.7 Media NA sumber energi tambahan (Wulan, P. 2017)
Media NA (Nutrient Agar) adalah III.2.9 Media MRSA
media universal berwarna kuning pucat MRS Agar (de Man Rogosa Sharpe
memiliki konsistensi padat dimana media agar) atau disingkat MRSA, adalah media
ini berasal dari sintetik dan berguna selektif yang digunakan untuk mengisolasi
sebagai media pertumbuhan bakteri. dan menumbuhkan sekelompok Bakteri
Komposisi media NA adalah Beef extract Asam Laktat (BAL). Bakteri asam laktat
0,8%, Pepton 0,67%, Agar 2% Yeast (BAL) merupakan kelompok bakteri yang
Extract 0,67%, NaCl 0,67%. Pada media mampu menghasilkan metabolisme berupa
NA, ekstrak daging sapi dan pepton asam organik yang terdiri dari genus
digunakan sebagai bahan dasar karena Lactobacillus, Streptococcus, Pediococcus
merupakan sumber protein, nitrogen, dan Leuconostoc. Komposisi MRSA (per
vitamin, dan karbohidrat yang dibutuhkan liter) adalah, Pepton 10%, Ekstrak Daging
oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan 5%, Ekstrak Ragi 5%, D(+) Glukosa 20%,
berkembang. Pepton adalah sumber utama K2HPO4 2%, C6H14N2O7 2%, C2H3NaO2
nitrogen organik, Beberapa di antaranya 5%, MgSO4 0,1%, MnSO4.H2O 0,5%, Agar
adalah asam amino dan peptida rantai 12% (Putri dan Kusdiyantini, 2018).
panjang. Agar, berfungsi sebagai solidifier III.2.10 Larutan Fisiologis
karena mudah dibekukan. Mengandung Larutan fisiologis adalah larutan yang
karbohidrat yang tidak mudah diurai oleh memiliki tekanan yang sama dengan
mikroorganisme. larutan atau sampel. Salah satu senyawa
III.2.8 Media PDA atau zat yang merupakan larutan fisiologis
Media PDA (Potato Dextrose Agar) adalah larutan NaCl dimana NaCl ini
merupakan media yang umum untuk berfungsi sebagai media isotonik. Ion Na+
pertumbuhan jamur di laboratorium karena dan Cl- berperan dalam pengaturan
memiliki pH yang rendah (pH 4,5 – 5,6) keseimbangan asam basa dan menjaga
sehingga menghambat pertumbuhan tekanan osmotik cairan sel. Hal ini sesuai
bakteri yang memerlukan lingkungan dengan pernyataan Lestari (2014) larutan
garam fisiologis juga menjaga Cappuccino, JG & Natalie, S. 2014.
kesetimbangan osmotik dengan kata lain Manual Laboratorium biologi., alih
tekanan osmotik diperlukan untuk bahasa, Nur Miftahurrahmah. Jakarta:
menghentikan osmosis, yaitu pergerakan EGC.
molekul secara berlebihan melewati Irawaty, TL. 2018. Evaluasi Penerapan
membran semipermeabel sehingga tidak Tindakan Aseptis Pada Proses
terjadi kerusakan struktur membran sel Rekonstitusi Dan Penyimpanan
yang dapat membunuh sel mikroba. Antibiotik Di Ruang NICU Prof. Dr.
IV. PENUTUP W.Z. Johannes Kupang. Diploma
IV.1 Kesimpulan Thesis. Poltekkes Kemenkes. Kupang.
Kesimpulan dari praktikum sterilisasi Ka'auni, M., Kallau, N. and Wuri, D.,
dan pembuatan media, yaitu: 2020. Pengaruh Infusa Daun Kelor
1. Media merupakan habitat buatan (Moringa oleifera Lamk) Terhadap
maupun alami yang digunakan mikroba Pertumbuhan Mikrobiologi dan
untuk tumbuh dan berkembang biak. Organoleptik Daging Babi Giling
2. Preparasi media diperlukan perhitungan Segar. Jurnal Kajian Vetener, 8(2),
yang sesuai dengan petunjuk pada label pp.164-181.
merk, dilakukan secara sistematis dan Kadam, A., Patil, S., Sonne, M.,
dilakukan secara aseptis.
Dahigonkar, K., Oberoi, J. and Jadhav,
3. Media memiliki komposisi yang
P., 2017. Formulation of Cost
beragam, tergantung dari jenis dan
Effective Alternative Bacterial Culture
fungsi media itu sendiri.
4. Sterilisasi merupakan tindakan Media Using Fruit and Vegetables
eliminasi atau pemusnahan unsur Waste. International Journal of
kehidupan mikroba yang bertujuan Current Research and Review, 9(09),
untuk mencegah kesalahan dalam pp.56887-56893.
penumbuhan mikroba yang diharapkan. Lestari. 2014. Uji Daya Hidup Bakteri
IV.2 Saran Asam Laktat Sebagai Kandidat
Saran untuk praktikum selanjutnya ialah Probiotik Pada Beberapa Media
untuk lebih ditingkatkan/diperbaharui Preparasi Air minum Unggas. Skripsi.
peralatan dan bahan dalam laboratorium. Universitas Lampung. Bandar
Serta ruangan lebih ditingkatkan untuk Lampung Priyono. 2009. Molases
menampung lebih banyak praktikan. [tesis]. Semarang. FakultasPeternakan,
Universitas Ponogoro.
Nezami, M., Ehsani, M., Mohammadi-
DAFTAR PUSTAKA
Sani, A. and Khosravi-Darani, K.,
Anisah, TR. 2015. Media Alternatif untuk
2014. Optimization of Lactobacillus
Pertumbuhan Bakteri Menggunakan
acidophilus La-5, Feta Cheese Starters
Sumber Karbohidrat yang Berbeda.
and Salt Content in Iranian
Thessis. Universitas Muhammadiyah
Ultrafiltered Soft Cheese Formula.
Surakarta. Surakarta. Indonesia.
Annual Research & Review in
Badrud, T. 2019. Potensi Kacang Kedelai
Biology Journal, 4(24), pp.4091-4103.
Sebagai Media Alternatif
Nurhabibah. 2014. Kajian Lamanya Proses
Pertumbuhan Jamur Candida
Sterilisasi Media Jamur Tiram Putih
Albicans. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Terhadap Mutu Bibit Yang
Kesehatan Insan Cendekia Medika.
Dihasilkan. Skripsi. IPB. Bogor.
Jombang
Putri, A. and Kusdiyantini, E., 2018. Wati, R., 2018. Pengaruh Pemanasan
Isolasi dan identifikasi bakteri asam Media PCA Berulang Terhadap Uji
laktat dari pangan fermentasi berbasis TPC di Laboratorium Mikrobiologi
ikan (Inasua) yang diperjualbelikan di Teknologi Hasil Pertanian Unand.
Maluku-Indonesia. Jurnal Biologi Jurnal Temapela, 1(2), pp.44-47.
Tropika, 1(2), p.6. Wulan, P. 2017. Perbedaan Uji Kepekaan
Renschler, M., Wyatt, A., Anene, N., Bakteri Staphylococcus aureus
Robinson-Hill, R., Pickerill, E., Fox, Menggunakan Media mueller
N., Griffith, J. and McKillip, J., 2020. Hintonagar dan Nutrient Agar
Using nitrous acid-modified de Man, Terhadap Antibiotik Eritromisin,
Rogosa, and Sharpe medium to Vancomysin, dan Chloramphenicol.
selectively isolate and culture lactic Thessis. Universitas Muhammadiyah
acid bacteria from dairy foods. Semarang.
Journal of Dairy Science, 103(2),
pp.1215-1222.
Siallagan, J. 2012. Optimasi Teknik
Sterilisasi Eksplan Lapang Nanas Asal
Sipahutar (Ananas comosus L.) secara
In Vitro. Doctoral dissertation.
Universitas Negeri Medan. Medan.
Indonesia.
Sinatryani, D., Alamsjah, MA., Sudarno
dan Pursetyo, KT. 2014. Kelimpahan
Bakteri Selulolitik di Muara Sungai
Gunung Anyar Surabaya dan
Bancaran Bangkalan. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. 6(2). pp,144.
Wati, R. 2018. Pengaruh Pemanasan
Media PCA Berulang Terhadap Uji
TPC di Laboratorium Mikrobiologi
Teknologi Hasil Pertanian Unand.
Jurnal Temapela, 1(2), pp. 44-47.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Diagram Alir
1. Sterilisasi Fisik Bunsen
2. Sterilisasi Fisik Autoklaf
3. Pembuatan Larutan Fisiologis
4. pembuatan Media NA (Nutrient Agar)
5. Pembuatan Media PCA (Plate Count Agar)
6. Pembuatan Media PDA (Potato Dextrose Agar)
7. Pembuatan Media MRSA (de Man Rogosa Sharpe Agar)
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1. Pembuatan Media MRSA (de Man Rogosa Sharpe Agar)


Gambar 2. Pembuatan Media NA (Nutrient Agar)

Gambar 3. Pembuatan Media PCA (Plate Count Agar)

Gambar 4. Pembuatan Media PDA (Potato Dextrose Agar)


Gambar 5. Pembuatan Larutan Fisiologis

Gambar 6. Proses Sterilisasi Fisik Bunsen Yang di Lakukan di Laminar Air Flow
Lampiran 3. Perhitungan Media dan Larutan Fisiologis
1. Larutan PCA
Untuk media PCA dengan takaran 23,5 gram dalam 1000 ml aquades. Pada saat praktikum
menggunakan 150 ml aqudes. Berapa gram bubuk media yang akan ditimbang?
Diketahui :
a) Volume awal = 1000 ml
b) Volume akhir = 150 ml
c) Berat media awal = 23,5 gram
Ditanyakan : berapa berat media akhir?
Penyelesaian :
berat media awal berat media akhir
=
volume awal volume akhir
23,5 gram berat media akhir
=
1000 ml 150 ml
3525
berat media akhir =
1000 ml
berat media akhir = 3,525 gram
2. Larutan NA
Untuk media NA dengan takaran 20 gram dalam 1000 ml aquades. Pada saat praktikum
menggunakan 150 ml aqudes. Berapa gram bubuk media yang akan ditimbang?
Diketahui :
a) Volume awal = 1000 ml
b) Volume akhir = 150 ml
c) Berat media awal = 20 gram
Ditanyakan : berapa berat media akhir?
Penyelesaian :
berat med ia awal berat media akhir
=
volume awal volume akhir
20 gram berat media akhir
=
1000 ml 150 ml
3000
berat media akhir =
1000 ml
berat media akhir = 3 gram
3. Larutan MRS
Untuk media MRS dengan takaran 62 gram dalam 1000 ml aquades. Pada saat praktikum
menggunakan 150 ml aqudes. Berapa gram bubuk media yang akan ditimbang?
Diketahui :
a) Volume awal = 1000 ml
b) Volume akhir = 150 ml
c) Berat media awal = 62 gram
Ditanyakan : berapa berat media akhir?
Penyelesaian :
berat media awal berat media akhir
=
volume awal volume akhir
62 gram berat media akhir
=
1000ml 150 ml
9300
berat media akhir =
1000 ml
berat media akhir = 9,3 gram
4. Larutan PDA
Untuk media PDA dengan takaran 39 gram dalam 1000 ml aquades. Pada saat praktikum
menggunakan 150 ml aqudes. Berapa gram bubuk media yang akan ditimbang?
Diketahui :
a) Volume awal = 1000 ml
b) Volume akhir = 150 ml
c) Berat media awal = 39 gram
Ditanyakan : berapa berat media akhir?
Penyelesaian :
berat media awal berat media akhir
=
volume awal volume akhir
39 gram berat media akhir
=
1000 ml 150 ml
5850
berat media akhir =
1000 ml
berat media akhir = 5,85 gram
5. Larutan Fisiologis
Untuk media fisiologis dengan takaran 8,5 gram dalam 1000 ml aquades. Pada saat praktikum
menggunakan 150 ml aqudes. Berapa gram bubuk media yang akan ditimbang?
Diketahui :
a) Volume awal = 1000 ml
b) Volume akhir = 150 ml
c) Berat media awal = 8,5 gram
Ditanyakan : berapa berat media akhir?
Penyelesaian :
berat media awal berat media akhir
=
volume awal volume akhir
8,5 gram berat media akhir
=
1000 ml 150 ml
1275
berat media akhir =
1000 ml
berat media akhir = 1,275 gram

Anda mungkin juga menyukai