Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Antara Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah Dengan Ragam

Jurnalistik, Dan Ragam Sastra

DISUSUN OLEH :
Angeline Patricia Rera G031211064
Dian Ananda G031211068
Jesnita G031211088
Mutia Azzahra G031211073
Nurhikmah Sulaeman G031211069

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
MAKASSAR
A. Perbedaan Ragam Bahasa Ilmiah dan Ragam Bahasa Sastra
Ragam Bahasa Ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan
menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya,
yang menekankan objektivitas penalaran dan didukung oleh data empirik. Bahasa ilmiah
harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku),
logis, cermat dan sistematis. bahasa ilmiah disiasati dan dikembangkan sedemikian rupa
lewat penalaran dan argumentasi untuk mencapai efek meyakinkan.

Ragam bahasa ilmiah itu ditandai dengan penggunaan teks yang hemat atau
ekonomis dan tidak taksa (unambiguous). Penghematan dapat dicapai dengan
penggunaan teknikalitas (pemaknaan khusus oleh kata atau bentuk linguistik yang
umum dalam satu bidang atau disiplin)

Ragam Bahasa Sastra sendiri menurut (Lukens, 2003) dikutip dari Nurgiantoro
hadir sebagai bahasa yang menawarkan kesenangan dan pemahaman. Kesenangan dalam
hal ini ragam bahasa sastra menyajikan cerita yang menarik, mengajak pembaca kedunia
fantasi, dan membuat pembaca merasa ikut dalam alur cerita. Pemahaman sendiri
memberi makna bahwasanya ragam bahasa sastra tidak sepenuhnya hal yang imajinatif
karena hasil dari buah pikiran ide si penulis. Bahasa sastra tidak hanya menyatakan dan
mengungkapkan apa yang dikatakan, namun juga ingin mempengaruhi sikap pembaca,
bahasa sastra sangat konotatif.

Perbedaan antara keduanya sering dicirikan sebagai berikut, bahasa sastra


dominan unsur emosi ‘perasaan’ dan subjektif sedangkan unsur rasio ‘pikiran’ dan
objektif dominan dalam ragam bahasa ilmiah. Bahasa sastra lebih menunjuk pada makna
konotatif dan bahasa ilmiah makna denotatif, Perbedaan dua ragam bahasa ini disebabkan
oleh bahasa sastra bersifat estetis yang dominan. Bahasa ilmiah memenuhi ciri objektif,
keimpersonaan, teknikalitas, kepraktisan, dan bahasa tulis, sedangkan bahasa sastra
didominasi oleh unsur emosi, makna konotatif, bahasa kreatif, penyimpangan
pengucapan, dan penekanan.
B. Perbedaan Ragam Bahasa Ilmiah Dengan Jurnalistik
Ragam Bahasa Ilmiah
Ragam bahasa ilmiah adalah bahasa yang mematuhi kaidah-kaidah ejaan yang
berlaku. Ragam bahasa ilmiah digunakan untuk melaporkan atau mengkomunikasikan hasil
kegiatan ilmiah yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah. Adapun Ciri-ciri bahasa
ilmiah yang digunakan dalam karya tulis ilmiah, antara lain:
1. bersifat lugas,
2. mematuhi kaidah-kaidah gramatika,
3. efektivitas kalimat-kalimatnya terpenuhi,
4. kosakata yang digunakan adalah kosakata baku,
5. kalimat-kalimatnya tidak menimbulkan tafsiran ganda,
6. bebas dari makna kias dan figura bahasa,
7. mematuhi persyaratan penalaran, dan
8. mematuhi kaidah-kaidah ejaan yang berlaku.

Ragam bahasa jurnalistik


Ragam bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan dalam media masa seperti
Koran, majalah, maupun media online. Adapun cirinya yaitu :
1. Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang
panjang dan bertele-tele.
2. Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu
menyampaikan informasi yang lengkap. Semua yang diperlukan pembaca
sudah tertampung di dalamnya. Menerapkan prinsip 5 W dan 1 H,
membuang kata-kata mubazir, dan menerapkan ekonomi kata.
3. Sederhana, artinya bahasa pers sedapat dapatnya memilih kalimat tunggal
dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks.
Selain itu, sederhana berarti kalimat yang efektif, praktis, sederhana
pemakaian kalimatnya. dan tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis).
4. Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau
makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang
berbunga-bunga.
5. Menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup,
tumbuh, dan berkembang. Menghindari kata-kata yang sudah mati.
6. Jelas, artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat
dipahami oleh khalayak umum (pembaca). Struktur kalimatnya tidak
menimbulkan penyimpangan/pengertian makna yang berbeda, menghindari
ungkapan bersayap atau bermakna ganda (ambigu). Oleh karena itu,
seyogyanya bahasa jurnalistik menggunakan kata-kata yang bermakna
denotatif.

C. Karateristik / ciri-ciri ragam bahasa ilmiah

Bahasa ilmiah merupakan Bahasa Indonesia yang bahasanya diukur berdasarkan


pedoman umum bahasa Indonesia yang telah disempurnakan, yaitu Pedoman Umum Tata
Bentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan
lain sebagainya. Ragam Bahasa Ilmiah memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai
berikut:

1. Baku
Stuktur kalimat, kata, maupun bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia baku. Begitu pula dengan pemilihan kata istilah dan penulisan
juga sesuai dengan kaidah ejaan.
2. Logis
Pesan atau ide yang disampaikan dapat diterima oleh akal.
3. Kuantitatif
Keterangan yang akan disampaikan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
4. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif
Artinya kata yang digunakan sesuai dengan arti yang sesungguhnya tanpa
memperhatikan perasaan karena pada dasarnya sifatnya merupakan ilmu yang
objektif
5. Runtun
Artinya ide yang akan disampaikan secara teratur sesuai dengan urutan dan
tingkatannya, baik dalam kalimat, alinea atau paragraf yang merupakan
seperangkat kalimat yang mengemban satu pokok pembahasan.
D. Perbedaan dan contoh ragam bahasa ilmiah dan ragam bahasa sastra

Penggunaan bahasa dalam ragam ilmiah memiliki sifat pemakaian yang khas,
spesifik, sehingga dalam bidang ilmu pengetahuan gaya bahasa yang digunakan antara
lain Menggunakan bahasa baku, Menggunakan bahasa efektif, Menghindari bahasa yang
bermakna ganda, Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas, Menghindari kata
atau istilah yang bermakna kias, Menjaga objektivitas dari isi tulisan, Serta adanya
keselarasan dan keruntutan antarposisi dan antaralenia. Sedangkan ragam Bahasa sastra
digunakan untuk mendapatkan nilai seni dari sastra itu sendiri yang berkaitan dengan
penggunaan gaya bahasanya. Sifat-sifat dari gaya bahasa sastra sendiri, yaitu bahasa
sangat konotatif, memiliki gaya bahasa, dan adanya ketidaklangsungan ekspresi pada
bahasa yang digunakan.

Contoh perbedaan perbedaan kalimat bahasa ragam ilmiah dan ragam bahasa
baku:

1. Pergeseran nilai-nilai budaya asli bangsa Indonesia terjadi karena masuknya


pengaruh budaya barat ke Indonesia (ragam bahasa ilmiah)
2. Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang datang
membayang Batang usiaku sudah tinggi (ragam bahasa sastra).

E. Perbedaan ragam bahasa ilmiah dengan jurnalistik

Perbedaan ragam bahasa ilmiah, jurnalistik dan sehari hari terletak pada
penggunaan katanya :

Bahasa ilmiah menggunakan kata yang sopan dan baku dan kaidah, tata bahasa
yang baik dan benar,

Bahasa Jurnalistik adalah bahasa yang hampir sama dengan bahasa ilmiah namun
lebih tertuju kepada kepraktisan Bahasa.

Contoh :

Ragam bahasa ilmiah

Kita semua tahu bahwa pendidikan itu dilingkungan keluarga sangatlah penting
dalam menanamkan perilaku yang baik, serta pengetahuan yang bermanfaat.

Ragam bahasa jurnalistik

Ratusan Mahasiswa Bandung berunjuk rasa, Selasa (11/7/2015), di depan Gedung


Sate Jln Diponegoro Kota Bandung, untuk menuntut pemerintah tidak menaikkan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi dilakukan setelah muncul kabar pemerintah akan
menaikkan harga BBM bulan depan. Aksi berlangsung damai.
DAFTAR PUSTAKA

Marliana, N. L., & Puryanto, E. (2009). Problematika penggunaan ragam bahasa jurnalistik pada
media massa dan implikasinya terhadap pembinaan bahasa indonesia di masyarakat. Diksi,
16(2).

Ayu, K. D. Ragam Bahasa Ilmiah dan Gaya Selingkung pada Artikel Jurnal Ilmiah di Indonesia.

Nastain. (2018). Ragam bahasa, pengertian dan contoh ragam bahasa lengkap

Suparno. (2016). Ragam bahasa ilmiah

Anda mungkin juga menyukai