Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA INDONESIA YANG

BAIK DAN BENAR DALAM PENULISAN KARYA TULIS


ILMIAH

Dosen Pengampu : Yogi Andrian Zunaedy , M.pd

Disusun Oleh :

Raudhatul Zannah

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEM.1 A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL


AKMAL (STAIRA)
T.P 2022/2023
Abstrak

Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam karya tulis ilmiah harus mengikuti
kaidah tata bahasa Indonesia dan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan. Tujuan dalam penulisan ini adalah mendeskripsikan ciri-ciri bahasa
ilmiah dalam karya tulis ilmiah, khususnya artikel ilmiah, serta melihat implementasi
penggunaan tata bahasa Indonesia dalam atikel ilmiah. Analisis penggunaan tata
bahasa dalam artikel ilmiah pada tulisan ini dilakukan dengan analisis pustaka.
Sebagai alat bantu untuk mendeskripsikan bahasa ilmiah, digunakan kaidah tata
bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa
Indonesia, yaitu Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Standar berbahasa yang perlu
diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat
efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan. Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa dalam artikel ilmiah, masih dapat ditemui penggunaan bahasa yang tidak
sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia.
Kata Kunci : Tata Bahasa, Karya Tulis Ilmiah, Bahasa Indonesia

2
I. Pendahuluan 

1.1 Latar Belakang


Disadari atau tidak, penggunaan bahasa akan berubah sesuai dengan kebutuhan penuturnya.
Sebagai contoh, bahasa yang digunakan saat seseorang berpidato atau berceramah dalam sebuah
seminar akan berbeda dengan bahasa yang digunakannya saat mengobrol atau bercengkrama
dengan keluarganya. Bahasa itu akan berubah lagi saat ia menawar atau membeli sayuran di pasar.
Kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya ini disebut ragam bahasa. Dalam penggunaan
bahasa (Indonesia) dikenal berbagai macam ragam bahasa dengan pembagiannya
masing-masing, seperti ragam formal-semi, formal-nonformal, ujaran tulisan, jurnalistik, iklan,
populer, dan ilmiah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa ilmiah adalah bersifat
ilmu. Secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang bersifat keilmuan. Sifat
keilmuan ini terlihat pula dalam penggunaan bahasanya. Ragam bahasa yang digunakan dalam
sebuah karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah.Ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa
dalam dunia pendidikan.
Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang haru
s dipenuhi dalam penggunaan ragam bahasa ilmiah. Standar tersebut meliputi penggunaan tata
bahasa dan ejaan bahasa Indonesia baku. Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan
kata, kalimat, dan paragraf yang sesuai dengan kaidah baku. Kaidah tata bahasa Indonesia yang baku
adalah kaidah tata bahasa Indonesia sesuai dengan aturan berbahasa yang ditetapkan oleh Pusat
Bahasa Indonesia. Sesuai dengan ragam bahasanya, aturan-aturan ini mengikat penggunaan bahasa
dalam karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah terbagi menjadi enam jenis, yaitu skripsi, tesis, disertasi (tugas akhir
dalam pendidikan tinggi), laporan penelitian, makalah seminar, artikel ilmiah, makalah, dan laporan
eksekutif. Pembahasan karya tulis ilmiah dalam tulisan ini akan difokuskan pada artikel ilmiah.
Pemilihan ini dilakukan dengan dasar pemikiran artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal/ majalah
ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang sudah dipublikasikan.

3
1.2 Rumusan Masalah
 Ada dua rumusan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Rumusan masalah
tersebut adalah
1.Bagaimana ciri penggunaan tata bahasa ilmiah yang baik dan benar?
2.Bagaimana implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia pada karya ilmiah?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.mendeskripsikan ciri-ciri bahasa ilmiah dalam karya tulis ilmiah, khususnya artikel
ilmiah,
2.implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah

4
II.KERANGKA TEORITIS
2.1 Bahasa Indonesia
Negara yang merdeka dan berdaulat dalam menjalankan roda pemerintahan pastilah
memerlukan suatu bahasa yang resmi. Selain itu, suatu negara yang merdeka juga pasti memiliki
bahasa yang wajib digunakan oleh masyarakatnya untuk berkomunikasi. Sehingga walaupun
orang yang berkomunikasi tersebut berasal dari daerah atau suku yang berbeda mereka akan tetap
berkomunikasi menggunakan bahasa resmi tersebut, dengan begitu  jalinan komunikasi akan
tetap berjalan dengan baik. Bahasa yang digunakan sebagai bahasa pemersatu ini disebut
sebagai bahasa negara ataupun bahasa nasional. Bahasa nasional dan bahasa negara di Indonesia
adalah Bahasa Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tersebut sangatlah
penting dan harus terpenuhi fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi maka fungsi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan akan sirna. Tanpa adanya bahasa
Indonesia, iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu juga, bahasa Indonesia di dalam
struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam kedudukannya
sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai a) bahasa resmi kenegaraan, b) bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan, c) alat perhubungan ditingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi yang efektif antar suku
yang ada di Indonesia harus senantiasa dijaga, Karena hal itu penting dilakukan agar bahasa
Indonesia mampu menjadi wahana komunikasi yang efektif adalah pencendekiaan dan
pemerkayaan bahasa tersebut. Untuk itu, upaya peningkatan mutu rancang bangunnya atau tingkat
kebakuan kaidahnya serta pemekaran kosa katanya perlu terus dilaksanakan.
2.2 Tata Bahasa

Tata bahasa adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kaidah - kaidah yang
mengatur penggunaan bahasa. Tata bahasa merupakan ilmu linguistik (ilmu yang mempelajari
bahasa). Tata Bahasa dalam bahasa Indonesia sudah diatur dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Menurut Keraf (dalam Misriyah, 2011: 1), tata bahasa merupakan suatu himpunan dari
patokan-patokan dalam stuktur bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi tata bunyi, tata bentuk, tata

5
kata, tata kalimat dan tata makna. Dengan kata lain, menurut Keraf (dalam Misriyah, 2011: 1) tata
bahasa meliputi bidang- bidang fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Secara umum tata bahasa bersifat normatif (umum) yaitu tata bahasa tersebut disusun
berdasarkan gejala-gejala bahasa yang umum dipakai dalam suatu masyarakat. Suatu tata bahasa
normatif memberikan uraian atas struktur umum dari suatu bahasa. Tetapi mengingat bahwa bahasa
selalu berkembang setiap saat, maka selalu ada perubahan yang terjadi atas struktur Bahasa, oleh
karena itu tata bahasa normatif harus tetap mengikuti perkembangan itu. Dengan kata lain tata bahasa
Normatif harus tetap bersifat deskriptif.Pada bahasa yang sudah tidak dipakai lagi (sudah
mati) dalam komunikasi sehari- hari, tata bahasa Normatif dari bahasa-bahasa tersebut selalu
bersifat preskiptif yaitu menentukan atau mengatur kaidah-kaidah itu harus diikuti secermat-
cermatnya, dan tidak boleh dirubah lagi. Misalnya tata bahasa dari bahasa-bahasa Latin, Yunani,
Sansekerta yang bersifat preskiptif .

2.3 Karya Tulis Ilmiah


Karya ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Setiap jurnal
memiliki syarat penyajian tulisan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, unsur-unsur tulisan yang
biasa dapat ditemui adalah abstrak, kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tujuan,
masalah penelitian, dan metode penelitian), batang tubuh (hasil dan pembahasan penelitian), dan
kesimpulan. Karena keterbatasan tempat dalam jurnal ilmiah, pembatasan jumlah halaman dalam
karya ilmiah berlaku ketat. Tiap bidang ilmu mempunyai konvensi naskah yang berbeda-beda.
Namun secara umum, pembagian dalam sebuah kerangka pikiran (tulisan maupun ujaran) terdiri
atas pendahuluan, isi, dan penutup. Setiap bagian tersebut berkaitan satu sama lain sehingga
membangun satu kepaduan yang utuh. Secara tradisional, bidang ilmu dibagi menjadi ilmu alam
dan sosial. Jika diperhatikan, ada perbedaan format penulisan pada karya tulis ilmiah dua bidang
ilmu ini. Ilmu alam menggunakan alam sebagai objek penelitiannya. Dalam penulisan karya tulis
ilmiah bidang ilmu alam, langkah-langkah penelitian dicantumkan secara terperinci sehingga
keteraturan/ urutan penulisan terlihat secara eksplisit. Berbeda dengan ilmu alam, ilmu sosial
menggunakan perilaku manusia sebagai objek penelitiannya. Oleh karena itu, dalam karya tulis
ilmiah bidang sosial, pembahasan penelitian disajikan dalam bentuk penggambaran
(deskriptif)

6
III. PEMBAHASAN

3.1 Ciri Penggunaan Tata Bahasa Ilmiah yang Baik dan Benar

Pada karya ilmiah, bahasa, bentuk, dan ide yang disampaikan tidak dapat
dipisahkan dengan tata bahasa. Berikut ciri tata bahasa ilmiah yang baik dan benar sebagai berikut
1. Baku
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia baku, baik
mengenai struktur kalimat maupun struktur kata. Demikian juga pemilihan kata istilah dan
penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan, untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada
EYD dan pedoman pembentukan istilah. 
2. Kuantitatif 
Keterangan yang ada pada kalimat dapat diukur secara pasti. Contoh : Psikolog di daerah
Kalimantan Selatan “kebanyakan” lulusan Universitas Lambung Mangkurat.
Arti kata  “kebanyakan” Relatif, mungkin bisa lima, enam atau sepuluh orang. Jadi,
dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat diatas dapat
kita benahi menja Psikolog didaerah Kalimantan Selatan lima orang lulusan perguruan
tinggi, dan ada tiga orang lagi dari lulusan pesantren.
3. Tepat
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang di maksudkan oleh pemutus atau
penulis dan tidak mengandung makna ganda contoh : “Koperasi prodi
psikologi yang telah dirusak itu sedang diperbaiki” kalimat tersebut memiliki
makna ganda,yang rusaknya itu mungkin koperasi atau mungkin juga prodi
psikologi.
4. Denotatif
Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti yang sesungguhnya dan tidak
diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.
5. Jelas
Maksudnya adalah mengetahui bagian-bagian mana saja yang merupakan
subjek,predikat,objek,keterangan dan setiap kalimat memenuhi kaidah bahasa.
6. Runtun

7
diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan tingkatannya. 
7. Cendekia
Bahasa Indonesia mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara  
jelasdan tepat.
8. Format dan Objektif
Komunikasi ilmiah melalui teks ilmiah merupakan komunikasi formal,oleh karena itu
dalam penulisan dan penyampaiannya harus objektif.
9. Lugas dan Jelas
Bahasa Indonesia keilmuan digunakan untuk menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas
dan tepat.
3.2 Implementasi Penggunaan Tata Bahasa Indonesia pada Karya Ilmiah
Implementasi penggunaan tata bahasa Indonesia pada karya ilmiah bisa dilakukan atau dilihat dari
pemilihan kata atau diksi, kalimat yang efektif, paragraf, dan pendoman penulisan.
•Pilihan Kata (Diksi)
Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan mempengaruhi kesan dan
makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel ilmiah. Pemilihan kata
dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan pemilihan kata dan kesesuaian pemilihan kata.
Menurut Gorys Keraf (2005: 87), ketepatan pemilihan kata berkaitan dengan menggunakan kata
secara tepat yang berarti menggunakan kata sesuai dengan makna yang ingin dicapai. Sementara itu,
kesesuaian pemilihan kata berkaitan dengan suasana dan lingkungan berbahasa. Dalam artikel
ilmiah, suasana dan lingkungan bahasa yang digunakan adalah formal dengan bahasa standar/baku.
Dalam makalah ini, dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kesesuaian pemilihan
kata dalam artikel ilmiah, yaitu: sinonim , kata umum-kata khusus, kata indria, kelangsungan pilihan
kata, istilah dan jargon, kata populer dan ilmiah, kata slang, dan idiom.

•Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/ penulisnya
dengan baik sehingga pendengar/ pembaca akan menangkap gagasan di balik kalimat tersebut
dengan tepat. Karena tujuan seseorang menulis adalah mengomunikasikan gagasan yang
dimilikinya, kalimat efektif merupakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam

8
kegiatan menulis, populer maupun ilmiah, laporan maupun artikel, kalimat yang digunakan berupa

kalimat efektif. Menurut Gorys Keraf (1993) syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai

berikut,
1.Kesatuan Gagasan, mengacu pada bagaimana perilaku fungsi-fungsi kalimat dalam satu
kalimat. Syarat utama untuk membentuk sebuah kalimat lengkap adalah adanya fungsi subjek dan
predikat. Jika dirasa perlu, fungsi-fungsi ini dapat ditambahkan dan diperluas dengan
fungsi lainnya.
2.Koherensi yang baik dan kompak, mengacu pada hubungan antar unsur pembentuk kalimat.
Dalam hal ini, urutan kata menjadi hal yang perlu diperhatikan.
3.Penekanan, Dalam sebuah kalimat, umumnya terdapat satu hal/topik yang ingin ditekankan.
Melalui beberapa cara agar penekanan tersebut akan terasa nyata.
4.Variasi, Untuk menghindari kebosanan karena menggunakan kata atau pola
kalimat yang itu- itu saja, digunakan variasi. Dalam kosakata, variasi berkaitan erat dengan
sinonim. Untuk lebih  jelasnya, perhatikan kembali pembahasan mengenai pilihan kata
(sinonim).
5.Paralelisme, menekankan pada penggunakan jenis dan pola yang sama dalam kalimat. Fungsi-
fungsi dalam satu kalimat terbentuk dari pola yang sama. Misalnya, jika dalam sebuah kalimat
terdapat predikat lebih dari satu, imbuhan dalam predikat-predikat tersebut sama.
•Paragraf
Dalam buku Komposisi (Keraf, 1997: 62—66) dikatakan bahwa paragraf merupakan
himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan. Paragraf merupakan perluasan pikiran dari kalimat. Pembagian paragraf berdasarkan
fungsinya dalam satu karangan akan mempermudah pembaca memahami struktur karangan.
Sebuah karangan yang dalam studi kasus ini berupa artikel ilmiah minimal terdiri atas tiga
pembagian, yaitu pendahuluan, isi, penutup. Hal ini berlaku pula dalam penulisan paragraf. Dalam
sebuah paragraf, terdapat kalimat pembuka, isi, dan penutup. Oleh karena itu, sebuah paragraf
yang standar minimal terdiri atas tiga kalimat. Dalam sebuah paragraf, terdapat kalimat yang

9
menunjukkan gagasan utamanya. Kalimat tersebut disebut kalimat topik. Dari kalimat topik inilah
sebuah paragraf kemudian dikembangkan. Dalam mengembangkan satu kalimat topik menjadi
paragraf, perlu pula diperhatikan masalah urutan yang logis dan kepaduan bahasa. Kepaduan
bahasa ini akan terlihat dari penggunaan kata-kata yang merujuk pada bagian sebelumnya
sehingga topik yang dibahas dalam sebuah paragraf tidak meluas tak terarah.
•Pedoman penulisan
Dalam setiap bahasa, terdapat pedoman penulisan yang perlu diperhatikan. Pedoman ini
dibuat untuk mempermudah penggunaan dan pemahaman terhadap suatu bahasa. Dalam bahasa
Indonesia, terdapat dua panduan yang dijadikan acuan, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). KBBI
merupakan pedoman mengenai tata cara penulisan dan makna kata. Hal ini berbeda dengan EYD
yang berisi aturan-aturan mengenai pungtuasi (tanda baca). Pedoman penulisan yang terdapat dalam
KBBI dan EYD bersifat mengikat penggunanya. Makalah ini tidak akan membahas aturan dalam
kedua pedoman tersebut satu per satu. Apabila dibutuhkan, seorang 22 peneliti/penulis tidak perlu
merasa ragu atau malu untuk membuka-buka kembali kedua pedoman ini. Apa yang akan dibahas
dalam makalah ini hanyalah aturan-aturan yang lebih bersifat khusus.

10
VI. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa ilmiah atau
disebut juga bahasa standar (baku). Sebagai salah satu jenis dari karya tulis ilmiah, artikel ilmiah
pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa standar ini adalah bahasa yang
dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan
pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa
ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan.
Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel ilmiah masih dapat ditemui
penggunaan bahasa yang tidak sesuai aturan berbahasa Indonesia dengan standar aturan berbahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan
dalam penggunaan/ penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan.

3.2 Saran
Demikianlah analisis penggunaan tata bahasa Indonesia dalam karya tulis ilmiah yang
dapat saya paparkan, besar harapan saya artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, saya menyadari artikel ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

BAHASA KARYA ILMIAH . (2016). MAKALAH BAHASA INDONESIA, 1-18.


Setiorini, R. A. (n.d.). ANALISIS PENGGUNAAN TATA BAHASA INDONESIA
DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH: STUDI KAMPUS ARTIKEL
ILMIAH. 16-24. Tata Bahasa Indonesia (Lengkap Pengertian, Sifat dan Macamnya)
. (2016, Juli 22). Retrieved fromMARKIJAR: http://www.markijar.com/2016/07/tata-
bahasa-indonesia-lengkap.html

12

Anda mungkin juga menyukai