Anda di halaman 1dari 26

TUGAS RUTIN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Nama : Azhar Suganda


Prodi/Kelas : Ilmu Ekonomi/B
NIM : 7213240015

BAB I : PENDAHULUAN
1. Mengapa bahasa Melayu menjadi asal dan dasar bahasa Indonesia ?
Jawab : Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dipakai dalam berbagai keperluan
tentu tidak seragam, tetapi akan berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi .
Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa
Indonesia. Alasan mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa melayu dikarenakan
berdasarkan dari waktu penggunaannya. Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman
Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa
Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Bahasa Melayu inilah yang akhirnya
menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
1. Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2. Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa
3. Keikhlasan suku daerah lain ,dan
4. Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan.

2. Jelaskan fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional !


Jawab : Bagi bahasa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan negara. Berkaitan dengan
pembicaraan di atas, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dikukuhkan pada
28 Oktober 1928, yaitu pada saat Sumpah Pemuda diikrarkan. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan, (2) lambang
identitas nasional, (3) pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang
sosial, budaya dan bahasa daerah dan, (4) alat komunikasi antar daerah dan antar budaya. Ini
berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan kedudukannya
berada di atas bahasa-bahasa daerah.

3. Jelaskan fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara !


Jawab :
1. Bahasa resmi kenegaraan. Artinya, seluruh kegiatan kenegaraan dan
penyelenggaraannya harus menggunakan bahasa Indonesia.
2. Bahasa pengantar pendidikan. Di Indonesia, kegiatan belajar mengajar di sekolah dan
lingkungan perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya.
3. Bahasa komunikasi tingkat nasional. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
alat perhubungan dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional serta kepentingan pemerintah yang lainnya.
4. Bahasa media massa. Penyampaian berita lewat media massa juga menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa baku.
5. Bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Bagaimana pendapat anda tentang semboyan “pergunakanlah bahasa Indonesia dengan


baik dan benar” ?
Jawab : ”Pergunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar", tampaknya mudah untuk
diucapkan namun maknanya tidak jelas. Slogan itu tampaknya hanyalah suatu retorika yang
tidak berwujud nyata. Kadang terdengar cibiran bahwa bahasa baku itu hanya buatan
pemerintah agar bangsa ini dapat diseragamkan dalam bertindak atau berbahasa. Disadari atau
tidak, masih sering ditemukan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penggunaan bahasa Indonesia itu masih sering tidak tepat.
Ketidaktepatan penggunaan bahasa Indonesia pada seseorang tidak hanya terjadi pada saat
orang itu berbicara atau berkomunikasi secara lisan, tetapi hal demikian lebih tampak pada
bentuk-bentuk yang tertulis pada media tertentu. Semboyan "Pergunakanlah Bahasa Indonesia
dengan Baik dan Benar". semboyan yang benar adalah "Pergunakanlah Bahasa Indonesia Baku
dan Nonbaku dengan Baik dan Benar"

5. Kapan sajakah digunakan bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia non baku? Jelaskan
disertai contoh !
Jawab : Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok, yang menjadi dasar ukuran, atau yang
menjadi standard. Bahasa Indonesia baku umumnya sering dipakai pada kalimat resmi atau
ragam bahasa baku, baik itu melalui lisan ataupun tulisan. Kata baku dalam bahasa Indonesia
ini juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, baik secara lisan maupun tulisan, kata baku
digunakan dalam situasi resmi, seperti surat menyurat dinas, perundang- undangan, karangan
ilmiah, laporan penelitian dan lainnya. Ragam bahasa baku tidak diwarnai atau dicampuri oleh
dialek atau logat tertentu. Kedua, baik secara lisan maupun tulisan, kata baku menggunakan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ketiga,
baik secara lisan maupun tulisan, ragam baku memenuhi fungsi gramatikal seperti subjek,
predikat, dan objek secara eksplisit dan lengkap (Sugihastuti & Siti Saudah, 2018:17-18).
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata kata atau ungkapan, struktur
kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan
dan yang biasa beraktivitas dalam lingkungan tidak resmi.
Contoh :
1. Akan saya tegur anak nakal itu. (kalimat tidak baku)
2. Anak nakal itu akan saya tegur. (kalimat baku)
Kalimat di atas tidak memenuhi unsur penyusunan kalimat secara utuh (S+P), yang
ditunjukkan dengan tidak adanya unsur subjek di dalamnya. Kalimat di atas diawali dengan
kata hubung yaitu kata "akan".. Kesesuaian Struktur: Kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat
baku apabila memiliki struktur yang sesuai, agar tidak terjadi kerancuan makna.

BAB II
TEKS AKADEMIK
1. Jelaskanlah pengertian teks akademik menurut para ahli?
Jawab : Menurut KBBI, teks berarti wacana tertulis. Kridalaksana (2011: 238) menyatakan
bahwa teks adalah: (1) satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak, (2) deretan kalimat,
kata, dan sebagainya yang membentuk ujaran, (3) ujaran yang dihasilkan dalam interaksi
manusia. Dilihat dari tiga pengertian teks yang dikemukakan tersebut, dapat dikatakan bahwa
teks adalah satuan bahasa yang bisa berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang
dihasilkan dari interaksi atau komunikasi manusia. Dengan demikian, teks akademik
merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik
atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal
penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Teks akademik atau yang
sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuan- nya
dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun
menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.
Menurut Wiratno (2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai
jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum,
dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di
dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur,
eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai
sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih
kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

2. Mengapa kemampuan menulis teks akademik sangat penting bagi anda ?


Jawab : Kemampuan menulis teks akademik bagi saya sangat penting, karena untuk
mengerjakan tugas diperkuliahan seperti proposal penelitian, laporan penelitian, laporan
praktikum harus memiliki kemampuan menulis teks akademik yang baik.
3. Jelaskan empat perbedaan teks akademik dan non akademik dalam hal kebahasaan ?
Jawab : Pertama, didalam teks non-akademik banyak digunakan kata kita sebagai subjek
kalimat, sedangkan didalam teks akademik penggunaannya dihindari. Kedua, untuk
menyatakan proses pada teks akademik digunakan nomina, sedangkan pada teks non-akademik
cenderung menggunakan verba. Ketiga, dalam penulisan teks akademik bentuk pasif
dimanfaatkan untuk menghilangkan pelaku manusia sehingga unsur kalimat yang berperan
sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan didalam teks. Keempat, dalam
penulisan teks akademik kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat gramatikal,
sedangkan dalam teks non-akademik sering terdapat juga penggunaan kalimat yang tidak
gramatikal.

4. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan kalimat minor dan berikan contohnya
Jawab : Kalimat minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat. Unsur pusat yang
sering digunakan dalam kalimat berupa predikat. Kalimat minor umumnya digunakan sebagai
jawaban atas suatu pertanyaan, sebagai perintah, ataupun seruan. Contoh kalimat minor: Hai,
Tidak!, Halo.

5. Jelaskan secara singkat pengertian nominalisasi, dan berikan contohnya !


Jawab : Nominalisasi (pembendaan) digunakan saat kata benda dibentuk dari kata kerja
contohnya misalnya Mendaur ulang-pendaur-ulangan yang diubah dari aktif ke pasif menjadi
kita harus mendaur ulang sampah. Pendaur-ulangan itu akan menguntungkan lingkungan dan
menghasilkan uang.

BAB III
TEKS ULASAN

1. Tentukan struktur teks ulasan dibawaah ini !

A. Identitas Karya
Judul : Bumi Manusia
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Genre : Drama sejarah
Penerbit : Hasta Mitra
Tahun terbit : 1980
Jumlah halaman : 535 halaman
Bahasa : Indonesia

B. Orientasi
Inilah salah satu novel paling populer dan terkenal asal Indonesia. Bumi Manusia adalah seri
pertama dari tetralogi “Buru” karya satu sastrawan besar Indonesia, yakni Pramoedya Ananta
Toer. Beliau menulis buku ini ketika masih mendekam di penjara pada tahun 1975, tepatnya di
pulau Buru. Pada tahun 1981, novel ini sempat dilarang terbit karena dinilai mengandung
ajaran-ajaran yang tidak baik. Nyatanya, novel ini kaya akan sejarah, utamanya ketika masa
penjajahan masih berlangsung dan justru dapat membangkitkan rasa nasionalisme. Bumi
Manusia dinilai memiliki pengaruh yang besar terhadap penulisnya. Pramoedya Ananta Toer
bahkan pernah hampir diusulkan untuk menerima penghargaan Nobel atas novelnya ini.
Bagaimana bisa? Karena sampai tahun 2005, Bumi Manusia telah dirilis dengan 33 bahasa
berbeda.

C. Tafsiran

Cerita bermula di akhir abad 19, menampilkan suasana khas zaman kolonial yang begitu detail
dan epik. Ceritanya berlatar di Wonokromo awal abad 20an. Di mana tempat ini sendiri
merupakan wilayah kebun tebu di Surabaya, Blora. Kisah ini adalah tentang dua insan manusia
yang saling mencintai di atas panggung helatan masa kolonial Belanda.

Saat membacanya, pembaca benar-benar di bawa masuk ke dalam suasana pada abad itu.
Suasana khas kolonial dengan hiruk pikuk penjajahannya masih terasa sehingga menimbulkan
kesan tersendiri. Diceritakan, seorang pemuda pribumi bernama Minke, sering kali diejek oleh
kaum Belanda karena kulit gelap dan keturunan pribuminya. Padahal, untuk ukuran seorang
pribumu kala itu, Minke tergolong pria yang berpendidikan dan terpelajar. Tak seperti sebagian
besar orang keturunan pribumi, Minke berkesempatan untuk menimba pendidikan di sekolah
Hindia-Belanda.

Di sekolahnya itu, mayoritas gurunya berasal dari benua Eropa terutama Belanda. Tidak heran
jika kebudayaan dan literasi tanah Eropa sudah berakar di dalam sekolah tersebut. Karena
lingkungannya itu, Minke mulai mengagumi kebudayaan Eropa dan bahkan hampir lupa akan
asalnya sendiri. Pada akhirnya, ia sadar kalau kekagumannya tersebut hanya sebatas dengan
ilmu dan wawasannya saja. Ia ditampar oleh kenyataan bahwa bangsanya sendirilah yang
tengah menjadi korban keserakahan orang-orang Eropa. Kemudian, di tengah-tengah
perjuangannya demi hak pribumi, Minke dipertemukan dengan seorang gadis, putri Nyai,
keturunan Belanda dengan wajah Eropa tetapi bermata dan berambut Indonesia.

Perempuan itu bernama Annelies. Tak berselang lama, Minke dibuat terpikat olehnya. Sayang,
pertemuannya dengan Annelies justru membawa petaka bagi dirinya sendiri. Ia dihadapkan
dengan kondisi yang membuatnya berada di tengah pengadilan Hindia-Belanda yang tidak
memperludikan hak pribumi di mata hukum sama sekali.

D. Evaluasi

Kelebihan utama dari novel Bumi Manusia adalah penggambaran sejarahnya yang sangat detail
dan kaya. Secara seksama, isi novel begitu memperhatikan keadaan sosial, politik, dan suasana
pada abad kala itu. Apa yang disajikan buku ini bukan hanya semata kisah penjajahan yang
klise saja, melainkan juga detail-detail lain yang jarang diamati dan justru menimbulkan kisah
yang lebih lirih lagi. Kemampuan penulis dalam novel ini begitu tercerminkan. Pikirannya
yang tajam, bahasanya yang mengalun, pemilihan kata yang tepat, benar-benar berhasil
menyihir dan membawa pembaca masuk lebih dalam ikut merasakan kisah Minke. Tidak heran
novel ini juga diminati di berbagai bahasa selain bahasa Indonesia.

Sejujurnya novel ini hampir tidak memiliki kekurangan sama sekali. Hanya saja mungkin di
beberapa bagian terdapat pemikiran dan istilah yang sulit dipahami. Terlebih lagi bagi orang
awam atau yang pengetahuan dan literasinya seluas Pramoedya Ananta Toer. Tetapi justru hal
tersebutlah yang membuat nove ini istimewa. Dapat membuka gerbang menuju wawasan baru
bagi pembacanya sembari tetap memberikan hiburan yang cerdas. Baik melalui narasi dan
tulisan yang mengharukan maupun melalui pemikiran dan spiritual yang menakjubkan.

E. Rangkuman

Dengan kombinasi antara narasi yang mempesona, citra yang epik, dan pesan amanat yang
kuat, Bumi Manusia siap menyihir pembaca untuk masuk ke dalam dunianya. Tentu fenomena
yang hampir membuatnya mendapatkan penghargaan Nobel sudah cukup mencerminkan
kualitas dan kekuatannya.

BAB IV
TEKS PROPOSAL

1. Dari pencarian dan penemuan sebuah teks proposal yang saya dapatkan di internet. Saya
dapat memperbaiki beberapa kesalahan yang sesuai dengan pemahaman saya. Saya
mengambil beberapa
Contoh Teks Proposal

Peringatan Ulang Tahun Sekolah

SMA Negeri 3 Tahuna

I. Pendahuluan

A. Latar

Belakang

Dua puluh tahun usia SMA Negeri 3 Tahuna dalam pengabdiannya di bidang pendidikan.
Bukan rentang usia yang pendek bagi suatu lembaga pendidikan untuk menghadirkan alumni
yang cerdas dan tangguh bagi masyarakat. Peringatan ulang tahun sekolah dengan kontribusi
nyata bagi warga masyarakat sekitar diharapkan mampu menumbuhkan semangat sosial dan
gotong royong bagi siswa.

B. Tujuan Kegiatan

1. Memupuk semangat kerja sama di dalam lingkungan SMA Negeri 3 Tahuna


2. Menjalin semangat kebersamaan dengan warga masyarakat di sekitar lingkungan SMA
Negeri 3 Tahunan

II. Isi Proposal

A. Tema

Kegiatan ulang tahun SMA Negeri 3 Tahuna kali ini mengangkat tema “Gotong Royong
Menjaga Kesehatan Bersama."

B. Macam Kegiatan

1. Membersihkan lingkungan di dalam dan sekitar sekolah

2. Gerak jalan sehat

C. Peserta

Peserta adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Tahuna.


D. Peralatan yang Dibutuhkan

Peralatan kebersihan

1. Seragam olah raga

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Kegiatan membersihkan lingkungan sekolah

Tanggal: Sabtu, 17 Oktober 2022

Waktu: Pukul 08.00 WIB –10.00 WIB

Tempat: SMA Negeri 3 Tahuna

2. Kegiatan membersihkan lingkungan di sekitar sekolah

Tanggal: Sabtu, 24 Oktober 2022

Waktu: Pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB

Tempat: Lingkungan sekitar SMA Negeri 3 Tahuna

3. Gerak jalan sehat

Tanggal: Sabtu, 31 Oktober 2022

Waktu: Pukul 06.00 WITA – 07.00 WIB

Rute: Sekitar SMA Negeri 3 Tahuna

III. Susunan Acara

1. Sabtu, 17 Oktober 2022, 08.00 – 10.00 WIB, membersihkan lingkungan SMA Negeri 3
Tahuna, Kodinator: Yuni

2. Sabtu, 24 Oktober 2022, 08.00 – 10.00 WIB: membersihkan fasilitas umum di lingkungan
sekitar SMA Negeri 3 Tahuna, Kordinator: Abdul

3. Sabtu, 31 Oktober 2022, 06.00 – 07.00 WIB: gerak jalan sehat 5k berawal dan berakhir di
SMA Negeri 3 Tahuna, Kordinator: Duta

IV. Susunan Kepanitiaan

Pelindung: Drs. Yudha M.pd (Kepala Sekolah)


Pengarah: Suryaningsih S.pd
Penanggung Jawab: Muhammad Rizal (Ketua OSIS)

Ketua Panitia: Syarifatul Laili

Sekretaris: Ria Anggraini

Bendahara: Joko Susanto

Seksi acara: Setya Wiguna

Seksi Dana Usaha: Khalifa Wardani

Seksi Humas: Totok Amsari

Seksi Keamanan: Ahmad Riyanto

Seksi Dokumentasi: Firman

Seksi Peralatan: Budi Doremido

V. Anggaran Dana

Anggaran kegiatan diperoleh dari:

1. Dana kas sekolah: Rp. 300.000,00

2. Dana partisipasi siswa: Rp. 1.000.000,00

3. Dana sponsor: Rp.4.000.000,00

4. Dana pastisipasi guru: Rp.1.500.000,00

Total: Rp.6.800.000,00

Biaya pengeluaran:

1. Peralatan kebersihan: Rp.2.000.000,00

2. Konsumsi: Rp.3.000.000,0

6. Spanduk: Rp. 300.000,0

7. Lain – Lain: Rp. 250.000,0

Total: Rp.5.550.000,0

VI. Penutup
Demikian proposal ini kami susun. Besar harapan atas dukungan dari sekolah agar kegiatan
yang bermanfaat ini terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama,
kami ucapkan terima kasih.

Disahkan di :

Kota Tahuna, 29 Maret 2022

Mengetahui,

Ketua Panitia Ketua


OSIS

Syarifatul

Muhammad Rizal Laili

Kepala Sekolah

Drs. Gatot M.pd

Proposal diatas sudah sesuai dengan sistematikanya yaitu nama kegiatan, pendahuluan, isi
proposal, susunan acara, susunan kepanitiaan, anggaran dana dan penutup.

2. Judul Penelitian : Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Energi
Biomassa Di Pabrik Gula

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, Seiring berjalannya waktu industri– industri baik industri rumahan maupun pabrik
semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya
dekat dengan pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan
pemukiman warga tentu dapat menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat, cair
maupun gas.
Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya
perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya proses yang dapat
menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk di suatu perindustrian.

Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga,
tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan
bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Beberapa pabrik di Indonesia kini sudah mulai
menerapkan sistem pengolahan limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah – limbah
tersebut, bahkan ada beberapa yang memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk
baru yang berguna yang tentunya diolah melalui proses – proses tertentu.

Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain lain.
Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk 2 mengatasi
masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah
pertanian dan perkebunan.

Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem
pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu (feedstock biomass)
dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi generator 1, generator 2, generator 3 dan
perhitungan konsumsi daya pada industri yang dengan secara menyeluruh sistem merupakan
system digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.68.

Hasil simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara
keseluruhan sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS
Madukismo) system pembangkit listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).

Dihitung 0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem pembangkit
karena pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor industri. Hasil total daya
yang dihasilkan dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411 kWh/tahun dari hasil analisa
Homer Energy.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul
“Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula”.
Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai pemanfaatan limbah yang dihasilkan dari
proses pembuatan gula di PG.Madukismo Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam
beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

1. Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.

2. Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada :

1. Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.

2. Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik

2. Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang
ramah lingkungan di masyarakat.

1.5 Manfaat Penelitian

Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :

▪ Manfaat bagi penulis

Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti dan
dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang saat ini sedang
dalam kondisi mengkhawatirkan.

▪ Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan keinsinyuran
untuk pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
selanjutnya.

▪ Manfaat bagi Masyakarat dan Industri ·

Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dapat
menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi fosil. Dapat
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang
tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dasar teori berisi pemikiran atau teori-teori yang melandasi dilakukannya penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian:

Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari literature
yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis pada penulisan
tugas akhir.

Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan diskusi dengan pihak-
pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini.
Penyusunan Tugas Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan analisa yang diperoleh
dan disusun dalam sebuah laporan tertulis.

Pada Proposal penelitian ini terdapat adanya kekurangan yaitu tidak tercantumnya daftar
pustaka dan juga pembahasan dalam penelitian.

BAB V TEKS LAPORAN


1. Apakah teks laporan penelitian ?

Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksanaan suatu penelitian
yang dibuat secara jelas, disusun menurut metode penulisan dan sistematika tertentu dengan
bahasa yang lugas.

2. Apakah teks laporan kegiatan ?

Teks laporan kegiatan ialah teks yang memberitahukan terlaksananya suatu kegiatan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kegiatan diartikan atau dikaitkan dengan aktivitas, usaha, atau
pekerjaan.

3. Jelaskan hubungan genre pada teks laporan penelitian !

Dalam menyusun laporan penelitian, kita juga mesti mengetahui genre dan hubungan
antargenre di setiap tahapannya.

1. Abstrak
Abstrak menjadi bagian penting dalam laporan penelitian. Sebagai sebuah ringkasan, abstrak
berfungsi guna menjelaskan keseluruhan isi penelitian, meliputi: (1) masalah yang diteliti (dan atau
tujuan penelitian), (2) metodologi penelitian, (3) temuan yang dihasilkan dan pembahasan
, (4) simpulan, implikasi, dan atau saran. Melalui abstrak, pembaca dapat mengetahui gambaran
umum tentang suatu penelitian. Selain sebagai bagian dari laporan penelitian, abstrak juga dapat
menjadi bagian dari artikel ilmiah. Bahkan dapat berdiri sendiri sebagai tulisan yang dikumpulkan
pada prosiding atau kompilasi abstrak. Akan tetapi, pada umumnya, abstrak disajikan dalam satu
kesatuan dengan artikelnya atau tulisan induknya. Dengan demikian, abstrak menjadi nama genre
tersendiri dan sekaligus nama bagian artikel atau tulisan.

2. Pendahuluan

Pada laporan penelitian, pendahuluan merupakan tahapan yang berfungsi untuk menyatakan latar
belakang penelitian yang telah dilaksanakan, permasalahan yang diteliti, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian. Bagian latar belakang, biasanya, menyinggung mengenai urgensi dari
penelitian dan pendekatan/metode/teknik yang dimanfaatkan. Pada umumnya, permasalahan
dihadirkan dalam bentuk kalimat tanya (meskipun bukan keharusan ). Tujuan penelitian adalah
sasaran yang dituju suatu penelitian. Manfaat penelitian adalah kebermanfaatan dari penelitian
baik secara teoretis maupun praktis. Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan
Tahapan Pendahuluan dan Tahapan Penutup relatif sama, yaitu eksposisi dan atau meliputi
deskripsi.

3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

Tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka berisi dua hal. Pertama, landasan teori, berfungsi
untuk menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah. Kedua,
tinjauan pustaka, berfungsi untuk menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan
itu dan penelitian–penelitian sebelumnya. Genre mikro yang digunakan pada tahapan ini ialah
ulasan atau review. Ulasan adalah genre makro yang mengandung beberapa genre mikro. Akan
tetapi, yang paling penting pada Subtahapan landasan teori ialah pemanfaatan teori guna
memecahkan masalah penelitian yang dirumuskan dengan mengevaluasi keunggulan dan
kelemahan sejumlah teori yang ada dengan membanding-bandingkan dalam genre mikro
diskusi atau eksposisi.

4. Metodologi Penelitian

Pada tahapan pembaca dapat memperoleh data terkait topik, metode, dan teknik penelitian yang
diterapkan, termasuk langkah – langkah yang ditempuh. Dengan demikian, bagian ini mesti
informatif dengan setiap aspek penelitian yang dibahas secara rinci. Informasi perlu diungkapkan
dalam urutan kronologis sesuai dengan prioritas dan tingkat kepentingannya. Peneliti harus
memasukkan referensi jika mereka mendapatkan informasi dari teknik yang ada. Genre mikro yang
digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi laporan, rekon, dan prosedur. Deskripsi digunakan
untuk memaparkan lokasi penelitian dan sifat-sifat kekhususan data; laporan digunakan untuk
mengklasifikasikan data; rekon digunakan untuk menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
pada saat penelitian berlangsung; dan prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah
yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian.

5. Hasil Penelitian dan pembahasan

Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda. Akan tetapi, dalam
laporan penelitian dijadikan satu bab, dinamakan “hasil penelitian dan pembahasan”, atau
dijadikan dua bab. Genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil
penelitian dan pembahasan ialah deskripsi (atau meliputi laporan) dan diskusi (atau meliputi
eksplanasi). Penyajian satu bab atau dua bab adalah persoalan gaya selingkung. Namun yang
pasti, sebuah laporan penelitian wajib terkandung esensi hasil penelitian dan pembahasan di
dalamnya.
6. Penutup

Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam struktur teks laporan penelitian. Terdapat
setidaknya dua sub-bab di dalamnya, yaitu simpulan dan saran. Guna menyampaikan simpulan dan
saran, genre mikro yang digunakan yakni deskripsi. Deskripsi berupa jawaban lansung dari
pertanyaan penelitian yang telah diketengahkan pada tahapan pendahuluan. Saran berisi masukan
tentang tindakan yang seharusnya dilakukan, baik secara teoretis maupun praktis.

4. Jelaskan hubungan genre dengan laporan kegiatan !

Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan teks laporan kegiatan :

1. Ringkasan

Meskipun ringkasan dan abstrak itu sama, abstrak laporan kegiatan lebih cocok disebut
ringkasan karena lebih merupakan inti sari dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan.
Perbedaan abstrak dan ringkasan terletak pada unsur-unsur pembentuknya.

Ringkasan laporan kegiatan mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

• Tujuan kegiatan

• Deskripsi kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan

• Saran
Selain itu, kalaupun pada ringkasan laporan kegiatan terdapat analisis, analisis yang dimaksud
bukan analisis menurut prinsip-prinsip penelitian, melainkan strategi yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan dan untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut. Genre yang digunakan untuk mengungkapkan ringkasan adalah deskriptif.
Formulasi bahasa ringkasan laporan kegiatan dapat diidentifikasi dari kontraksi kalimat yang
mengandung penanda-penandaan yang menunjukkan keberadaan unsur-unsur di atas.

2. Pendahuluan

Tahapan Pendahuluan pada laporan kegiatan bertujuan untuk menyampaikan latar belakang
kegiatan yang telah dilaksanakan, gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatan, tujuan, manfaat,
serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Genre yang digunakan adalah
deskripsi atau meliputi eksposisi. Deskripsi digunakan untuk
memaparkan jenis dan bentuk kegiatan itu sendiri beserta tujuan, manfaat, dan strategi yang
diterapkan.

3. Deskripsi Kegiatan

Tahapan ini berisi paparan tentang nama kegiatan, lokasi kegiatan, waktu kegiatan, dan
pelaksanaan kegiatan. Nama kegiatan adalah kegiatan yang dilaksanakan itu sendiri. Waktu
kegiatan adalah rentang waktu dilaksanakannya kegiatan itu. Adapun pelaksanaan kegiatan
adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan itu. Untuk memaparkan semua itu, genre
micro yang digunakan adalah deskriptif.

4. Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan berisi rangkaian kegiatan. Tahapan ini berfungsi untuk
menguraikan kegiatan yang dilakukan, strategi yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan,
kendala yang dihadapi, dan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengatasi kendala tersebut.
Untuk mencapai itu semua, genre micro yang digunakan adalah deskriptif dan atau meliputi
rekon dan prosedur.

5. Penutup

Di satu sisi, Tahapan Penutup berisi pernyataan simpulan bahwa kegiatan yang dimaksud telah
dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat. Di sisi lain, tahapan ini berisi saran-saran untuk
perbaikan kegiatan yang akan datang. Berbeda dengan simpulan pada penelitian yang
dirumuskan berdasarkan analisis, simpulan pada laporan kegiatan berkaitan dengan pelajaran
yang dapat dipetik dari kegiatan tersebut atau manfaat yang dapat dirasakan bagi pelaksana
kegiatan (dalam hal ini mahasiswa).

Saran-saran ditujukan kepada peningkatan pelaksanaan kegiatan di masa depan yang akan datang.
Saran-saran tersebut diajukan berdasarkan kendala-kendala yang dihadapi. Saran-saran itu bersifat
operasional, yaitu saran-saran yang betul-betul dapat dilaksanakan, dan apabila saran-saran itu
diikuti kendala-kendala yang dihadapi dapat diatasi. Genre mikro yang digunakan pada tahapan
penutup adalah deskripsi yang menggunakan eksposisi.

6. Daftar Pustaka dan Lampiran

Meskipun Daftar Pustaka dan Lampiran itu penting seperti telah diuraikan pada pembicaraan
tentang daftar pustaka dan lampiran untuk penelitian di atas dua hal itu juga tidak dimasukkan
ke dalam struktur teks laporan kegiatan. Penyajian daftar pustaka diletakan di belakang setelah
bab-bab inti.

Lampiran pada laporan kegiatan juga sama dengan lampiran pada laporan penelitian. lampiran
merupakan materi pendukung yang diletakan di bagian belakang, di luar bab-bab inti teks
laporan kegiatan. Materi yang dimasukkan ke dalam lampiran teks laporan kegiatan antara lain
:

• Dokumen yang dijadikan bahan rujukan penulisan laporan kegiatan.

• Surat-surat pendukung, seperti surat izin melakukan kegiatan di lokasi (misalnya


praktik kerja, pentas seni, dan lokakarya), surat tugas, dan sejenisnya

• Rincian penggunaan dana

• Gambar atau foto.

5. Jelaskan langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian !

Langkah 1: Pilih topik

Ketika menentukan topik, pilihlah yang Anda memang tertarik untuk membahasnya dan bisa
mengumpulkan informasi yang cukup. Jika topik terlalu luas, Anda akan mengalami kesulitan
dalam mengerjakannya.

Langkah 2: Menempatkan informasi

Gunakanlah informasi dari sejumlah referensi yang beragam dan berasal dari berbagai sumber.
Sumbernya bisa dari ensiklopedia, almanak, jurnal-jurnal, buku, majalah, dan surat kabar.
Bentuk informasinya bisa saja dalam bentuk berkas, atau pun data digital.

Langkah 3: Siapkan kartu bibliografi

Menyiapkan kartu bibliografi untuk mendokumentasikan sumber informasi yang Anda


gunakan ketika menulis laporan penelitian.

Langkah 4: Siapkan lembar catatan

Gunakan lembar-lembar catatan untuk menuliskan segala hal dari sumber yang Anda tuliskan
dalam penelitian. Berilah nomor pada kartu catatan untuk menyimpan setiap detil dari
informasi tersebut.

Langkah 5: Siapkan outline

Tuliskan outline dengan mengatur beragam catatan yang Anda punya dalam sejumlah bagian,
seperti topik, sub topik, detil, dan sub detil dari informasi tersebut.

Langkah 6: Buat draf

Gunakan segala catatan yang Anda punya dan telah dituliskan dalam bentuk outline untuk
menyusun draf penelitian Anda. Dalam menuliskan draf, jangan lupa untuk menggunakan
penomoran catatan kaki untuk mengetahui dari mana sumber yang Anda dapatkan.

Langkah 7: Periksa kembali draf

Buatlah perubahan yang Anda butuhkan pada draf yang Anda buat, untuk memastikan bahwa
ide telah diekspresikan secara jelas dan penulisan Anda telah akurat.

Langkah 8: Siapkan bibliografi yang digunakan

Pada akhir penulisan, berilah daftar dari seluruh sumber yang Anda gunakan dalam penelitian.
Kartu-kartu bibliografi yang sudah Anda siapkan sebelumnya, akan berguna dalam tahapan ini.
Buatlah daftar bibliografi berdasarkan alfabet.

Langkah 9: Siapkan halaman judul dan tabel daftar isi

Halaman judul adalah halaman pertama dari laporan penelitian. Halaman ini memuat judul
laporan, nama Anda, dan tanggal dibuatnya laporan. Daftar isi berada di halaman kedua.
Bagian ini berisi topik utama, sub topik yang dinilai penting, dan halaman yang
memperkenalkan penelitian Anda.

Langkah 10: Cek terakhir


Sebelum “membungkus” laporan penelitian, yakinkan bahwa Anda menjawab “Ya” pada
setiap pertanyaan berikut:

* Apakah sudah terdapat halaman judul

* Apakah sudah ada daftar isi?

*Apakah seluruh penomoran halaman sudah benar?

* Apakah sudah menyediakan catatan kaki untuk setiap kutipan dan sumber utama informasi

yang digunakan?

* Apakah sudah memasukkan bibliografi?

* Apakah sudah menyiapkan berkas cadangan untuk setiap dokumen yang digunakan?

6. Jelaskan langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan !

1) Penulisan pendahuluan

2) Penulisan deskripsi kegiatan

3) Penulisan pelaksanaan kegiatan

4) Penulisan penutup

BAB IV
TEKS ARTIKEL ILMIAH
1. Dari artikel penelitian yang saya dapat dengan judul “Pengembangan Modul Mata Kuliah
Strategi Belajar Mengajar Ipa Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran” sudah ditata menurut
struktur teks yang berlaku dan setiap tahapan sudah mengandung genre mikro yang di
harapkan. Yang mana pada artikel penelitian ini pada bagian abstrak menjelaskan tentang
(1)masalah dan tujuan penelitian, (2) metodologi penelitian, (3) temuan yang dihasilkan dan
pembahasan, dan (4) simpulan, implikasi, dan saran. Pada bagian pendahuluan menjelaskan
tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian.
Pada bagian tinjauan pustaka menjelaskan tentang (1) landasan teori yang digunakan,
(2) penelitian yang relevan. Pada bagian metodologi penelitian menjelaskan tentang (1) tempat
dan waktu penelitian, (2) jenis dan metode penelitian, (3) teknik pengumpulan data, (4)analisis
data. Kemudian ada bagian hasil dan pembahasan yang digabung dalam satu bab. Serta ada
bagian penutup yang menjelaskan tentang (1) kesimpulan dan (2) saran.
Genre mikro yang terdapat dalam artikel penelitian ini dapat mengemban fungsi retoris yang
diharapkan dilihat dari :

Pada tahap Abstrak genre mikro yang diharapkan adalah abstrak dan fungsi retorisnya
menjelaskan keseluruhan isi penelitian yang dilaporkan, yang meliputi, masalah dan atau
tujuan penelitian, metodologi penelitian atau bagaimana metode dan teknik digunakan, temuan
yang dihasilkan dan pembahasan, serta simpulan, implikasi, dan atau saran.

Pada Tahap Pendahuluan genre mikro yang diharapkan adalah eksposisi (dan atau meliputi
deskripsi) fungsi retorisnya menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan,
permasalahan yang diteliti, dan tujuan.

Pada tahapan Landasan Teori genre mikro yang diharapkan adalah review dan berfungsi un
tuk menyajikan ulasan teoritis tentang dasar pemikiran yang digunakan untuk memecahkan
masalah penelitian.

Pada tahapan Metodologi Penelitian genre mikro yang diharapkan adalah deskripsi(dan atau
meliputi laporan rekon, prosedur) fungsinya untuk menggambarkan datahasil penelitian atau
temuan.

Pada Hasil Penelitian dan Pembahasan genre mikro yang diharapkan adalah

deskripsi(dan atau meliputi laporan, diskusi, eksplanasi) berfungsi


menyajikan pendekatan, metode, dan teknik yang diharapkan, langkah-langkah yang ditempuh
dan menambahkan hasil yang diperoleh dikaitkan dengan teori yang berkaitan.

Pada tahapan Penutup genre mikro yang diharapkan adalah eksposisi (dan ataumeliputi
deskripsi) berfungsi menyampaikan simpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran.

• Artikel Konseptual

Dari artikel konseptual yang saya dapat dengan judul “Pembangun Perekonomian Indonesia
Melalui Mahawira (Mahasiswa Wirausaha) Berbasis Ekonomi Kreatif” sudah ditata menurut
struktur teks yang berlaku namun pada artikel konseptual ini tidak dicantumkannya bagian
tinjauan pustaka sehingga dalam artikel ini setiap tahapan ada yang tidak mengandung genre
mikro yang di harapkan yaitu pada bagian tinjauan pustaka dalam artikel konseptual ini tidak
ada.

Pada artikel konseptual ini terdiri dari bagian abstrak, bagian pendahuluan yang menjelaskan
tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, dan (3) tujuan. Kemudian terdiri dari bagian
pembahasan, serta terdiri dari bagian penutup yang menjelaskan tentang (1)kesimpulan dan (2)
saran. Untuk menyempurnakan artikel konseptual ini perlu
dilakukannya penambahan yaitu menambahkan bagian tinjauan pustaka pada artikel konseptual
dengan judul “Pembangun Perekonomian Indonesia Melalui Mahawira (Mahasiswa
Wirausaha)Berbasis Ekonomi Kreatif” ini, tinjauan pustaka yang tepat dalam artikel ini adalah
ulasan teoretis tentang dasar pemikiran yang sesuai dengan judulnya yaitu “Pembangun
Perekonomian Indonesia Melalui Mahawira (Mahasiswa Wirausaha) Berbasis Ekonomi
Kreat
TEST FORMATIF MATA KULIAH BAHASA
INDONESIA

1. A. Sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan


2. D. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
3. B. Bahasa pergaulan
4. A. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan
5. E. Identitas Nasional
6. A. Bahasa negara
7. B. 28 Oktober 1928
8. E. Bahasa Perdagangan
9. B. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat perjuangan
10. E. Bahasa Melayu merupakan identitas nasional yang dapat dijadikan pemersatu bangsa
11. B. Alasan alasan pentingnya untuk melakukan suatu kegiatan
12. D. Menggunakan istilah denotatif untuk mempermudah pemahaman pembaca
13. D. 2-7-8-5-1-9-10-6-4-11-3
14. C. Memberikan solusi yg tepat untuk setiap permasalahan yg ada
15. B. Tujuan Proposal kegiatan
16. E. Hipotesis
17. A. 3-5-2-6-8-9-4-1-10-7-11-12-13
18. B. 2
19. D. Rincian/perkiraan dana & tarif
20. C. Kegiatan persama ini diadakan untuk mengakrabkan dan menjalin kerjasama antara
anggota OSIS dari berbagai ekstrakurikuler yg ada di sekolah
21. C. Peneliti ingin mengamati virus corona melalui mikroskop
22. E. Persekusi
23. B. Eksplorasi
24. D. Jika kalian amati, memang benar bahwa keadilan itu hanya ada pada tataran imajiner
semata
25. B. Tugas utama adalah hidupkan nilai nilai Pancasila yg autentik dalam kehidupan
26. C. "Tips and trik cara jitu menimbun masker dan hand sanitizer"
27. C. Algoritme-hutang-objek-selebritas-standar-takhta
28. A. Deskripsi
29. A. Memang begitulah adanya
30.A. Standar-Akselerasi-Aplikasi-Model-Abstrak
31. C. identitas (opsional)-orientasi-tafsiran isi-evaluasi-rangkuman
32. A.1,2,3,5
33. A. identitas (opsional)
34. E. orientasi
35. A. Borobudur merupakan candi Budha dan dikenal sebagai candi terbesar di Indonesia,
bahkan seluruh dunia. Candi Budha terbesar ini berada di kota Magelang, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia yang tepatnya berada sekitar 100 km sebelah barat laut dari kota Jogja
36.Puisi ini disajikan menggunakan bahasa yang sangat indah, tapi tetap sederhana. Kata-
kata yang digunakan sangat mendalam dan mudah dipahami. Selain itu, puisi "Ayah
menyatu dengan kehidupan nyata. Tetapi, terdapat kekurangan dalam penulisan puis ini
yaitu kaidah penulisan puisi. Hanya terdapat dua baris dengan beberapa kata saja dalam
bait kedua dan seterusnya
37. B. rangkuman
38. A. deskripsi
39. B. eksposisi
40. A. memilih buku yg diulas - membaca kritis - membuat ringkasan - menentukan kriteria
penilaian - mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan - menulis laporan yang
dimaksud
41. E. Penulisan hasil dan pembahasan
42. D. Pendahuluan—Latar belakang masalah
43. C. saran
44. D. Laporan penelitian dapat menjadi pelajaran bagi pembaca
45. B. Abstrak
46. A. tujuan, metodologi, temuan penelitian, dan simpulan, implikasi dan saran
47. A. Landasan teori dan tinjauan pustaka
48. A. Hasil penelitian dan pembahasan
49. B. (4) Daftar tabel dan daftar gambar, (5) Daftar isi (6) Bab 1 (Pendahuluan). (7)
Abstrak,
(8) Bab 11 (Landasan teori dan tinjauan pustaka) (9) Bab III (Metodologi penelitian)
50. C. Deskripsi kegiatan (Lokasi kegiatan)
51. A. Abstrak
52. D. Pendahuluan
53. A. Metode penelitian
54. B. pendahuluan bagian latar belakang masalah
55. D. Abstrak berfungsi menyajikan ulasan tentang penelitian sebelumnya dan
perbandingannya dengan penelitian yang dilaporkan pada artikel yg dimaksud
56. D. tidak menyinggung keterkaitan antara penelitian yang dilaporkan pada artikel trsbut
dan penelitian penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya
57. B. Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc.Ed., Kekuasaan dan Pendidikan, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), hal. 46
58. A. Darmaningtyas. 2015. Pendidikan yang Memiskinkan. Malang: Intrans Publishing.
Dr. Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Rosda karya. Prof. Dr.
Tilaar, H.A.R, M.Sc.. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
59. C. Reski Lestari (2021: 2) menyatakan, "Artikel hasil penelitian merupakan artikel yang
dihasilkan dari pelaksanaan penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah.
60. D. "Innis (dalam Hadi, 2011: 27) menyatakan bahwa "Berpikir kritis meliputi langkah-
langkah: mengidentifikasi masalah, memikirkan tujuan, melakukan brainstorming solusi
yang mungkin, berpikir melalui kemungkinan hasil, coba salah satu solusi, dan akhirnya
evaluasi hasil

Anda mungkin juga menyukai