DOSEN PENGAMPU :
Dr. Hapni Laila Siregar S.Ag., M.A.
Kelompok 2 :
Anggota Kelompok :
Ibadah yg dilakukan tanpa keimanan dan akidah itu tidak sah, karena ibadah itu harus di dasari
dengan keimanan dan akidah supaya ibadah itu diterima oleh Allah swt
Setiap manusia tentu mengalami naik-turunnya iman sebab memang Nabi Muhammad SAW
mengabarkan sesungguhnya hati seorang hamba itu terletak di jari jemari Allah SWT. Jika Allah
menghendaki seorang manusia itu tersesat, akan tersesatlah dia. Jika Allah menghendaki ia lurus,
luruslah jalannya.
Penyebab turunnya iman juga beragam. Namun, paling besar berasal dari provokasi setan. Makhluk
Allah yang satu ini memang sedari awal penciptaannya ditujukan menjerumuskan manusia ke api
neraka. Selain provokasi setan, ada godaan dunia yang membuat manusia lalai akan perannya
sebagai hamba. Ketika manusia terlena, kerap kali ia jadi disibukkan dengan urusan dunianya. Hati
manusia menjadi terikat akan kesenangan dunia yang fana sehingga lupa bahwa kehidupan yang
kekal ialah akhirat Terakhir, lingkungan yang buruk juga bisa memengaruhi tingkat keimanan
manusia. Apabila kita berteman dengan orang yang gemar berbuat dosa, kita punya kecenderungan
lebih besar untuk melakukan hal serupa. Untuk itu, kita dapat memilih lingkungan yang baik untuk
menjaga kualitas iman. Hal yang paling penting karena iman ada di hati dan sifatnya naik-turun,
kita tidak boleh menghukumi keadaan jiwa seseorang saat ia sedang berada di fase turun. Nabi pun
tidak pernah menghukumi keadaan jiwa umatnya. Wilayah iman ialah wilayah kuasa Allah SWT.
Jawaban tambahan Yohana Gusmawarni: Cara mengatasi iman yang menurun adalah
memperbanyak doa, selalu beristigfar karena turun iman pasti ada penyebabnya mungkin secara
sengaja atau tidak sengaja kita berbuat maksiat dan perbuatan yang menghadirkan dosa. Oleh
karena itu, meminta ampunan kepada Allah SWT terlebih dahulu, berzikir dan membaca Al Qur'an
melihat fenomena ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni :
1. Menjauhi teman yang tidak baik.
2. Tidak mengajar dunia saja tapi juga akhirat
3. Tidak lalai akan waktu.
4. Selalu memperbayak bersyukur.
5. Selalu membiasakan diri untuk tetap beribadah denga jadwal yang padat.
Jawaban tambahan Khairunissa : Dari fenomena ini kan kita bisa memanfaatkan faslitas yang
ada dimana di fakutas jugak sudah tersedia muholla, sehingga kita jugak dapat ijin sebentar ketika
ada mata kuliah untuk melaksanakan sholat.
Penanya :Muhammad Rizky Fadila (kelompok 4)
3. Pandangan kalian sebagai mahasiswa tentang konsep agama, khusus nya agama, islam,
kemudian apa kaitannya dari ketiga argument tadi mengenai konsep agama
Jawaban: Ali Akbar Rapsan Jani
1. Argumen ontologis
Pembahasan argumen tentang keberadaan Tuhan yang pertama ini akan dilihat secara
ontologis. Kata ontologi sendiri berasal dari bahasa Latin “ontos” berarti “berada (yang ada)”.
Obyek telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu, ontologi
membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari inti yang dimuat setiap
kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua bentuknya.
2. Argumen cosmologis
Argumen kosmologis ini disebut sebagai argumen dalam ranah sebab-musabab atau sebab-akibat
yang muncul dari paham bahwa alam bersifat mungkin (mumkin-contingent) dan bukan bersifat
wajib dalam wujudnya. Dengan kata lain alam adalah akibat dan setiap akibat tentu ada sebabnya.
Alam menjadi lebih wajib adanya ketimbang akibat dan sekaligus mendahului alam. Zat yang
menyebabkan alam tidak mungkin alam itu sendiri. Sebab itu harus ada zat yang lebih sempurna
dari alam, Dia yang menjadi awal dan yang terakhir.
3. Argumen moral
Argumen ini bertanya tentang tujuan dari hukum moral: Kemanakah keberlakuan mutlak hukum ini
terarah? Oleh karena makna dari suatu tindakan pada akhirnya ditentukan oleh tujuannya juga,
maka kiranya bisa dikatakan bahwa argumen kedua ini mau bertolak dari makna tindakan kita yang
bebas dan bertanggungjawab. Ia bertanya tentang makna hidup manusia secara keseluruhan sebagai
hidup yang berada di bawah hukum kebebasan. Dalam kaitannya dengan masalah ini, di dalam
buku Kritik der reinen Vernunft (Kritik atas Rasio Murni, 1781) Kant untuk pertama kali
mengembangkan cara yang khas bagi pembuktian eksistensi Tuhan lewat jalan moral.
Sesi 3
Penanya : Anggun Amalia Sembiring (Kelompok 6)
1. Bagaimana huum jika tidak meyakini mengenal dukun tetapi kita mengikuti omongan orang
yang lebih tua untuk menghormati hal tersebut, padahal kita sudah tau jika itu syirik.
Jawaban : Andri Evriliandy
Dalam hal ini tergantung dengan kepercayaan masing masing,jika dia memakannya hanya untuk
menghargai pelatih ya berarti dia termasuk syirik,tetapi jika dia makan hanya untuk menghargai
saja itu tidak di namakan syirik jadi kesimpulannya tergantung dengan niat kembali(innamal a'malu
binniyat)
Yang salah dari prilaku menyipang sesama jenis adalah, mereka melanggar apa yang telah di
katakan oleh Allah SWT yang dimana Allah SWT mengatakan bahwa setiap makhluk hidup telah di
ciptakan secara berpasang - pasangan hal ini jugak terlihat pada saat Allah menciptakan Nabi dan
Hawa secara berpasangan, jdi yg salah dari prilaku tersebut adalah prilaku menyukai sesama jenis,
dan solusinya adalah dengan tidak sembarangan memberik nasehat kepada kaum LBGT tetapi
dengan perlahan dan membimbing mereka ke jalan yang lebih baik, dan kita juga harus selalu
mendekatkan diri kepada sang pencipta agar di jauhkan dari sifat tersebut.
Jawaban tambahan dari Elsa : LGBT ini kan adalah penyakit jdi mungkin kita tidak sembarangan
dalam memeberi nasehat kepada mereka tetapi kita mengajak mereka ke tempat yg jauh dari
kerumunan dalam memberikan nasehat dan mengajak mereka untuk bercerita kepada kita, karena
tidak sembarangan juga dalam menangani meraka, karena biasanya mereka yang menyukai sesama
jenis mungkin adalah orang - orang yang kurang kasih sayang dan berasal dari keluarga broken
home jdi tidak sembarangan menangani mereka, dan sebaiknya kita juga menjauhi mereka karena
LGBT ini seperti penyakit yang dapat menyebar dari satu orang ke orang yang lain, maka sebaiknya
kita menjauhi mereka.