Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONSEP ISLAM TENTANG KOMUNITAS SOSIAL MASYARAKAT

Disusun oleh:

1. Iin Anggita Sari (23110003/Akuntansi)


2. Gita Purwanda (20110040/Akuntansi)
3. Talitha Agatha (23110005/Akuntansi)
4. Anindya Jelita Maharani (23620001/Ilmu Komunikasi)
5. Safira Takziyatun Nafisah (23620015/Ilmu Komunikasi)
6. Muhammad Arip Rahmatullah (23620016/Ilmu Komunikasi)
7. Heny Hafidhotul Ilma (23120007/Manajemen)

UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG


2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................2

A. PENDAHULUAN.......................................................................................................2

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................3

C. TUJUAN MAKALAH................................................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................4

A. Definisi Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)...........................................................4

B. Peran Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)..............................................................5

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Komunitas Sosial Masyarakat (Islam).............6

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................8

A. KESIMPULAN...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Masyarakat Islami merupakan masyarakat yang dekat dengan Allah Swt dalam segala
kegiatannya di dunia. Asas pertama kali yang tegak dalam sebuah masyarakat adalah aqidah,
khususnya aqidah Islam. Maka tugas masyarakat yang pertama, yaitu memelihara, menjaga,
dan memperkuat aqidahnya agar tidak goyah saat menghadapi kehidupan di era globalisasi
yang penuh dengan hasutan orang-orang yang ingin menghancurkan agama Islam. Aqidah
Islam itu membangun, bukan merusak serta mempersatukan umatnya dan tidak memecah
belah. Pada akhirnya, aqidah akan mempengaruhi pandangan kaum Muslimin terhadap alam
semestanya dan penciptanya. Semakin kuat aqidah pada seseorang akan menumbuhkan rasa
cinta pada Rabbnya karena, ia akan menyadari bahwa pencipta alam semesta ini adalah Yang
Maha Pencipta yaitu Allah Swt sehingga, akan membawa pikirannya kepada Allah Swt yang
wajib dan satu-satunya disembah karena tidak ada sekutu bagi-Nya.

Asas kedua yang dapat dijadikan tolok ukur masyarakat Islami adalah pada akhlaknya.
Manusia telah diberikan potensi kebaikan dan keburukan sejak lahir di dunia. Seperti yang
diungkapkan oleh Shihab (2007: 79) :

Masyarakat terdiri dari manusia-manusia yang telah dianugerahi Allah Swt aneka
potensi, antara lain potensi melakukan kebaikan dan keburukan. Tidak ada satu pun
masyarakat yang seluruh anggotanya berbuat kebaikan tanpa kesalahan dan dosa
demikian sebaliknya.

Allah berfirman dalam Surat As-Syams ayat 7-8:

Artinya: Dan jiwa serta penyempuraannya, Maka Allah mengilhamkan kepadanya (Jalan)
kefasikan dan ketakwaannya.

Manusia dengan potensi ketakwaannya tersebut dapat dikembangkan melalui


pengajaran dari kitab suci, khususnya Al-Qur’an yang menjadi pedoman amalan manusia.
Bagi siapa saja yang membaca dan mengamalkan ajaran dalam Al-Qur’an akan melihat
bahwa sesungguhnya akhlaq merupakan salah satu pilar utama bagi masyarakat Islam.

2
Dijelaskan oleh Yusuf al-Qardhawi (1997) sebagimana dikutip oleh Muhammad [ed.],(1997:
105) bahwa tugas masyarakat Islam terhadap akhlaq ialah:

1. Taujih (mengarahkan) bisa dilakukan dengan penyebaran pamflet, propaganda


diberbagai media sosial, pembekalan, dakwah, dan irsyad atau menunjuki jalan yang
lurus.
2. Śabit(memperkuat) dilakukan dengan pendidikan yang sangat panjang waktunya, dan
dengan tarbiyah yang mengakar dan mendalam dalam level rumah tangga, sekolah,
dan universitas.
3. Himayah (memelihara) dilakukan dengan dua hal berikut:
a. Dengan pengendalian opini umum secara aktif, dengan selalu beramar ma’ruf dan
nahi munkar serta membenci kerusakan dan menolak penyimpangan.
b. Dengan hukum atau undang-undang yang melarang kerusakan sebelum terjadinya
dan pemberian sanksi setelah terjadinya. Hal itu untuk menakut-nakuti orang
yang hendak menyeleweng.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Definisi Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)
2. Peran Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)

C. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang definisi Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)
2. Untuk mengetahui tentang peran Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)
3. Untuk mengetahui tentang faktor pendukung dan penghambat Komunitas Sosial
Masyarakat (Islam)

3
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)


Menurut Vanina Delobelle, pengertian dari komunitas adalah sekelompok orang yang
memiliki minat yang serupa atau sama dan terdiri dari 4 faktor yakni; (1) Tempat yang
disepakati bersama untuk bertemu; (2) Kebiasaan dan ritual; (3) memiliki keinginan berbagi
(sharing); (4) influencer merintisiisesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat.

Islam merupakan agama kebersihan dari cacat, kepatuhan dan perdamaian untuk
memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Hal tersebut didasarkan atas arti harfiah Islam
yang seakar dengan kata; (1) al-salam, berati kepasrahan, ketundukan, menyerahkan diri dan
kepatuhan;(2) al-salm dan al-silm, berarti aman dan damai ;(3) al-salm dan al-salamah,
berarti bersih dan selamat dari cacat lahir maupun batin. Orang yang berislam adalahiiorang
tunduk, patuh dan menyerahkan diri dalam melakukan perilaku yang baik, supaya di dalam
hidupnya bersih lahir dan batin seta akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian hidup di
dunia dan juga di akhirat. (Kahmad D, 2006)

Komunitas Muslim adalah kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu
Muslim yang berbeda asal usulnya. Namun semua anggota yang bergabung dengan kami
pada dasarnya mempunyai minat dan tujuan yang sama. Sederhananya, komunitas Muslim
adalah sekelompok orang dari berbagai latar belakang, yang pandangan, sistem dan nilai-
nilainya berakar pada metode Islam. Anggota komunitas Muslim hanya mengabdi kepada
Allah SWT. Komunitas Muslim dibangun untuk membantu umat Islam dengan mudah
meningkatkan pengetahuan agamanya. Komunitas ini sekaligus membentuk karakter
anggotanya dan mendorong mereka menjalani kehidupan sesuai nilai-nilai Islam.

Komunitas Islam adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa individu Muslim dari
berbagai latar belakang yang berbeda, yang pada dasarnya memiliki tujuan dan ketertarikan
yang sama untuk menyiarkan Islam. Di mana Individuindividu di dalamnya memiliki
kepercayaan, maksud, kebutuhan, sumber daya, resiko, preferensi serta sejumlah kondisi lain
yang sama. Komunitasiiberasal dari bahasa latin communitas yang berarti “kesamaan”,
kemudian diturunkan menjadi communis yang berarti “sama”, publik dibagi oleh semua atau
banyak. (Wenger T, 2002: 4).

4
Komunitas Islam melalui gerakan dakwah memegang peranan penting dalam
membangun tatanan sosial berlandasan Islam baik yang berkenaan dengan, sikap, fikrah,
keyakinan, serta perilaku. Hakikat dakwah dapat dilihat dari aspek sosial, yang mempuyai
arti membangun (Tathwir Islam).

B. Peran Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)


Pada dasarnya, komunitas muslim dibentuk untuk memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat dan umat Islam itu sendiri. Adapun peran yang dimaksud, antara lain sebagai
berikut.
1. Memperkenalkan ajaran Islam
Tidak dapat dimungkiri bahwa melalui komunitas kamu bisa melakukan syiar agama
dan memperkenalkanajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw kepada orang lain.
Bukan mustahil kamu bisa menjadi jembatan bagi nonmuslim yang tengah mencari jati diri.
Kamu bisa memperkenalkan ajaran Islam yang penuh kasih sayang melalui tindakan,
misalnya senyum ketika bertemu orang lain yang bernilai ibadah, mengerjakan salat di awal
waktu, membantu orang kesulitan, dan tindakan kebaikan lainnya.
2. Mendorong ketaatan
Kendati keyakinan adalah fondasi agama, dalam Islam hal tersebut harus selaras
dengan tindakan. Gaya hidup muslim harus menunjukkan bahwa tidak ada hal lain yang lebih
penting dari Allah Swt. Sebagai seorang muslim, sangat penting memastikan bahwa kamu
mengutamakan Allah Swt. Ketaatan kepada Allah Swt harus lebih penting daripada
mengikuti tradisi keluarga, identitas nasional, kesetiaan kepada suku, atau mode. Allah Swt
tidak melihat bagaimana penampilan dan kekayaanmu, melainkan hati dan perbuatanmu.
3. Meningkatkan kepedulian
Anggota komunitas muslim internasional umumnya terdiri dari banyak suku bangsa
dari berbagai kebudayaan. Meskipun demikian, Islam mengajarkan bahwa kamu harus saling
membantu tanpa melihat latar belakang seseorang. Membantu orang lain yang tengah
kesulitan sama dengan membantu diri sendiri. Ingatlah bahwa satu kebaikan akan diganti
dengan kebaikan yang sama besar oleh Allah Swt.
4. Memperluas pengetahuan
Tidak hanya agama, dalam komunitas muslim kamu bisa menambah ilmu
pengetahuan. Bahkan, kamu bisa berbagi pengalaman dengan anggota lain. Dari pengalaman
tersebut, kamu bisa menambah ilmu yang mungkin bermanfaat di kemudian hari.

5
5. Mempererat silaturahmi
Peran komunitas selanjutnya adalah mempererat silaturahmi. Melalui diskusi
bersama, bertemu secara langsung, atau melakukan kegiatan sosial akan menyatukan anggota
dalam ikatan persaudaraan yang kuat.

C. Faktor Pendukung Dan Penghambat Komunitas Sosial Masyarakat (Islam)


Komunitas sosial masyarakat Islam, seperti komunitas Muslim di berbagai negara,
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pendukung dan penghambat. Faktor-faktor ini bisa
bervariasi tergantung pada konteks sosial, budaya, politik, dan ekonomi di masing-masing
komunitas. Berikut adalah beberapa contoh faktor pendukung dan penghambat dalam
komunitas Sosial Masyarakat.

Faktor Pendukung:
1. Keimanan dan Ketaatan Agama: Keimanan kuat dan praktik agama yang konsisten
dapat menjadi faktor pendukung utama dalam mempertahankan keberlanjutan
komunitas.
2. Jaringan Sosial: Hubungan yang erat antara anggota komunitas dapat memperkuat
ikatan sosial dan solidaritas di antara mereka.
3. Lembaga Keagamaan: Masjid, madrasah, dan organisasi keagamaan lainnya dapat
menyediakan wadah untuk beribadah, pendidikan agama, dan pelayanan sosial, yang
memperkuat komunitas.
4. Pendidikan: Akses pendidikan yang baik dapat memberdayakan anggota komunitas,
mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang agama, dan meningkatkan
peluang ekonomi.
5. Partisipasi Politik: Keterlibatan dalam politik lokal dan nasional dapat membantu
komunitas memengaruhi kebijakan yang memengaruhi mereka.

Faktor Penghambat:
1. Ketidaksetaraan Ekonomi: Ketidaksetaraan ekonomi dapat menghambat komunitas dan
menyebabkan ketidakadilan sosial.
2. Diskriminasi dan Islamofobia: Diskriminasi terhadap Muslim dan Islamofobia dapat
menciptakan ketegangan dan menghambat integrasi masyarakat Muslim.
3. Konflik Politik dan Sosial: Konflik politik atau sosial dalam masyarakat bisa
memengaruhi stabilitas komunitas dan merusak hubungan antar anggota.

6
4. Ekstremisme Agama: Kehadiran ekstremisme agama dalam komunitas dapat
mengganggu perdamaian dan kohesi sosial.
5. Kurangnya Pendidikan dan Akses: Kurangnya akses pendidikan berkualitas dan
peluang ekonomi dapat membatasi perkembangan komunitas.
6. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan sosial dan budaya yang cepat bisa membuat
komunitas merasa terancam atau kehilangan identitas mereka.

Penting untuk diingat bahwa komunitas Muslim adalah kelompok yang sangat
beragam, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dalam setiap konteks. Pengembangan
strategi untuk memperkuat komunitas dan mengatasi hambatan yang ada seringkali
memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan situasi lokal dan kebutuhan khusus
komunitas tersebut.

7
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, orang yang berislam adalah
orang tunduk, patuh dan menyerahkan diri dalam melakukan perilaku yang baik, supaya di
dalam hidupnya bersih lahir dan batin seta akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian
hidup di dunia dan juga di akhirat. Komunitas Muslim adalah kelompok sosial yang terdiri
dari sejumlah individu Muslim yang berbeda asal usulnya. Namun semua anggota yang
bergabung dengan kami pada dasarnya mempunyai minat dan tujuan yang
sama. Sederhananya, komunitas Muslim adalah sekelompok orang dari berbagai latar
belakang, yang pandangan, sistem dan nilai-nilainya berakar pada metode Islam.

Komunitas Islam adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa individu Muslim dari
berbagai latar belakang yang berbeda, yang pada dasarnya memiliki tujuan dan ketertarikan
yang sama untuk menyiarkan Islam. Di mana Individu - individu di dalamnya memiliki
kepercayaan, maksud, kebutuhan, sumber daya, resiko, preferensi serta sejumlah kondisi lain
yang sama. Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti
«kesamaan», kemudian diturunkan menjadi communis yang berarti «sama», publik dibagi
oleh semua atau banyak. Komunitas Islam melalui gerakan dakwah memegang peranan
penting dalam membangun tatanan sosial berlandasan Islam baik yang berkenaan
dengan, sikap, fikrah, keyakinan, serta perilaku.

Hakikat dakwah dapat dilihat dari aspek sosial, yang mempuyai arti membangun . Adapun
peran yang dimaksud, antara lain sebagai berikut.

Kendati keyakinan adalah fondasi agama, dalam Islam hal tersebut harus selaras dengan
tindakan. Gaya hidup muslim harus menunjukkan bahwa tidak ada hal lain yang lebih penting
dari Allah Swt. Sebagai seorang muslim, sangat penting memastikan bahwa kamu
mengutamakan Allah Swt.

Membantu orang lain yang tengah kesulitan sama dengan membantu diri sendiri. Ingatlah
bahwa satu kebaikan akan diganti dengan kebaikan yang sama besar oleh Allah Swt.

8
Dari pengalaman tersebut, kita bisa menambah ilmu yang mungkin bermanfaat di kemudian
hari.

Melalui diskusi bersama, bertemu secara langsung, atau melakukan kegiatan sosial akan
menyatukan anggota dalam ikatan persaudaraan yang kuat.

Faktor Pendukung
Akses pendidikan yang baik dapat memberdayakan anggota komunitas, mempromosikan
pemahaman yang lebih baik tentang agama, dan meningkatkan peluang ekonomi.

Faktor Penghambat
Penting untuk diingat bahwa komunitas Muslim adalah kelompok yang sangat beragam, dan
faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dalam setiap konteks. Pengembangan strategi untuk
memperkuat komunitas dan mengatasi hambatan yang ada seringkali memerlukan
pendekatan yang disesuaikan dengan situasi lokal dan kebutuhan khusus komunitas tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asmaini Syukri, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya : Al-Ikhlas, 1987.

Athariq Faisal (2023) Komunitas Muslim Internasional: Pengertian, Peran, dan Daftar
Komunitas. Diakses melalui https://hijra.id/blog/articles/komunitas-muslim-
internasional/

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8494/BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
Sukayat T. 2015. Ilmu Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Utami, Istiqomah Bekthi & Safei, Agus Ahmad (2020). Tamkin: Jurnal Pengembangan
Masyarakat Islam. Peran Komunitas Islam dalam Menyemangati Keagamaan para
Pemuda. Vol. 5 No. 2 (2020) 167-188

10

Anda mungkin juga menyukai