MASYARAKAT ISLAM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Masyarakat Islam
Dosen pengampu
H. Musa , M. Kom. I
Disusun oleh :
B. PENGERTIAN FASILITATOR
Pengembangan Masyarakat Islam yang terdiri dari dua kata yang pertama
pengembangan dan masyarakat. Pengembangan yang artinya usaha bersama dan
terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Sedangkan masyarakat
adalah orang yang hidup bersama dengan waktu yang lama yang menghasilkan
kebudayaan. Maka pengertian dari pengembangan masyarakat adalah kegiatan
masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana guna mencapai kondisi sosial
dan ekonomi berkualitas atau sejahtera.
Fasilitor itu peran yang berkaitan dengan pemberian motivasi kesempatan dan
model, melakukan mediasi (menyelesaikan masalah dengan menggunakan pihak ketiga
yang bertugas sebagai penasehat) atau negoisasi. Intinya fasilator ini sebagai penggerak
lebih berperan sebagai pihak yang memberikan dorongan atau motivasi kerja untuk
berpatisipasi dalam pembangunan.
Dakwah memiliki kedudukan yang sangat penting, maka secara hukum adalah
kewajiban yang di emban bagi setiap umat muslim dan muslimah. Banyak sekali dalil
yang menunjukan kewajiban berdakwah, diantaranya :
“serulah manusia kejalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan baik...” (QS. An-Nahl :125) Pada ayat lainn Allah SWT
berfirman :
“ kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah yang munkar, dan berimanlah kepada Allah...” (QS. Ali
Imran: 110)
Sedangkan Nabi Muhammad Saw juga bersabda :
“sampaikanlah kepadaku walau satu ayat” (HR. Bukhari, Ahmad dan Tirmidzi).
Pelaksanaan proses da’wah (mengajar) tidak boleh ditunda-tunda, karena hal
itu bisa memacu semangat berda’wah kita ke dalam diri sendiri (mempelajari Al-
Qurãn). Tapi, hal itu pernah di protes oleh para pengikut Rasulallah di masa lampau.
Dalam sebuah hadits digambarkan : “Anas r.a. menceritakan: Kami berkata (kepada
Rasulullah), “Ya Rasuullah, kami tidak akan menyuruh orang berbuat baik, sebelum
kami sendiri melaksanakan perintah (untuk berbuat baik). Kami juga tidak akan
melarang orang berbuat munkar, sebelum kami sendiri menjauhi kemunkaran
seluruhnya. ”Maka Rasulullah menjawab, “Jangan begitu! seruhlah orang berbuat
baik, walaupun kalian sendiri belum baik. dan laranglah orang melakukan
kemunkaran, walaupun kalian sendiri belum meninggalkan kemunkaran.” (Hadits
riwayat Thabrani)
Hadits ini menggambarkan bahwa keadaan seseorang yang belum sempurna
sebagai seorang mu’min tidak harus menjadi penghambat baginya untuk menjalankan
proses berdakwah, dan termasuk berdakwah bil hal. Dai dalam pengembangan
masyarakat, adalah Da’i yang telah melakukan dakwah bil hal. Dan untuk
memperbaiki kerusakan tidak hanya dalam konteks surga dan neraka, berdosa atau
tidak berdosa, akan tetapi dalam bidang sosial-kemayarakatan, pendidikan
lingkungan, kesehatan, hukum, ekonomi dan lain-lain.
E. Peran Da’i dalam Pengembangan Masyarakat Islam
Peran dai ditengah masyarakat suatu pengembangan begitu sangat dibutuhkan
kepentingannya, agar masyarakat bisa terpapah dengan pengembangan masyarakat
Islam, sehingga terciptalah suatu kehidupan yang begitu rukun menurut syriat nabi.
Adapun peran dai dalam pengembangan masyarakat Islam dapat mengacu kepada
yang dikatakan oleh Zastrow (1982:534-537) yakni sebagai berikut; 2
Pertama. Enabler. Peranan sebagai enabler adalah membantu masyrakat agar
dapat mengartikulasikan atau mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan mereka,
menjelaskan mengindetifikasikan potensi dan masalahnya, dan mengembangkan
kemampuan mereka dapat menangani masalah yang mereka hadapi dan peluang-
peluang yang mereka miliki secara lebih efektif untuk menolong diri dan
masyarakatnya.
Kedua, broker. Peranan seorang broker adalah menghubungkan induvidu dan
kelompok yang membutuhkan serta memerlukan pertolongan dengan pelayanan atau
pengembangan masyrakat.
Ketiga. Expert. Sebagai seorang expert, ia berperan menyediakan informasi
dan memberikan saran-saran serta nasihat-nasihat dalam berbagai bidang dalam
konteks pengembangan masyarakat tersebut. Misalnya, seorang expert memberikan
saran-saran untuk soal pemberian bantuan dana dalam kaitan untuk penanggulangan
kemiskinan di daerah pesisir.
F. PENUTUP
Peran seorang dai maupun fasilitator adalah peran yang sangat penting
kehadiran mereka ditengah-tengah penduduk masyarakat, dai berperan sebagai
fasilitator dakwah dan jamaah berpearan sebagai mitra, dan terjadilah interaksi
perubahan yang dimulai dengan cara merangkul dan pembicaraan perubahan yang
pelan-pelan untuk merubah masyarakat yang melakukan hal-hal yang negatif hingga
sampai melakukan hal yang positip, pandangan mereka terhadap pembanguan,
pengjaran, maupun dengan cara pendekatan yang lain-lainnya.
G. Daftar Pustaka