Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA YANG EFEKTIF

Di Buat Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah


Komunikasi Antar Budaya
Dosen Pengampu: Atikah Dewa Utami, M.Si

Oleh:
Muhammad Sufi (2022022)
Bunga (2022041)

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam


Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik


Bangka Belitung 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................Error! Bookmark not defined.


BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Efektifitas Komunikasi Antarbudaya........................................................................4
B. Bentuk Komumikasi Yang Efektif..............................................................................8
C. Tips Berkomunikasi Agar Menciptakan Komunikasi Antarbudaya Yang
Efektif.............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III : PENUTUP............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi yang begitu pesat.


Denga adanya teknologi informasi yang begitu canggih sangat memungkinkan
setiap orang mengenggam infromasi. Bahkan hanya dalam hitungan menit atau
detik, informasi dari luar negeri bisa diterima orang Indonesia. Dengan
berkembangnya Kecanggihan teknologi transportasi memungkinkan setiap orang
berkunjung ke setiap negara berbeda hanya dalam waktu beberapa jam.
Pertukaran kebudayaan merupakan sesuatu hal yang sangat mungkin
terjadi, karena siapa saja yang datang dari suatu negara atau daerah pasti tidak
terlepas dari budaya di mana ia lahir dan dibesarkan. Dengan budaya yang
mengakar di dalam diri kita, kita harus berbagi ruang dengan orang lain dari
budaya lain. Pertukaran budaya mungkin bisa menimbulkan konflik. Suatu
konflik bisa dicegah dengan adanya sebuah kesadaran bahwa setiap orang harus
bisa memahami budaya orang lain yang berbeda budaya dengan kita. Menurut
Deddy Mulyana bahwa budaya-budaya yang sangat berbeda memiliki sistem-
sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang
berbeda. Apalagi cara kita berkomunikasi sangat bergantung pada budaya kita
seperti bahasa, aturan, dan norma kita masing-masing.1
Dalam proses komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya
sangat dibutuhkannya pemahaman yang lebih komprehensif. Dengan mempelajari
budaya orang lain adalah salah satu cara untuk mewujudkan pemahaman yang
lebih komprehensif. Dengan adanya pemahaman diantara orang-orang yang
berbeda budaya maka komunikasi antarbudaya akan lebih efektif dan tujuan
sebuah proses komunikasi bisa tercapai. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
kita mempelajari apa itu komunikasi antarbudaya yang efektif dengan melihat
tujuannya sejalan dengan tujuan untuk mencapai komunikasi efektif.

1
Deddy Mulyana & Jalaluddin Rahmat, Komunikasi antar budaya: Panduan
Berkomunikasi dengsn Orang-Orang Berbeda, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. vi

1
Komunikasi mempunyai hubungan timbal balik. Budaya menjadi
bagian dari perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun menentukan
memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Pada suatu Sisi
komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma
budaya masyarakat baik secara horizontal dari suatu masyarakat kepada
masyarakat lain. Ataupun secara vertikal dari suatu generasi ke generasi
lainnya.rangka mengambil keputusan terhadap kesimpulan-kesimpulan yang ingin
ditarik atau yang ingin disimpulkan.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektifitas komunikasi antar budaya?
2. Apa saja bentuk komunikasi yang efektif ?
3. Apa saja tips berkomunikasi agar menciptakan komunikasi
antarbudaya yang efektif ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui efektifitas komunikasi antar budaya.
2. Untuk mengetahui apa saja bentuk komunikasi yang efektif.
4. Untuk mengetahui apa saja tips berkomunikasi agar menciptakan
komunikasi antarbudaya yang efektif.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Efektifitas Komunikasi Antar Budaya

Berbeda budaya bisa menyebabkan berbeda dalam menyampaikan ide, gagasan, dan
berbeda dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Berbeda budaya juga akan menyebabkan
berbeda dalam strategi komunikasi. Seseorang yang hanya mengerti bahasa daerah tidak
akan mengerti ketika menerima pesan dalam bahasa Indonesia. Apalagi dengan seseorang
yang budayanya yang begitu santun kepada orang yang dituakan atau dihormati tidak akan
menerima orang yang tidak hormat kepada orang tua atau orang yang dituakan. Begitu juga
dengan seseorang yang dalam kebudayaannya terbiasa bersikap apa adanya tidak akan
menerima budaya yang penuh kepura-puraan. Candio Elliot mencontohkan, gaya promosi diri
mungkin sangat sedikit ditampilkan oleh penduduk asli Amerika termasuk orang Asia
umumnya, disusul orang Hispanik, dan gaya seperti itu kebanyakan digunakan oleh orang
Afrika. Gaya berpakaian yang formal ditunjukkan oleh orang Hispanik dan penduduk asli
orang Afrika, tetapi sangat banyak dipamerkan oleh orang-orang Anglo (Amerika
Campuran).2

Willian G. Scoot mengutip pendapat Babcot bahwa ada 5 (lima) faktor yang
mempengaruhi proses komunikasi yang berlangsung antara orang-orang berbeda budaya
tersebut biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:3

1. The Act (Perbuatan)


Perbuatan komunikasi sangat menginginkan pemakaian atau penggunaan
lambang-lambang yang bisa dimengerti secara baik serta hubungan-hubungan
yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang-lambang tersebut
dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu pada tanda-tanda lain yang
dapat dipergunakan.
2. The Scene (Adegan)
Adegan merupakan salah satu faktor dalam komunikasi ini yang sangat
menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan menjelaskan

2
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, (Bandung: PT Rosda Karya, 2004), hlm. 197
3
Tommy Suprapto, Pengantar Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2006), hlm. 7-9

4
apa saja yang dilakukan, simbol apa saja yang digunakan, dan arti dari apa yang
dikatakan. Adegan ini merupakan sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan
melalui simbol, kemudian sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
3. The Agent (Pelaku)
Seseorang yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan
pelaku-pelaku komunikasi. Orang yang mengirim dan menerima yang terlibat
dalam hubungan komunikasi ini merupakan contoh dari pelaku-pelaku
komunikasi tersebut. Serta peranannya sering menggantikan dalam situasi
komunikasi yang berkembang.
4. The Agency (Perantara)
Alat-alat yang dibangun dalam komunikasi yaitu untuk membangun terwujudnya
perantara itu. Alat-alat itu selain dapat terwujudnya komunikasi lisan, tatap muka,
dan dapat juga alat komunikasi yang tertulis seperti surat perintah, memo, buletin,
nota, surat tugas dan lainnya.
5. The Purpose (Tujuan)
Menurut Grace dalam buku Komunikasi Administrasi dan Beberapa Faktor
Penyebab Kegagalannya karangan Miftah Thoha, dia mengemukakan ada 3
macam tujuan tersebut yaitu:
1. Tujuan Fungsional (The Fungsional Goals)
Tujuan yang bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan lembaga- lembaga
atau organisasi.
2. Tujuan Manipulasi (The Manipulative Goals)
Tujuan ini bermanfaat untuk menggerakkan orang-orang yang mau
menerima ide-ide yang disampaikan baik itu sesuai ataupun tidak sesuai
dengan nilai dan sikapnya sendiri.
3. Tujuan Keyakinan (The Confidence Goals).
Tujuan ini bermanfaat untuk meyakinkan dan mengembangkan keyakinan
orang-orang pada lingkungan sehari-hari.

Faktor-faktor tersebut juga menjadi salah satu penentu sebuah proses komunikasi itu
berjalan efektif atau tidak. Berdasarkan hal tersebut kita bisa menentukan strategi atau
metode komunikasi yang digunakan dalam sebuah proses komunikasi. Komunikasi yang
efektif dapat terwujud bila strategi dan metode komunikasi yang digunakan tepat. Strategi

5
komunikasi yang efektfif sangat penting diperhatikan dalam sebuah proses komunikasi.
Seperti yang disampaikan oleh Onong, yang mengemukakan bahwa:

Di kalangan militer terdapat ungkapan atau kata-kata yang amat terkenal yang berbunyi:
"To win the war, not to win the battle" yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti:
"memenangkan perang, bukan memenangkan pertempuran". Jadi, Pentingnya strategi adalah
untuk memenangkan perang, sedangkan pentingnya strategi adalah untuk memenangkan
pertempuran. Ahli komunikasi ini memang sangatlah penting ditujukan kepada strategi
komunikasi, karena berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak
ditentukan oleh strategi komunikasi."4

Strategi komunikasi yang perlu diperhatikan dengan maksimal karena fungsinya yang
begitu penting. Onong5 mengemukakan bahwa fungsi strategi komunikasi itu ganda yakni:

1. Dengan cara menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan
instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal.
2. Dengan cara menjembatani "cultural gap" akibat kemudahan yang diperoleh dan
kemudahan yang dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, jika
dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya yang ada.

Ketika sedang berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, mencari atau
menerapkan strategi yang tepat juga sangatlah penting, terutama jika pihak-pihak yang
melakukan proses komunikasi yang ingin membuat sebuah hasil yang maksimal yaitu
perubahan, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satu bagian dari
berhasilnya sebuah strategi atau metode adalah dengan menggunakan metode atau strategi
komunikasi yang tepat. Menurut Alo Liliweri, ia mengemukakakn ada tiga metode utama
komunikasi yakni:

1. Komunikasi yang informatif


Komunikasi yang membahas informasi tentang orang, objek, tempat, peristiwa,
proses, situasi dan kondisi tertentu. Seseorang yang berkomunikasi yang
menyampaikan pesan bersifat informatif kepada seseorang yang lain, komunikasi
yang informatif ini merupakan sesuatu untuk mendekatkan seseorang melalui
informasi yang sudah umum dipahami dan dikenal oleh orang lain.
2. Komunikasi persuasif
4
Onong Uchjana Effendy
5
Ibid, hlm 300

6
Komunikasi persuasif ini menjelaskan lebih cepat dan tepat dalam mempengaruhi
atau mengubah sikap dan persepsi publik.
3. Komunikasi koersif
Komunikasi ini menjelaskan bahwa untuk mempersuasi seseorang atau
sekelompok orang supaya mereka berubah sikap, maka komunikator akan
mengirimkan pesan dengan cara menekan, memaksa, serta memberikan instruksi
bahkan dengan taktik "cuci otak sekalipun." Salah satu cara untuk membuat
seseorang berubah atau lebih cepat berubah lebih tepat dengan memakai metode
komunikasi persuasif. Menurut De Vito ada dua tujuan pembicaraan persuasi
berlangsungnya komunikasi. Dengan tidak memperhatikan atau bahkan melanggar
ruang atau jarak fisik akan dapat menghasilkan kegagalan berkomunikasi atau
bahkan konflik pribadi.

1. Peka kepada budaya berkomunikasi dan berbahasa


Perbedaan antarbudaya mempengaruhi makna pesan yang terkandung dalam bahasa,
tanda dan simbol (baik verbal dan nonverbal). Kunci untuk menciptakan efektivitas
komunikasi antarbudaya adalah dengan cara memahami makna yang sama atas pesan
verbal dan nonverbal.
2. Bisa tampil dengan pakaian khas
Dalam komunikasi antarbudaya, salah satu cara untuk menciptakan komunikasi
anatarbudaya yang efektif adalah memilih untuk tampil dalam kebudayaan material,
misalnya dengan menggunakan pakaian dari budaya setempat. Mencicipi makanan dan
minuman. Untuk menciptakan komunikasi antarbudaya yang efektif yaitu dengan cara
menuntut orang agar dapat mencicipi makanan khas budaya orang lain, bahkan memasak
dan cara menyajikannya.
3. Peka terhadap hubungan
Setiap kebudayaan menetapkan dengan pasti dan menetapkan bagaimana yang
seharusnya manusia berhubungan dalam berbagai konteks.
4. Peka terhadap nilai dan norma
Sukses komunikasi antarbudaya dapat dicapai hanya jika scorang yang datang ke suatu
tempat yang berbeda budaya dengannya dengan memahami dan menjalankan norma-
norma budaya setempat. Perbedaan antaretnik, antar-ras, menggambarkan bahwa
perbedaan nilai dan norma melalui orientasi kehidupan mereka, yakni orientasi terhadap

7
individu, keluarga, kelompok, tugas, kantor, pandangan terhadap kejujuran, kesetiaan,
dan sopan santunan.
5. Peka terhadap kepercayaan dan sikap
Komunikasi antarbudaya yang efektif sangatlah ditentukan oleh bagaimana orang
memahami kepercayaan dan sikap kebudayaan orang lain tersebut. Pergaulan dengan
orang-orang dari suku bangsa dan agama yang lain akan ditentukan oleh sejauh mana
seseorang menunjukkan sikap tertentu mereka yang peduli terhadap kepercayaan orang
lain.6
B. Bentuk komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif mencakup bentuk komunikasi verbal efektif dan nonverbal
efektif.
1. Komunikasi verbal efektif
Komunikasi verbal efektif mempunyai karakteristik yang jelas dan ringkas.
Perbendahraan kata mudah dimengerti, mempunyai arti denotatif dan konotatif,
intonasi mampu mempengaruhi isi pesan, kecepatan bicara yang memiliki tempo
dan jelas yang tepat, serta ada unsur humor.
1) Jelas dan ringkas.
Komunikasi berlagsung efektif, sederhana, pendek, dan langsung.
Kejelasan bisa dicapai dengan bicara secara lambat dan mengucapkannya
dengan intonasi yang jelas. Ulangi bagaian yang penting dari pesan yang
disampaikan. Penerima pesan perlu mengetahui apa, mengapa,
bagaimana, kapan, siapa, dan dimana. Singkat dan ringkas dengan
menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.
2) Perbendaharaan kata.
Penggunaan kata-kata yang mudah dimerngerti oleh klien. Komunikasi
tidak kan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata
dan ucapan.
3) Arti denotatif dan konotatif.
Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang
digunakan, sedagkan arti konotatif merupakan pikiran,perasaan,atau ide
yang terdapat dalam suatu kata.
4) Intonasi.
Suara komunikator mampu memperngaruhi arti pesan.
6
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, op. cit., hlm 273

8
5) Kecepatan berbicara.
Keberhasilan komunikasi verbal diperngaruhi oleh kecepatan bicara dan
tempo bicara yang teoat.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Nonverbal dapat disampaikan melalui beberapa cara, yaitu ;
1) Penampilan fisik
2) Sikap tubuh dan cara berjalan
3) Ekspresi wajah
4) Sentuhan7

C. Tips Berkomunikasi Agar Menciptakan Komunikasi Antarbudaya Yang efektif.

Ada 17 tips berkomunikasi antarbudaya yang diberikan oleh Center For Intercultural
Learning Canadian Foreign Service Institute, supaya bisa menciptakan komunikasi
antarbudaya yang lebih efektif, yakni:

1. Mengakui bahwa kemampuan berbahsa tidak berarti kompetensi antarbudaya.


2. Carilah umpan balik atau Feedback untuk mengetahui apakah orang lain mengerti
apa yang kalian maksudkan.
3. Paraprase atau menyebutkan kembali ke pengirim pesan, apa yang kalian pahami
tentang mereka sampaikan untuk lebih komprehensif.
4. Hindari ekspresi, jargon, akronin, dan metapor yang terikat pada referensi budaya
Anda.
5. Konfirmasi pemahamanmu terhadap suatu analogi manakala mendengarkan dari
seseorang dari perspektif budaya lain terutama ketika memahaminya.
6. Pastikan pola interaksi dan pembuatan keputusan memasukkan semua orang.
7. Beri waktu kepada lawan bicara untuk berbicara dalam bahasa ibu sehingga
orang-orang dapat mengeksplorasi dan menjelaskan apa yang mereka ingin
katakan tanpa paraprase ke dalam bahasa yang diungkapkan.
8. Gunakan sistem bendera merah, kenalilah, pahamilah, kapan saja Anda akan
bereaksi baik itu reaksi positif maupun negatif atas apa yang sedang
dikomunikasikan dengan lawan bicara.
9. Hati-hati dalam bereaksi, karena reaksi Anda mungkin tidak sesuai dengan
komunikasi orang lain.

7
Urpni lia Christina dkk, komunikasi, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC,2002), hlm. 43

9
10. Selalu pertimbangkan secara serius apa yang disarankan dan berhati-hatilah
karena orang lain bisa saja marah juga.
11. Dengarkan atau simak sampai seseorang selesai berbicara serta perhatikan pola
pembicaraan dan naik turunnya suara mereka baik itu ketika mengganti topik atau
sedang salah ucap.
12. Bagaimana Anda mengatakannya sama pentingnya atas apa yang Anda ucapkan.
13. Lihatlah terlebih dahulu sebelum bereaksi.
14. Carilah interpretasi atau informan budaya orang lain.
15. Gunakan gambar, diagram atau cerita-cerita untuk menyampaikan pesan.
16. Usahakan mempelajari logika inheren dalam budaya lain-maksudnya koreksi
antara penampilan, perilaku dan nilai-nilai.
17. Santai, perhitungkan resikonya dan belajar dari pengalaman Anda yang
sebelumnya.

Jika kepekaan yang diperlihatkan oleh seseorang dari suatu budaya terhadap budaya lain
akan menciptakan interaksi yang harmonis dan damai antara keduanya. Interaksi yang
harmonis dan damai menciptakan sebuah pemahaman yang sama terhadap makna pesan
yang diterimanya. Dengan kesamaan makna, sehingga komunikasi antarbudaya akan
menjadi lebih efektif.8

BAB III

A. KESIMPULAN

8
No Author, Intercultural Communication Tips, center for intercultural learning canadian foreign service
institute, diakses tanggal 10 okober 2022

10
Komunikasi yang efektif dapat terwujud bila strategi dan metode komunikasi yang
digunakan tepat. Strategi komunikasi yang efektif sangat penting diperhatikan dalam sebuah
proses komunikasi. Komunikasi antar budaya sebagai bentuk komunikasi antarpribadi dari
komunikator dan komunikan yang berbeda budaya. Efektivitas komunikasi antar pribadi itu
sangat ditentukan oleh faktor-faktor: keterbukaan, empati, perasaan positif, memberikan
dukungan, dan memelihara keseimbangan. Sedangkan prasangka sosial yang menentukan
tiga faktor utama yaitu stereotip, jarak sosial, dan sikap diskriminasi. Hubungan antara
prasangka dengan komunikasi sangat erat karena prasangka-prasangka diasumsikan sebagai
dasar pembentukan perilaku komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana Deddy & Jalaluddin Rahmat, 2009. Komunikasi antar budaya: Panduan
Berkomunikasi dengsn Orang-Orang Berbeda. Bandung: Remaja Rosdakarya.

11
Mulyana Deddy, 2004. Komunikasi Efektif. Bandung: PT Rosda Karya.

Suprapto Tommy, 2006. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

Effendy Onong Uchjana

Liliweri Alo, Komunikasi Serba Ada Serba Makna

Christina Urpni lia dkk, 2002. Komunikasi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Author No, Intercultural Communication Tips, center for intercultural learning canadian
foreign service institute, diakses tanggal 10 okober 2002

12

Anda mungkin juga menyukai