Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI KOMUNUKASI DAN JARINGAN KERJA

Disajikan pada mata kuliah : Etika dan Komunikasi Organisasi


Dosen Pengampu : Dian Safitri, M.Pd

Disajikan oleh kelompom 4 :


Dela Tri Aini 1710203006
Indah Anggita Apriana 1710203012
M Almer Firdaus 1710203016
Rina Noviana 1710203023
Aqiylah Rayhan 1720203034

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dewasa ini manusia sudah dalam tahap yang sangat modern. Hidup
masyarakat pun semakin modern dengan berkembangnya teknologi untuk
membantu komunikasi antar sesama manusia seperti gadget. Namun, sangat
banyak pula para masyarakat yang tidak memperhatikan aspek-aspek penting
dalam berkomunikasi. Sehingga akibatnya, banyak kesalah pahaman dari
komunikasi yang dilakukan itu sendiri yang beerakibat pada dunia pekerjaan.
Orang yang mampu berkomunikasi dengan baik memiliki kehidupan pribadi yang
bahagia, sebab dapat mempengaruhi orang. Paling tidak, dapat mengalihkan
idenya kepada orang lain. Sebagian besar orang menerima tanggapan positif
terhadap permintaannya dibandingkan dengan orang yang memiliki komunikasi
yang buruk. Peneliti mengungkapkan bahwa 85% kepuasan pelanggan berasal
dari hubungan baik yang merupakan hasil dari komunikasi yang baik (Hendarin).
Oleh karena itu komunikasi efektif dianggap sebagai elemen penting untuk
keberhasilan suatu organisasi. Maka dari itu untuk lebih jelasnya makalah ini akan
membahas tentang Strategi Komunikasi dan Jaringan Kerja.

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan dan Komponen Strategi


Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul Dimensi-Dimensi
Komunikasi menyatakan bahwa : Strategi komunikasi merupakan panduan dari
perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen
(communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
menurut Anwar Arifin dalam buku Strategi Komunikasi menyatakan bahwa :
suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang
akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi,
berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi
dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas.
Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai
komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak
dengan mudah dan cepat (Ristiawan, 2009, hal. 42).
Jadi dapat saya simpulkan bahwasanya strategi komunikasi adalah
perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.
Quinn (1992) dalam buku yang ditulis Ruslan menyatakan : agar strategi
dapat efektif dilakukan dalam sebuah kegiatan, maka ia harus mencangkup
beberapa hal :
1. Objek yang jelas untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan
bisa mencapai tujuan secara keseluruhan. Tujuan tersebut tidak perlu
dibuat dengan tertulis namun yang penting bisa dipahami dan ditentukan.
2. Memelihara inisiatif. Strategi inisiatif dapat menjaga kebebasan bertindak,
strategi mesti mampu untuk menentukan langkah awal dan menetapkan
tindakan terhadap peristiwa, bukan bereaksi pada peristiwa.
3. Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar dan waktu yang
tepat untuk menentukannya.
4. Fleksibilitas dan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan
terkoordinasi untuk mencapai tujuan pokok.

2
5. Kejujura. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan
kerahasiian dan kecerdasan untuk mencapai sasaran pada waktu yang tak
terduga.
6. Keamanan. Dengan strategi dapat mengamankan seluruh organisasi dan
semua operasi penting organisasi (Sonia, 2016).
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai
tujuan. R Wayne Pace, Brent D, Peterson dan M Dallas Meengatakan 3 tujuan
strategi komunikasi adalah :
1. To Secure Understanding (Komunikan mengerti pesan yang akan
diterima)
2. To Establish Acceptance (Penerima pesan oleh komunikan kemudian
dibina)
3. To Motivate Action (Kegiatan memotivasi) (Wibowo, 2016, hal. 32)
Ada beberapa komponen yang perlu diperhitungkan dalam menyusun sebuah
strategi komunikasi agar strategi yang diambil berjalan dengan lancar. Onong
Uchjana Effendi menyusun komponennya sebagai berikut :
1. Mengenali sasaran komunikasi
Dengan mengenali sasaran komunikasi bertujuan agar pesan komunikasi
dapat sampai dan diterima oleh khalayak dengan baik. Terdaat 2 faktor yang
harus diperhatikan menurut Onong yaitu :
a. Faktor kerangka referensi (yang berkisar pada latar belakang, gaya
hidup, norma, ideologi, dan pengalaman komunikan/khalayak).
b. Faktor situasi dan kondisi (situasi saat komunikan akan menerima
pesan dan keadaan fisik serta psikis komunikan saat mereka menerima
pesan).
2. Pemilihan media komunikasi
Media komunikasi yang bisa dipakai bisa berbagai macam, dewasa ini
banyak berbagai macam media yang digunakan sebagai sarana komunikasi,
Onong mengklasifikasikan menadi : Media tulisan/cetak, Visual, Aural, dan
Audio Visual. Kemudian Andre Gregory menyampaikan bahwa internet,

3
konfrensi video atau audio, survei dan Kuesioner juga merupakan salah satu
media komunikasi (Effendy, 2006, hal. 32).
3. Tujuan pesan komunikasi
Seperti yang disampaikan Onong Tujuan pesan komunikasi terdiri atas isi
pesan dan lambang. Lambang yang biasa digunakan untuk menyampaikan isi
pesan komunikasi adalah :
a. Bahasa (terdiri atas kata yang mengandung pengertian konotatif dan
denotatif)
b. Gambar
c. Warna
d. Gesture
Berdasarkan pendapat ini saya bisa menarik kesimpulan bahwa bahasa
yang digunakan haruslah disampaikan dengan tepat, karena bila tidak
komunikan bisa menginterpretasikan tujuan pesan komunikasi.
4. Peran komunikator dalam komunikasi
Agar strategi komunikasi berjalan dengan maksimal, dibutuhkan seorang
komunikator yang bisa diterima komunikannya. Oleh karena itu ada 2 hal
yang dituntut dari seorang komunikator, menurut onong faktor penting
seorang komunikator, yakni :
a. Daya tarik sumber
Kemampuan seorang komunikator untuk terlibat dengan
komunikannya sehingga mereka merasa ada kesamaan
b. Kredibilitas sumber
Yang maksudnya disini ialah seorang komunikator yang memiliki
keahlian tertentu dapat menimbulan kepercayaan komunikan.
Dari kedua faktor ini, kemapuan seorang komunikator dituntut juga untuk
mampu berempatik dengan orang yang sedang diajak berkomunikasi, ia harus
memahami isi dan kondisi komunikannya (Effendy, 2006, hal. 36-37).
Sedangkan menurut Harold D Lasswel mengatakan kompunen strategi
komunikasi merupakan :
1. Who (siapa komunikannya) ?

4
2. Says What (Pesan apa yang dinyatakannya) ?
3. In Which (Media apa yang diggunakannya)?
4. To Whom (Siapa Komunikannya) ?
5. With What Effect (Efek apa yang diharapkan) ?

B. Strategi Komunikasi yang Efektif


Untuk membangun suatu komunikasi yang efektif diperlukan strategi khusus.
Strategi ini diperlukan agar terjadi kesamaan pemahaman dan tidak ada
misinterpretasi antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Strategi tersebut antara
lain :
1. Ketahui mitra bicara.
Setiap komunikator harus tahu siapa mitra bicara mereka, bagaimana
keadaan mereka atau bagaimana tingkat pendidikan mereka. Tentu akan
berbeda cara kita berkomunikasi dengan orang yang sedang gembira, sedih
atau marah. Apabila kita menyamaratakan cara berkomunikasi kita
denganorang yang gembira, sedih atau marah, besar kemungkinan akan terjadi
kesalahpahaman yang berujung pada ketidakbaikan. Begitu pula cara kita
berkomunikasi dengan orang mempunyai tingkat pendidikan rendah atau
tinggi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan persepsi dan
perkataanyang sia-sia (Nugroho, 2009, hal. 14).
2. Ketahui tujuan
Saat berkomunikasi seorang komunikator harus tahu tujuan dari
komunikasi tersebut, apakah dalam situasi formal atau tidak, apakah untuk
kepentingan komersial atau bukan. Komunikasi yang dilakukan dalam seminar
tentunya akan berbeda dengan komunikasi sehari-hari yang dilakukan dengan
teman sejawat.
3. Perhatikan konteks
Seorang komunikator harus benar–benar mengerti dengan apa yang ia
sampaikan kepada komunikan sehingga komunikator dapat fokus dan tidak
melencengdari konteks pembicaraan. Dengan demikian, komunikan tidak akan
mengalami kebingungan atas apa yang disampaikan komunikator.

5
4. Pelajari kultur
Sebelum berkomunikasi dengan seseorang kita harusmempelajari kultur
atau budaya mitra bicara kita. Setiap budaya mempunyai tata cara dan
filosofihidup yang berbeda-beda. Jangan sampai ucapan kita menyinggung
hati orang dari budaya tertentu.
5. Pahami bahasa
Bahasa menjadi faktor penting demi tercapainya keefektifan dalam
komunikasi. Apa jadinya jika komunikan tak mengerti bahasa yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikasi seperti ini sangat tidak efektif
tidak akan menciptakan kesepahaman antara komunikator dengan komunikan
(Nugroho, 2009, hal. 14-15).
Adapun Jenis – jenis strategi komunikasi
1. Strategi komunikasi organisasi dari pimpinan ke anggota (downward
communication).
2. Strategi komunikasi dari anggota ke pimpinan (upward communication).
3. Strategi komunikasi yang efektif.
4. Strategi komunikasi organisasi dari pimpinan ke anggota (downward
communication) (Ristiawan, 2009).

C. Jaringan Kerja
Jaringan kerja merupakan suatu alat yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu kegiatan. Jaringan
dikembangkan dari informasi yang diperoleh dari WBS (Work Breakdown
Structure) dan gambar diagram alir dari rencana kegiatan. Jaringan
menggambarkan beberapa hal Kegiatan yang harus dilaksanakan. Analisa
Jaringan kerja suatu sistem kontrol yang berisi kegiatan tunggal, kegiatan
gabungan, maupun kegiatan parallel (Siswanto, 2007, hal. 7). Terdapat beberapa
istilah yang digunakan dalam membangun jaringan kerja, yaitu Kegiatan (Activity),
elemen dari proyek yang membutuhkan waktu (Duration) dan juga membutuhkan
sumber tenaga, equipment, biaya dan sebagainya. Tujuan Analisa Jaringan kerja
berguna untuk mengkoordinir semua unsur suatu kegiatan ke dalam suatu rencana

6
utama (master plan) dengan menerapkan suatu metode kerja untuk melengkapi
kegiatan sehingga diperoleh:
1. Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan (best time)
2. Pengurangan/ penekanan ongkos/biaya (least cost)
3. Pengurangan risiko (least risk)
4. Mempelajari alternatif yang di dapat dalam dan diluar kegiatan
5. Untuk mengembangkan jadwal yang optimum
6. Penggunaan resource secara efektif dan efisien
7. Alat komunikasi antar pimpinan
8. Pengawasan pembangunan
9. Memudahkan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi (Siswanto,
2007, hal. 8-10)
Teknik Analisa Jaringan kerja Adalah teknik yang menguraikan dan
menentukan hubungan berbagai kegiatan dan penaksiran waktu dalam rencana
kegiatan. Untuk perencanaan dan pengendalian dikenal berbagai teknik jaringan
kerja tertentu, diantaranya: PERT (Program Evaluation Review Technique) dan
CPM (Critical Path Method). Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan
untuk mengurangi adanya penundaan kegiatan, Mengurangi gangguan,
mengurangi konflik dalam suatu kegiatan, sedangkan CPM merupakan suatu
teknik perencanaan dengan analisa jaringan (network). Adapun Perbedaan CPM
dan PERT : CPM memasukkan konsep biaya dalam proses perencanaan dan
pengendalian sebuah kegiatan, sedangkan PERT besarnya biaya berubahubah
sesuai dengan lamanya waktu dari semua aktifitas yang terdapat dalam satu
kegiatan. Sedangkan persamaannya adapun itu :
1. Mendefinisikan proyek dan semua aktifitas atau tugas yang signifikan.
Membuat keterkaitan antara aktivitas-aktivitasnya. Putuskan aktivitas mana
yang harus mendahului dan mana yang harus mengikuti yang lain.
2. Menggambar jaringan yang menghubungkan semua aktifitas.
Hitunglah jalur kritis paling panjang melalui jaringan itu.
3. Gunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek. (Siswanto, 2007, hal. 14)

7
D. Hubungan Strategi Komunikasi dan Jaringan Kerja
Menurut kelompok kami, analisa hubungan strategi komunikasi dengan
jaringan kerja ialah untuk mempermudah pencapaian tujuan dari suatu kegiatan
yang akan dilakukan secara tepat sasaran dan efesien dalam kegiatannya. Sangat
erat hubungannya antara keduanya. Kenapa harus disampingkan dengan jaringan
kerja ? karena menurut startegi komunikasi itu berperan sebagai Konseptor
sedangkan jaringan kerja sebagai eksekutor. Diperumpamakan strategi
komunikasi itu sebagai perencana apa yang akan dilakukan dan bacaimana
caranya, sedangkan jaringan kerja itu yang bertugas untuk melakukan apa yang
telah direncanakan pada strategi awal tadi.
Dan yang paling terpenting ialah dengan mengembangkan sdm yang
profesional dalam memantapkan strategi komunikasi itu sangat berpengaruh
dalam rangka mewujudkan kesepakatan dalam hal jaringan
kominukasi/mekanisme kerja yang berupa hubungan profesional antar anggota.

8
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul Dimensi-Dimensi
Komunikasi menyatakan bahwa : Strategi komunikasi merupakan panduan dari
perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen
(communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan strategi
komunikasi adalah :
1. To Secure Understanding (Komunikan mengerti pesan yang akan
diterima)
2. To Establish Acceptance (Penerima pesan oleh komunikan kemudian
dibina)
3. To Motivate Action (Kegiatan memotivasi)
Sedangkan Jaringan kerja merupakan suatu alat yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu kegiatan,
yang memiliki kaitan sangat erat dengan strategi komunikasi karena menurut
startegi komunikasi itu berperan sebagai Konseptor sedangkan jaringan kerja
sebagai eksekutor.

9
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, O. U. (2006). Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja


Rosda Karya.
Nugroho, A. (2009). Dasar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Mudar Maju.
Ristiawan, A. (2009). Strategi Komunikasi. Yogyakarta : PT Cahaya Makmur.
Siswanto. (2007). Operations Research. Bandung: PT Gelora Angkasa Pratama.
Sonia, A. (2016, Maret Selasa). Ilmu Komunikasi. Retrieved November minggu,
2019, from http://soniasonyaade.blogspot.com/2016/03/strategi-
komunikasi.html: http://soniasonyaade.blogspot.com/2016/03/strategi-
komunikasi.html
Wibowo. (2016). Komunikasi Organisasi. Bandung: PT Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai