1
PEMBAHASAN
2
5. Kejujura. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan
kerahasiian dan kecerdasan untuk mencapai sasaran pada waktu yang tak
terduga.
6. Keamanan. Dengan strategi dapat mengamankan seluruh organisasi dan
semua operasi penting organisasi (Sonia, 2016).
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai
tujuan. R Wayne Pace, Brent D, Peterson dan M Dallas Meengatakan 3 tujuan
strategi komunikasi adalah :
1. To Secure Understanding (Komunikan mengerti pesan yang akan
diterima)
2. To Establish Acceptance (Penerima pesan oleh komunikan kemudian
dibina)
3. To Motivate Action (Kegiatan memotivasi) (Wibowo, 2016, hal. 32)
Ada beberapa komponen yang perlu diperhitungkan dalam menyusun sebuah
strategi komunikasi agar strategi yang diambil berjalan dengan lancar. Onong
Uchjana Effendi menyusun komponennya sebagai berikut :
1. Mengenali sasaran komunikasi
Dengan mengenali sasaran komunikasi bertujuan agar pesan komunikasi
dapat sampai dan diterima oleh khalayak dengan baik. Terdaat 2 faktor yang
harus diperhatikan menurut Onong yaitu :
a. Faktor kerangka referensi (yang berkisar pada latar belakang, gaya
hidup, norma, ideologi, dan pengalaman komunikan/khalayak).
b. Faktor situasi dan kondisi (situasi saat komunikan akan menerima
pesan dan keadaan fisik serta psikis komunikan saat mereka menerima
pesan).
2. Pemilihan media komunikasi
Media komunikasi yang bisa dipakai bisa berbagai macam, dewasa ini
banyak berbagai macam media yang digunakan sebagai sarana komunikasi,
Onong mengklasifikasikan menadi : Media tulisan/cetak, Visual, Aural, dan
Audio Visual. Kemudian Andre Gregory menyampaikan bahwa internet,
3
konfrensi video atau audio, survei dan Kuesioner juga merupakan salah satu
media komunikasi (Effendy, 2006, hal. 32).
3. Tujuan pesan komunikasi
Seperti yang disampaikan Onong Tujuan pesan komunikasi terdiri atas isi
pesan dan lambang. Lambang yang biasa digunakan untuk menyampaikan isi
pesan komunikasi adalah :
a. Bahasa (terdiri atas kata yang mengandung pengertian konotatif dan
denotatif)
b. Gambar
c. Warna
d. Gesture
Berdasarkan pendapat ini saya bisa menarik kesimpulan bahwa bahasa
yang digunakan haruslah disampaikan dengan tepat, karena bila tidak
komunikan bisa menginterpretasikan tujuan pesan komunikasi.
4. Peran komunikator dalam komunikasi
Agar strategi komunikasi berjalan dengan maksimal, dibutuhkan seorang
komunikator yang bisa diterima komunikannya. Oleh karena itu ada 2 hal
yang dituntut dari seorang komunikator, menurut onong faktor penting
seorang komunikator, yakni :
a. Daya tarik sumber
Kemampuan seorang komunikator untuk terlibat dengan
komunikannya sehingga mereka merasa ada kesamaan
b. Kredibilitas sumber
Yang maksudnya disini ialah seorang komunikator yang memiliki
keahlian tertentu dapat menimbulan kepercayaan komunikan.
Dari kedua faktor ini, kemapuan seorang komunikator dituntut juga untuk
mampu berempatik dengan orang yang sedang diajak berkomunikasi, ia harus
memahami isi dan kondisi komunikannya (Effendy, 2006, hal. 36-37).
Sedangkan menurut Harold D Lasswel mengatakan kompunen strategi
komunikasi merupakan :
1. Who (siapa komunikannya) ?
4
2. Says What (Pesan apa yang dinyatakannya) ?
3. In Which (Media apa yang diggunakannya)?
4. To Whom (Siapa Komunikannya) ?
5. With What Effect (Efek apa yang diharapkan) ?
5
4. Pelajari kultur
Sebelum berkomunikasi dengan seseorang kita harusmempelajari kultur
atau budaya mitra bicara kita. Setiap budaya mempunyai tata cara dan
filosofihidup yang berbeda-beda. Jangan sampai ucapan kita menyinggung
hati orang dari budaya tertentu.
5. Pahami bahasa
Bahasa menjadi faktor penting demi tercapainya keefektifan dalam
komunikasi. Apa jadinya jika komunikan tak mengerti bahasa yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikasi seperti ini sangat tidak efektif
tidak akan menciptakan kesepahaman antara komunikator dengan komunikan
(Nugroho, 2009, hal. 14-15).
Adapun Jenis – jenis strategi komunikasi
1. Strategi komunikasi organisasi dari pimpinan ke anggota (downward
communication).
2. Strategi komunikasi dari anggota ke pimpinan (upward communication).
3. Strategi komunikasi yang efektif.
4. Strategi komunikasi organisasi dari pimpinan ke anggota (downward
communication) (Ristiawan, 2009).
C. Jaringan Kerja
Jaringan kerja merupakan suatu alat yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu kegiatan. Jaringan
dikembangkan dari informasi yang diperoleh dari WBS (Work Breakdown
Structure) dan gambar diagram alir dari rencana kegiatan. Jaringan
menggambarkan beberapa hal Kegiatan yang harus dilaksanakan. Analisa
Jaringan kerja suatu sistem kontrol yang berisi kegiatan tunggal, kegiatan
gabungan, maupun kegiatan parallel (Siswanto, 2007, hal. 7). Terdapat beberapa
istilah yang digunakan dalam membangun jaringan kerja, yaitu Kegiatan (Activity),
elemen dari proyek yang membutuhkan waktu (Duration) dan juga membutuhkan
sumber tenaga, equipment, biaya dan sebagainya. Tujuan Analisa Jaringan kerja
berguna untuk mengkoordinir semua unsur suatu kegiatan ke dalam suatu rencana
6
utama (master plan) dengan menerapkan suatu metode kerja untuk melengkapi
kegiatan sehingga diperoleh:
1. Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan (best time)
2. Pengurangan/ penekanan ongkos/biaya (least cost)
3. Pengurangan risiko (least risk)
4. Mempelajari alternatif yang di dapat dalam dan diluar kegiatan
5. Untuk mengembangkan jadwal yang optimum
6. Penggunaan resource secara efektif dan efisien
7. Alat komunikasi antar pimpinan
8. Pengawasan pembangunan
9. Memudahkan perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi (Siswanto,
2007, hal. 8-10)
Teknik Analisa Jaringan kerja Adalah teknik yang menguraikan dan
menentukan hubungan berbagai kegiatan dan penaksiran waktu dalam rencana
kegiatan. Untuk perencanaan dan pengendalian dikenal berbagai teknik jaringan
kerja tertentu, diantaranya: PERT (Program Evaluation Review Technique) dan
CPM (Critical Path Method). Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan
untuk mengurangi adanya penundaan kegiatan, Mengurangi gangguan,
mengurangi konflik dalam suatu kegiatan, sedangkan CPM merupakan suatu
teknik perencanaan dengan analisa jaringan (network). Adapun Perbedaan CPM
dan PERT : CPM memasukkan konsep biaya dalam proses perencanaan dan
pengendalian sebuah kegiatan, sedangkan PERT besarnya biaya berubahubah
sesuai dengan lamanya waktu dari semua aktifitas yang terdapat dalam satu
kegiatan. Sedangkan persamaannya adapun itu :
1. Mendefinisikan proyek dan semua aktifitas atau tugas yang signifikan.
Membuat keterkaitan antara aktivitas-aktivitasnya. Putuskan aktivitas mana
yang harus mendahului dan mana yang harus mengikuti yang lain.
2. Menggambar jaringan yang menghubungkan semua aktifitas.
Hitunglah jalur kritis paling panjang melalui jaringan itu.
3. Gunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek. (Siswanto, 2007, hal. 14)
7
D. Hubungan Strategi Komunikasi dan Jaringan Kerja
Menurut kelompok kami, analisa hubungan strategi komunikasi dengan
jaringan kerja ialah untuk mempermudah pencapaian tujuan dari suatu kegiatan
yang akan dilakukan secara tepat sasaran dan efesien dalam kegiatannya. Sangat
erat hubungannya antara keduanya. Kenapa harus disampingkan dengan jaringan
kerja ? karena menurut startegi komunikasi itu berperan sebagai Konseptor
sedangkan jaringan kerja sebagai eksekutor. Diperumpamakan strategi
komunikasi itu sebagai perencana apa yang akan dilakukan dan bacaimana
caranya, sedangkan jaringan kerja itu yang bertugas untuk melakukan apa yang
telah direncanakan pada strategi awal tadi.
Dan yang paling terpenting ialah dengan mengembangkan sdm yang
profesional dalam memantapkan strategi komunikasi itu sangat berpengaruh
dalam rangka mewujudkan kesepakatan dalam hal jaringan
kominukasi/mekanisme kerja yang berupa hubungan profesional antar anggota.
8
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul Dimensi-Dimensi
Komunikasi menyatakan bahwa : Strategi komunikasi merupakan panduan dari
perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen
(communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan strategi
komunikasi adalah :
1. To Secure Understanding (Komunikan mengerti pesan yang akan
diterima)
2. To Establish Acceptance (Penerima pesan oleh komunikan kemudian
dibina)
3. To Motivate Action (Kegiatan memotivasi)
Sedangkan Jaringan kerja merupakan suatu alat yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu kegiatan,
yang memiliki kaitan sangat erat dengan strategi komunikasi karena menurut
startegi komunikasi itu berperan sebagai Konseptor sedangkan jaringan kerja
sebagai eksekutor.
9
DAFTAR PUSTAKA
10