Anda di halaman 1dari 4

9.

Sebagai advokasi bagi masyarakt yang teraniaya dan tidak berdaya


membela hak-hak dan kepentingan
10. Menjadi kelompok kepentingan atau kelompok penekan.

D. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani

Peranan islam dalam mewujudkan masyarakat yang madani sangat


beragam bentuknya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, dimana umat
islam adalah mayoritas, peranan umat islam dalam mewujudkan
masyarakat madani sangat benar-benar menentukan kondisi masyarakat
Indonesia sangat tergantung pada konstribusi yang diberikan oleh umat
islam di nusantara. Peranan umat islam itu dapat direalisasikan melalui
jalur hukum, sosial-politik, ekonomi dan masih banyak lainnya di negara
Indonesia, memberikan ruang untuk menyalurkan aspirasinya secara
konstruktif bagi kepentingan bangsa secara keseluruhan.
Permasalahan pokok yang masih menjadi kendala saat ini adalah
kemampuan, eksistensi dan konsistensi umat islam di Indonesia terhadap
karakter dasarnya untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam
kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara melalui jalur-jalur yang
telah disediakan. Sekalipun umat islam secara kuantitatif adalah mayoritas,
tetapi secara kulitatif masihrendah sehingga perlu ada pembaharuan dan
pemberdayaan secara sistematis dan efisien. Hal itu dapat dilihat dari
fenomena-fenomena sosial yang sangatlah bertentangan dengan ajaran
islam, seperti angka kriminalitas yang masih sangatlah tinggi, korupsi
yang telah menjadi budaya di seluruh sektor kepemerintahan, kurangnya
rasa aman dan nyaman si negara sendiri, krisis kepercayaan antara
masyarakat dengan pemerintah dan lain sebagainya. Bila umat islam sudah
benar-benar mencerminkan sikap hidup yang islami dan memiliki
ketebalan iman yang cukup, pastinya bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang kuat dan sejahtera.
Peranan umat islam di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat
madani sangat diperlukan dikarenakan umat islam merupakan masyarakat
mayoritas. Untuk mewujudkan harus ada upaya –upaya yang perlu
dilakukan yaitu :

1) Keniscayaan peranan umat islam


Umat islam adalah umat yang diberikan oleh Allah di antara
pemeluk agama yang lainnya. Umat islam memiiki aturan hidup yang
sempurna dan sesuai dengan fitrah hidupnya. Dalam konteks masyarakat
Indonesia, dimana umat islam adalah mayoritas maka sudah sangat pasti
peranan umat islam sangat menentukan.

8
2) Keniscayaan sistem ekonomi dan kesejahteraan umat
Sistem ekonomi islam menggunakan prinsip ekonomi yang
diasaskan dan dibatasi oleh ajaran islam. Dimana dalam Al-Qur’an dan
Hadits dipelajari adanya motif laba (protif) dalam kegiatan ekonomi,
namun terbatasi oleh syarat-syarat moral kehidupan. Kehidupan sosial dan
pembatasan pada setiap diri masyakat. Islam mengharamkan riba, tipu
daya, pemaksaan dan eksploitasi berlebihan dan muderat. Islam lebih
mengedepankan ekonomi pasar untuk mengembangkan harta. Sebab harta
bukan saja untuk kesejahteraan pribadi tetapi juga melihat kesejahteraan
sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

3) Zakat dan wakaf sebagai instrumen kesejahteraan umat


Dalam ajaran islam ada dua dimensi hubungan yang harus
dipelihara yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia
lain dalam kehidupan bermasyarakat, kedua hubungan ini harus berjalan
seimbang dan penuh dengan aturan.
Dengan terlaksanakannya hubungan tersebut maka manusia akan sejahtera
baik dunia maupun akhirat. Untuk mencapai tujuan itu, maka diadakan
zakat, sedekah, infaq, hibah dan wakaf. Dengan pengelolaan zakat dan
wakaf dengan baik maka akan terwujud masyarakat madani yaitu
masyarakat akan sejahtera sosial ekonomi.
Berikut adalah prinsip masyarakat madani yang terkandung dalam
Al-Qur’an dan AL-Hadits :
1) Keadilan
Dalam islam sudah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits
tentang aspek kehidupan dalam bermasyarakat.
2) Supremasi Hukum
Pentingnya berlaku adil karena sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa-apa yang kita kerjakan.

3) Persamaan
Saling menghargai dan menghormati karena umat manusia harus
bersatu walaupun berbeda-beda

4) Pluralisme (kemajemukan)
Bersikap toleran yang tinggi dan saling menghormati.

5) Pengawasan sosial
Keterbukaan sebagai konsekuensi logis dari pandangan positif dan
optimis terhadap sesama manusia.

9
E. Kesejahteraan Umat
Menurut ajaran Islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan
sosial dan ekonomi haruslah berlandaskan tauhid (keesaan Allah). Dengan
demikian realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam
Islam melainkan hanya milik Allah saja, sedangkan manusia hanyalah
memiliki hak milik nisbi atau relatif. Pernyataan dan batas-batas hak milik
dalam Islam sesuai dengan sistem keadilan hak-hak semua pihak yang
terlibat di dalamnya.
Islam mempunyai dua prinsip utama, yakni pertama, tidak
seorangpun yang berhak mengeksploitasi orang lain; dan kedua, tidak ada
sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan
untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan mereka saja.
Sebagaimana dalam QS. al-Syu’ara ayat 183, artinya: “Janganlah kamu
merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di
muka bumi dengan membuat kerusakan.”
Dalam komitmen Islam yang khas dan mendalam terhadap
persaudaraan, keadilan ekonomi dan sosial. Akan tetapi, konsep Islam
dalam distribusi pendapatan dan kekayaan serta konsepsinya tentang
keadilan sosial tidaklah menuntut bahwa semua orang harus mendapat upah
yang sama tanpa memandang kontribusinya kepada masyarakat. Islam
mentoleransi ketidaksamaan pendapatan sampai tingkat tertentu, karena
setiap orang tidaklah sama sifat, kemampuan, dan pelayanannya dalam
masyarakat. Dalam Q.S. An-Nahl ayat 71 disebutkan, yang artinya: “Dan
Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal
rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau
memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar
mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka Mengapa mereka mengingkari
nikmat Allah.”
Dalam ukuran tauhid, seseorang boleh menikmati penghasilannya
sesuai dengan kebutuhannya. Kelebihan penghasilan atau kekayaannya
harus dibelanjakan sebagai sedekah karena Alah. Sebagaimana Firman
Allah dalam QS. An-nisa ayat 114, yang artinya: “Tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang
yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. dan barangsiapa yang
berbuat demikian Karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak kami
memberi kepadanya pahala yang besar.”

10
Dalam ajaran Islam ada dua dimensi utama hubungan yang harus
dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia
dengan manusia dalam masyarakat. Dengan melaksanakan kedua hubungan
itu dengan baik, maka hidup manusia akan sejahtera baik di dunia maupun
di akhirat kelak.
BAB III
HASIL STUDI LAPANGAN

A :Pewawancara (R. Bimo Rizki P.)


B :Narasumber (mas Misbachul Munir, teknik mesin, mentor JMMI)

A :Assalamualaikum mas, terima kasih sudah bisa meluangkan waktu


untuk wawancara kelompok agama saya.
B : Iya… sama-sama dek. Jadi kamu mau nanya tentang apa ya ?
A : Mas kan mentor JMMI, kira kira bisa saya boleh tahu ngak
bagaimana pengalaman mas di berbagai organisasi islam.
B : Organisasi islam yang saya ikut sih JMMI dan As-shaf, As-shaf itu
Lembaga Dakwah Jurusan saya. Mau dimulai dari mana ya?
A : Coba mas mulai dari JMMI, boleh saya tahu seputar sejarah
JMMI?
B : JMMI awal dibentuk pada tahun 90-an. Awal mulanya itu dari
mahasiswa yang sering berdiskusi dan berdialog di masjid. Saat itu
mereka resah pada jaman orde baru.
A : Zaman orde baru ya, waktu itu kalo ngak salah pemerintahannya
sangat sekuler ya.
B : Iya waktu itu kalo kumpul di mesjid pasti dipanggil polisi. Jadi
waktu itu mahasiswa di mesjid manarul resah dan ngebentuk JMMI
untuk memperkuat dakwah islam di kampus.
A : Ok mas… habis itu boleh saya tahu tentang berbagai program kerja
JMMI?
B : Program kerja JMMI ada yang internal sama external. Kalo
internal ada kegiatan rutin buka puasa bersama, mentoring, kajian
islam rutin, kegiatan bakti sosial, dan kegiatan ajar-mengajar di
yayasan. Selain itu JMMI juga ngadakan acara yang berhubugan
dengan hari keagamaan islam. Kalo external antarkampus kita ada
FSLDK, Forum Silatrahim Lembaga Dakwah Kampus.
A : Mas, FSLDK itu apa ya?
B : FSLDK itu Forum Silatrahim Lembaga Dakwah Kampus, jadi
berbagai lembaga dakwah dari berbagai kampus contohnya UNAIR,
UGM, itu kumpul untuk ngebahas tentang dakwah. Jadi sharing
tentang berbagai isu dan cara menaganinnya dan menyatukan

11

Anda mungkin juga menyukai