Anda di halaman 1dari 39

PSAK 4, 22, 65 &

ISAK TERKAIT
PSAK 4
LAPORAN KEUANGAN
TERSENDIRI
Tujuan
Mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura
bersama, dan entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan
tersendiri sebagai informasi tambahan

Ruang Lingkup
Diterapkan pada entitas induk yang menyajikan laporan keuangan tersendiri
dalam mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas
asosiasi
Definisi
• Laporan keuangan konsolidasian : laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di dalamnya
aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas anaknya
disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
• Laporan keuangan tersendiri : laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk, di mana
entitas tersebut dapat memilih untuk :
- mencatat investasinya pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura Bersama pada
biaya perolehan sesuai PSAK 71: Instrumen Keuangan, atau
- menggunakan metode ekuitas sesuai PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama
• Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan
konsolidasian. Entitas induk tidak dapat menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai laporan
keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements).
• Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri
• Laporan keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku, kecuali entitas induk tersebut
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi pada:
a) biaya perolehan;
b) sesuai dengan PSAK 71: Instrumen Keuangan; atau
c) menggunakan metode ekuitas sebagaimana dideskripsikan dalam PSAK 15: Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi. Investasi yang
dicatat pada biaya perolehan atau menggunakan metode ekuitas dicatat sesuai dengan PSAK 58,
ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau untuk didistribusikan (atau
termasuk kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau untuk
didistribusikan). Pengukuran investasi yang dicatat sesuai dengan PSAK 71 tidak berubah dalam
keadaan yang demikian.
• Dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan
tersendiri entitas tersebut ketika hak entitas tersebut untuk menerima dividen ditetapkan.
• Dividen diakui dalam laba rugi, kecuali jika entitas tersebut memilih menggunakan metode ekuitas, di
mana dividen tersebut diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi.
Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri
• Ketika entitas induk mereorganisasi struktur kelompok usahanya dengan membentuk
suatu entitas induk baru sebagai entitas induk yang memenuhi kriteria berikut:
a) entitas induk baru memperoleh pengendalian atas entitas induk awal dengan
menerbitkan instrumen ekuitas yang ditukarkan dengan instrumen ekuitas entitas
induk awal;
b) aset dan liabilitas kelompok usaha baru dan kelompok usaha awal adalah sama
segera sebelum dan setelah reorganisasi; dan
c) pemilik entitas induk awal sebelum reorganisasi memiliki kepentingan yang sama
secara absolut dan relatif atas aset neto kelompok usaha awal dan kelompok usaha
baru segera sebelum dan setelah reorganisasi.
dan entitas induk baru mencatat investasinya dalam entitas induk awal sesuai dengan
paragraph 10(a) dalam laporan keuangan tersendiri, maka entitas induk baru mengukur biaya
perolehan pada nilai tercatat atas bagiannya atas pos-pos ekuitas dalam laporan
keuangan tersendiri entitas induk awal pada tanggal akuisisi.
PSAK 22
KOMBINASI BISNIS
Identifikasi Kombinasi Bisnis
• Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi dimana pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atas suatu bisnis.
• Entitas mengatur apakah suatu transaksi atau peristiwa lain merupakan
kombinasi bisnis dengan menerapkan definisi. Dalam pernyataan ini yang
mensyaratkan bahwa asset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
merupakan suatu bisnis.
• Jika asset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka entitas pelapor mencatat
transaksi atau peristiwa lain tersebut sebagai akuisisi asset
• Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu
diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen,
biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung kepada
investor atau pemilik, anggota, atau peserta lainnya.
Metode Akuisisi
• Entitas mencatat setiap kombinasi dengan menerapkan metode akuisisi

• Penerapan metode akuisisi mensyaratkan:


 Pengidentifikasian pihak pengakuisisi
 Penentuan tanggal akuisisi
 Pengakuan dan pengukuran asset teridentifikasi yang diperoleh liabilitas
yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak diakuisisi
 Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian
dengan diskon
Pengidentifikasian pihak akuisisi
• Entitas yang bergabung diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi
• Pihak pengakuisisi merupakan pihak yang membeli perusahaan yang akan
diakusisi

Penentuan tanggal akuisisi


• Tanggal akuisisi yaitu tanggal dimana pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atas pihak yang diakuisisi secara hukum
Pengakuan dan pengukuran asset teridentifikasi yang diperoleh liabilitas yang
diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak diakuisisi
• Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi megakui , terpisah dari goowill,
asset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan
kepentingan nonpengendali pihak diakuisisi.
Ketentuan Pengakuan :
• Memenuhi definisi asset dan liabilitas dalam Kerangka Konseptual Penyiapan
dan Penyajian Laporan Keuangan
• Merupakan Bagian yang dipertukarkan antara pihak pengakuisisi dan pidahk
diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis..
Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari
pembelian dengan diskon

Prinsip Pengakuan

• Pihak pengakuisisi mengklasifikasikan atau mengatur asset teridentifikasi yang


diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan untuk menerapkan SAK
selanjutnya
• Pihak Pengakuisisi membuat klasifikasi berdasarkan pada persyaratan kontraktual,
kondisi ekonomik, kebijakan operasional atau akuntansi lainnya, dan keadaan terkait
lainnya yang ada pada tanggal akuisisi
Prinsip Pengukuran
• Pihak pengakuisisi mengukur asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi

Pengecualian Prinsip Pengakuan dan


pengukuran
• Pengakuan
• Liabilitas Kontinjensi PSAK 57 tidak berlaku
• Pengukuran
• Hak yang diperoleh Kembali
• Transaksi pembayaran berbasis saham (PSAK 53)
• Aset dimiliki untuk dijual (PSAK 58)
• Pengakuan dan pengukuran
• Pajak Penghasilan (PSAK 46)
• Imbalan Kerja (PSAK 24)
• Aset Indemnifikasi
Goodwill
• Goodwill atau keuntungan pembelian dengan diskon
• Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) berikut ini :
a)nilai gabungan dari:
- imbalan yang dialihkan -> nilai wajar pada tanggal akuisisi
- jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi
- untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, nilai wajar pada
tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak
pengakuisisi pada pihak diakuisisi

b)Jumlah neto dari asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih pada tanggal akuisisi yang diukur sesuai pernyataan ini
Contoh goodwill
• PT S melaporkan nilai tercatatat asset bersih Rp400.000.000 Ketika diakuisisi
100% oleh PT P. nilai wajar asset bersih PT S pada tanggal diakuisisi
Rp500.000.000. PT P membayar Rp510.000.000 atas akuisisi tersebut
• Nilai wajar < biaya perolehan maka 10.000.000 adalah goodwill
Pembelian Diskon
• Jika jumlah (b) melebihi jumlah (a), pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang
dihasilkan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi

Imbalan yang dialihkan


1. Diukur pada nilai wajar
2. Hasil penjumlahan nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh asset yang dialihkan
pengakuisisi, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi, dan kepentingan ekuitas yang
diterbitkan oleh pengakuisisi

Imbalan Kontijensi
• Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi dalam pertukaran untuk pihak diakuisisi
termasuk setiap asset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan
Contoh Pembelian diskon
• PT S melaporkan nilai tercatatat asset bersih Rp400.000.000 Ketika diakuisisi
100% oleh PT P. nilai wajar asset bersih PT S pada tanggal diakuisisi
Rp510.000.000. PT P membayar Rp500.000.000 atas akuisisi tersebut
• Nilai wajar > biaya perolehan maka 10.000.000 adalah pembelian diskon
Periode Pengukuran
 Jika proses kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan  pihak pengakuisisi
melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos (items) yang proses akuntansinya belum selesai.
 Pihak pengakuisisi menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi
 Pihak pengakuisisi mengakui aset atau liabilitas tambahan
 Periode pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi menerima informasi yang dicari tentang
fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat
diperoleh.
 Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

Penentuan bagian dari transaksi koombinasi bisnis


1. Mengidentifikasi setiap jumlah yang bukan bagian yang dipertukarkan
2. Pihak pengakuisisi hanya mengakui imbalan yang dialihkan serta asset yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih yang dipertukarkan untuk pihak diakuisisi

Biaya Terkait Akuisisi


1. Biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka kombinasi bisnis
2. Mencakup fee makelar, fee penasihat, hukum, akuntansi, penilaian, dan fee profesional atau konsultasi
lainnya
3. Dicatatat sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima
PSAK 65
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Par 1
Tujuan
menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

a. c.
mensyaratkan entitas (entitas induk) yang menetapkan bagaimana cara menerapkan
mengendalikan satu atau lebih entitas lain prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi
(entitas anak) untuk menyajikan laporan apakah investor mengendalikan investee
keuangan konsolidasian sehingga investor harus mengonsolidasi
investee;

b. d.
mendefinisikan prinsip pengendalian menetapkan persyaratan akuntansi untuk
(control) dan menetapkan pengendalian penyusunan laporan keuangan
sebagai dasar konsolidasi; konsolidasian

e.
Par 2
mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan
pengecualian untuk mengonsolidasikan
entitas anak tertentu dari entitas investasi.
Pengendalian
● Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (investee),
Par 5
menentukan apakah investor merupakan entitas induk dengan menilai apakah
investor tersebut mengendalikan investee.
● Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
Par 6
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya
atas investee.
● Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal
berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14)

Par 7 b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee (lihat
paragraph (lihat paragraf 15 dan 16)

c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah


imbal hasil investor (lihat paragraf 17 dan 18)
Kekuasaan
Investor memiliki kekuasaan atas investee, memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas
relevan, yaitu aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.

Kekuasaan Timbul dari Hak


• menilai kekuasaan sangat mudah, seperti ketika kekuasaan atas investee diperoleh secara langsung dan
semata-mata dari hak suara yang diberikan oleh instrumen ekuitas seperti saham, dan dapat dinilai
dengan mempertimbangkan hak suara dari pemegang saham
• penilaian akan lebih kompleks dan mensyaratkan lebih dari satu faktor yang harus dipertimbangkan,
sebagai contoh ketika kekuasaan berasal dari satu atau lebih pengaturan kontraktual.

• Investor dengan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan memiliki kekuasaan
meskipun hak untuk mengarahkan belum dilaksanakan.
• Bukti bahwa investor telah mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu menentukan
apakah investor memiliki kekuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya dapat
meyakinkan dalam menentukan apakah investor memiliki kekuasaan atas investee.
Kekuasaan
Jika masing-masing dari dua atau lebih investor memiliki hak yang ada saat ini yang memberi
mereka kemampuan sepihak untuk mengarahkan aktivitas relevan yang berbeda,
maka investor yang memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang paling
mempengaruhi imbal hasil investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas investee.

Investor dapat memiliki kekuasaan atas investee meskipun entitas lain memiliki hak yang ada
saat ini yang memberi mereka kemampuan kini untuk berpartisipasi dalam mengarahkan aktivitas
relevan, sebagai contoh ketika entitas lain memiliki pengaruh signifikan. Akan tetapi, investor
yang hanya memiliki hak protektif tidak memiliki kekuasaan atas investee akibatnya tidak
mengendalikan investee.
Imbal Hasil

Investor terekspos atau memiliki hak


atas imbal hasil variabel dari
Meskipun hanya satu investor yang
keterlibatannya dengan investee
dapat mengendalikan investee, lebih
ketika imbal hasil investor dari
clari satu pihak dapat berbagi imbal
keterlibatannya tersebut berpotensi
hasil investee. Sebagai contoh,
untuk bervariasi sebagai akibat dari
pemilik kepentingan nonpengendali
kinerja investee.
dapat berbagi laba atau distribusi
dari investee.
Imbal hasil investor dapat hanya
positif, hanya negatif, atau positif
dan negatif.
Hubungan Kekuasaan dan Imbal Hasil

investor yang memiliki hak


pengambilan keputusan menentukan
apakah investor tersebut bertindak
sebagai prinsipal atau agen.
Investor yang bertindak sebagai
agen, sesuai dengan paragraf
PP58-PP72, tidak mengendalikan
investee ketika investor tersebut
melaksanakan hak pengambilan
Par 18 keputusan yang didelegasikan
kepada investor tersebut.
Persyaratan Akuntansi

Entitas induk menyusun Konsolidasi atas investee


laporan keuangan dimulai sejak tanggal
konsolidasian dengan investor memperoleh
menggunakan kebijakan pengendalian atas investee
akuntansi yang sama untuk dan berakhir ketika
transaksi dan peristiwa lain investor kehilangan
dalam keadaan yang serupa. pengendalian atas investee.
Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi ASII
Prosedur Konsolidasi –PP86-
Menggabungkan item seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban,
dan arus kas dari entitas induk dengan entitas
sejenis
anaknya
jumlah tercatat dari investasi entitas induk di
setiap entitas anak dan bagian entitas induk pada
Menghapus (mengeliminasi) ekuitas setiap entitas anak (PSAK 22: Kombinasi
Bisnis menjelaskan bagaimanamenghitung setiap
goodwill terkait);
aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban,
dan arus kas dalam intra kelompok usaha terkait
dengan transaksi antar entitas dalam kelompok
Mengeliminasi secara penuh usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi
intra kelompok usaha yang diakui dalam aset,
seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi
seluruhnya).
Kepentingan Nonpengendali

Par 22
Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
ekuitas pemilik entitas induk.

Par 23 Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas


anak yang tidak mengakibatkan hilangnya hilangnya Par 23
pengendalian entitas entitas induk pada entitas anak adalah
transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik).
Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi ASII
Kehilangan Pengendalian

Par 25 Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas
induk:
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak dari laporan posisi
keuangan konsolidasian;
b. mengakui sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya ketika
kehilangan pengendalian dan mencatat sisa investasi tersebut dan
setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai
dengan PSAK yang relevan;
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian
yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
Kehilangan Pengendali
Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:
a. Menghentikan pengakuan:
I. Aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah tercatatnya ketika
PP 98 pengendalian hilang;
II. Jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak terdahulu pada tanggal
hilangnya pengendalian.
b. Mengakui:
I. Nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa atau keadaan yang
mengakibatkan hilangnya pengendalian
II. Jika transaksi, peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian melibatkan
distribusi saham entitas anak kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
III. Setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya
pengendalian.
c. Reklasifikasi laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, j
umlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak atas dasar y
ang dijelaskan dalam paragraf PP99;
d. Mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi yang
diatribusikan kepada entitas induk.
Ilustrasi Kehilangan Pengendalian
PT A memiliki 100% kepemilikan saham PT B (Aset Neto Rp500)
PT A menjual 85% saham PT B sehingga sisa kemepilikan tinggal 15% saham
Hasil penjualan 85% saham PT B sebesar Rp750
Nilai wajar sisa 15% saham PT B sebesar Rp130

Penjurnalan :
Investasi pada PT B (aset keuangan) 130 -
Kas 750 -
Investasi pada PT B - 500
Keuntungan - 380

Perhitungan Keuntungan:
85%  750 - (85% x 500) = 325
15%  130 - (15%x 500) = 55
Total = 380
Ilustrasi Tidak Kehilangan Pengendalian
PT A memiliki 100% kepemilikan saham PT B (Aset Neto Rp4.000)
PT A menjual 10% saham PT B seharga Rp500

Penjurnalan :

Kas 500 -
Investasi pada PT B (Rp4.000x10%) - 400
Keuntungan - 100

PT A masih memiliki pengendalian atas PT B


Penentuan Apakah Entitas Adalah
Entitas Investasi
• Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investasi.
Par 27
• Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
b) menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.
Penentuan Apakah Entitas Adalah
Entitas Investasi
Par 28
Pertimbangan dalam menilai apakah entitas memenuhi definisi entitas investasi.
Karakteristik khusus entitas investasi:
• memiliki lebih dari satu investasi
• memiliki lebih dari satu investor
• memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas
• memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan
serupa

Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh karakteristik khusus di atas memberikan
pengungkapan tambahan sesuai PSAK 67
Entitas Investasi – Pengecualian
terhadap Konsolidasi
Par 31
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22:
Kombinasi Bisnis ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain.
Akan tetapi, entitas investasi mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui
laba rugi sesuai dengan PSAK 71

Par 32
Terlepas dari persyaratan dalam paragraf 31, jika entitas investasi memiliki entitas anak
yang memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari entitas investasi (lihat
paragraf PP85C–PP88E), entitas investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai
dengan Pernyataan ini paragraf 19–26 dan menerapkan persyaratan dalam PSAK 22:
Kombinasi Bisnis untuk akusisi dari entitas anak tersebut manapun.

Entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya,
Par 33
termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi,
kecuali entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi
Entitas Investasi – Pengecualian
terhadap Konsolidasi
Entitas investasi dapat menyediakan jasa terkait dengan investasi (contoh : jasa
ParPP
3285C konsultasi investasi, manajemen investasi) baik secara langsung atau melalui entitas
anak, kepada pihak ketiga, meskipun aktivitas tersebut substansial terhadap entitas.

Entitas investasi dapat juga berpartisipasi dalam aktivitas terkait investasi berikut ini,
baik secara langsung maupun melalui entitas anak, jika aktivitas tersebut dilakukan
untuk memaksimalkan hasil imbal investasi dari investee, dan tidak merepresentasikan
PP 85D aktivitas bisnis atau sumber penghasilan substansial yang terpisah dari entitas
investasi tersebut :
a. Pemberian jasa manajemen dan saran strategis kepada investee
b. Pemberian dukungan keuangan kepada investee, seperti pinjaman, jaminan modal

Jika entitas investasi memiliki entitas anak yang memberikan jasa atau aktivitas terkait
PP 85E dengan investasi, seperti yang dijelaskan di atas, maka entitas investasi tersebut
mengonsolidasi entitas anak sesuai dengan paragraf 32.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai