Anda di halaman 1dari 4

Nama : Athifa Ulima Nabiha

NIM : 2250401055
Kelas :B
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
-
Quiz
1. Jelaskan konsep masyarakat Madani menurut Islam! Sebutkan dalil yang
memperkuat konsep tersebut?
Jawab : Konsep “Masyarakat Madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep
“civil society”. Pemaknaan civil society sebagai Masyarakat Madani merujuk pada konsep
dan bentuk masyarakat Madinah yang dibangun Nabi Muhammad dengan menerapkan
Piagam Madinah. Konsep Masyarakat Madani menurut Islam adalah bangunan politik yang:
demokratis, partisipatoris, menghormati dan menghargai publik seperti: kebebasan hak asasi,
partisipasi, keadilan sosial, menjunjung tinggi etika dan moralitas.
Istilah yang mengandung masyarakat ideal adalah ummatan wasathan, yang disebutkan
dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 143

َ ‫ش َهدَ ۤا َء‬
َ‫علَى النَّاس َويَ ُك ْون‬ َ ‫َو َك ٰذل َك َج َع ْل ٰن ُك ْم ا ُ َّمةً َّو‬
ً ‫س‬
ُ ‫طا لت َ ُك ْونُ ْوا‬
‫علَ ْي ُك ْم شَه ْيدًا‬ َ ‫س ْو ُل‬
ُ ‫الر‬َّ
” Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar
kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu”

2. Jelaskan fase tahapan masyarakat Madani menurut Aristoteles?


Jawab : Filsuf yunani Aristoteles (384-322 SM) yang mengandung konsep Civil
Society sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan negara itu sendiri. Pada masa
sekarang konsep Civil Society dikenal dengan Istilah Koinonia Politeke yaitu sebuah
komunitas politik tempat warga negara dapat terlibat langsung dalam peraturan
ekonomi-politik dalam mengambil keputusan. Istilah Koinonia Politeke dikemukakan
Aristoteles untuk menggambarkan sebuah masyarakat politis dan etis dimana warga
negara didalamnya berkedudukan sama didepan hukum. Yang kemudian mengalami
perubahan dengan pengertain Civil Society yaitu masyarakat sipil diluar dan
penyeimbang warga negara.

3. Jelaskan karakteristik masyarakat Madani ?


Jawab : Unsur pokok yang harus dimiliki masyarakat madani yaitu : republik yang
bebas, demokrasi, toleransi, kemajemukan, dan keadilan sosial.
Beberapa karakteristik Masyarakat Madani, diantaranya:
1. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang
mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur
kehidupan sosial.
2. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat
melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
3. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam
masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
4. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan
program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
5. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan
organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-
keputusan pemerintah.
6. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter.
7. Meluasnya kesetiaan (loyality) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu
mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
8. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan
berbagai ragam perspektif.
9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu maupun secara
kelompok menghormati pihak lain secara adil.
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi
kebebasannya.
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh
Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain yang
berbeda tersebut.
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap
ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia.
14. Berakhlak mulia

4. Apa kendala dalam membangun masyarakat Madani?


Jawab : Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan Masyarakat
Madani di Indonesia diantaranya :
1. Posisi Umat Islam yang berjumlah 85% tapi kondisinya SDM nya tangat rendah,
karena pendidikan yang belum merata
2. Sistem ekonomi dan kesejahteraan umat belum sesuai dengan ajaran Al-Qur’an
3. Management Zakat dan Wakaf yang belum professional
4. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat.
5. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
6. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang
terbatas.
7. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar dan
Penanganan TKI yang masih belum maksimal.
8. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi.
9. Pemerintah yang belum bebas dari KKN.
10. Demokrasi pendidikan belum berjalan dengan lancar.

5. Jelaskan peran umat Islam dalam mewujudkan masyarakat Madani?


Jawab : Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman, maka umat Islam
harus berperan aktif dalam mewujudkan Masyarakat Madani. Oleh karena itu maka
Umat Islam harus menunjukan perannya dalam mewujudkan Masyarakat Madani
yaitu antara lain;
1. Melakukan pembenahan kedalam tubuh umat Islam untuk menghapus kemiskinan.
2. Menciptakan keadilan sosial dan demokrasi.
3. Merangsang tumbuhnya para intelektual.
4. Mewujudkan tata sosial politik yang demokratis dan sistem ekonomi yang adil.
5. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan
pendidikan rakyat.
6. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-
hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok
buruh, TKI, TKW yang digaji atau di PHK secara sepihak, di siksa bahkan di bunuh
oleh majikannya dan lain-lain).
7. Sebagai kontrol terhadap negara .
8. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure
group) dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan.

6. Jelaskan sistem ekonomi Islam dalam mensejahterakan umat?


Jawab :
Sistem ekonomi Islam adalah suatu kesatuan yang dijadikan landasan untuk
melakukan sesuatu dalam praktek (penerapan ilmu ekonomi) sehari-harinya bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat, maupun pemerintah atau penguasa dalam
rangka mengorganisasi faktor produksi, konsumsi, distribusi dan pemanfaatan barang
dan jasa yang dihasilkan tunduk dalam peraturan atau perundang-undangan islam
(sunnatullah).
Sistem ekonomi Islam yang dibangun berdasarkan nilai-nilai ajaran
Islam yang tidak hanya berorientasi pada pencapaian profit semata, melainkan
berorientasi pada nilai-nilai kemaslahatan bersama. Sistem ekonomi Islam
didasarkan pada 3 pondasi utama yaitu tauhid, syariah dan akhlak. Sistem ekonomi
Islam memilih jalan keadilan dalam mencapai kesejahteraan sosial. Bahwa
kesejahteraan sosial yang tercapai haruslah dibangun di atas landasan keadilan.
Kesejahteraan dalam sistem ekonomi Islam adalah terpenuhinya kebutuhan materi
dan non materi, dunia dan diakhirat berdasarkan kesadaran pribadi dan masyarakat
untuk patuh dan taat (sadar) terhadap hukum yang dikehendaki oleh Allah Swt
melalui petunjukNya dalam Al-Qur’an, melalui contoh dalam keteladanan Rasulullah
Saw, dan melalui ijtihad dan kebaikan para ulama.

Anda mungkin juga menyukai