1. Etos kerja tidak akan lepas dari aktifitas manusia sehari-hari, dari berbagai macam
aktifitas manusia dimuka bumi sudah menjadi aktifitas rutin dikerjakan oleh manusia,
meski memiliki aktifitas yang berbeda-beda tetapi aktifitas tersebut keseluruhan
membutuhkan kinerja secara baik, dalam hal ini kita akan membahas tentang etos
kerja. Hal ini tidak lepas dari fitrah manusia menjadi khalifah dimuka bumi. Berikan
penjelasan dalam tulisan ayat AlQuran tetang manusia sebagai khalifah di muka bumi
dan apa yang anda ketahui tentang etos kerja?
Jawab :
Ayat Al-Quran yang menggambarkan manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah
sebagai berikut:
"Dan (ingatlah), Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.' Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di dalamnya orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan
mensucikan-Mu?' Tuhan berfirman: 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.'" (QS. Al-Baqarah: 30)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan
menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Sebagai khalifah, manusia diberi tanggung
jawab untuk mengelola dan menjaga bumi ini dengan sebaik-baiknya.
Etos kerja dapat diartikan sebagai sikap atau mentalitas yang mencerminkan
semangat, tanggung jawab, dan dedikasi seseorang terhadap pekerjaannya. Etos kerja yang
baik ditunjukkan oleh ketekunan, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, integritas, inisiatif,
dan semangat untuk mencapai hasil yang optimal. Etos kerja yang kuat mempengaruhi
kualitas dan produktivitas kerja seseorang serta membangun rasa kepercayaan dan
profesionalisme.
Dalam Islam, etos kerja sangat ditekankan sebagai bagian dari ibadah. Rasulullah
Muhammad SAW bersabda, "Tiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan menyebut nama
Allah, maka itu adalah mubazir." Hal ini menunjukkan pentingnya memulai pekerjaan
dengan niat yang baik dan mengingat Allah. Islam juga mendorong umatnya untuk berusaha
keras dan berupaya memperoleh rezeki dengan jalan yang halal dan bermanfaat bagi diri
sendiri dan masyarakat.
Etos kerja yang baik juga ditekankan dalam prinsip-prinsip Islam seperti amanah
(bertanggung jawab), ihsan (berbuat baik), dan istiqamah (konsisten). Sebagai khalifah di
muka bumi, manusia dituntut untuk bekerja dengan penuh dedikasi, mengembangkan potensi
diri, dan berkontribusi secara positif dalam membangun masyarakat dan mencapai kebaikan.
Dengan demikian, etos kerja yang baik adalah bagian penting dalam menjalankan
peran sebagai khalifah di muka bumi sesuai dengan ajaran Al-Quran dan prinsip-prinsip
Islam.
2. Peran agama Islam dalam kegiatan berpolitik di Indonesia dapat dilihat dari peran
tokoh muslim dalam meraih kemerdekaan. Untuk itu di era modern saat ini sejauh
mana agama dalam peran politik di Indonesia? Jelaskan peran agama dari segi politik
dengan mengacu pada ayat Al Quran tentang politik!
Jawab :
Peran agama Islam dalam kegiatan berpolitik di Indonesia memiliki sejarah yang
kaya, terutama dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Tokoh-tokoh muslim seperti
Mohammad Hatta, KH. Hasyim Asy'ari, dan banyak lagi, berperan penting dalam memimpin
gerakan nasional dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di era modern saat ini, peran
agama dalam politik di Indonesia masih signifikan. Agama Islam memiliki pengaruh yang
kuat dalam membentuk sikap, nilai, dan pandangan politik masyarakat Indonesia. Banyak
partai politik yang didasarkan pada identitas agama Islam dan program-programnya mengacu
pada prinsip-prinsip agama.
Dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat yang memberikan panduan tentang politik
dan pemerintahan. Salah satu ayat yang relevan adalah dalam Surah Al-Hujurat (49:13),
Allah berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal." Ayat ini menekankan pentingnya saling mengenal dan berinteraksi
dalam masyarakat yang beragam. Dalam konteks politik, ayat ini mengajarkan prinsip
keadilan, persaudaraan, dan menghormati perbedaan. Agama Islam mengajarkan bahwa
pemimpin yang adil adalah mereka yang memperhatikan kepentingan rakyat, menjunjung
tinggi hak asasi manusia, dan berlandaskan moralitas Islam.
Namun, perlu diingat bahwa politik juga dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan
konteks sejarah suatu negara. Agama tidak boleh digunakan sebagai alat untuk membenarkan
tindakan-tindakan politik yang tidak adil atau bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Penting bagi pemimpin dan aktivis muslim untuk memahami ajaran agama secara holistik
dan berupaya mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan,
termasuk dalam politik.
Dalam prakteknya, peran agama dalam politik di Indonesia dapat beragam. Terdapat
partai politik yang menjadikan agama sebagai landasan ideologi dan program mereka,
sementara ada juga partai yang mengedepankan prinsip-prinsip nasionalisme dan
kebhinekaan. Penting bagi masyarakat dan pemimpin Muslim di Indonesia untuk menjaga
kesatuan dan harmoni dalam kerangka negara demokratis, menjunjung tinggi prinsip-prinsip
keadilan, dan berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang berkeadaban.
Peran agama dalam politik di Indonesia masih terus berkembang seiring dengan
dinamika masyarakat dan perubahan zaman. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam tetap
relevan dan menjadi sumber inspirasi dalam membentuk kebijakan politik yang baik, adil,
dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.