Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ Peran Agama dalam Mewujudkan


Kehidupan Berpolitik serta Persatuan dan Kesatuan
Bangsa”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama
Dosen pengampu H.M. Faojin, M. Ag, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 12

Tingkat 1

1. Mayang Firda Dwipratiwi (P1337424417028)

2. Nor Sya’adah (P1337424417035)

3. Siti Rohana (P1337424417040)

PRODI S1 TERAPAN KEBIDANAN

SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan


B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
C. Kontribusi Agama Dalam Kehidupan Berpolitik
D. Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan

Bangsa BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan berkat, rahmat,
taufik, hidayah serta InayahNya sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan lancar.
Tak lupa shalawat beserta salam kami limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
semua nantikan syafa’atnya di yaumul khiyamah kelak.

Makalah yang berjudul “Peran Agama dalam Mewujudkan Kehidupan Berpolitik


serta Persatuan dan Kesatuan Bangsa” telah kami susun bersama-sama. Kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap
supaya karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca, dan apabila ada kritik dan saran yang
bersifat membangun, kami dengan lapang hati menerima untuk koreksi supaya dapat lebih
baik kedepannya.

Semarang, 12 September 2017

penyusun

i
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama adalah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat
tertentu. Agama merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya
agama membuat hidup manusia menjadi teratur dan terarah. Agama dalam hal ini agama
islam mengatur kehidupan umatnya di berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya,
politik, pendidikan, akhlak, ilmu pengetahuan dan lainnya.
Politik adalah hal-hal yang berkenaan dengan tata Negara, urusan yang mencakup
siasat dalam pemerintah Negara atau terhadap Negara lain-lain. Politik dalam negara
Arab dikenal dengan istilah siyasah. Politik artinya mengurusi urusan umat.
Berkecimpung dalam dunia politik berarti memperhatikan kondisi kaum Muslim dengan
cara menghilangkan kezaliman penguasa dan melenyapkan kejahatan kaum kafir atas
mereka.
Politik islam berarti mengurusi urusan masyarakat melalui kekuasaan, melarang, dan
memerintah. Dengan landasan hukum atau syariat islam. Landasan hukum islam tersebut
adalah Al Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kontribusi agama dalam kehidupan politik?
2. Bagaimana peranan agama mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa?

C. Tujuan
1. Mengetahui makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan
2. Mengetahui kontribusi agama dalam kehidupan politik
3. Mengetahui peranan agama mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan


Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”.
Indonesia mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau dari segi geografis
dan dari segi bangsa. Dari segi geografis, Indonesia berarti bagian bumi yang membentang dari 95°
sampai 141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara sampai 110 Lintang Selatan atau wilayah yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke. Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang
merasa senasib dan sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu. Persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong
untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses
yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang
tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan
waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong.
Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas
kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses
akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu,
Islam, Kristen dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur
kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat
dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa
dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya
persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.

C. Kontribusi Agama Dalam Kehidupan Berpolitik


Agama itu sangat penting disegala aspek kehidupan umat manusia selain itu agama
juga agama berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Dengan agama kita akan lebih
bijak menyikapi sesuatu. Oleh karena itu agama itu dibutuhkan oleh setiap umat
manusia.
Islam adalah solusi. Solusi segala permasalahan di dunia ini dengan kesempurnaan
ajarannya (syumul). Kesempurnaan ajaran Islam dapat ditelaah dari sumber aslinya, yaitu
Al Qur’an dan Hadits yang mengatur pola kehidupan manusia, mulai dari hal terkecil
hingga terbesar baik ekonomi, sosial, politik, hukum, ketatanegaraan, budaya, seni,
akhlak/etika, keluarga, dan lain-lain. Bahkan, bagaimana cara membersihkan najis pun
diatur oleh Islam.
Ajaran Islam merupakan rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semesta alam), artinya
Islam selalu membawa kedamaian, keamanan, kesejukan, dan keadilan bagi seluruh
2
makhluk hidup yang berada diatas dunia. Islam tidak memandang bentuk atau rupa
seseorang dan membedakan derajat atau martabat manusia dalam level apapapun. Islam
menghormati dan memberikan kebebasan kepada seseorang untuk menganut suatu
keyakinan atau agama tanpa memaksakan ajaran Islam tersebut dijalankan (laa ikrahaa
fiddiin).
Islam bukanlah semata agama (a religion) namun juga merupakan sistem politik (a
political sistem), Islam lebih dari sekedar agama. Islam mencerminkan teori-teori
perundang-undangan dan politik. Islam merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang
mencakup agama dan Negara secara bersamaan. Dalam hal politik Islam mengatur
bagaimana seorang pemimpin harus bersikap terhadap rakyatnya. Dan bagi seorang
pemimpin ada pertanggung jawaban atas apa yang telah dilakukan terhadap rakyatnya di
akirat nanti. Ada batas-batasan yang diberikan terhadap seorang pemimpin.

D. Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Agama memberikan penerangan kepada manusia dalam hidup bersama termasuk
dalam bidang politik atau bernegara. Penerangan itu antara lain.
1. Perintah untuk bersatu
Islam melalui Al-Quran menganjurkan agar antar kelompok, antar golongan
maupun antar partai saling melakukan ta’aruf (perkenalan). Allah berfirman:

Artinya :

“ Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki


dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal “. (QS. Al Hujurat : 13).

Ayat ini sekaligus menjelaskan paham persamaan (egalitarianisme) untuk semua


manusia atau lintas batas : ras, agama, bahasa, dan adat istiadat. Allah menegaskan
tinggi rendahnya ketaqwaan seseorang. Hanya Allah saja yang mengetahui karena Ia-
lah yang menentukan batasan-batasan itu.

Pemahaman terhadap Al-Quran surat al-Hujarat ayat 13 menunjukkan bahwa


manusia diciptakan bersuku-suku. Ini berarti berbagai suku, berbagai golongan,
berbagai kelompok, termasuk di dalamnya kelompok politik atau yang lainnya supaya
tetap bersatu. Pengikat persatuan adalah takwa. Karakter takwa antara lain

3
menjalankan semua perintah Allah sejauh yang diketahui dan menjauhi larangan-Nya.
Jika umat tersebut taqwa maka ia akan menjaga persatuan dan kesatuan pula dengan
orang lain.

2. Larangan untuk saling curiga

Islam melarang kepada semua orang baik dalam kapasitasnya sebagai individu,
sebagai kelompok sosial, maupun kelompok-kelompok yang lain termasuk kelompok
politik untuk saling curiga, saling melecehkan atau sejenisnya. Allah berfirman:

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purbasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang “. ( QS. Al
Hujurat : 12 ).
Dengan demikian, terhadap orang lain atau kelompok lain haruslah saling
mengembangkan husnuzhan (berprasangka baik). Jika masing-masing kelompok
saling menaruh husnuzhan tentu akan mempererat hubungan mereka. Kecurigaan dan
pelecehan terhadap kelompok lainnya hanya akan menghasilkan ketegangan antar
individu maupun antar kelompok karena kelompok yang curiga akan tersinggung
sebagai dirinya individu atau atas nama kelompok.
Akibatnya dari pelecehan, pasti timbul saling mencurigai di antara mereka. Saling
curiga tentu mudah menigkat menjadi disintegrasi bahkan konflik di antara mereka.
Sebagai bangsa akan menjadi lemah jika elemen-elemen di dalamnya saling
mencurigai dan bertikai. Itulah sebabnya Allah melarang umat yang saling bercerai
berai.
Sebaliknya orang yang tetap istikamah dalam kesatuan umat, mereka itulah
sebagai orang yang mempererat petunjuk ilahi dan dapat merasakan kenikmatan
bersaudara (bersatu). Mencermati perintah Allah agar kita bersatu dan larangan-Nya
untuk bercerai berai itu ternyata akibatnya kembali kepada manusia itu sendiri.
“Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.

4
Selain itu, peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dapat dilakukan
dengan cara :
a) Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual dan
etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan perundang-
undangan tidak bertentangan dengan moral agama.
b) Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan
agama sehingga lebih terpadu dan integral sehingga sistem pendidikan nasional dengan
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
c) Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga
tercipta suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan
melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan beragam secara
deskriptif untuk tingkat Perguruan Tinggi.
d) Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,
termasuk penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan pengelolaan zakat dengan
memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
penyelenggaraan.
e) Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi
dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh
jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial pada hakikatnya
adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT supaya manusia dapat menjalani kehidupannya
dengan baik. Dalam faktanya manusia memiliki banyak perbedaan antara satu individu dengan
individu lainnya. Di samping tentunya sejumlah perasaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola
dengan baik tentu akan menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan masyarakat.
Dari kenyataan tersebut perlu dicari sebuah cara untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Pendekatan terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah melalui agama. Secara normatif Agama
Islam lebih khusus Al- Qur’an banyak memberi tuntutan dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakan dan berbangsa. Beberapa prinsip yang
diajarkan Al-Qur’an untuk tujuan tersebut antara lain :

a) Prinsip Persatuan dan Persaudaraan


b) Prinsip Persamaan
c) Prinsip Kebebasan
d) Prinsip Tolong Menolong
e) Prinsip Perdamaian
f) Prinsip Musyawarah

Agama dapat membantu persatuan bangsa apabila :

a) Umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada persatuan bangsa dengan
pemahaman yang samatentang konsep dan wawasan kebangsaan Indonesia dengan
segala implikasinya.
b) Jika umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada cita-cita keadilan

5
dan kesejahteraan. Kita bersama-sama berjuang menegakkan keadilan dan
menciptakan

6
kesejahteraan umum sebagai perwujudan cinta kasih dan pengabdian kepada sesama.
Pada gilirannya, hal itu merupakan penjabaran iman, cinta kasih, dan pengabdian kepada
Tuhan, sekalipun melalui agama yang berbeda-beda.
c) Jika umat berbagai agama dapat mengembangkan pemahaman bersama tentang
kedudukan agama dalam negara Pancasila. Ini meliputi pengertian tentang UUD 1945,
terutama ideologi Pancasila, sebagai sumber hukum, dan tentang kebebasan beragama
serta implementasinya secara konsisten.
d) Mengembangkan kebersamaan dalam pengertian-pengertian itu dengan segala implikasinya
yang luas merupakan masalah yang kompleks. Hal itu akan memerlukan proses dialog
terus- menerus, dengan kejujuran, keterbukaan, ketekunan, kesabaran, dan kehendak baik
semua golongan agama

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama itu sangat penting disegala aspek kehidupan umat manusia selain itu agama
juga berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Salah satunya adalah dalam hal politik.
Jika seseorang pemimpin politik berlandaskan agama dalam hal ini agama Islam dan yang
menjadi landasan dalam memimpin rakyatnya adalah Al-Qur’an dan hadist maka
pemimpin tersebut tidak akan menindas rakyatnya. Dikarenakan ia telah mengetahui
norma-norma berpolitik dalam Islam dan aturan-aturan berpolitik dalam Islam. Selain itu
agama juga berperan penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa karena dalam agama
diperintahkan untuk bersatu dilarang untuk saling curiga.

B. Saran
Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan dalam berpolitik. Menjadikan agama
sebagai pegangan dalam berpolitik. Serta menghindari sifat saling mencurigai satu sama
lain demi terciptanya persatuan dan kesatuan dalam berpolitik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nurcholish Madjid. 1999. Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi. Jakarta: Paramadina

https://www.scribd.com/document/359179202/Peranan-Agama-Islam-Dalam-Mewujudkan-
Persatuan-Dan-Kesatuan-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai