Disusun oleh:
Kelompok 12
Tingkat 1
2017
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan berkat, rahmat,
taufik, hidayah serta InayahNya sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan lancar.
Tak lupa shalawat beserta salam kami limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
semua nantikan syafa’atnya di yaumul khiyamah kelak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap
supaya karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca, dan apabila ada kritik dan saran yang
bersifat membangun, kami dengan lapang hati menerima untuk koreksi supaya dapat lebih
baik kedepannya.
penyusun
i
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan syariat
tertentu. Agama merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya
agama membuat hidup manusia menjadi teratur dan terarah. Agama dalam hal ini agama
islam mengatur kehidupan umatnya di berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya,
politik, pendidikan, akhlak, ilmu pengetahuan dan lainnya.
Politik adalah hal-hal yang berkenaan dengan tata Negara, urusan yang mencakup
siasat dalam pemerintah Negara atau terhadap Negara lain-lain. Politik dalam negara
Arab dikenal dengan istilah siyasah. Politik artinya mengurusi urusan umat.
Berkecimpung dalam dunia politik berarti memperhatikan kondisi kaum Muslim dengan
cara menghilangkan kezaliman penguasa dan melenyapkan kejahatan kaum kafir atas
mereka.
Politik islam berarti mengurusi urusan masyarakat melalui kekuasaan, melarang, dan
memerintah. Dengan landasan hukum atau syariat islam. Landasan hukum islam tersebut
adalah Al Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kontribusi agama dalam kehidupan politik?
2. Bagaimana peranan agama mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan
2. Mengetahui kontribusi agama dalam kehidupan politik
3. Mengetahui peranan agama mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya :
3
menjalankan semua perintah Allah sejauh yang diketahui dan menjauhi larangan-Nya.
Jika umat tersebut taqwa maka ia akan menjaga persatuan dan kesatuan pula dengan
orang lain.
Islam melarang kepada semua orang baik dalam kapasitasnya sebagai individu,
sebagai kelompok sosial, maupun kelompok-kelompok yang lain termasuk kelompok
politik untuk saling curiga, saling melecehkan atau sejenisnya. Allah berfirman:
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purbasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-
cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang “. ( QS. Al
Hujurat : 12 ).
Dengan demikian, terhadap orang lain atau kelompok lain haruslah saling
mengembangkan husnuzhan (berprasangka baik). Jika masing-masing kelompok
saling menaruh husnuzhan tentu akan mempererat hubungan mereka. Kecurigaan dan
pelecehan terhadap kelompok lainnya hanya akan menghasilkan ketegangan antar
individu maupun antar kelompok karena kelompok yang curiga akan tersinggung
sebagai dirinya individu atau atas nama kelompok.
Akibatnya dari pelecehan, pasti timbul saling mencurigai di antara mereka. Saling
curiga tentu mudah menigkat menjadi disintegrasi bahkan konflik di antara mereka.
Sebagai bangsa akan menjadi lemah jika elemen-elemen di dalamnya saling
mencurigai dan bertikai. Itulah sebabnya Allah melarang umat yang saling bercerai
berai.
Sebaliknya orang yang tetap istikamah dalam kesatuan umat, mereka itulah
sebagai orang yang mempererat petunjuk ilahi dan dapat merasakan kenikmatan
bersaudara (bersatu). Mencermati perintah Allah agar kita bersatu dan larangan-Nya
untuk bercerai berai itu ternyata akibatnya kembali kepada manusia itu sendiri.
“Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.
4
Selain itu, peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan dapat dilakukan
dengan cara :
a) Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual dan
etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan perundang-
undangan tidak bertentangan dengan moral agama.
b) Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan
agama sehingga lebih terpadu dan integral sehingga sistem pendidikan nasional dengan
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
c) Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga
tercipta suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan
melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan beragam secara
deskriptif untuk tingkat Perguruan Tinggi.
d) Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,
termasuk penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan pengelolaan zakat dengan
memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
penyelenggaraan.
e) Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi
dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh
jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial pada hakikatnya
adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT supaya manusia dapat menjalani kehidupannya
dengan baik. Dalam faktanya manusia memiliki banyak perbedaan antara satu individu dengan
individu lainnya. Di samping tentunya sejumlah perasaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola
dengan baik tentu akan menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan masyarakat.
Dari kenyataan tersebut perlu dicari sebuah cara untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan.
Pendekatan terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah melalui agama. Secara normatif Agama
Islam lebih khusus Al- Qur’an banyak memberi tuntutan dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakan dan berbangsa. Beberapa prinsip yang
diajarkan Al-Qur’an untuk tujuan tersebut antara lain :
a) Umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada persatuan bangsa dengan
pemahaman yang samatentang konsep dan wawasan kebangsaan Indonesia dengan
segala implikasinya.
b) Jika umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada cita-cita keadilan
5
dan kesejahteraan. Kita bersama-sama berjuang menegakkan keadilan dan
menciptakan
6
kesejahteraan umum sebagai perwujudan cinta kasih dan pengabdian kepada sesama.
Pada gilirannya, hal itu merupakan penjabaran iman, cinta kasih, dan pengabdian kepada
Tuhan, sekalipun melalui agama yang berbeda-beda.
c) Jika umat berbagai agama dapat mengembangkan pemahaman bersama tentang
kedudukan agama dalam negara Pancasila. Ini meliputi pengertian tentang UUD 1945,
terutama ideologi Pancasila, sebagai sumber hukum, dan tentang kebebasan beragama
serta implementasinya secara konsisten.
d) Mengembangkan kebersamaan dalam pengertian-pengertian itu dengan segala implikasinya
yang luas merupakan masalah yang kompleks. Hal itu akan memerlukan proses dialog
terus- menerus, dengan kejujuran, keterbukaan, ketekunan, kesabaran, dan kehendak baik
semua golongan agama
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama itu sangat penting disegala aspek kehidupan umat manusia selain itu agama
juga berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Salah satunya adalah dalam hal politik.
Jika seseorang pemimpin politik berlandaskan agama dalam hal ini agama Islam dan yang
menjadi landasan dalam memimpin rakyatnya adalah Al-Qur’an dan hadist maka
pemimpin tersebut tidak akan menindas rakyatnya. Dikarenakan ia telah mengetahui
norma-norma berpolitik dalam Islam dan aturan-aturan berpolitik dalam Islam. Selain itu
agama juga berperan penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa karena dalam agama
diperintahkan untuk bersatu dilarang untuk saling curiga.
B. Saran
Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan dalam berpolitik. Menjadikan agama
sebagai pegangan dalam berpolitik. Serta menghindari sifat saling mencurigai satu sama
lain demi terciptanya persatuan dan kesatuan dalam berpolitik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Nurcholish Madjid. 1999. Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi. Jakarta: Paramadina
https://www.scribd.com/document/359179202/Peranan-Agama-Islam-Dalam-Mewujudkan-
Persatuan-Dan-Kesatuan-Indonesia