Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN


KESATUAN BANGSA

Disusun Oleh:

RAIHAN ZAINANI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahuwataa’la


karena dengan Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu , penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, dan memohon
kritik dan saran yang membangun.

Aceh Besar, Desember 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan..............................................................2
B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa.............................2
C. Peranan Agama Islam Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan
Indonesia..............................................................................................................3
D. Permasalahan dalam Peran agama Dalam Mewujudkan Persatuan dan
Kesatuan Bangsa..................................................................................................8
E. Solusi dari masalah masalah yang dapat memecah persatuan dan kesatuan
bangsa indonesia.................................................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Agama adalah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan
syariat tertentu. Dapat dikatakan bahwa agama adalah sebuah kepercayaan.
Agama merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya
agama membuat hidup manusia menjadi teratur dan terarah. Agama dalam hal ini
agama Islam mengatur kehidupan umatnya di berbagai aspek seperti ekonomi,
sosial, budaya, politik, pendidikan, akhlak, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Politik adalah hal-hal yang berkenaan dengan tata Negara, urusan yang
mencakup siasat dalam pemerintahan Negara atau terhadap Negara lain-lain.
Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyâsah. Politik artinya adalah
mengurusi urusan umat. Berkecimpung dalam dunia politik berarti
memperhatikan kondisi kaum Muslim dengan cara menghilangkan kezaliman
penguasa dan melenyapkan kejahatan kaum kafir atas mereka.

Politik Islam berarti mengurusi urusan masyarakat melalui kekuasaan,


melarang dan memerintah, dengan landasan hukum/syariah Islam .Landasan
hokum Islam tersebut adalah Al-quran.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kontribusi agama dalam kehidupan politik?

2. Bagaimana politik yang dilakukan Rasulullah SAW?

3. Bagaimanana penjelasan Q.s an-Nisa ayat 59?

4. Apa saja Hadits tentang politik?

5. Apa saja norma politik dalam Islam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan


Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak
terpecah-belah. Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam
corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Indonesia mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau
dari segi geografis dan dari segi bangsa. Dari segi geografis, Indonesia berarti
bagian bumi yang membentang dari 95° sampai 141° Bujur Timur dan 6° Lintang
Utara sampai 11o Lintang Selatan atau wilayah yang terbentang dari Sabang
sampai Merauke. Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa
senasib dan sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu. Persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam
wadah negara yang merdeka dan berdaulat.

B. Makna dan Pentingnya Persatuan Dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu
terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan
kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial
budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang
lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan
jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa
Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena
masuknya kebudayaan dari luar, maka terjadi proses akulturasi (percampuran
kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen
dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur
kebudayaan dari luar yang masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian
sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut
kehidupan bersama yang senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan
mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya persatuan bangsa Indonesia.

2
Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan,
jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.

C. Peranan Agama Islam Dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan


Indonesia
Agama memberikan penerangan kepada manusia dalam hidup bersama
termasuk dalam bidang politik atau bernegara. Penerangan itu antara lain :
1. Perintah untuk Bersatu
Islam melalui Al-Quran menganjurkan agar antar kelompok,antar
golongan maupun antar partai mau melakukan taaruf (perkenalan). Allah
berfirman :
Artinya :
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-
Hujurat:13)
Ayat ini sekaligus menjelaskan paham persamaan (egalitarianisme) untuk
semua manusia atau lintas batas: ras,agama,bahasa,dan adat istiadat. Allah
menegaskan tinggi rendahnya derajat seseorang hanya ditentukan oleh taqwa.
Allah pun tidak menentukan tinggi atau rendahnya ketaqwaan seseorang. Hanya
Allah saja yang mengetahui karena Dia-lah yang menentukan batas-batas itu.
Pemahaman tentang Surah Al-Hujurat ayat 13 ini menunjukkan bahwa
manusia diciptakan bersuku-suku. Ini berarti berbagai suku,berbagai
golongan,berbagai kelompok, termasuk di dalamnya kelompok politik atau yang
lainnya supaya tetap bersatu. Pengikat persatuan adalah taqwa. Karakter taqwa
antara lain menjalankan perintah Allah sejauh yang diketahuinya dan menjauhi
larangannya. Jika umat tersebut taqwa maka ia akan menjaga persatuan dan
kesatuan pula dengan orang lain.

3
2. Larangan untuk Saling Curiga
Islam melarang kepada semua orang baik dalam kapasitasnya sebagai
individu, sebagai kelompok sosial, maupun kelompok yang lain termasuk
kelompok politik untuk saling curiga, saling melecehkan atau sejenisnya. Allah
berfirman :
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan) karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah mencari
keburukan seseorang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (Q.S Al-
Hujurat:12)
Dengan demikian terhadap orang lain haruslah saling mengembangkan
husnuzhan. Jika semua orang menanamkan husnuzhan di dalam dirinya maka
akan mempererat hubungan mereka. Kecurigaan dan pelecehan terhadap
kelompok lainnya hanya akan menghasilkan ketegangan antar individu maupun
antar kelompok karena kelompok yang dicurigai akan tersinggung sebagai dirinya
individu atau atas nama kelompok. Akan timbul perasaan saling mencurigai
diantara mereka. Sebagai bangsa akan menjadi lemah jika elemen-elemen di
dalamnya saling bercerai dan bertikai. Itulah mengapa Allah melarang umat yang
saling bercerai berai. Allah berfirman :
Artinya :
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai beraidan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk.(Q.S. Ali-Imran : 103)
Perintah untuk bersatu dan larangan untuk bercerai berai disertai juga
dengan al-wadu’ wa al-wa’id (janji dan ancaman). Sudah pasti janji dan ancaman

4
Allah akan terjadi. Rasulullah dibebaskan dari tanggung jawab terhadap umatnya
yang bercerai berai. Demikian firman Allah :
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah Agama-Nya dan
mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada
mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian
Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah kamu perbuat.” (Q.S
Al-An’am : 159)
Ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah yang mengurus orang-orang yang
memecah-mecah dari keutuhan sebagai suatu umat, dan Allah pula yang akan
membalas kelakuan mereka yaitu siksaan yang pedih.
Artinya :
“ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan
berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat siksaan yang amat berat.” (Q.S Ali-Imran : 105)
Sebaliknya, orang-orang yang tetap istiqamah dalam kesatuan umat,
mereka itulah sebagai orang yang mempererat petunjuk illahi dan dapat
merasakan kenikmatan bersaudara.
Selain itu, peranan agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan
dapat dilakukan dengan cara :
1. Memantapkan fungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan
moral, spiritual dan etika dalam penyelenggaraan negara serta
mengupayakan agar segala peraturan perundang-undangan tidak
bertentangan dengan moral agama.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem
pendidikan agama sehingga lebih terpadu dan integral sehingga sistem
pendidikan nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
3. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama
sehingga tercipta suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam
semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan

5
pelaksanaan pendidikan beragam secara deskriptif yang tidak dogmatis
untuk tingkat Perguruan Tinggi.
4. Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,
termasuk penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan
pengelolaan zakat dengan memberikan kesempatan yang luas kepada
masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan.
5. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut
mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan
untuk memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat
kerukunan hidup bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial
pada hakikatnya adalah anugerah yang diberikan oleh Allah S.W.T agar manusia
dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dalam faktanya manusia memiliki
banyak perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya. Di samping
tentunya sejumlah perasaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola dengan baik
tentu akan menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan masyarakat.
Dari kenyataan tersebut perlu dicari sebuah cara untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan. Pendekatan terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah melalui agama.
Secara normatif Agama Islam lebih khusus Al-Quran banyak memberi tuntutan
dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakan dan berbangsa. Beberapa prinsip yang diajarkan Al-Quran untuk
tujuan tersebut antara lain :
• Prinsip Persatuan dan Persaudaraan
• Prinsip Persamaan
• Prinsip Kebebasan
• Prinsip Tolong Menolong
• Prinsip Perdamaian
• Prinsip Musyawarah
Agama dapat membantu persatuan bangsa jika :
1. Umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada persatuan
bangsa dengan pemahaman yang sama (common) tentang konsep dan
wawasan kebangsaan Indonesia dengan segala implikasinya.

6
2. Jika umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada cita-cita
keadilan dan kesejahteraan. Kita bersama-sama berjuang menegakkan
keadilan dan menciptakan kesejahteraan umum sebagai perwujudan cinta
kasih dan pengabdian kepada sesama. Pada gilirannya, hal itu merupakan
penjabaran iman, cinta kasih, dan pengabdian kepada Tuhan, sekalipun
melalui agama yang berbeda-beda.
3. Jika umat berbagai agama dapat mengembangkan pemahaman bersama
tentang kedudukan agama dalam negara Pancasila. Ini meliputi pengertian
tentang UUD 1945, terutama ideologi Pancasila, sebagai sumber hukum,
dan tentang kebebasan beragama serta implementasinya secara konsisten.
4. Mengembangkan kebersamaan dalam pengertian-pengertian itu dengan
segala implikasinya yang luas merupakan masalah yang kompleks. Hal itu
akan memerlukan proses dialog terus-menerus, dengan kejujuran,
keterbukaan, ketekunan, kesabaran, dan kehendak baik semua golongan
agama.

7
BAB III
A. Permasalahan dalam Peran agama Dalam Mewujudkan Persatuan
dan Kesatuan Bangsa

Ada kegiatan-kegiatan dapat menimbulkan perpecahan. Tidak hanya itu,


tapi juga hilanganyan rasa persatuan dan kesatuan. Berikut kegiatan yang dapat
menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan adalah:
a. Menyampaikan pendapat di muka umum berlebihan
Sejak bergulirnya reformasi, banyak masyarakat menyampaikan
pendapat di muka umum secara bebas. Akan tetapi masih banyak disalah
artikan sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa kebebasan
berpendapat berati kita boleh berbicara dan berbuat semaunya sendiri.
Banyak memaknai kebebasan berpendapat dengan cara yang kurang tepat
dan cenderung berlebihan. Bahkan sering kali keluar dari batas-batas
kewajaran.
b. Kurangnya rasa toleransi
Kurangnya rasa toleransi di masyarakat bisa menimbulkan
perpecahan dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan. Toleransi adalah
sikap atau toleran. Di mana dua kelompok yang berbeda kebudayaan
saling berhubungan dengan penuh. Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa
Indonesia dihadapkan pada keanekaragaman dalam semua sendi
kehidupan. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa betul-betul
dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari.
c. Kurang kesadaran
adanya gangguan luar Ancaman dari luar bisa saja terjadi dan
berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Ancaman datang tidak
hanya dari luar tapi juga dari dalam. Indonesia merupakan negara yang
beragam dan kaya akan sumber daya alam yang melimpah.
d. Mementingkan diri sendiri (egois)
Mementingkan diri sendiri disebut juga sikap egois. Sikap egois
biasanya hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan
kepentingan orang lain. Sikap egois dapat menimbulkan perpecahan atau
pertingkaian bangsa dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan. Setiap

8
individu pasti memiliki kepentingannya sendiri. Akan tetapi, kita tidak
hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Tapi kita juga harus
mempedulikan kepentingan orang lain. Sikap egois akan menyebabkan
seseorang selalu menuntut haknya, namun kewajibannya sering diabaikan.

9
BAB IV

A. Solusi dari masalah masalah yang dapat memecah persatuan dan


kesatuan bangsa indonesia

Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat


ditempuh melalui mengimplementasikan Pancasila. Selain itu juga
mengimplementasikan Sumpah Pemuda dan semboyan Bhineka Tunggal Ika
dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh sikap memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat
dilakukan dengan:
1. Menanamkan gotong royong
2. Menanamkan sifat tolong menolong
3. Menanamkan sifat kekeluargaan Musyawarah dalam pengambilan
keputusan
4. Kerjasama antar umat beragama yang berbeda
5. Tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras
6. Menegakan hak asasi manusia
7. Saling menghormati perbedaan antara sesama manusia
8. Peduli kepada orang lain
9. Menjungjung tinggi demokrasi
10. Menghargai pendapat orang lain
11. Turut serta dalam penegakan hukum, pertahanan, dan keamanan
12. Turut serta memajukan bangsa Bersosialisasi dengan siapa saja tanpa
membeda-bedakan orang
13. Menerima keadaan fisik setiap orang tanpa adanya diskriminasi
14. Penegakan hukum yang adil tanpa adanya diskriminasi pada minoritas
maupun status sosial Tidak melakukan perbuatan yang dapat memecah
persatuan seperti ekstrimisme, egoisme, terorisme, sukuisme, dan
rasialisme.

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kajian diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Agama itu sangat penting disegala aspek kehidupan umat manusia selain itu
agama juga berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Salah satunya adalah
dalam hal politik. Contoh dari politik yang berdasarkan agama adalah politik yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW. Politik yang digunakan oleh Rasulullah SAW
adalah poltik yang membawa kebahagiaan bagi umat yang dipimpinnya. Jika
seseorang pemimpin politik berlandaskan agama dalam hal ini agama Islam dan
yang menjadi landasan dalam memimpin rakyatnya adalah Al-quran dan hadist
maka pemimpin tersebut tidak akan menindas rakyatnya. Dikarenakan ia telah
mengetahui norma-norma berpolitik dalam Islam dan aturan-aturan berpolitik
dalam Islam

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Memahami Kontribusi Agama Dalam Kehidupan Politik,


Berbangsa dan Bernegara.http://pgs.nul.is.
Meutia.2010. Makalah Agama Tentang Politik Islam.
http://meutzolkin.blogspot.com
Muda, Ahmad A.K. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Jakarta: Reality
Publisher
MR Kurnia. 2002 Al-Jamaah, Tafarruq dan Ikhtilaf. Bogor: Al Azhar Press
Nurcholish Madjid. 1999. Cita-Cita Politik Islam Era Reformasi. Jakarta:
Paramadina

12

Anda mungkin juga menyukai