Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
2.1 Pengertian Anatomi.....................................................................................2
2.2 Pengertian Anatomi Masyarakat Islam.......................................................3
2.3 Sistem Sosial Islam......................................................................................4
2.4 Sistem Ekonomi Islam................................................................................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Anatomi berasal dari bahasa yunani yaitu anatemnein, yaitu ilmu yang
berhubungan dengan struktur atau organisasi dari kehidupan makhluk hidup.
Masyarakat islam (islami) adalah masyarakat yang dinaungi dan dituntun oleh
norma-islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai allah swt, mereka
adalah manusia yang tunduk, patuh dan taat terhadap semua syariat allah swt.
serta berupaya untuk mewujudkan syariat-Nya dengan mengamalkanya dalam
semua aspek kehidupan. Masyarakat islam merupakan masyarakat yang
berbeda dengan masyarakat manapun, baik keberadaanya maupun
karakternya.
Ia merupakan masyarakat yang rabani, insani, akhlaki dan masyarakat
yang seimbang (tawazun). Umat islam dituntut untuk mendirikan masyarakat
seperti ini, sehingga mereka bisa memperkuat agama mereka, membentuk
kepribadian seorang mereka dan bisa hidup di bawah naunganya dengan
kehidupan islam yang sempurna. Suatu kehidupan yang diarahkan oleh
akidah islamiah dan dibersihkan dengan ibadah, dituntun oleh pemahaman
yang shahih, digerakan oleh semangat yang menyala, terikat dengan moralitas
dan adab islamiah, serta diwarnai oleh nilai-nilai islam.
Diatur oleh hukum islam dalam perekonomian, seni, politik dan seluruh
segi kehidupanya. Masyarakat islam bukanlah masyarakat yang hanya
menerapkan syariat islam pada bidang hukum saja, terutama pada bidang
perdana dan perdata sebagaimana dipahami oleh mayoritas umat. Yang
demikian ini merupakan pemikiran dan praktik yang juz'iyah (parsial),
masyarakat bahkan mengarah pada berbuat zalim terhadap masyarakat,
dengan memfokuskan seluruh potensi yang bermacam-macam dalam
menegakkan satu pilar di antara banyak pilar yang hukum dan bahkan dalam
satu bidang saja dari hukum tersebut yaitu pidana atau perdata.
2
Untuk itu penting sekali bagi kita untuk dapat memberikan gambaran yang
terang, tentang komponen-komponen utama dalam membentuk masyarakat
yang kita idamkan. Telah berdiri disini berbagai gerakan dan jemaah islam di
berbagai penjuru dunia Arab ataupun dunia islam untuk ikut berkiprah ke
arah itu, sementara mereka menempati masyarakat dimana bercampur
didalamnya anatara islam dan jahiliah.Baik jahiliah yang di transfer sebagai
implikasi dari penjajahan(imperialisme), atau jahiliah yang sebagai warisan
dari sisa-sisa masa-masa kemunduran, dimana umat islam tidak benar dalam
memahami agamanya dan oleh karenanya tidak benar pula dalam
menerapkanya, baik mereka sebagai penguasa atau mereka sebagai rakyat.1
1
Darusman dan Soim Muhammad. 2020. Peta Sosial Ekonomi Umat, Depok: Rajawali Pers. Hlm:
83-84
3
4. Terciptanya rasa dan selera perdarmaian, cinta dan kasih sayang yang
bersifat lintas geogafis, bangsa dan negara dengan mewujudkm cita rasa
Islam dalam kehidupan konkrit.
5. mereduksi petunjuk-petunjuk normatif dalam menganalisis akhlak dan
diwarnai oleh akhlak masyarakat yang penuh keadilan, kesetiaan, sifat
malu, keberanian, pertolongan dan gotong-royong.
6. Penerapan nilaI-nilai kemanusiaan dalam berbagai bentuk yaitu ilmu,amal,
kebebasan, musyawarah, dan keadilan. Yusuf Qardhawi sebagaimana yang
dikutip Nanih dan Agus Ahmad Syafi’i memandang penempatan hukum
ilahi sebagai power of Islamic society sebagai salah satu karakter penting
dari masyarakat islam.
7. Masalah seni dan budaya juga mendapat tempat dalam khazanah
masyarakat islam.2
2
Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafi'i. 2001. Pengembangan Masyarakat islam,
Bandug: PT. Remaja Rosda Karya. Hlm:18-19
4
d. System ekonomi islam telah menyediakan ruang untuk kita berusaha
dan semua pemilik harta untuk mencari kekayaan secara bebas,
tanggungjawab kerajaan (Negara) dalam system sosial islam
e. Negara wajib memberikan nafkah hidup untuk setiap penduduk, baik
itu nafkah dari segi keselamatan, perlindungan, kebajikan, kesehatan,
dan keamanan.
f. Menjamin keadilan sosial terhadap rakyatnya.
g. Kerajaan juga harus bertanggungjawab untuk menyediakan keperluan
asas setiap warga Negara.
h. Negara yang tidak adil dikalangan penduduk harus dibendung karena
ini merupakan penyakit dan ancaman yang berbahaya.
a. Bekerjasama untuk kebaikan, yaitu bermitra antara satu dan yang lainya
untuk melaksanakan kebajikan dan tidak bekerja sama untuk dosa dan
kezaliman.
b. Hubungan sesame manusia adalah satu ibadah, yaitu segala bentuk
perhubungan diantara manusia adalah dengan tujuan untuk
melaksanakan ketaatan kepada allah swt
c. Membina masyarakat ialah untuk menegakkan akidah tauhid, yaitu
dasar kehidupan bermasyarkat adalah dengan tujuan untuk
5
menegakkan kepemimimpinan islam yang menyeru dan menegakkan
asas akidah tauhid kepada seluruh masyarakat.
a. Ukhwah (persaudaraan).
b. Kasih sayang.
c. Hormat-menghormati (sopan santun, beradab, dan berakhlak).
d. Mengormati hak orang lain.
e. Kesederhanaan.
5. Perbedaan system sosial islam dengan yang bukan system sosial islam
3
Darusman dan Soim Muhammad. Op.cit, hlm:85-87
6
Ekonomi Islam adalah sebagai ilmu yang mengarah kepada kegiatan
ekonomi dan mengaturnya sesuai dengan dasar-dasar dan siasat ekonomi
islam dengan ciri-ciri sebagai berikut.
7
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain. Pengertian al-
ta'awaun meliputi tolong menolong, setia kawan, dan gotong royong dalam
kebaikan dan takwa.
5. Al-Istiqamah
Al-Istiqamah mengandung pengertian ajeg, berkesinambungan, dan
berkelanjutan. Ajeg artinya tetap dan tidak bergeser diri jalur (thariqah) sesuai
dengan ketentuanAllah SWT dan rasul-Nya, terutama yang diberikan oleh
salafus-shalih dan aturan-aturan yang disepakati bersama.5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
5
Said Agil Husin Al-Munawar. 2004. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, Jakarta: Penamadani.
Hlm:167-187
8
1. Secara sederhana anatomi masyarakat islam dapat diartikan
mentransformasi dan melembagakan semua segi ajaran islam dalam
kehidupan secara kafah, baik dalam kehidupan keluarga (usrah), kelompok
sosial (jama’ah), dan masyarakat (ummah).
2. Anatomi masyarkat islam meliputi: akidah dan keimanan sebagai pilar inti
yang menjedi Iandasan terbentuknya individu atau masyarakat yang
berkualitas secara moral dan mental. Ibadah, baik ritual maupun sosial
sebagai manifestasi dari unsur tauhid
3. Integrasi yang harmonis antara akal dan wahyu, antara ketetapan syariat
dengan tuntutan zaman, menyeimbangkan antara hal-hal yang konstan,
memadukan antara nilai-nilai salafiah dan pembaruan,
4. Terciptanya rasa dan selera perdarmaian, cinta dan kasih sayang yang
bersifat lintas geogafis, bangsa dan negara dengan mewujudkm cita rasa
Islam dalam kehidupan konkrit.
5. Penerapan nilaI-nilai kemanusiaan dalam berbagai bentuk yaitu ilmu,amal,
kebebasan, musyawarah, dan keadilan. memandang penempatan hukum
ilahi sebagai power of Islamic society.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Said Agil Husin Al-Munawar. 2004. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, Jakarta:
Penamadani.
Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafi'i. 2001. Pengembangan
Masyarakat islam, Bandug: PT. Remaja Rosda Karya.
9
Darusman dan Soim Muhammad. 2020. Peta Sosial Ekonomi Umat, Depok:
Rajawali Pers.
10