Anda di halaman 1dari 18

ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE

SAMPUL DEPAN

Dosen Pengampu :

M. Islahuddin, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 1:
1. Vicka Putri Febriana (221105009)
2. Maulidytsani Salmah Nabilah (221105006)
3. Hajar Hasyim Yahya (221105004)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
GRESIK
2022
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ................................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 4


2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Islam ..................................................... 4
2.1.1 Pengertian Islam .......................................................................... 4
2.1.2 Tujuan Islam ................................................................................ 5
2.1.2 Fungsi Islam ................................................................................ 7
2.2 Sumber Ajaran Islam ............................................................................ 8
2.3 Ruang Lingkup Ajaran Islam .............................................................. 10
2.4 Karakteristik Ajaran Islam .................................................................. 14

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................. 17


3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 17
3.2 Saran................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Islam sebagai the way of life merupakan ajaran yang memberikan petunjuk,
arah dan aturan-aturan (syariat) pada semua aspek kehidupan manusia guna
memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Semakin majunya perkembangan
zaman dan tehnologi membuat banyak individu yang tidak punya arah hidup dan
kebingungan untuk menentukan tujuan serta arah masa depannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian islam?
2. Apa tujuan islam?
3. Apa fungsi islam?
4. Apa sumber ajaran islam?
5. Apa saja ruang lingkup ajaran islam?
6. Bagaimana karakteristik ajaran islam?
4

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Islam


2.1.1 Pengertian Islam
Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti
tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total
kepada Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk
patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu
menyelamatkan diri sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat
tetapi juga menyelamatkan.

Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat. Inti ajarannya
(rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa
di bulan Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.
5

2.1.2 Tujuan Islam


Tujuan islam adalah membentuk pribadi yang kamil di samping juga
membentuk masyarakat yang ideal, yang menitik beratkan pembentukan moral
dan kerohanian sebuah masyarakat dan tidak lupa turut membangunkan nilai
masyarakat, membina masyarakat yang kukuh dan berwibawa di mata dunia.
Selain itu tujuan Islam sebagai the way of life yaitu:
1. Memelihara kemaslahatan agama (Hifzh al-din)
Sebelum kedatangan Islam, secara alamiah manusia menciptakan dan
membudayakan berbagai jenis keyakinan terhadap tuhan atau kekuatan
supranatural yang pada titik tertentu menciptakan ajaran animisme, dinamisme,
politeisme (penyembahan pada banyaktuhan/dewa), henoteisme, sampai
denganturunnya para Nabi dan Rosul yang membawaajaran monotheisme (Satu
tuhan) berdasarkan wahyu dari Allah swt untuk menyelamatkan manusia dari
kesalahan dalam beraqidah, dan penyembahan (peribadatan) pada tuhan. Islam
datang menyelamatkan dan menjaga manusia dari kesalahan dalam beragama
sekaligus menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.
2. Memelihara keturunan dan kehormatan (Hifzh al-nashli)
Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah memiliki naluri
berkembang biakdan ketertarikan dengan lewan jenis. Jika tumbuhan dan hewan
yang tidak memiliki akal serta kehendak bebas, dapat bertindak bebas sesuai
dengan insting dan hawa nafsunya untuk berkembang biak tanpa ada keterkaitan
dengan urusan nasab, warisan, serta kewajiban dan tanggung jawab rumah tangga,
tentu tidak demikian dengan manusia yang memiliki akal, tanggung jawab moral
serta nasab yang mempengaruhi hak waris. Islam datang dengan tuntunan
berkembang biak dan memuliakan hasrat seksual dari Allah yang diatur dalam
syariat pernikahan serta larangan berzina.
3. Memelihara harta benda
Sebelum datangnya Islam, kepemilikan harta benda manusia ditentukan oleh
kekuasaan atau kekuatan fisik sesorang yang menjadi dasar tegaknya hukum
rimba dimana yang kuat merendahkan atau melenyapkan kemanusiaan mereka
6

yang lemah diiringi dengan penindasan, dan perampasan harta dan kehormatan.
Perlindungan Islam terhadap kepemilikan harta manusia dengan memberikan
ancaman hukuman yang sangat berat berupa hukum potong tangan bagi para
pelaku pencurian, koruptor, begal dan pelaku kejahatan sejenis. Tidak hanya
memberikan ancaman dan hukuman bagi pencuri, Islam punmemberikan larangan
keras bagi tindakan manipulatif yang dapat merugikan harta orang lain tanpa
membedakan bentuk fisik, ras, golongan, bahkan agama sekalipun.
4. Menyembah Allah
Adapun tujuan hidup manusia yang paling utama adalah untuk menyembah
dan beribadah kepada Allah SWT sebagai hamba Allah SWT, manusia wajib
menjalan segala perintah dan menjauhi segala larangan nya. Manusia juga harus
menjadikan rukun iman danrukun islam sebagai pedoman hidupnya. Adapun
ibadah yang dapat dilaksanakan oleh manusia untuk memenuhi tugasnya sebagai
hamba Allah SWT dapat bersifat umum atau khusus. Ibadah yang bersifat khusus
adalah ibadah ynag langsung di tunjukkan kepada Allha SWT seperti shalat, baik
shalat wajib maupun sunnah, puasa (puasa ramadhan dan keutamaan puasa senin
kamis), zakat (penerima zakat dan syarat penerima zakat), haji (syarat wajib haji )
dan ibadah lainnya yang sifatnya sunnah seperti membaca Alquran (baca manfaat
membaca Al Quran dalam kehidupan dan manfaat membaca Al quran bagi ibu
hamil). Bersedakah (keutamaan bersedakah). Adapun ibadah yang di lakukan
secara umum adalah ibadah yang kaitannya dengan hubungan manusia dengan
sesamanya seperti menyambung tali silaturahmi (keutamaan menyambung tali
silaturahmi) dan tolong menolong antar sesama sebagaimana yang di sebutkan
dalam firman Allah SWT bahwa manusia di cipitakan sebagai mahluk sosial.
5. Menjalankan perannya sebagai khalifah
Manusia adalah khalifah dimuka bumi dan setiap manusi adalah pemimpin
bagi dirinya sendiri. Istilah khalifah disini adalah pemimpin dimana manusia
bertanggung jawab menjaga keberlangsungan hidupnya dan alam sekitarnya.
Sebagai mahluk yang dikaruniai akal maka manusia memiliki kewajiban untuk
mengelola sumberdaya alam dan menjaga kelestariannya. Tidak hanya itu,
manusia juga berkewajiban untuk menjaga dirinya sendiri.
7

2.1.3 Fungsi Islam


Islam berfungsi sebagai pembimbing dalam hidup Membentuk suatu
kepribadian yang harmonis agar segala unsur pokok kehidupan terdiri dari
pengalaman yang menentramkan jiwa, agar mampu menghadapi masalah dengan
tenang. Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang
mencakup segala unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan yang di
dapatkannya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk sesuatu
kepribadian yang harmonis, dimana segala unsur pokoknya terdiri dari
pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik
yang bersifat biologi ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan
tenang.
Penolong dalam kesukaran Karena orang yang tidak beragama cenderung
mengatasi masalah hidup dengan pesimis berberda dengan orang yang beragama
yang menghadapi dengan optimis dan percaya bahwa allah tidak akan memberi
cobaan melebihi kekuatannya. Orang yang kurang yakin akan agamanya ( lemah
imannya ) akan menghadapi cobaan atau kesulitan dalma hidup dengan pesimis.
Bahkan cenderung menyesali hidup berlebihan dan menyalahkan orang. Bedanya
dengan orang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima
setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang
menimpa dirinya merupakan ujian dari Tuhan ( AllahSWT ) yang harus dihadapi
dengan kesabran karena Allah memberikan cobaankepada hambanya sesuai
dengan kemampuannya. Selain itu barang siapa yang mampu menghadapi ujian
dengan sabar akan di tingkatkan kualitas manusia itu.
Penentram batin orang beriman tdak akan mersa gelisah , karena dia tau jika
semua hal yang dia miliki merupakan titipan allah , berbeda dengan yang tidak
beriman yang selalu merasa gelisah akan apa yang ia miliki. Jika orang yang tidak
percaya akan kebesaran Tuhan tak peduli orang itu kaya apalagi miskin pasti akan
selalu merasa gelisah.
8

2.2 Sumber Ajaran Islam


Sumber Ajaran Islam
1) Al-Qur'an
Al Qur'an adalah kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang merupakan mukjizat yang melalui perantara malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup sehingga umat
manusia mendapat petunjuk untuk kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
2) As-Sunnah
Sebagai Sunnah berarti cara, jalan, kebiasaan, dan tradisi. Kebiasaan dan tradisi
mencakup yang baik dan buruk. sunnah juga diartikan sebagai sabda, perbuatan
dan persetujuan yang berasal dari Rasulullah SAW. Secara Istilah sunnah
adalah segala berita /kabar, segala perbuatan, perkataan, dan takrir
(keizinan/pernyat aan) Nabi Muhammad SAW.
3) Ijtihad
Ijtihad memiliki arti kesungguhan, yaitu mengerjakan sesuatu dengan segala
kesungguhan. Ijtihad menurut istilah berarti menggunakan seluruh potensi
nalar secara maksimal dan optimal untuk meng-istinbath suatu hukum agama
yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok ulama yang memenuhi
persyaratan tertentu, pada waktu tertentu untuk ketentuan hukum mengenai
suatu perkara yang tidak ada status hukumnya dalam
Al-Qur'an dan Sunnah dengan tetap berpedoman pada dua sumber utama.
Ijtihad memiliki bebarapa macam bentuk.
4)Ijmak
Ijmak berarti menghimpun, mengumpulkan atau bersatu dalam pendapat,
dengan kata lain ijmak merupakan konvensi yang terjadi dikalangan para
mujtahid terhadap suatu masalah sepeninggal Rasulullah SAW, terhadap suatu
syariat mengenai suatu peristiwa.
5) Qiyas
Qiyas berarti menetapkan hukum suatu acara yang belum memiliki status
hukum dalam Al Qur'an
9

dan sunnah dengan jalan mempersamakan hukum suatu peristiwa tidak dalam
nas karena ada persamaan illat hukumnya dari kedua peristiwa.

2.3 Ruang Lingkup Ajaran Islam

Islam sebagai agama dan objek kajian akademik memiliki cakupan dan
ruang lingkup yang luas. Secara garis besar, Islam memiliki sejumlah ruang
lingkup yang saling terkait, yaitu lingkup keyakinan (aqidah), lingkup norma
(syariat), muamalat, dan perilaku (akhlak/ behavior). Nabi Muhammad SAW
menjelaskan tentang agama/ keberagamaan dalam satu kalimat yang singkat,
namun padat dan syarat makna, yaitu ( ‫ )الدين المعاملة‬ad-Din al- Mua‟malah
atau agama adalah interaksi. Interaksi yang dimaksud di sini adalah hubungan
timbal balik antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan
dengan lingkungan baik hidup maupun tidak, serta dengan diri sendiri. Tentu
saja banyak rincian yang disampaikan oleh Rasul SAW. baik melalui wahyu
al-Qur‟an maupun as-Sunnah. Salah satu yang diangkat oleh ulama, sebagai
gambaran dan konsep dasar ajaran Islam, adalah sebuah hadits yang
menceritakan kehadiran seseorang yang tak dikenal di hadapan Nabi
Muhammad SAW. sambil bertanya di depan sekelompok kaum muslim
tentang iman, Islam, dan ihsan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah
hadist Nabi berikut ini:

Dari Umar radhiallahuanhu, ia berkata: pada suatu hari kami berada di sisi
Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan warna rambutnya hitam pekat, tidak
tampak pada dirinya bekas berpergian jauh dan tidak ada seorangpun diantara
kami yang mengenalinya hingga kemudian dia duduk di dekat Nabi SAW.
Sambil menyandarkan kedua lututnya kepada kedua lutut beliau, dia juga
meletakkan tangannya diatas kedua pahanya, dia berkata, wahai Muhammad,
beritahu kepadaku tentang Islam? Rasulullah SAW. Bersabda: Islam adalah
hendaknya kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, hendaklah kamu mendirikan shalat,
membayar zakat, mengerjakan puasa ramadhan, dan menunaikan ibadah haji
jika mampu mengadakan perjalanan. Lelaki itu pun berkata ”kamu benar.”
Umar berkata: tentu saja kami merasa heran kepada orang itu, sebab dia
yang bertanya dan dia sendiri yang membenarkannya. Lelaki itu kembali
berkata: beritahukanlah kepadaku tentang Iman? Lalu Rasulullah bersabda:
10

hendaklah kamu beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,


para Rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, dan juga kepada takdir-Nya yang
baik dan yang buruk. Lelaki itu berkata, “kamu benar.” Lelaki itu berkata
lagi: beritahukan kepada diriku tentang Ihsan? Rasulullah SAW. bersabda:
hendaknya kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika
kamu tidak melihat-Nya, maka hendaklah kamu merasa dilihat-Nya.
Pembahasan berikut ini memberikan elaborasi seputar tiga ruang
lingkup pembahasan tentang Islam.

1. Aqidah (Iman)
Iman yang disebut dalam hadits Nabi SAW. di atas kemudian
oleh para ulama dinamakan aqidah. Secara bahasa, kata aqidah
mengandung beberapa arti, diantaranya adalah: ikatan, janji.
Sedangkan secara terminologi, aqidah adalah kepercayaan yang dianut
oleh orang-orang yang beragama atau tali yang mengokohkan
hubungan manusia dengan Tuhan. Menurut W. Montgomery Watt,
seorang pakar study Arab dan keislaman mengatakan aqidah sebagai
salah satu istilah dalam Islam mengalami perkembangan dalam
penggunaannya. Pada permulaan Islam, aqidah belum digunakan
untuk menyebut pokok kepercayaan umat Islam yang bersumber dari
syahadat, kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Istilah aqidah
baru disebut-sebut dalam diskusi para mutakallimun, ulama ilmu
kalam, yang membicarakan secara luas kepercayaan- kepercayaan
yang terkandung dalam prinsip syahadatain, dua kesaksian, tidak ada
tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, yang kemudian
bermuara pada munculnya beberapa aliran (firqah) dalam Islam.

Puncak perkembangannya, istilah aqidah digunakan untuk


menunjuk keyakinan dalam Islam yang komprehensif

sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Aqidah al-Nizhamiyyah karya


al-Juwayni (w. 478 H/ 1085 M). Ikatan dalam pengertian ini merujuk
pada makna dasar bahwa manusia sejak azali telah terikat dengan satu
perjanjian yang kuat untuk menerima dan mengakui adanya Sang
Pencipta yang mengatur dan menguasai dirinya, yaitu Allah SWT.
11

Dalam nada yang bersifat dialogis, al-Qur‟an menggambarkan adanya


ikatan serah- terima pengakuan antara Allah dan manusia, seperti di
dalam firman-Nya:

“ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak


Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi" . (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" . (QS.al-A‟raf [7]:172).

Inti aqidah adalah tauhid kepada Allah. Tauhid berarti satu


(esa) yang merupakan dasar kepercayaan yang menjiwai manusia dan
seluruh aktivitasnya yang dilakukan manusia semata-mata kepada
Allah, terbebas dari segala bentuk perbuatan syirik (menyekutukan
Allah SWT).

2. Syari‟at (Islam)
Sementara itu, yang dimaksud dengan istilah Islam dalam hadits Nabi
SAW. di atas adalah syari‟ah. Istilah syariah menurut bahasa berarti
jalan, yakni jalan besar di sebuah kota. Syari‟ah juga berarti apa yang
diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya meliputi aqidah dan hukum-
hukum Islam.52 Syari‟ah juga mempunyai arti sumber mata air yang
dimaksudkan untuk minum. Makna ini yang dipergunakan Bangsa Arab
saat mengatakan: (syara‟a al-ibl) yang berarti unta itu minum dari mata
air yang mengalir tidak terputus. Syari‟ah dalam arti luas adalah din,
agama yang diturunkan Allah kepada para Nabi (Q.S. al-Syura [42]:13.53
Sedangkan dalam pengertian terminologinya versi kalangan hukum Islam
(fuqaha), kata syariat dipergunakan dalam pengertian sebagai hukum-
hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT bagi hamba-Nya. Dengan
pengertian ini, syariat berarti mencakup seluruh syariat samawi yang
diturunkan bagi manusia lewat para Nabi yang hadir ditengah-tengah
mereka.
12

3. Akhlak (Ihsan)
Ihsan dalam arti khusus sering disamakan dengan akhlak, yaitu tingkah
laku dan budi pekerti yang baik menurut Islam. Akhlak berasal dari kata
khalaqa (menjadikan, membuat). Dari kata dasar itu dijumpai kata
khuluqun (bentuk jamak), yang artinya perangai, tabiat, adat atau sistem
perilaku yang dibuat.

Ruang lingkup ajaran Islam sangat luas yang mengajarkan berbagai pedoman
hidup dari akidah, ibadah, sosial, dan politik. Secara global, Al-Qur‟an
mengarahkan manusia pada berbagai aspek kehidupan, sebagai berikut:

1. Prinsip ideologi Islam (Q.S. al-An‟am [6]: 162-164);


2. Aturan moralitas dan tingkah laku dalam Islam (Q.S. al-Isra‟ [17]: 23-37);
3. Pedoman mengarahkan perasaan dalam Islam (Q.S. al-Hadid [57]: 22-23
dan an-Nisaa‟ [4]: 104);
4. Sistem sosial kemasyarakatan (Q.S. Ali-Imran [3]: 64 dan al-„Alaq [96]: 1-
5);
5. Sistem politik kenegaraan (Q.S. an-Nisa‟ [4]: 59);
6. Sistem perekonomian Islam (Q.S. al-Baqarah [2]: 3, at-Taubah [9]: 60, dan
al-Hasyr [59]: 7);
7. Sistem hukum dan perundang-undangan (Q.S. al-Maidah [5]: 50), dan;
8. Sistem Kemiliteran Islam (Q.S. al-Anfal [8]: 39 dan 60-61).

2.4 Karakteristik Ajaran Islam


Karakteristik tiap ajaran agama-agama memiliki perbedaan masing-masing
sesuai dengan pemikiran dan pemahaman terhadap al-Kitab yang dipelajari
sebagai dasarnya dalam beragama. Islam pun mempunyai karakteristik sendiri,
berbeda dengan agama lain di dunia. Studi tentang karakteristik ajaran Islam
tidaklah mudah, karena ruang lingkup permasalahan yang sangat luas. Mengenai
karakteristik ajaran Islam yang berhubungan dengan bidang- bidang yang ada
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bidang kebudayaan, pendidikan,
sosial, ekonomi, politik dan sebagainya. Karakteristik tersebut dapat kita lihat
dalam sumber ajaran al-Qur‟an dan Hadis. Kedua sumber ini memberi
13

karakteristik tersendiri dalam bidang-bidang tersebut yang berguna bagi


kehidupan umat manusia sepanjang masa.

Ajaran Islam memiliki konsepsi yang khas dan dapat dikenali dengan
berbagai bidang keilmuannya. Perbedaan karakteristik

dalam Islam menunjukkan keragaman yang luas, akan tetapi umat Islam
mempunyai konsepsi jiwa persatuan umat “rahmatan lil

„alamin”. Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, yaitu mulai
dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi,
sampai pada kehidupan rumah tangga dan masih banyak lagi dimensi-dimensi
lainnya. Untuk memahami berbagai dimensi ajaran Islam tersebut jelas
memerlukan berbagai pendekatan yang digali dari berbagai referensi atau ilmu.

Karena pedoman dan/atau dasar ajaran Islam untuk kehidupan umat Muslim
adalah al-Qur‟an dan hadis yang mana di dalamnya terdapat berbagai petunjuk
tentang bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini
secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya. Umat Muslim dituntut
memiliki kecakapan dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai
dalam ajaran agama Islam secara kaffah (sempurna) dalam bentuk perilakunya
sebagai reprentasi dari nilai-nilai (values) keislaman seseorang dalam kehidupan
bernegara dan berbangsa.

Pengertian karakteristik ajaran islam untuk mendukung kelangsung hidup


umat Islam sehingga dapat dijadikan sebagai way of life (pandangan hidup) di
tengah-tengah

Istilah “karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua terma utama yang berbeda
pengertiannya, yaitu karakteristik dan ajaran Islam. Kata „karakteristik‟ dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai „sesuatu ciri
khas/bentuk-bentuk watak/karakter yang dimiliki oleh individu, corak tingkah
laku, dan tanda khusus‟. Sedangkan kata „Islam‟, secara etimologi dalam
perspektif bahasa Arab adalah as-silm (damai), aslama (menyerahkan
diri/pasrah), istislam (penyerahan secara total kepada Allah), salim (bersih dan
14

suci), dan salam (selamat). Kata Islam secara terminologi diartikan sebagai
pesan bahwa umat Muslim hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan
AllahSWT., bersih dan suci dari perbuatan nista, serta dijamin selamat dunia dan
akherat jika melaksanakan risalah Islam.

Dalam ajaran Islam sendiri mengandung arti yang berbeda- beda pula. Untuk
meninjau ajaran Islam dapat dikemukakan, sebagai berikut:

1. Taat dan menyerahkan diri. Orang yang memeluk Islam adalah orang yang
menyerahkan diri kepada Allah SWT., dan menurut segala yang telah
ditentukan-Nya.
2. Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia. Setiap
Muslim akan sejahtera, tenteram, selamat dan bahagia, baik di dunia
maupun di akherat dengan tuntunan ajaran Rabbul „alamin.
3. Mengaku, menyerahkan, dan menyelamatkan. Ini berarti bahwa orang
yang memeluk Islam itu adalah orang yang mengaku dengan sadar adanya
Allah SWT., kemudian ia menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya dengan
menurut segala titah dan firman-Nya sehingga ia selamat di dunia dan
akherat.
4. Cinta damai dan sejahtera. Islam adalah agama yang membawa kepada
kedamaian dan perdamaian. Orang yang memeluk Islam adalah orang
yang menganut ajaran perdamaian dalam segala tingkah laku dan perbuatan.

Asy‟arie, menyatakan bahwa Islam adalah penyerahan total hanya


kepada Allah SWT. semata, dan karena penyertaannya yang tulus itu, maka
seseorang akan mendapatkan keselamatan, kebebasan, dan kedamaian. Dalam
tingkat kepasrahan total itulah, energi ilahi akan terserap ke dalam dirinya, dan ia
akan mendapat kebebasan, keselamatan, dan kedamaian yang sesungguhnya.
Kepasrahan yang tulus kepada Allah SWT. adalah sumber energi

dan kekuatan kreatif yang tidak pernah kering untuk mendorong kebajikan
dan kesalihan.

Berangkat dari beberapa pengertian tersebut di atas, karakteristik ajaran


Islam adalah suatu watak/karakter yang dimiliki oleh setiap umat Muslim
15

dengan berpedoman pada al- Qur‟an dan al-Hadist dalam berbagai ilmu
pengetahuan dan kehidupan manusia dalam bidang agama, muamalah
(kemanusian), ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan,
lingkungan hidup, dan disiplin ilmu. Dengan banyaknya bidang- bidang
keilmuan tersebut diperlukan kepada umat Muslim untuk memahami secara
mendalam ajaran Islam yang senantiasa membawa umat manusia dalam
kehidupan yang cinta damai dansejahtera.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengertian islam secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan
akhirat. Inti ajarannya (rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.

2. Tujuan islam adalah membentuk pribadi yang kamil di samping juga


membentuk masyarakat yang ideal, yang menitikberatkan pembentukan moral
dan kerohanian sebuah masyarakat dan tidak lupa turut membangunkan nilai
masyarakat, membina masyarakat yang kukuh dan berwibawa di mata dunia.

3. Fungsi islam sebagai pembimbing dalam hidup, membentuk suatu kepribadian


yang harmonis agar segala unsur pokok kehidupan terdiri dari pengalaman
yang menentramkan jiwa, agar mampu menghadapi masalah dengan tenang.
Selain itu, islam berfungsi memelihara kemaslahatan agama, memelihara
keturunan dan kehormatan, memelihara harta benda, menyembah Allah, dan
menjalankan perannya sebagai khalifah.

4. Sumber ajaran islam adalah Al-Qur'an, As-Sunnah, Ijtihad, Ijmak dan Qiyas.

5. Ruang lingkup ajaran islam ada 3 yaitu: Aqidah, Syariah dan Akhlak.
6. Karakteristik ajaran islam adalah suatu watak/karakter yang dimiliki oleh
setiap umat Muslim dengan berpedoman pada al- Qur‟an dan al-Hadist
dalam berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam bidang
agama, muamalah (kemanusian), ekonomi, sosial, politik, pendidikan,
kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu.
17

3.2 Saran
3.2. 1 Bagi Mahasiswa

Makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu masih perlu
dilengkapi lagi pembahasan lanjutan tentang islam way of life.

3.2.2 Bagi Masyarakat

Diperlukan banyak kajian untuk masyarakat dalam mengenal islam


sebagai way of life.
18

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Ridwan. 2014. Islam Sebagai Way Of Life.


https://www.slideshare.net/magicofsuju/aika1-43005035. (diakses 29 Sepetember
2022)
Rahman, Ade. 2019. Islam Sebagai The Way Of Life.
https://www.academia.edu/40461491/MAKALAH_ISLAM_SEBAGAI_THE_W
AY_OF_LIFE_DOSEN_PEMBIMBING. (diakses 29 Sepetember 2022)
_________,2020. Ruang Lingkup Ajaran Islam.
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/29993/04_bk_aqidah_b
ab%20ii_agama%20islam%20dan%20ruang%20lingkupnya_2019.pdf?sequ
ence=4&isAllowed=y#:~:text=Berdasarkan%20hadits%20di%20atas%2C%
20Ruang,3)%20Ihsan%20(Akhlak). (diakses 29 Sepetember 2022)
________,2011. Ruang Lingkup Ajaran Islam.
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6968/3/BAB%20II.pdf.
(diakses 29 Sepetember 2022)
Nasrullah, 2014. KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM: Perspektif Unity and
Diversity of Religion. https://e-journal.stisbima.ac.id/.
(diakses 29 Sepetember 2022)

Anda mungkin juga menyukai