Anda di halaman 1dari 8

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt.

Atas limpah ramat serta karunia-Nya


kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah “Pengantar studi islam” ini dengan
lancar dan pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak trima kasih kepada bapak Zulkifli
Selaku dosen pembimbing dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan
sehingga saran dan kritik diharapkan untuk menambah dinamika pemikiran Islam yang saat ini
mulai tampak lemah di tengah – tengah kehidupan bermasyarakat. Semoga amal baik kita semua
dalam memberikan kontribusi bagi bangkitnya pemikiran Islam di tengah masyarakat menjadi
investasi akhirat dengan keridhoan-Nya tentunya.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon ma’af apabila ada kekurangan atau
kesalahan dalam mengerjakan tugas ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ 1


DAFTAR ISI................................................................................................ 2

BAB I
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................. 3
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................... 3

BAB II
2.1 PENGERTIAN ETIKA .......................................................................... 4
2.2 ETIKA DALAM DUNIA BISNIS ......................................................... 4
2.3 PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS....................................... 6
2.4 TEORI PENGERTIAN ETIKA................................................................ 7
2.5 CONTOH KASUS ETIKA DALAM BISNIS........................................ 9

BAB III
3.1 KESIMPULAN........................................................................................11
3.2 TUJUAN ETIKA BISNIS ......................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena
agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu
dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan
manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu
dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam karena lingkup permasalahan yang
luas. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai karakteristik dan prinsip dalam ajaran
islam yang berhubungan dengan bidang-bidang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
dalam bidamg ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, pekerjaan, kesehatan, politik,
dan disiplin ilmu. Karakteristik tersebut dapat kita lihat dalam sumber ajaran Al-Qur’an dan
hadits. Kedua sumber ini member karakteristik tersendiri dalam bidang-bidang tersebut yang
berguna bagi manusia sepanjang masa.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang disusun berikut ini disusun berdasarkan latar belakang yang ada.
Berikut adalah rumusan masalah :

1. Apa definisi agama islam ?


2. Apa karekteristik agama islam ?
3. Prinsip – prinsip apa aja dalam ajaran islam ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi agama islam


2.1 Pengertian Karakteristik Ajaran Islam

Istilah “karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua kata : karakteristik dan ajaran islam.
Kata karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia, diartikan sebagai sesuatu yag
mempunyai karakter atau sifatnya khas. Dan kata Islam menurut bahasa berasal dari bahasa arab,
yaitu dari kata salima yang mengandung yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai.
Salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk kedalam kedamaian.
Ensiklopedi Islam Indonesia mendefinisikan bahwa Islam adalah agama tauhid yang ditegakkan
oleh nabi Muhammad SAW, selama 23 tahun di Mekah dan Madinah yang inti sari Islam
berserah diri atau taat sepenuh hati pada kehendak Allah SWT, demi tercapainya kepribadian
yang bersih, hubungan yang harmonis, dan damai sesama manusia serta sejahtera dunia dan
akhirat.
Ajaran Islam mengandung berbagai arti pula, yaitu sebagai berikut:
1)      Menurut dan menyerahkan
Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah SWT, dan
menurut segala yang telah ditentukan–Nya
2)      Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia.
Ini berarti setiap muslim adalah orang sejahtera, tentram, selamat dan bahagia, baik di dunia
maupun di akhirat dengan tuntunan ajaran Rabbul’ Alamin1[1]. Ajaran yang bersumber dari
Allah SWT, bukan dari manusia sedangkan nabi Muhammad SAW, tidak membuat agama ini
tetapi beliau hanya menyampaikannya. Allah berfirman dalam surat An-Najm 3-4
َّ ِ ِ
ْ ّ‫ اَ ْن ُه َو ِإِال‬,‫َ َوما يُْنط ُق َع ِن اْهلََو ى‬
‫وح ُي يُ ْو َحى‬
Artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan.”2[2]
3)      Mengaku, menyerahkan dan menyelamatkan
Ini berarti bahwa orang yang memeluk Islam itu adalah orang yang mengaku dengan sadar
adanya Allah SWT, kemudian ia menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya dengan menurut segala
titah dan firman–Nya sehingga ia selamat di dunia dan akherat.
4)      Damai dan sejahtera

2
Artinya bahwa islam adalah agama yang membawa kepada kedamaian dan perdamaian.
Orang yang memeluk islam adalah orang yang menganut ajaran perdamaian dalam segala
tingkah laku dan perbuatan.3[3] Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan sesama muslim.
Islam anti terhadap yang bersifat perbedaan daerah dan tingkat sosial. Allah SWT berfirman:

‫اِ َّن اَ ْكَر َما ُك ْم ِعْن َد الّ ِله اَْت َقا ُك ْم‬
Artinya; “Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia pada sisi Allah diantara kamu adalah yang
paling taqwa diantaramu.”4[4]
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik ajaran Islam adalah
suatu karakter yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim dengan berpedoman kepada Al-
qur’an dan hadits dalam berbagai ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan,
politik, pekerjaan, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki ciri-
ciri khas tersebut.
Secara sederhana karakteristik ajaran islam dapat diartikan menjadi suatu ciri yang khas atau
khusus yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan kehidupan mnusia dalam berbagai
bidang agama, muamalah (kemanusian), yang didalamnya termasuk ekonomi, sosial, politik,
pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin ilmu.

2.2 Karakteristik Agama Islam

Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a.      Dalam Bidang Agama
Menurut Nurcholis Madjid, bahwa dalam bidang agama, Islam mengakui adanya
pluralisme. Menurutnya, Pluralisme adalah sebuah aturan Tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan
berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang
kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali berdasarkan paganisme dan syirik,
untuk hidup dan mengajarkan agama masing-masing dengan penuh kesungguhan. Karena itu
agama tidak boleh dipaksakan. Bahkan Al-qur’an juga mengisyaratkan bahwa para penganut

4
berbagai agama, asalkan percaya kepada Tuhan dan hari kemudian serta berbuat baik semuanya
akan selamat.
Karakteristik ajaran islam dalam bidang agama juga mengakui adanya universalisme,
mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, nyuruh berbuat baik, dan mengajak pada
keselamatan.
Dengan demikian, karakteristik ajaran islam dalam visi keagamaanya bersifat toleran,
pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena dalam pluralitas agama tersebut
terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.
b.      Dalam Bidang Ibadah .
Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti khusus. Yakni apa yang
telah di tetapkan oleh Allah akan perincian-perincianya, tingkat dan cara-caranya tertentu.
Ketentuan ibadah demikian itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana akal manisia
tidak perlu campur tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya. Kedudukan manusia
dalam hal ini adalah mematuhi, mentaati, melaksanakan, dan menjalankannya, dengan penuh
ketundukan pada Tuhan, sebagai bukti pengabdian dan terimakasih-Nya.
Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan sifat, jiwa, dan misi ajaran
islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia sebagai makhluk yang
diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.

c.       Dalam bidang Akidah


Karakteristik Islam yang dapat di ketahui dalam bidang akidah ini adalah bahwa akidah
Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. yang diakui dan diyakini dan diakui
sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah SWT. Dalam prosesnya keyakinan tersebut
harus langsung tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah SWT sebagai Tuhan
yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat dan perbuatan
dengan amal soleh. Dan selanjutnya harus berpengaruh kedalam segala aktivitas yang dilakukan
manusia, sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah.
Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap
yang selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku serta berbuat yang pada
akhirnya menimbulkan amal saleh.
d.      Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersika terbuka dan
akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan islam yang
selektif, yaitu tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan, melainkan ilmu
dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.5[5]
Karakteristik ajaran Islam adalah ilmu pengetahuan dijelaskan oleh Allah SWT: (QS.
Al’alaq. 1-5)
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.”

Kata iqra pada ayat tersebut menurut A. Baiquni, berarti membaca dalam arti biasa,
menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan, menganalisis dan
menyimpulkan secara induktif.
Kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa manusia. Ini berarti bahwa
manusialah yang menciptakan kebudayaan. Kebudayaan Islam, berarti menyaring kebudayaan
yang tidak melenceng dari Islam. Kebudayaan Islam mengandung tiga unsur yang sangat prinsip
sebagai berikut :
1)      Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam
2)      Kebudayaan Islam adalah didasarkan kepada ajaran Islam
3)      Kebudayaan Islam merupakan pencerminan dari ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai