Anda di halaman 1dari 2

FUNGSI AGAMA ISLAM

Alvin Zahran Majid


1906355724
Fakultas Teknik (Kelas 07)

Judul Sumber: Akhlak Tasawuf


Penulis: MS Hidayatulloh
Data Publikasi: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2015

Sebagai manusia, tak bisa dimungkiri bahwa akhlak merupakan salah satu hal yang paling
penting dalam Islam. Bahkan biasanya dinyatakan bahwa seseorang beragama adalah untuk
menciptakan individu dan masyarakat yang berakhlak mulia. Banyak pula bagian akhir dari ayat-ayat
Alqur’an yang memuat secara spesifik tentang ayat-ayat yang mengaitkan antara tujuan ibadah, yaitu
untuk membentuk akhlak. Seperti pada (QS.2:183), Allah mewajibkan orang-orang beriman untuk
berpuasa pada bulan Ramadhan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Islam sebagai agama akhir yang telah mendapat jaminan dari sisi Allah. Seluruh hal baik yang
manusia kerjakan berlandaskan oleh salah satu dari enam rukun iman, yaitu Iman Kepada Allah.
Fungsi utama agama Islam dalam kehidupan manusia adalah:
1. Pemberi makna bagi setiap perbuatan manusia, serta petunjuk kebenaran demi menjalani
kehidupan yang benar agar hidupnya damai, selamat, dan tidak tersesat pada hal yang buruk
dan menyengsarakannya;
2. Sebagai wadah bagi manusia untuk menghilangkan berbagai sifat dan tabiat buruk, seperti
pemarah, dengki, iri, pelit, malas, dan sebagainya;
3. Sebagai tempat bagi manusia untuk menjauhi dan mengendalikan nafsu dunia yang nantinya
akan menyesatkannya di akhirat kelak;
4. Sebagai tempat pertolongan manusia agar dimudahkan dalam menghadapi segala urusan,
usaha, dan kesulitannya. Setiap kesusahan pasti ada jalan keluar atau solusinya, oleh karena
itu kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah harusnya percaya bahwa dari setiap hal
yang kita lakukan pasti ada jalan keluarnya dan cara kita mendapatkan solusi tersebut adalah
dengan berusaha dan berdoa kepada-Nya, berharap bahwa segala hal yang diberikan oleh-
Nya merupakan jalan bagi kita untuk diberi kemudahan, rezeki yang lancar, kehidupan yang
bahagia di dunia dan akhirat. Saat diberi cobaan pun, kita harus percaya bahwa siksa api
neraka lebih berat dari masalah kita yang ada di dunia, oleh karena itu kita harus tabah dan
tidak putus asa; dan
5. Sebagai tempat untuk memforsir diri sendiri dalam berbuat kebaikan kepada sesama
makhluk hidup. Manusia harus berbuat baik kepada sesama manusia dengan saling
membantu ketika sedang kesusahan, berkata hal yang baik, dan menjaga kerukunan antar
satu sama lain. Selain kepada manusia, kita pun harus berbuat baik kepada hewan dan
tumbuhan. Menyisihkan sedikit rezeki kita dengan memberikan makanan kepada hewan
yang sedang kelaparan juga menjadi kesempatan bagi kita untuk memperoleh pahala dari
Allah.
Pendidikan Islam, bila dilihat dari segi kehidupan kultural umat manusia merupakan salah satu
alat pembudayaan atau enkulturasi masyarakat tersebut. Sebagai suatu alat, pendidikan dapat
difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia, (sebagai makhluk
pribadi dan sosial), kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejahteraan hidupnya di
dunia dan kebahagiaannya di akhirat. Oleh karena itu, pengunaan pendidikan sebagai alat
pembudayan sangat bergantung pada pemegang alat tersebut, yaitu pendidik. Dalam memperoleh
pengetahuan tentang pola berpikir dan berbuat dalam pelaksanaan pendidikan Islam, diperlukan
kerangka berpikir teoretis yang mengandung konsep tentang pendidikan-pendidikan Islam, disamping
konsep-konsep operasionalnya dalam masyarakat. Dengan kata lain, untuk memperoleh suatu
keberhasilan dalam proses pendidikan Islam, diperlukan adanya pengetahuan tentang pendidikan
Islam baik bersifat teoretis maupun praktis. Beberapa alasan tentang perlunya ilmu pendidikan Islam
secara teoretis antara lain,
1. Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia melalui proses yang panjang, dengan
hasil yang belum dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati
yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya;
2. Pendidikan Islam yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam, disamping menanamkan dan
membentuk sikap hidup yang dijiwai oleh nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan
kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai tersebut merupakan proses
ikhtiar yang secara pedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik kearah kedewasaan
atau kematangan;
3. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan untuk
menyejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan manusia didunia dan di akhirat;
4. Ruang lingkup pendidikan Islam adalah mencakup segala bidang kehidupan manusia di
dunia, dimana manusia mampu menggunakannya sebagai tempat menanam benih-benih amal
yang akan didapatkan manfaatnya di akhirat nanti; dan
5. Teori-teori, hipotesa dan asumsi-asumsi kependidikan yang bersumberkan ajaran Islam
sampai kini masih belum tersusun secara ilmiah meskipun bahan-bahan bakunya telah
tersedia, baik dalam kitab suci al-Quran dan hadis maupun ijma ulama.

Islam berasal dari kata salam yang berarti kesejahteraan atau keselamatan. Oleh karena itu, tujuan dari
agama Islam adalah untuk memberi keselamatan atau kesejahteraan di dunia atau pun di akhirat bagi
umatnya.
Islam juga memiliki beberapa misi, yaitu,
1. Mengeluarkan manusia dari kehidupan gelap gulita menjadi terang benderang;
2. Memberantas sikap jahiliyah atau kebodohan; dan
3. Memperbaiki akhlak yang mulia.
Melalui fungsi, tujuan, dan misi dari agama Islam tersebut, dapat disimpulkan bahwa seorang umat
muslim harus menerapkan setiap aspek dari agama Islam agar dapat mengerti makna dan kebenaran
yang ada di sekitarnya, menghilangkan sifat dan tabiat buruk, menjauhi dan mengendalikan nafsu,
dimudahkan dalam menghadapi urusan dunia dan akhirat, dan mengerahkan diri sendiri untuk berbuat
baik kepada sesama makhluk hidup. Fungsi Agama Islam tersebut dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari agar membuat diri kita merasa lebih baik sebagai muslimin yang beriman.

Anda mungkin juga menyukai