Disusun Oleh :
TAHUN
Bagaimana Etos kerja Muslim Untuk
1
dunia. Meskipun begitu, masih banyak kaum muslimin yang belum memahami apa
arti Islam yang sebenarnya. Pengertian secara bahasa maupun diambil dari Al-
Qur’an, dan juga hasil ijtihad dan pemahaman para ulama. Untuk memahami kamu
bisa membaca artikel ini sampai selesai ya. Selain untuk menambah wawasan,
menambah ilmu pengetahuan tentang Islam dan juga dengan mengetahui arti Islam
yang sebenarnya akan membuatmu lebih cinta Islam dan meningkatkan keimanan.
Karena, ada makna mulia yang terkandung dalam kata “Islam” Lalu, apa pengertian
Islam secara detail menurut bahasa dan istilah?
Kata Islam sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Islam menjadi salah satu agama yang
paling banyak pengikutnya, termasuk di Indonesia. Terkadang, kata Islam sering
dihubungkan dengan kata muslim. Padahal, keduanya memiliki arti yang berbeda
satu sama lain. Islam sendiri merujuk sebuah Agama, sedangkan muslim merupakan
sebutan bagi orang yang menganut agama Islam. Pengertian Islam secara harfiah
yaitu damai, tunduk, bersih, dan selamat. Sementara itu, arti Islam secara bahasa,
Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata aslama-yuslimu-islaaman yang
memiliki arti berserah diri kepada Allah, patuh, tunduk, dan taat.
agama ‘Islam’ , mencakup segala apa yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa ta’ala
dan Rasul-Nya, seperti mendirikan sholat, menunaikan puasa, membayar zakat,
pergi haji, dan ibadah lainnya. Semua ini dapat dinamakan Islam
Etos mengacu pada pandangan hidup khas suatu kelompok sosial Ethos
berasal dari kata Yunani (ethos) yang berarti sikap, watak, perangai, watak, atau
keyakinan terhadap sesuatu. Sikap ini dianut tidak hanya oleh individu tetapi juga
oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos
kerja adalah semangat kerja yang menggambarkan sifat dan keyakinan seseorang
atau suatu kelompok.
Kerja dalam arti luas adalah segala usaha manusia, baik materil, intelektual, fisik,
maupun dalam hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dunia dan akhirat.Secara
terminologis kata etos, mengalami perubahan makna yang meluas. Digunakan dalam
tiga pengertian berbeda yaitu:
2
Etos kerja dapat diartikan sebagai mencapai hasil atau memikirkan bagaimana
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Etos kerja ini sangat diperlukan bagi umat Islam sehingga perlu dibahas.
Karena diskusi ini menjadi peta kesuksesan mereka di dunia dan dunia adalah
tempat mereka bisa meraih kehidupan surgawi yang menjadi dambaan setiap
umat Islam.
Apapun yang kita lakukan, baik kita seorang pebisnis, pekerja kantoran, maupun
pekerja, itu adalah anugerah dari Tuhan. Kita menerima pemberian ini tanpa syarat
apa pun, sama seperti kita menghirup oksigen atau udara. Anda tidak akan
dikenakan biaya sepeser pun.
Kita bisa bekerja dengan penuh integritas karena bekerja adalah dharma yang
selaras dengan panggilan jiwa. Jadi ketika kita menyadari bahwa suatu pekerjaan
atau panggilan adalah panggilan kita, kita dapat berkata kepada diri kita sendiri:
``Saya melakukan yang terbaik!'' Seperti yang Anda lihat, jika kualitas pekerjaan
Anda tidak bagus, Anda tidak akan puas.
3
Bagi kami, bekerja adalah sarana untuk mencapai yang terbaik bagi umat manusia,
oleh karena itu kami bekerja keras dan penuh semangat. Apapun pekerjaan kita,
apakah kita seorang dokter, akuntan, atau profesional hukum, itu semua adalah
bentuk aktualisasi diri. Meski terkadang membuat kita lelah, namun bekerja tetap
menjadi cara terbaik bagi untuk memenuhi potensi kita dan membuat kita merasa
dilibatkan. Tapi sibuk dengan pekerjaan jauh lebih menyenangkan daripada duduk
dan berpikir tanpa melakukan pekerjaan apa pun.
Kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan perasaan senang seperti halnya
melakukan hobi. Sinamo mencontohkan Edward V Appleton, seorang fisikawan
peraih nobel. Dia mengaku, rahasia keberhasilannya meraih penghargaan sains
paling begengsi itu adalah karena dia bisa menikmati pekerjaannya.
Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. Jika bisa menjaga
kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang lebih besar akan datang
kepada kita. Sinamo mengambil contoh etos kerja Pramoedya Ananta Toer.
Sastrawan Indonesia kawakan ini tetap bekerja (menulis), meskipun ia dikucilkan di
Pulau Buru yang serba terbatas. Baginya, menulis merupakan sebuah kehormatan.
Hasilnya, semua novelnya menjadi karya sastra kelas dunia.
Manusia bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri saja tetapi
untuk melayani, sehingga harus bekerja dengan sempurna dan penuh kerendahan
hati. Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan penjaga mercusuar,
semuanya bisa dimaknai
4
impelementasi etos kerja islam adalah setiap pribadi muslim mampu dan
memiliki etos kerja yang sesuai dengan tuntunan al quran dan al hadist, sehingga ia
menjadi pribadi yang profesional, handal dan produktif. Kerja sendiri dalam islam
memiliki nilai yang sangat tinggi, dibeberapa hadist nabi mengatakan sebaik-
baiknya orang adalah yang makan hasil kerja dengan tanganya sendiri, bahkan ada
sebuah hadist qudsi yang menerangkan bahwa ada dosa yang hanya bisa dihapus
dengan cara mencarikan nafkah untuk keluarga dan orang yang ditanggungnya.
Tentu kerja yang dimaksud adalah kerja yang maksimal dan memiliki etos kerja
yang tinggi
Pada hakikatnya setiap muslim diminta untuk bekerja meskipun hasil pekerjaannya
belum dapat dimanfaatkan olehnya, oleh keluarganya atau oleh masyarakat, juga
meskipun tidak satu pun dari makhluk Allah, termasuk hewan dapat
memanfaatkannya. Ia tetap wajib bekerja karena bekerja merupakan hak Allah dan
salah satu cara mendekatkan diri kepada-Nya. Bekerja diminta dan dibutuhkan,
walaupun hasil kerja itu tidak bisa dimanfaatkan oleh seorang pun. Islam tidak
meminta penganutnya sekedar bekerja, tetapi juga meminta agar mereka bekerja
dengan tekun dan baik yakni dapat menyelesaikannya dengan sempurna. Untuk
mencapai ketekunan dalam bekerja, salah satu pondasinya adalah amanah dan
ikhlas dan berusaha semaksimal mungkin dengan prinsip melakukan yang terbaik
dan bertawakkal serta dibentengi oleh etika mulia dan hanya berharap mendapatka
keberkahan Allah swt. atas usaha yang dilakukannya di dunia dan kelak di akhirat
mendapat ganjaran pahala
5 Hal yang di Utamakan Dalam Kerja Untuk mencapai Prestasi yang Optiamal
1. Kerja cerdas
5
adalah kerja yang di dasari ilmu dan perhitungan matang, bukan asal-asalan.
Kerja cerdas akan melahirkan kreativitas, terobosan-terobosan jitu, peta manajemen
yang jelas, serta konsep yang matang dan terukur dalam setiap pekerjaan.
Alloh telah mengajarkan kepada Nabi Dawud untuk berkarya dengan cerdas dan
penuh profesionalitas dalam firman-Nya:
صال ًحا ۖ إني ب َما تَ ْع َملُونَ َبصير َ ْأَن ا ْع َمل
َ سابغَات َوقَد ْر في الس َّْرد ۖ َوا ْع َملُوا
“Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya dan kerjakanlah
amal sholih. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kalian kerjakan.”
(QS. Saba’ [34]: 11)
Bekerja secara cerdas juga memerlukan tambahan energi yang datang dari ridha
Allah melalui doa untuk para kerabat kerja dan untuk lembaga Unpad sendiri.
Tahukah kita akan sosok Fatimah puteri Rasulullah yang selalu rela untuk
mementingkan mendoakan orang lain dibandingkan diri dan keluaganya sendiri.
Apakah kita pernah mendoakan pemimpin, kerabat kerja dan kemajuan Unpad? Doa
yang dilakukan dan jika malaikat mendengar maka merekapun akan mendoakan kita
yang mendoakan orang lain tersebut, seperti diriwayatkan oleh HR. Muslim dan Abu
Dawud, “Apabila salah seorang mendoakan saudaranya sesama muslim tanpa
diketahui oleh orang yang didoakan tersebut maka para malaikat berkata ‘Amin,
semoga engkau memperoleh sebagaimana yang engkau doakan itu
Seperti yang diketahui bahwa dalam ajaran Islam kita selalu diajarkan akan suatu hal
yang baik, yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bekerja dengan
cerdas tidak hanya mementingkan kebutuhan duniawi saja melainkan juga
menyiapkan bekal pahala untuk untuk akhirat. Melakukan pekerjaan yang didasari
dengan sesuatu yang baik seperti halal, jujur, dipercaya dan mampu berkomunikasi
dengan baik maka secara tidak langsung kita telah mengamalkan prilaku yang baik
yang kelak akan dibayar di akhirat.
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang
bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang
mujahid di jalan Allah Azza Wajalla (H.R. Ahmad).
Bekerja yang baik, wajib di dalam Islam. Para Rasul dan para nabi serta sahabat
merupakan sosok para professional yang memiliki keahlian dalam pekerja keras.
Mereka selalu menganjurkan orang lain untuk mengerjakan hal yang sama yang
6
dimana bekerja dengan jalan yang diizinkan dalam islam dan menghindari pekerjaan
yang diharamkan di dalam ajaran Islam karena percayalah bahwa apa yang kamu
kerjakan Allah Maha Mengetahui.
2. Kerja Ikhlas
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus.”
(Q.S Al-Bayyinah: 5)
Pada zaman yang hampir semua diukur dengan materi, ikhlas dalam bekerja menjadi
perkara yang sulit dilakukan. Umumnya orang bekerja untuk mendapatkan uang.
Jika pekerjaan tersebut dinilai menghasilkan uang banyak, maka pekerjaan itu akan
dikerjakan dengan sangat baik. Namun apabila pekerjaan itu dinilai menghasilkan
uang sedikit maka kerjanya asal-asalan. Ikhlas berarti membersihkan tujuan bekerja
sebagai ibadah kepada Allah SWT dari segala noda yang mengotorinya.
Memfokuskan diri bekerja sebagai ibadah hanya kepada Allah SWT dan bahkan bisa
juga berarti tidak memperhatikan alam sekitar karena yang ada di matanya hanyalah
Allah SWT. Ikhlas merupakan syarat diterimanya pekerjaan sebagai amal shalih.
Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu ikhlas dalam bekerja agar dapat dinilai
sebagai amal shalih.
Hanya karena Anda jujur tentang pekerjaan Anda bukan berarti Anda tidak
membutuhkan uang dalam hidup Anda. Namun dalam segala pekerjaanmu,
utamakan tujuan ibadah dan pasrah kepada Allah SWT sebagai Tuhan, Penguasa
dan Pengatur penghidupanmu. Jika kita bekerja dengan ikhlas maka kita akan
mendapat keberkahan Allah SWT dan kebutuhan finansial kita juga akan terpenuhi.
7
Sebaliknya apapun tujuan utamanya menjangkau dunia, niscaya Allah akan
menunjukkan kepadanya kemiskinannya dan menghilangkan setiap kesempatan
yang dimilikinya.
” (HR. Tirmidzi).
3. Kerja Keras
Kerja keras adalah kerja yang dilakukan dengan penuh kesungguhan dan fokus
dalam melakukannya. Kesungguhan dalam bekerja menunjukkan kesempurnaan
suatu pekerjaan. Dalam kaidah fiqih dikatakan bahwa:
س ْعيه َ ب لَهُ تَ َم
َ ام َ علَيْه َو ُكت َ ََمن اجْ تَ َه َد َو َبذَ َل َما في ُوسْعه فََل
َ َض َمان
Barangsiapa bersungguh-sungguh mengerahkan kemampuannya, maka tidak wajib
mengganti dan dianggap mengerjakan amalan secara sempurna. Selain itu, ikhtiar
seseorang dalam bekerja sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai.
Alloh Ta’ala berfirman:
ّللا َّل يُغَي ُر َما بقَ ْوم َحتَّ َٰى يُغَي ُروا َما بأ َ ْنفُسه ْم
َ َّ إ َّن
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib manusia sebelum mereka
mengubah apa yang ada pada dirinya. (QS Ar-Ra'd : 11). Kerja keras juga
menunjukkan kerja yang dilakukan dengan penuh semangat dan tidak mudah putus
asa.
Nabi ﷺbersabda:
َّ علَى َما َي ْنفَعُكَ َوا ْستَع ْن ب
اَلل َوّلَ تَ ْعج ْز َ ص
ْ احْ ر
“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah
pada Allah, serta janganlah
8
Tidak ada pekerjaan perfect melainkan ditempuh dengan kerja keras, susah payah,
bahkan seringkali melalui berkali-kali kegagalan. Namun, tidak berarti kita berputus
asa. Hendaknya setiap diri bertwakkal kepada Alloh hingga menemui jalan keluar dari
setiap permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaannya.
Allah Ta’ala berfirman:
ّللا َيجْ َعلْ لَهُ َم ْخ َر ًجا
َ َّ َو َم ْن َيتَّق
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar.Kerja keras adalah pekerjaan yang menggunakan lebih banyak energi.
Kenapa bisa dibilang orang itu pekerja keras? Hal ini membutuhkan kerja dengan
kekuatan dan otot, menuntut dan membutuhkan stamina yang kuat Apapun yang
dihasilkan sesuai dengan energi yang dikeluarkan. Misalnya, seorang pekerja
bangunan yang bekerja delapan jam sehari menerima gaji berdasarkan pekerjaan
yang dilakukan selama delapan jam tersebut. Jika ingin meningkatkan penghasilan,
Anda juga perlu merealokasikan tenaga dan waktu kerja untuk mencapai hasil yang
lebih.
Selain itu, kerja keras sangat melelahkan dan bekerja berjam-jam serta kurang
istirahat dapat berdampak besar pada kesehatan Anda. Hal terpenting yang
dibutuhkan seorang pekerja keras untuk mencapai hasil yang besar, selain
kedisiplinan, adalah tekad untuk tidak pernah menyerah, apapun kesulitannya.
Bangkit dan bangkitlah sampai Anda berhasil. Setiap orang harus bekerja keras
untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan impiannya. Kerja keras merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu
tujuan. Dalam Islam, kerja keras disebut juga usaha. Ini merupakan prasyarat untuk
mencapai tujuan dan usaha Anda dengan melakukan segala sesuatunya dengan
sungguh-sungguh hanya karena Allah SWT. Tanpa usaha, sulit bagi seseorang untuk
mencapai apa yang diperjuangkannya.
Oleh karena itu, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja keras mencapai
tujuan tersebut. Jika Anda bekerja keras, Anda dapat dengan mudah mencapai
tujuan Anda. Sebaliknya, mimpi-mimpi tersebut tidak mungkin terwujud dengan
sendirinya jika seseorang hanya duduk diam dan bermalas-malasan. Impian dan
tujuan akan lebih cepat tercapai bila dicapai melalui kerja sama dan kolaborasi.
Koperasi adalah ketika yang satu dan yang lain bekerja sama untuk mencapai
9
keuntungan dan keuntungan bersama. Sikap ini akan mempererat hubungan antar
manusia.
Karena mereka akan terus berkomunikasi satu sama lain dan saling mengenal.
Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja keras dan bersatu untuk mencapai tujuan
yang mulia. Tentu saja kerja sama harus untuk kebaikan, bukan kejahatan. Karena
sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Oleh
karena itu, sebagai manusia yang berakal, kita harus turun tangan dan berupaya
sungguh-sungguh untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, bukan hanya
berdiam diri menunggu kabar baik.
Orang sukses adalah orang yang menunjukkan semangat dan kerja keras
baik secara kelompok maupun individu. Sekalipun pekerjaan itu dilakukan oleh
seorang individu, tetap dibutuhkan orang lain. Ibarat pengecer, ia menawarkan
produk dan jasa kepada masyarakat.
Ketika seseorang mencapai sesuatu yang berharga, banyak orang dan orang-orang
di sekitarnya akan mencap orang tersebut sebagai orang yang cukup berbakat untuk
mewujudkan hal tersebut. Mereka percaya bahwa kesuksesan dan kesuksesan
seseorang disebabkan oleh kemampuan bawaannya, yang membedakannya dari
orang lain, meskipun mereka dilahirkan pada waktu yang sama. Faktanya, kerja
keras dan sikap pantang menyerah terkadang bisa mengalahkan bakat.
Ada banyak orang yang sukses dan menjalani kehidupan yang hebat dengan
mengandalkan sikap bekerja keras untuk mencapai apa yang dimilikinya. Misalnya,
pesepakbola legendaris Maradona yang pernah dilepasliarkan kini menjadi salah satu
atlet yang mengukir sejarah.
4. Kerja Tuntas
Kerja itqon adalah kerja yang dilakukan dengan tuntas. Kerja tuntas inilah yang
10
menjadi salah satu tolok ukur pekerjaan yang perfect.
Alloh Ta’ala berfirman:
َ فَإذَا فَ َر ْغتَ فَا ْن
ْصب
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain
(QS. Al-Insyirah: 7)
Uraikan contoh konkrit penerapan itqon (kerja tuntas) dalam pelayanan kesehatan
sesuai keilmuan saudara pekerjaan merupakan suatu bentuk kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal sebenarnya
Anda ingin kaya dan bukan sekedar bekerja untuk bertahan hidup. Bukankah itu
benar? Lalu apa yang harus dilakukan jika ingin kaya, apakah kerja keras atau kerja
penuh? Ada perbedaan penting yang perlu Anda pahami. Orang yang bekerja keras
belum tentu bekerja dengan kapasitas penuh.
Dengan kata lain, sekeras apa pun Anda berusaha, jika Anda tidak dapat
mencapainya, maka itu tidak mungkin. Hasilnya tidak akan memuaskan dan hanya
membuang-buang waktu Anda. Begitu pula dalam bisnis, harus dijalankan dengan
sempurna. Pengusaha sukses percaya bahwa tanpa integritas, tidak akan terjadi
apa-apa. Integritas adalah syarat terpenting dalam bisnis. Bagi mereka yang ingin
sukses dalam bisnis, namun kurang memiliki keseriusan, hal ini sepertinya mustahil.
Orang yang serius ditandai dengan menyelesaikan pekerjaannya secara tuntas.
Orang yang serius dalam pekerjaannya adalah orang yang sederhana dan bekerja
sampai akhir.
Oleh karena itu, jika Anda ingin maju, Anda ingin sukses, baik Anda seorang pekerja
kantoran, ibu rumah tangga, pekerja mortir, atau siapa pun. Tip saya adalah bekerja
sampai selesai. Orang yang hanya bekerja dan tidak melakukan pekerjaan apa pun
adalah orang yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab. Mungkin mereka bekerja
lebih dari 8 jam sehari, atau bahkan 14 jam sehari. Namun jika Anda membiarkannya
belum selesai, Anda hanya akan mengecewakan orang lain: pelanggan Anda, atasan
Anda, dan bahkan diri Anda sendiri.
Di era digital yang serba cepat dan kompetitif saat ini, tingkat produktivitas dan
efisiensi di tempat kerja sangatlah penting. Salah satu konsep yang membantu
11
individu dan organisasi mencapai kinerja optimal adalah upaya total. Pada artikel kali
ini kita akan membahas secara detail tentang pentingnya kerja tuntas, manfaatnya
dan bagaimana penerapannya dalam aktivitas sehari-hari.
Imam Ath-Thabari menafsirkan ayat ini sebagai larangan atas Rasulullah untuk
tergesa-gesa menyampaikan Al-Quran kepada para sahabat sebelum sempurna
dijelaskan. Ayat ini ditutup dengan doa penambahan ilmu, menunjukkan pentingnya
fokus dalam belajar hingga tercapai kepahaman dan standar-standar yang
ditetapkan, sebelum kemudian mengajarkannya kepada pihak lain.
Mengajarkan Al-Qur’an merupakan amanah bagi Rasululloh. Alloh memberi contoh
bagaimana menjalankan tugas dengan tidak tergesa-gesa. Dengan demikian, maka
hendaknya kita dalam melaksanakan tugas agar tidak tergesa-gesa. Selain itu,
pentingnya fokus dalam menjalankan tugas sebelum beralih ke tugas yang lain untuk
hasil yang maksimal.
Ketergesaan berasal dari setan dan harus dihindari. Namun ternyata tidak semua
tindakan tergesa-gesa itu buruk. Faktanya, ada beberapa nasehat dalam ajaran
12
agama yang mendorong kita untuk mempercepat amalan dan tindakan. Mengutip
kejadian pada Bab 5 Kitab Nashoiful Ibad riwayat Hatim al-Asham Ra, beliau berkata:
"Tergesa-gesa itu berasal dari syaitan, kecuali pada lima tempat karena
sesungguhnya tergesa-gesa dalam hal itu merupakan sunnah Rasulullah SAW."
Kelima hal tersebut yakni pertama, menyegerakan dalam memberi makan kepada
tamu jika ia menginap. Kedua, mengurus jenazah orang yang sudah meninggal.
Selanjutnya, ketiga yakni, mengawinkan anak perempuan jika sudah usia baligh.
Keempat, menyegerakan untuk membayar utang jika sudah jatuh tempo
pembayarannya. Dan, kelima, yakni tergesa-gesa dalam bertaubat dari dosa jika
terlanjur.
Di akhir ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa manusia mempunyai sifat gegabah.
Ketika ia menginginkan sesuatu sesuai dengan keinginan hatinya, maka pikirannya
tertutup untuk menilai apa yang diinginkannya, apakah itu bermanfaat atau
merugikan baginya. Ini benar-benar terburu-buru untuk mencapai suatu tujuan
tanpa berpikir matang sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa orang pada
umumnya tertarik pada keadaan luar suatu benda tanpa menggali terlalu dalam
sifat atau misterinya.
Dalam ayat ini ada referensi kaum musyrik Arab yang mengingkari kebenaran Al-
Qur'an karena tidak mau mempercayai adanya hari kiamat. Mereka lebih memilih
dunia dinikmati secara langsung daripada memikirkan janji dan ancaman yang akan
mereka terima di hari pembalasan.
Kata Arab untuk "cepat" adalah "istijal." Secara konseptual, istijal berarti keinginan
untuk mengubah keadaan dalam waktu singkat, tanpa memperhatikan dampak
negatif yang ditimbulkannya dan tanpa persiapan yang memadai. Ibnu Qa’yim
mengatakan dalam kitabnya Al-Ruh: “Tergesa-gesa adalah keinginan untuk
mencapai sesuatu sebelum waktunya tiba karena keinginan yang besar untuk itu. '
Merengek dan tidak sabar adalah sifat dasar manusia. (QS al-Isra': 11).
Meskipun mempunyai banyak dampak negatif dan buruk, namun tetap diperlukan
dalam beberapa hal, antara lain: A. Mengangkat jenazah ke alam kubur Hal ini
13
dikarenakan jenazah segera mendapat haknya berupa kenikmatan.
memungkinkannya. Jika dia seorang mukmin yang baik, itu masalah besar. Namun
jika dia kafir, berarti kita akan segera berpaling dari hal buruk. Ini Rasulullah Soh
dari Abi Saeed Al-Khudli Ra.
“Ketika jenazah sudah dibungkus dan siap digendong di pundak beberapa orang,
jika dia orang yang shaleh, dia berkata, 'Cepat! '; jika dia tidak shaleh, maka dia
berkata, 'Cepat!
Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi dan fokus merupakan salah satu kunci
hasil kerja yang optimal. Tanpa keduanya, perhatian Anda akan teralihkan ke
tempat lain dan pekerjaan Anda justru menjadi kurang akurat. Karyawan yang
cerdas memerlukan konsentrasi penuh dalam menjalankan berbagai tugas dan
tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal. Terkadang saat ingin
menyelesaikan pekerjaan, banyak gangguan yang muncul. Gangguan ini
mengakibatkan pekerjaan selesai tepat waktu, terlambat, atau bahkan
sembarangan. Bekerja dengan konsentrasi penuh disebut kerja mendalam.
a. Luangkan waktu untuk istirahat Orang bijak, ketika kamu sedang bekerja kamu
butuh waktu untuk istirahat.
Hal ini akan meningkatkan energi dan konsentrasi Anda saat bekerja. Selain itu,
istirahat memiliki efek positif bagi kesehatan Anda, karena dapat mengurangi risiko
sakit kepala, ketegangan mata, dan nyeri punggung akibat stres kerja. Anda dapat
14
memanfaatkan waktu senggang Anda untuk menyendiri sejenak atau menekuni
hobi favorit Anda.
Hindari aktivitas yang membuat Anda ingin kembali bekerja, seperti: Misalnya
memeriksa email, membuka notifikasi di ponsel, atau mengakses media sosial.
Orang pintar bisa mengubah suasana mejanya. Meja Anda adalah lingkungan yang
Anda hadapi setiap hari. Ketika Anda merasa lingkungan Anda membosankan,
perhatian Anda mudah teralihkan dan sulit berkonsentrasi. Meja khusus dapat
membantu Anda tetap fokus dan meningkatkan produktivitas Anda. Mulailah
mendekorasi meja Anda agar lebih menarik dan menambah kenyamanan.
Apakah anda punya cukup waktu untuk tidur Orang pintar sebaiknya mengurangi
kebiasaan begadang. Kurang tidur dapat memengaruhi konsentrasi dan
kewaspadaan Anda. Selain itu, proses kognitif seperti keterampilan bahasa, fokus
perhatian, pengambilan keputusan, pembelajaran, dan memori juga mungkin
terganggu. Anda bisa menghindarinya dengan tidur cukup selama 7 jam setiap hari.
Hindari berbagai aktivitas yang dapat menunda tidur.
Jika kurang tidur menjadi salah satu penyebab Anda kurang konsentrasi, cobalah
meluangkan waktu untuk tidur siang saat istirahat makan siang. Tidur siang
beberapa menit di kantor mempunyai banyak manfaat bagi karyawan.
Orang pintar harus tetap memprioritaskan meski banyak tugas yang diberikan
atasannya.
d. Memikirkan satu hal dalam satu waktu Orang pintar juga dapat menggunakan
daftar tugas untuk fokus menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu. Faktanya,
15
kemampuan otak manusia untuk memikirkan lebih dari satu hal dalam satu waktu
terbatas.
Memaksakan diri untuk melakukan banyak tugas dapat membuat Anda kurang
fokus dan kurang produktif. Tentu sulit menghilangkan pikiran-pikiran yang terlintas
di pikiran saat bekerja. Namun, Anda dapat menghindarinya dengan membuat
daftar berbagai hal yang perlu Anda lakukan.
Etos Kerja Muslim menonjol sebagai fondasi kuat dalam perjalanan mencapai
prestasi yang optimal. Kesadaran akan tanggung jawab moral, keteguhan dalam
menghadapi tantangan, serta keterlibatan spiritual yang mendalam membentuk
jalinan keseimbangan antara dunia material dan spiritual. Oleh karena itu, melalui
penerapan nilai-nilai Islam dalam setiap langkah karier dan usaha, seorang Muslim
dapat meraih prestasi tinggi dengan keberkahan, memberikan dampak positif pada
diri sendiri, masyarakat, dan dunia secara luas. Etos kerja yang kokoh, didukung
oleh prinsip-prinsip Islam, membuka pintu untuk kesuksesan yang tidak hanya
terukur dari segi materi, tetapi juga dari perspektif keberkahan dan kesejahteraan
holistik. Dengan demikian, Etos Kerja Muslim bukan hanya sekadar metode, tetapi
sebuah perjalanan menuju pencapaian prestasi optimal yang bersifat berkelanjutan
dan bermakna.
16
arti kesuksesan, membimbing langkah kita dalam cakrawala karier dengan penuh
integritas dan keberkahan. Sehingga, dalam setiap usaha dan karya, Etos Kerja
Muslim menjadi landasan kokoh untuk mencapai prestasi optimal yang memiliki
dampak positif jangka panjang.
17
DAFTAR PUSTAKA
5 Dampak Positif Fokus Tujuan, Yang Ke-5 Sangat Penting! (n.d.).
https://alcleadershipmanagement.com/fokus-pada-tujuan-begitu-penting/
al bayati, ustad abdul aswad. (2019). bagaimana agar tidak tergesa gesa dalam
semua hal? https://bimbinganislam.com/bagaimana-agar-tidak-tergesa-
gesa-dalam-semua-hal/
18