Anda di halaman 1dari 5

ETIKA KERJA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Alvita Khoerun Nisa¹, Hafshah Syita Fauziyyah², Indy Nur Sholikhah³, Nabila Maula Firdaus⁴

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung

PENDAHULUAN

Islam merupakan suatu agama yang memberikan tuntunan pada seluruh aspek
kehidupan, baik hubungan manusia dengan Tuhan, atau manusia dengan sesama makhluk Tuhan.
Inilah yang sering disebut dengan implementasi Islam secara kaffah (menyeluruh). Etika Islam
atau adab dan akhlak Islamiyah adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam ajaran Islam yang
tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi Muhammad
yang di dalam akidah Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya.
Karakteristik etos kerja yang Islami digali dan dirumuskan berdasarkan konsep iman sebagai
fondasi dan amal shalih sebagai bentuk yang terbangun di atasnya, dengan memberi prioritas
penekanan pada etos kerja beserta prinsip-prinsip dasarnya. Islam mendidik pengikutnya agar
cinta bekerja sebagaimana dalam surat al-Jumu’ah ayat 10: ”Apabila telah ditunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilahkarunia Allah dan ingatlah Allahbanyak-banyak
supaya kamu beruntung.” Kerja dalam Islam memiliki nilai tinggi dan mulia, yang merupakan
dasar setiap kebesaran dan jalan menuju kesuksusesan. Dengan kerja, manusia akan hidup mulia,
dapat merekayasa waktu guna mengembangkan kekayaan (Sahmiar Pulungan.2014: 512).

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Etika
Makna “etos” disebutkan bahwa ia berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang bermakna watak
atau karakter. Secara lingkupnya, pengertian etos ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan serta
kepercayaan, dan seterusnya, yang bersifat khusus tentang seorang individu atau sekelompok
manusia. Dari perkataan “etos” terambil pula perkataan “etika” dan “etis” yang merujuk
kepada makna “akhlaq” atau bersifat “akhlaqi”, yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu
kelompok, termasuk suatu bangsa (Webster, 1980).
B. Bisnis dalam Islam
Bisnis islami merupakan unit usaha, dimana menjalankan usahanya berpatokan kepada
prinsip-prinsip syariah Islam, dengan mengacu kepada Al-Qur’’an dan hadis. Prinsip Islam
dimaksudkan di sini adalah beroperasi atau dalam menjalankan praktik bisnis mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya cara bermuamalah secara Islam, misalnya,
menjauhi praktik yang mengandung riba (bunga), dzulm (merugikan hak orang lain), gharar
(tipuan), dharar (bahaya), dan jahalah (ketidakjelasan) serta praktik-praktik mendzalimi orang
lain lainnya.
C. Etika dalam Islam
Etika kerja Islam merupakan sebuah orientasi yang membentuk dan mempengaruhi
keterlibatan dan partisipasi pengikutnya di lingkungan kerja. Etika kerja Islam dibangun
melalui empat konsep dasar, yaitu usaha, kompetisi, transparansi dan tanggung jawab moral.
Etos kerja Islam menurut Asifudin merupakan karakter dan kebiasaan manusia dengan kerja,
terpancar dari sistem keimanan/aqidah Islam yang merupakan sikap hidup mendasar
terhadapnya. Menurut Tasmara, etos kerja Islam adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh,
dengan mengerahkan seluruh aset, pikiran, dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau
menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang harus menundukkan dunia dan
menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik (khairul ummah) atau
dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa hanya dengan bekerja manusia itu
memanusiakan dirinya

PEMBAHASAN

Implementasi etos kerja islam adalah setiap pribadi muslim mampu dan memiliki etos kerja
yang sesuai dengan tuntunan al quran dan al hadist, sehingga ia menjadi pribadi yang profesional,
handal dan produktif. disebutkan dalam Buku yang berjudul Membudayakan Etos Kerja Islami
karangan Toto Tasmara, bahwa dalam al-Qur’an banyak kita temui ayat tentang kerja seluruhnya
berjumlah 602 kata, bentuknya:
1. Kita temukan 22 kata ‘amilu (bekerja) di antaranya di dalam surat alBaqarah: 62, an-Nahl:
97, dan al-Mukmin: 40.
2. Kata ‘amal (perbuatan) kita temui sebanyak 17 kali, di antaranya surat Hud: 46, dan
alFathir: 10.
3. Kata wa’amiluu (mereka telah mengerjakan) kita temui sebanyak 73 kali, diantaranya surat
al-Ahqaf: 19 dan surat al-Nur: 55.
4. Kata Ta’malun dan Ya’malun seperti dalam surat al-Ahqaf: 90 dan surat Hud: 92.
5. Kita temukan sebanyak 330 kali kata a’maaluhum, a’maalun, a’maluka, ‘amaluhu,
‘amalikum, ‘amalahum, ‘aamul dan amullah. Diantaranya dalam surat Hud: 15, al-Kahf:
102, Yunus: 41, Zumar: 65, Fathir: 8, dan at-Tur: 21.
6. Terdapat 27 kata ya’mal, ‘amiluun, ‘amilahu, ta’mal, a’malu seperti dalam surat alZalzalah:
7, Yasin: 35, dan al-Ahzab: 31.
7. Disamping itu, banyak sekali ayat-ayat yang mengandung anjuran dengan istilah seperti
shana’a, yasna’un, siru fil ardhi ibtaghu fadhillah, istabiqul khoirot, misalnya ayat-ayat
tentang perintah berulang-ulang dan sebagainya.

Bekerja bagi umat Islam tentu tidak hanya dilandasi oleh tujuan-tujuan yang bersifat duniawi
belaka. Lebih dari itu, bekerja adalah untuk beribadah. Bekerja akan memberikan hasil. Hasil
inilah yang memungkinkan kita dapat makan, berpakaian, tinggal di sebuah rumah, memberi
nafkah keluarga, dan menjalankan bentuk-bentuk ibadah lainnya secara baik. Dalam bekerja
seorang muslim harus mempunyai etos kerja islami yang antara lain adalah:

1. Profesional, Setiap pekerjaan yang dilakukan seorang muslim harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Tentu saja untuk mencapai
profesionalisme harus didukung dengan sarana yang ilmiah, modern dan canggih.
2. Tekun. Seorang muslim tidak hanya sekedar bekerja, tetapi juga menekankan agar bekerja
dengan tekun dan baik yaitu dapat menyelesaikannya dengan sempurna karena itu
merupakan kewajiban setiap muslim.
3. Jujur dalam bekerja bukan hanya merupakan tuntutan melainkan juga ibadah. Seorang
muslim yang dekat dengan Allah akan bekerja dengan baik untuk dunia danm akhirat.
4. Amanah dalam bekerja adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan utama.
5. Kreatif. Orang yang hari ini sama dengan hari kemarin dianggap merugi, karena tidak ada
kemajuan dan tertinggal oleh perubahan.
Etos kerja seorang muslim ialah semangat menapaki jalan lurus, mengharapkan
ridha Allah SWT. Etika kerja dalam Islam yang perlu diperhatikan adalah:

1. Adanya keterkaitan individu terhadap Allah sehingga menuntut individu untuk bersikap
cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, berusaha keras memperoleh keridhaan
Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya.
2. Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.
3. Tidak memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua
harus dipekerjakan secara professional dan wajar.
4. Tidak melakukan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan
minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan Allah.
5. Profesionalisme dalam setiap pekerjaan.

KESIMPULAN

Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari
oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang
artinya sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Dalam Islam, kata “amal”
bertebaran dalam al-Qur’an. Etos kerja menjadi hal kunci yang cukup mendapat banyak perhatian.
Tak hanya kerja untuk kehidupan akhirat kelak, tapi juga kerja untuk keberlangsungan hidup di
dunia. Kerja merupakan dasar dari sebuah kesuksesan seseorang dan suatu bangsa, baik itu
kesuksesan di dunia maupun kesuksesan di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita semua tanamkan
etos kerja yang islami didalam diri kita masing-masing. Lakukan pekerjaan dengan
sungguhsungguh, total dan maksimal nikmati setiap aktifitas yang anda lakukan dan yang paling
penting niati semua itu karena Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Etos Kerja dalam Islam. Cihwanul Kirom Institut Agama Islam Negeri Kudus. Tawazun: Journal
of Sharia Economic Law. Volume 1, Nomor 1, Maret 2018 https://journal.iainkudus.ac.id/in
dex.php/tawazun/article/view/4697/3035
Nova Yanti Maleha. Manajemen Bisnis Dalam Islam. Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah
Indo Global Mandiri (STEBIS IGM) Palembang. Economica Sharia Volume 1 Nomor 2
Edisi Februari 2016 https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/esha/article/download/106/9
5#:~:text=Bisnis%20Islami%20merupakan%20unit%20usaha,Qur''an%20dan%20hadis.

Etos Kerja Dalam Perspektif Islam. Sekolah Tinggi Ekonomi Islam. Jurnal Al-Amwal Vol. 7, No.
1, Jun 2018 20 http://jurnal.stei-iqra-annisa.ac.id/index.php/al-amwal/article/view/80

Anda mungkin juga menyukai