DISUSUN OLEH:
NIM: 10323022
TAHUN 2023/2024
BAGAIMANA ETOS KERJA MUSLIM UNTUK MENCAPAI PRESTASI YANG
OPTIMAL
1
dan efektif saat bekerja. Dalam perusahaan, etos kerja yang tinggi ditunjukkan
oleh sikap bertanggung jawab, keinginan, dan keberanian untuk melakukan
inovasi dalam proses bekerja. Oleh karena itu, kinerja karyawan akan terus
meningkat dan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Dalam Islam, kerja memiliki nilai yang tinggi dan mulia hal itu merupakan
dasar setiap kebesaran dan jalan menuju sukses. Orang akan hidup mulia dan
dapat merekayasa waktu untuk mengembangkan kekayaan dengan bekerja.
Bekerja merupakan kewajiban setiap muslim. Sebab setiap orang yang
beragama islam akan mengaktualisasikan keislamannya sebagai manusia,
ciptaan Allah yang paling sempurna dan mulia didunia ini, dengan cara bekerja.
Jika setiap muslim melakukan tindakan positif yang bertujuan untuk
mengaktualisasikan iman mereka sebagai makhluk Allah, maka mereka telah
melakukan ibadah kepada-Nya. Ini karena setiap tindakan positif yang dilakukan
oleh muslim karena Allah berarti mereka berjihad di jalan Allah.
ت فَ ََل ت َْر ِجعُ ْوه َُّن اِلَى ٍ ع ِل ْمت ُ ُم ْوه َُّن ُمؤْ مِ ٰن َ ّللَاُ ا َ ْعلَ ُم ِب ِا ْي َما ِن ِه َّن فَا ِْن ت فَا ْمتَحِ نُ ْوه َّۗ َُّن َ ه ٍ ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا َج ۤا َء ُك ُم ْال ُمؤْ مِ ٰنتُ ُمهٰ ِج ٰر
علَ ْي ُك ْم ا َ ْن ت َ ْن ِك ُح ْوه َُّن اِذَآٰ ٰات َ ْيت ُ ُم ْوه َُّن ا ُ ُج ْو َره َّۗ َُّن َو ََلَ ار ََل ه َُّن حِ ٌّل لَّ ُه ْم َو ََل ُه ْم يَحِ لُّ ْونَ لَ ُه َّۗ َّن َو ٰات ُ ْو ُه ْم َّما ٰٓ ا َ ْنفَقُ ْو َّۗا َو ََل ُجنَا َح ِ َّۗ َّْال ُكف
ع ِل ْي ٌم َح ِك ْي ٌم
َ ُّللَا ِ َّۗ ص ِم ْالك ََواف ِِر َوسْـَٔلُ ْوا َما ٰٓ ا َ ْن َف ْقت ُ ْم َو ْليَسْـَٔلُ ْوا َما ٰٓ ا َ ْن َفقُ ْو َّۗا ٰذ ِل ُك ْم ُح ْك ُم ه
ّللَا يَحْ ُك ُم بَ ْينَ ُك َّۗ ْم َو ه َ ت ُ ْم ِس ُك ْوا بِ ِع
2
Hal ini menunjukkan bahwa memegang teguh etos kerja yang baik dapat
membawa keberhasilan dan keberuntungan dalam pekerjaan. Hadis ini juga
menekankan betapa pentingnya bekerja keras. Nabi Muhammad SAW sendiri
berkata bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang rajin. Dan dalam hadis tersebut
Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya etos dalam kerja yang disertai
dengan rasa tanggungjawab dan kesungguhan.
Tujuan dari etos kerja adalah agar pekerjaan berjalan dengan sukses dan
menghasilkan manfaat bagi individu yang bekerja dan orang-orang disekitarnya.
Selain itu, adanya etos kerja ini akan menunjukkan bagaimana perilaku
seseorang di tempat kerja, bagaimana ia menerapkan etos kerja, khususnya etos
kerja islami, dan dampak yang dihasilkan dari penerapan etos kerja ini. Jika
manusia bekerja tanpa etos kerja, tanpa moral, dan akhlak gaya manusia
tersebut akan meniru hewan dan akan turun ke tingkat kerendahan. Demikian
juga, jika seseorang bekerja tanpa menggunakan akal, pekerjaan mereka tidak
akan ada kemajuan. Adapun etos kerja yang dapat digunakan oleh manusia
yang berasal dari tuntunan, pedoman dan petunjuk yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dalam risalahnya yang mencakup berbagai pedoman
kehidupan termasuk etos kerja yang mencakup pedoman dan tuntunan untuk
bekerja dengan baik dan mendatangkan berkah.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, masalah etos kerja islami harus
menjadi perhatian utama saat meningkatkan prestasi kerja para karyawan. Demi
mencapai tujuan ini, karyawan harus meningkatkan kreativitas, keahlian, dan
ketrampilan mereka. Banyak cara untuk meningkatkan prestasi karyawan,
termasuk pendidikan dan pelatihan serta adanya pengakuan yang dapat
3
meningkatkan semangat dan motivasi mereka untuk bekerja. Sehubungan
dengan pencapaian pekerjaan individu maupun organisasi di era globalisasi ini,
harus didasarkan pada pendekatan organisasi dan psikolog serta pendekatan
agama dan budaya.
Dalam dunia instansi, prestasi kerja pada dasarnya adalah hasil kerja tim
atau kerja individu. Prestasi kerja yang signifikan akan berdampak baik pada
karyawan yang bersangkutan maupun instansi tempat mereka bekerja. Prestasi
kerja merupakan tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai oleh seseorang,
unit, atau devisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-
batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan atau instansi.
Penilaian prestasi kerja yang dilakukan dengan baik dan tertib dapat
meningkatkan motivasi dan etos kerja serta loyalitas karyawan terhadap
perusahaan.
4
dengan hal yang luhur mengidentifikasi bahwa mereka dekat dengan prestasi
kerja yang akan dicapai dan kepuasan kerja.
Dalam Islam, etos kerja sangat penting khususnya dalam bekerja. Dan Al-
Qur’an menyatakan bahwa bekerja dan berusaha untuk mencapai prestasi yang
baik dalam bidang kehidupannya merupakan hal yang wajib untuk dilaksanakan.
Allah SWT berfirman pada surat Az-Zumar ayat 39 yang berbunyi:
Secara lebih sederhana, bagi seorang muslim bekerja adalah “ibadah”. Ini
adalah bukti pengabdian dan rasa terimakasih mereka untuk memenuhi
panggilan Ilahi dan menjadi yang terbaik karena mereka menyadari bahwa bumi
diciptakan sebagai ujian bagi mereka yang memiliki etos kerja terbaik.
Sebagaimana firman-Nya:
ُ ش ُك
ور َّ ِي ال
َ مِن ِعبَاد ُ ا ْع َملُوا آ َل َد ُاوو َد
ْ ش ْك ًرا ۚ َوقَلِي ٌل
Artinya: “Bekerjalah hai keluarga (Raja dan Nabi) Daud sebagai ungkapan syukur
(kepada Allah). Sayangnya sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang
berterimakasih.” (Qs.Saba’ [34]:13)
Etos bukan hanya sekedar bergerak atau bekerja melainkan itu adalah
kepribadian yang bermuatan moral yang menggunakan landasan moral tersebut
sebagai cara untuk mengisi dan mencapai makna hidup yang di Ridhai-Nya,
serta untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena
itu, etos kerja berhubungan dan bersenyawa dengan semangat, kejujuran, dan
kepiawaian dalam bidang profesionalnya. Berdasarkan pendapat tersebut, etos
kerja islami didefinisikan sebagai karakter atau kebiasaan manusia dalam
5
bekerja yang didasarkan pada keyakinan atau aqidah Islam dan didasarkan pada
Al-Qur’an serta sunnah.
Selain itu, karyawan yang memiliki etos kerja dapat menilai dan menerima
bahwa pekerjaan adalah rahmat (aku bekerja tulus penuh syukur), kerja adalah
amanah (aku bekerja benar penuh tanggung jawab), kerja adalah panggilan (aku
bekerja tuntas penuh integritas), kerja adalah aktualisasi (aku bekerja penuh
semangat), kerja adalah ibadah (aku bekerja serius penuh kecintaan), kerja
adalah kehormatan (aku bekerja tekun penuh keunggulan). Etos kerja yang
dimiliki seseorang atau sekelompok orang mungkin akan mendorong mereka
untuk bertindak. Konsep “etos kerja” mengacu pada konsep atau paradigma
kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan
benar serta nyata secara khas dalam perilaku mereka sebagai hasil dari
pekerjaan mereka. Perilaku dalam bekerja merupakan salah satu bagian dari
dimensi prestasi kerja, karena hal itu diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan demikian perilaku kerja sangat diperlukan.
6
Ada kemungkinan bahwa etos kerja islami adalah karakter dan kebiasaan
berkenaan dengan kerja yang berasal dari sikap hidup manusia yang mendasar
terhadapnya. Etos kerja menunjukkan ciri-ciri perilaku berkualitas tinggi yang ada
pada seseorang yang mencerminkan keluhuran dan keunggulan watak mereka.
Terdapat karakteristik etos kerja islami diantaranya sebagai berikut:
Dan selain itu untuk menentukan apakah seseorang memiliki etos kerja
yang tinggi atau tidak, dapat dilihat dari bagaimana mereka bekerja. Menurut
Bachtiar Hasan dalam Alinda, etos kerja memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Terdapat pendapat lain yang menjelaskan bahwa etos kerja yang tinggi
dapat diukur dari cara seseorang bekerja, dengan memiliki ciri-ciri dasar
diantarnya yakni (1) menjaga kualitas pekerjaan, (2) menjaga harga diri saat
melakukan pekerjaan, dan (3) memberikan layanan kepada masyarakat. Pekerja
7
maupun pengusaha yang memiliki etos kerja yang tinggi akan menghasilkan
kualitas dan mutu yang lebih baik. Pandangan, harapan, dan kebiasaan yang
ada dalam kelompok kerja seseorang mempengaruhi bagaimana mereka
menghayati dan melaksanakan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, etos kerja
seseorang dapat dipengaruhi oleh kerja etos kelompok.
1) Kerja adalah rahmat (Aku bekerja Tulus Penuh Syukur), berkata bahwa
rahmat adalah anugerah, berkah, dan karunia kebaikan yang diberikan
Tuhan kepada kita tanpa syarat sebagai bukti kasih sayang-Nya kepada
kita. Ada tiga jenis rahmat yaitu:
a. Rahmat Umum: segala sesuatu yang memungkinkan manusia
hidup dan berkembang dengan baik, sebagai contoh matahari,
bumi, air, oksigen, kesehatan, kecerdasan, kemampuan
berbahasa, kemampuan berfikir dan unsur-unsur lainnya.
b. Rahmat Khusus: rahmat khusus adalah rahmat yang diberikan
secara khusus kepada kita. Misalnya ketika dilanda masalah tiba-
tiba bantuan muncul, ketika kita bosan dengan pekerjaan kita
namun secara tiba-tiba pekerjaan lain saling berdatangan. Ciri
khas dari rahmat khusus ini selalu datang dengan tepat waktu
dan solusi khusus untuk persoalan masalah khusus kita.
c. Rahmat Terselubung: rahmat terselubung merupakan
kemampuan hati kita untuk dapat melihat kebaikan dari apa yang
telah terjadi. Sehingga kita-kita sadar bahwa apa yang telah
digariskan Allah mengandung kebaikan (hiqmah) dibaliknya.
Dari ketiga rahmat tersebut, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak
bersyukur. Salah satu cara kita menunjukkan rasa terimakasih kita atas rahmat
Allah adalah dengan mengerjakan apa yang kita miliki. Kita menyadari bahwa
tingkat pengangguran di negera ini sangat tinggi. Namun, tidakkah kita
menyadari bahwa kita memiliki banyak pilihan pekerjaan untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Kita dapat menemukan lapangan pekerjaan yang lapang
8
dengan memanfaatkan apa yang telah disediakan Allah, seperti menanami alam
dan menggunakannya. Pekerjaan formal yang disediakan oleh pemerintah,
memiliki banyak peminatnya tetapi memiliki jumlahnya yang terbatas. Kita dapat
melakukan pekerjaan non-formal ini sebagai cara untuk menunjukkan rasa terima
kasih kita atas rahmat Allah.
9
5) Kerja adalah ibadah: Kerja adalah semacam ibadah, dengan definisi kerja
yakni ibadah kedua yang kita lakukan kepada Allah selain melaksanakan
sholat dan melakukan amal sholeh lainnya. Agama mengajarkan manusia
untuk berbuat baik sebanyak mungkin dan berkarya untuk membangun
kehidupan ini dengan mencintai pekerjaan mereka.
Tujuan yang diinginkan oleh setiap karyawan berbeda-beda. Ada yang
hanya ingin memenuhi kebutuhan hidup dan ada yang hanya ingin
menghabiskan waktu luang saja. Lebih dari itu, berusahalah hanya
karena Allah agar kita mendapat ridhanya. Itu yang membedakan kita
yang beragama dengan orang-orang yang tidak. Kebutuhan secara Islam
tidak hanya pakaian, tempat tinggal, dan makanan. Namun ada tambahan
agama yang benar-benar menjadi dasar. Yang telah dijelaskan dalam
surat al-Bayyinah ayat 5:
الزكَاة َ ۚ َو ٰذَلِكَ ِدينُ ْالقَيِ َم ِة َّ ِصينَ لَهُ الدِينَ ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا ال
َّ ص ََلة َ َويُؤْ تُوا َ َّ َو َما أُمِ ُروا ِإ ََّل ِليَ ْعبُدُوا
ِ ّللَا ُم ْخل
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan kataatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat
dan demikian itulah agama yang lurus”
6) Kerja adalah seni: kerja adalah seni yang menimbulkan kesukaan dan
gairah untuk bekerja. Aktifitas seni adalah aktifitas yang interaktif, kreatif,
dan artistik yang menuntut kita untuk kreatif dalam menyelesaikan
masalah dalam bekerja. Rasa unik akan muncul dalam diri kita apabila
kita menemukan bahwa pekerjaan kita adalah karya seni atau keindahan
yang dapat kita hargai dan cintai.
7) Kerja adalah kehormatan: ada banyak aspek yang berkaitan dengan kerja
sebagai kehormatan. Diantaranya, pemberi kerja yang menghormati
kemampuan kita dengan memilih pekerja untuk melakukan tugas atau
memangku posisi. Kedua, secara psikologis menumbuhkan rasa percaya
diri karena kita diberi pengakuan atas kemampuan kita. Ketiga, secara
sosial kerja memberikan rasa kehormatan karena kita dapat menjadi
produktif sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Keempat, dapat
memenuhi kebutuhan finansial kita. Dan yang kelima secara moral dapat
menjaga perilaku kita karena ada peraturan yang harus kita ikuti baik
secara langsung maupun tidak langsung.
10
Tujuan utama dari pekerjaan dapat menjadikan manusia terhormat adalah
untuk dapat melakukan pekerjaan tekun dengan penuh kesuksesan, yang
pada akhirnya akan menghasilkan hasil dari ketekunan kita.
8) Kerja adalah pelayanan: setiap pekerjaan adalah pelayanan. Kita
berusaha sebaik mungkin untuk melakukan pekerjaan sehingga
pelanggan atau orang yang percaya pada kita puas dan kita dapat tetap
menjadi pekerja rendah hati. Misalnya, dalam dunia bisnis istilah
“konsumen adalah raja” sering digunakan. Oleh karena itu, kita harus
memberikan kepuasan kepada pelanggan kita dengan memberikan
pelayanan yang mereka butuhkan sehingga mereka dapat menggunakan
produk kita dan memenuhi kebutuhan finansial mereka.
Selain itu terdapat juga faktor-faktor pendorong etos kerja Islami sebagai
berikut: Sistem ajaran dalam agama islam dan ajarannya, kesadaran akan
tanggung jawab manusia adalah bagian dari menjadi khalifah, pelajaran tentang
ihsan dan instruksi untuk membantu orang Islam menjadi mandiri dalam
pekerjaan mereka, dan kebutuhan untuk saling mengingatkan satu sama lain.
Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Aku diutus
semata-mata untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (H.R Ahmad), perilaku
seseorang dalam Islam menunjukkan kualitasnya. Jika dikaitkan dengan
pekerjaan, pekerjaan yang disukai oleh Allah SWT adalah yang berkualitas
tinggi. Dalam Al-Qur’an, terdapat beberapa istilah yang menunjukkan pekerjaan
11
yang berkualitas tinggi yang telah diperintahkan, seperti “amal shalih” yang
disebutkan sebanyak 77 kali, “amal ihsan” yang disebutkan sebanyak lebih dari
20 kali, “itqan” yang disebutkan 1 kali, dan “birr” disebutkan sebanyak 6 kali.
12
Misalnya seseorang dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran
dilingkungannya dengan bekerja keras untuk menciptakan lapangan kerja. Selain
itu, seseorang dapat memperkuat hubungan yang baik antara individu, bisnis,
dan masyarakat dengan melayani pelanggan atau konsumen dengan baik. Etos
kerja Islam juga mendorong seseorang untuk berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan masyarakat, seperti melalui kegiatan sosial dan kemanusiaan
yang bermanfaat bagi orang lain.
Dapat disimpulkan, etos kerja dalam Islam memiliki banyak manfaat bagi
individu dan masyarakat sekitar. Dengan memiliki etos kerja yang baik,
seseorang memiliki kesempatan untuk sukses di dunia dan akhirat, memilih
pekerjaan yang halal, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya
melalui pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk
memiliki etos kerja yang baik dan menjalankan pekerjaannya dengan penuh
tanggung jawab. Selain itu, etos kerja dalam Islam mengajarkan kita untuk
mengahargai waktu, menjaga kebersihan, dan berdoa sebelum memulai
pekerjaan. Dengan mengikuti etos kerja dalam Islam, kita dapat mencapai
kesuksesan dalam pekerjaan kita dan juga mendapatkan keberkahan dari Allah
SWT.
a. Bekerja dengan hati yang ikhlas, bekerja dengan hati yang ikhlas karena
Allah adalah gambaran sederhana dari sikap kerja yang etis. Bekerja
didasarkan pada keikhlasan, prinsip-prinsip atau nilai-nilai akhlak mulia,
dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
jika kita bekerja dengan hati yang ikhlas, semua pekerjaan yang terasa
berat akan menjadi lebih mudah. Selain itu, pekerjaan yang telah kita
lakukan akan diberi nilai pahala dan dianggap sebagai amal shalih oleh
Allah SWT.
13
b. Bekerja keras, dalam Islam orang yang bekerja dengan keras dianggap
sebagai mujahid di jalan Allah SWT. Hal ini disebabkan fakta bahwa
agama ini sangat mengutuk tindakan orang yang malas. Kerja keras
berarti mencari rezeki dengan cara yang halal dan diridhai Allah SWT,
serta bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Kita juga
harus memiliki keyakinan bahwa kerja keras pasti akan menghasilkan apa
yang kita inginkan (man jadda wa jada-siapa yang giat, pasti dapat).
c. Memiliki cita-cita yang tinggi, dalam bekerja jangan hanya menjadi kuli
kasar. Kita harus memiliki cita-cita yang tinggi agar kita dapat
berkembang dan mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik.
d. Bertindak berdasarkan prinsip “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang
terkecil, dan mulai dari sekarang” saat melakukan sesuatu.
e. Pantang menyerah saat bekerja
f. Seseorang yang beragama islam harus bekerja dengan sungguh-
sungguh sampai mereka lelah dan tidak boleh berhenti bekerja sebelum
merasa lelah.
g. Untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, setiap mukmin
harus rajin bekerja dan beramal. Keduanya harus berjalan secara
proporsional.
h. Jangan sekali-kali melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri atau
orang lain dan lakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri-sendiri,
masyarakat, negara, dan agama-Nya.
i. Seorang pengusaha harus memiliki keimanan dan pengetahuan syar’i
terutama yang berkaitan dengan fikih bisnis dan muamalah, agar menjadi
pengusaha yang baik dan benar.
j. Contoh etos kerja islam yang baik bagi seorang pengusaha adalah sifat
jujur, amanah, pemurah, dan akhlak Islam lainnya.
14
pekerja tidak puas di tempat kerja. Banyak perusahaan menghadapi masalah
dengan kepuasaan karyawannya, seperti kurangnya insetif, tempat kerja yang
tidak nyaman, dan masalah kenaikan jabatan. Jika ini dibiarkan, tingkat turnover
karyawan akan meningkat. Dan Untuk meningkatkan kualitas kerja, etos kerja
islami diperlukan. Kualitas kerja yang didasarkan pada etos ini akan membentuk
sistem kerja organisasi yang sesuai dengan syariah, yang akan membawa
organisasi ke tujuan dan mengembangkannya. Berikut ini salah satu contoh
penelitian mengenai pengaruh etos kerja dengan mencapai prestasi hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan etos kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi kerja di kantor kecamatan anggana
kabupaten kutai kartanegara. Jadi jika etos kerja muslim ingin mencapai prestasi
yang optimal maka kita harus menerapkan etos kerja dengan benar dan
sungguh-sungguh agar tercapai prestasi yang optimal. Dan kerjakanlah dengan
mengingat Allah supaya diridhai setiap langkahmu menuju kesuksesan.
15
LAMPIRAN
https://blog.evermos.com/pentingnya-etos-kerja-dalam-islam/
https://www.slideshare.net/RiksaAdeli/etos-kerja-dalam-islam
16
DAFTAR PUSTAKA
4 Contoh Etos Kerja yang Baik dalam Agama Islam. (2023). Ragam Info.
https://kumparan.com/ragam-info/4-contoh-etos-kerja-yang-baik-dalam-
agama-islam-210nOym9PYR/full
Irham, M. (2019). Etos Kerja dalam Perspektif Islam. Jurnal UIN Ar-Raniry, 4(1).
https://doi.org/10.17509/manajerial.v4i1.16504
Kristina. (2022). 10 Contoh Etos Kerja dalam Islam yang Tercermin di Kehidupan
Sehari-hari. Detikedu.Com. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6210187/10-contoh-etos-kerja-dalam-islam-yang-tercermin-di-kehidupan-
sehari-hari#:~:text=Matsna%2C berikut contoh etos kerja dalam Islam%3A
1,yang terkecil%2C dan mulai dari sekarang.%22 Item lainnya
Sono, N. H., Hakim, L., & Oktaviani, L. (2017). Etos Kerja Islam sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja. Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Paper
Ekonomi Dan Bisnis, 1(1), 411–420.
17
Kumparan.Com. Pengertian Etos Kerja dalam Islam dan Konsepnya %7C
kumparan.com
18