Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, yang telah melimpahkan nikmat dan karunianya, diantaranya adalah
nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dari kelompok 8 dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan
judul makalah yaitu “MENGANALISIS KONTRIBUSI AKHLAK
TERHADAP ETOS KERJA”. Yang semoga dapat memberi sedikit manfaat
bagi kami para penyusun dan para pembaca sekalian
Namun terlepas dari semua itu, kami para penyusun menyadari betul
bahwa makalah ini tidaklah sempurna, dan masih terdapat begitu banyak
kekurangan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu kami sebagai penyusun
membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan
kritik maupun saran sehingga dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik
Dan yang terakhir, kami sebagai penyusun berharap agar makalah yang
sederhana ini dapat diambil manfaatnya, dan dapat di intrepertasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan semoga para pembaca bisa mendapatkan inspirasi
untuk membahas masalah lain dalam makalah-makalah selanjutnya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam mengajarkan penganutnya untuk menjadi seseorang yang
bekerja keras demi untuk menggapai sebuah tujuan. Kita umat islam tidak boleh
hanya berpangku tangan dan pasrah terhadap keadaan. Agama islam melarang
penganutnya untuk pasrah tanpa adanya usaha. Hal ini menunjukkan betapa
islam tidak hanya mencakup tentang masalah-masalah ibadah, tetapi juga
mencakup masalah-masalah sosial, ekonomi, politik dan sebagainya
Dalam kita bekerja, kita juga harus memperhatikan bagaimana etika kita
dalam melakukan sebuah pekerjaan, sehingga apa yang kita kerjakan juga tidak
keluar dari koridor-koridor syariat. Al-Qur’an dan Hadits yang merupakan
tuntunan bagi umat islam, telah mengatur bagaimana kita ditekankan untuk
maksimal dalam ikhtiar kita, khususnya dalam bekerja
Dalam sebuah hadits nabi Muhammad SAW bersabda : “Bekerjalah untuk
duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya dan beribadahlah untuk
akhiratmu seakan-akan kamu mati besok”. Dalam ungkapan yang lain
dikatakan bahwa : “Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah,
memikul kayu lebih mulia daripada mengemis, mukmin yang kuat lebih baik
daripada muslim yang lemah. Allah SWT menyukai mukmin yang kuat dalam
bekerja”. Dari hadits dan ungkapan di atas dapat kita simpulkan bahwa
bagaimana islam sangat menekankan untuk kita maksimal dalam bekerja
Dalam makalah ini, penyusun akan sedikit membahas terkait dengan
bagimana kontribusi akhlak dalam pekerjaan. Agar kita sebagai seorang muslim
mampu menunjukan etos kerja yang tidak hanya gigih, rajin, tetapi juga mempu
menerapkan apa yang menjadi nilai-nilai dalam agama islam dan tidak keluar
dari koridor-korido syariat
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari etos kerja ?
2. Bagaimana kontribusi akhlak terhadap etos kerja ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari etos kerja
2. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi akhlak terhadap etos kerja
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi etos kerja
seseorang, antara lain :
1). Agama
Perlu diketahui bahwa agama merupakan suatu sistem nilai yang dapat
menentukan dan mempengaruhi pola hidup seseorang. Pola pikir, sikap
serta tindakan seseorang pastinya akan lebih diwarnai dengan ajaran agama
yang dianutnya, jika ia sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. Oleh
karena itu, jika dalam ajaran agama tersebut mengandung nilai-nilai yang
dapat memacu pembangunan, jelaslah bahwa agama akan turut dalam
menentukan jalannya pembangunan atau moderasi
2). Budaya
Luthans mengatakan bahwa sikap mental, tekad, disiplin dan semangat
kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya. Kemudian ini secara
operasional juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ditentukan
oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan,
masyarakat yang memilliki sistem nilai budaya yang maju akan memiliki
etos kerja yang tinggi, begitupun sebaliknya
3). Sosial Politik
Tinggi atau rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi juga
oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk
bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja kerasnya dengan maksimal.
Kondisi lingkungan geografis. Dengan adanya indikasi bahwa etos kerja
dapat muncul dikarenakan kondisi geografis. Lingkungan alam yang
mendukung serta mempengaruhi manusia yang berada didalamnya
melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan
bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di
lingkungan tersebut
4). Pendidikan
Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan, meskipun
sebagian orang tidak mampu menempuh jalur pendidikan. Akan tetapi,
sumber daya manusia juga menjadi bahan pertimbangan, karena hal tersebut
dapat meningkatkan etos kerja seseorang. Pendidikan sangat dibutuhkan
untuk menjaga kualitas sumber daya manusia. Manusia sebagai khalifah di
muka bumi dituntut untuk bekerja keras dalam membangun dunia ini dan
menggali seluruh sumber dayanya dengan cara yang baik. Oleh karena itu,
islam menentang orang-orang yang malas dan membuang-buang waktunya
dengan kemalasan tanpa digunakan sebaik mungkin, karena ketika kita
memaksimalkan kesempatan yang kita miliki, itu merupakan sebuah refleksi
dari rasa syukur kita kepada Allah SWT
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak,
karakter serta keyakinan atas sesuatu. Dari kata etos terambil juga kata
etika dan etis, yang merujuk pada makna akhlak, yaitu kualitas esensial
seseorang atau suatu kelompok
2. Kontribusi akhlak terhadap etos kerja :
a). Bekerja ikhlas karena Allah SWT
b). Tekun dan bersungguh-sungguh dalam bekerja
c). Jujur dan amanah
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja :
a). Agama
b). Budaya
c). Sosial politik
d). Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Etos_kerja
http://repositori.uin alauddin.ac.id/15694/1/MAKALAH%20HES%20HASBI.pdf
http://rikzamaulan.blogspot.com/2009/01/etika-dan-akhlak-bekerja-dalam-islam.html