Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesuksesan suatu organisasi tergantung dari aktivitas dan kreativitas SDM.


Tugas seorang manajerlah untuk selalu menciptakan kondisi sedemikian rupa,
sehingga para karyawan senantiasa bergairah dalam melakukan pekerjaannya.
Dengan kata lain, manajer dituntut untuk selalu sanggup memotivasi karyawan
agar mereka bekerja sesuai dengan program dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kenyataannya, tidak semua manager berhasil menjalankan fungsinya.
Sering ditemui, seorang manajer gagal memotivasi karyawannya, mengapa
demikian? Bagaimana meningkatkan motivasi? Dan bagaimana menjadi manajer
yang sukses? Manajer lini, manajer personalia, dan setiap karyawan perlu
mendalami dan pada gilirannya mengimplementasikan manajemen motivasi.
Ada banyak cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau
menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang
dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai
tujuan atau misi dari organisasinya. Seorang pemimpin yang tidak mampu
memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke
mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang
dipandunya.Pengelola rubrik: Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel
Langkah yang tidak kalah penting dalam manajemen ialah pengarahan.
Pengarahan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sesuai perencanaan
untuk mencapai sasaran tertentu secara efektif dan efisien.

Sedangkan pengarahan itu sendiri terdiri atas:

1. Motivasi
2. Kepemimpinan
3. Komunikasi
4. Koordinasi, negosiasi,dan konflik
5. Perubahan Organisasi

1
Pengarahan dapat diartikan sebagai proses menuntun atas kegiatan-kegiatan
para anggota oranganisasi kearah yang tepat. Arah yang tepat diartikan
tercapainya tujuan dari perusahaan. Pengarahan juga diartikan sebagai pemusatan
para anggota organisasi berhubungan dengan isu-isu moral baik yang
mengandung perselisihan. Pengarahan merupakan bagian yang kritis dari tugas
seorang manager dengan demikian kemampuan untuk mempengaruhi dianggap
senbagai penentu utama atas keberhasilan. Didalam fungsi-fungsi manajemen
yaitu fungsi staffing-nya memberikan pengertian bahwa para staf adalah sebuah
kekuatan yang pada intinya harus diarahkan. Di dalam pengarahan sendiri kita
juga mengenal yang disebut dengan sub-sistem yaitu dengan cara menuntut
kegiatan para anggota organisasi pada arah yang tepat. Sehingga masukan dari
sub-sistem terdiri atas sumber daya total dalam system menyeluruh, dan
keluarannya adalah perilaku anggota oranganisasi yang tepat.
Di dalam pengarahan para manajer juga perlu memahami tentang sumber
daya orang. merubah menjadi perilaku anggota oranganisasi, sehingga memimpin
meotivasi adalah bagian yang saling berhubungan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat kita temukan dalam latar belakang di
atas adalah :
1. Bagaimana gambaran sub system pengarahan secara menyeluruh
2. Makna apa yang terkandung dalam motivasi dan bagaimana pengertiannya
3. Bagaimana proses motivasi itu berjalan Serta bagaimana kerangka kerja
konsepsual untuk memahami motivasi

2
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa mengetahui gambaran sub system pengarahan secara
menyeluruh
2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan apa makna dan pengertian dari
motivasi
3. Agar mahasiswa dapat memahami bagaimana proses motivasi itu berjalan
dalam rangka mewujudkan kerangka kerja konsepsual untuk memahami
motivasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kepemimpinan
2.1.1. Pengertian Pemimpin Dan Kepemimpinan

Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan”


muncul pada abad 18. Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris leader
yang berarti pemimpin dan leadership berarti kepemimpinan1. Pemimpin
adalah orang yang menempati posisi sebagai pemimpin, sedangkan kepe-
mimpinan adalah kegiatan atau tugasnya sebagai seorang pemimpin.
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi sekelompok orang
dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa
pengertian kepemimpinan, antara lain:
a. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu
dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961,
24).
b. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan
aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal,
Hemhiel & Coons, 1957, 7).
c. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch &
Behling, 1984, 46).
d. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat
sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala
keinginannya.
e. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti
kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk
memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

1
Handoko, T., Manajemen. Edisi 2. (Yogyakarta: BPFE, 2003) h 24.

4
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa
kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik
individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja
mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan
hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan
bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan
pengikut.
Kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua sudut pandang, yaitu:
(1) sudut proses, yang berarti penggunaan pengaruh yang tidak memiliki
kekuasaan memberikan sanksi untuk membentuk tujuan kelompok-
kelompok atau organisasi, mengarahkan prilaku mereka untuk mencapai
tujuan, dan membantu menciptakan budaya kelompok atau organisasi; (2)
sifat yang dimiliki, yang diartikan sebagai seperangkat ciri-ciri yang menjadi
atribut seseorang yang dipersepsikan sebagai seorang pemimpin. Dalam
upaya mencapai keberhasilan dalam mempengaruhi orang lain, maka
pimpinan harus memiliki tiga dasar kepemimpinan, yaitu:
a. Diagnosis
b. Adaptasi
c. Komunikasi
Kompetensi diagnosis merupakan kemampuan kognitif untuk
memahami situasi sekarang dan harapan pada masa mendatang. Kompetensi
adaptasi adalah kemampuan menyesuaikan prilaku dengan lingkungan, dan
kompetensi komunikasi ber-kait dengan kemampuan menyampaikan pesan-
pesan agar dapat difahami orang lain.
Ciri-ciri seorang pemimpin dapat dijelaskan melalui tiga pendekatan
yaitu:
a. Kepemimpinan bawaan; pendekatan pertama ini memandang bahwa
kemampuan memimpin sebagai bawaan sejak lahir, yakni hanya orang-
orang berbakat memimpin yang mampu menjadi seorang pemimpin.
b. Kepemimpinan prilaku; kepemimpinan berpresfektif prilaku yaitu
mempelajari kepemimpinan berdasarkan keterampilan yang dimiliki.

5
Kepemimpinan prilaku secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga
kategori, (a) teknik, (b) manusiawi, dan (3) konseptual.
c. Kepemimpinan situasional; kepemimpinan ini dibangun berdasarkan
asumsi bahwa tidak ada satu cara apapun yang dapat mengarahkan
manusia untuk bekerja pada semua situasi, dengan demikian pemimpin
harus mempunyai prilaku yang fleksibel, mampu mendiagnosis gaya
kepemimpinan sesuai dengan situasi yang dihadapinya, serta mampu
menerapkannya dalam situasi kepemimpinan sebenarnya.

2.1.2. Tugas dan Peran Pemimpin

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:


a. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang
lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain
dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
b. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas
menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome
yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya
tanpa kegagalan.
c. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat
menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya
pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-
tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur
waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
d. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan
konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat.
Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih
jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
e. Manajer adalah seorang mediator

6
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu,
pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
f. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi.
Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili
tim atau organisasinya.
g. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :


a. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor
konsultasi.
b. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru
bicara.
c. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator

2.2. Esensi Pengarahan

Pengarahan dapat diartikan sebagai proses menuntun atas kegiatan-kegiatan para


anggota organisasi kea rah yang tepat. Arah yang tepat diartikan tercapainya tujuan dari
perusahaan. Pengarahan juga diartikan sebagai pemusatan para anggota organisasi
berhubungan dengan isu-isu moral baik yg mengandung perselisihan2. Pengarahan
merupakan bagian yang kritis dari tugas seorang manager dengan demikian kemampuan
untuk mempengaruhi dianggap sebagai penentu utama atas keberhasilan. Didalam
fungsi2 manajemen yaitu fungsi staffing-nya memberikan pengertian bahwa para staf
adalah sebuah kekuatan yang pada intinya harus diarahkan. Di dalam pengarahan sendiri
kita juga mengenal yang disebut dengan sub-sistem yaitu dengan cara menuntut kegiatan
para anggota organisasi pada arah yang tepat. Sehingga masukan dari sub-sistem terdiri
atas sumber daya total dalam system menyeluruh, dan keluarannya adalah perilaku
anggota organisasi yang tepat.
Adapun kinerja utama atas manajemen antara lain :

2
Stoner, J.,A.F & Freeman., R.E. Management. (London: Prentice-Hall International Edition
1999), h 50

7
1. Pemimpin
Artinya seseorang dianggap mampu mengarahkan dan mengelola sdm nya
2. Motivasi
Adalah sebuah siuasi yang mengarahkan agar setiap anggota organisasi dapat
memaksimalkan kinerjanya.
3. Berkomunikasi
Artinya pemberi atau penerima informasi harus mengerti apa yg dibicarakan dan
yg dilakukan

Di dalam pengarahan para manajer jugaperlu memahami ttg sumber daya org. merubah
menjadi perilaku anggota organisasi, shg memimpin meotivasi adalah bagian yg saling
berhubungan. Sebagai sub system pengarahan secara menyeluruh dapat digambarkan
sebagai berikut:

SUB SISTEM PENGARAHAN

Masukan
Sumber daya organisasi
1. Orang
2. Uang
3. Bahan
4. Material

Proses

Mempertimbangkan kelompok

Memimpin  berkomunikasi  memotivasi

KEKUATAN

Perilaku anggota organisasi

Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yg sangat vital bagi


terlaksananya fungsi manajemen lainnya. Memimpin orang serta organisasi menuntut
kecakapan untuk melakukan banyak kegiatan. Prinsip dari komunikasi dalam pembuatan
keputusan, oengetahuan motivasi merupakan pondasi kepemimpinan. Kepemimpinan

8
adalah suatu proses dimana seseorang mempunyai pengaruh terhadap orang lain baik
trhadap pemberi semnagat, memotivasi, mengarahkan untuk bekerja sesuai dengan
ketetapan perusahaan. Dalam definisi lainnya kepemimpinan adalah suatu proses untuk
mempengaruhi individu atau kelompok untuk mencapai tujuan. Dipuncak sebuah
organsasi fungsi memimpin sebagian besar berkaitan dengan hal2 sbb :
1. Menetapkan misi organisasi
2. Menciptakan iklim kerja
3. Mengidentifikasi kompetensi
4. Memahami kebutuhan dan perubahan
5. Menciptakan visi untuk masa depan
6. Mendapatkan kerja sama dan dukungan eksternal.

2.3. Pengertian Motivasi

Memahami apa yang orang lain kerjakan pada pekerjaan yang seharusnya
mereka kerjakan itu tidak mudah bagi seorang manager. Mengetahui tentang
motivasi untuk memberikan pemikiran pada praktek sebagai manajer merupakan
suatu teknis yang efektif untuk meningkatkan kinerja individu dalam sebuah
perusahaan.

Motivasi itu berarti suatu usaha yang menyemangati atau menjadi sumber
energi secara langsung dengan demi mempertahankan usaha seseorang3. Motivasi
yang tinggi pada seseorang akan mampu meningkatkan kinerja yang nantinya
berdampak pada penerimaan pemasukan dengan target yang tinggi.

Untuk menjadi motivator yang efektif, manajer harus mengetahui apa


kebiasaan individu yang perlu mendapat motivasi. Dalam hal ini, setidaknya
manajer harus mampu memotivasi seseorang untuk mengikuti organisasi,
memiliki loyalitas dan dedikasi terhadap organisasi, dan bekerja dengan
maksimal. Selain itu juga agar mampu menampilkan apa yang terbaik dari
pekerjaan individu di dalam perusahaan, yakni mendapatkan keluaran yang tinggi
(produktivitas) dan kualitas yang tinggi. Banyak ide yang akan membantu

3
Handoko., Manajemen. (Yogyakarta: BPFE-UGM 2003), h 32.

9
manajer untuk memotivasi individu dalam berhubungan dengan lingkungan yang
konstruktif.

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan


memilihara perilaku manusia.motivasi adalah subjek membungungkan karena
motif tidak dapat diamati atau diukur sevara langsung, tetapi harus disimpulkan
dari perilaku orang yang tampak. Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi
yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan
sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
Menurut J.P. Chaplin Motivasi adalah suatu variabel perantara yang digunakan
untuk menerangkan faktor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan,
mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu.
Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada di dalam diri
manusia. Motivasi tidak dapat terlihat dari luar. Motivasi dapat menggerakkan
manusia untuk menampilkan suatu tingkah laku kearah pencapaian suatu tujuan.
Tingkah laku dapat dilandasi oleh berbagai macam motivasi.

2.4. Motivasi Dan Proses Motivasi

Perkembangan teori manajemen juga mencakup model – model atau teori –


teori motivasi yang berbeda – beda. Berikut ini akan dibahas tiga diantara model –
model motivasi dengan urutan atas dasar kemunculannya, yaitu model tradisional,
model hubungan manusiawi, dan model sumber daya manusia. Pandangan
manajer yang berbeda – beda tentang masing – masing model adalah penentu
penting keberhasilan mereka dalam mengelola karyawan.

2.4.1. Model tradisional


Model tradisional dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan
aliran manajemen ilmiah. Model ini mengisyratkan bahwa manajer menentukkan
bagaimana pekerjaan – pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya system
pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja-banyak berproduksi, lebih
banyak menerima penghasilan. Pandangan tradisional menganggap bahwa para

10
pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat termotivasi dengan penghargaan
berwujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif. Sejalan
dengan meningkatnya efisiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu
dapat dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi upah insentif. Pemutusan
hubungan kerja menjadi hal yang biasa dan pekerja mencari keamanan/jaminan
kerja daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara.

2.4.2. Model Hubungan Manusiawi


Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak
memadai. Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan
bahwa kontak – kontak social karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting
dan bahwa kebosanan dan tugas – tugas yang bersifat pengulangan adalah factor –
factor pengurang motivasi. Mayo dan lain – lainya juga percaya bahwa manajer
dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan – kebutuhan social
mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting. Sebagai hasilnya, para
karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam
pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan pada kelompok – kelompok
kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan
tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.

2.4.3. Sumber Daya Manusia


Kemudian para teoritis seperti McGregor dan Maslow dan para peneliti
seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan
manusiawi, dan mengemukakan pendekatan yang lebih “sophisticated” untuk
memanfaatkan karyawan. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi
oleh banyak factor – factor – tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai
kepuasan, tetapi juga kebutuhan berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang
berarti. Mereka beralasan bahwa kebanyakan orang telah dimotivasi untuk
melakukan pekerjaan secara baik dan bahwa mereka tidak secara otomatis melihat
pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak dapat menyenangkan. Mereka
mengemukakan bahwa karyawan lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari
sesuatu prestasi kerja yang baik. Jadi, karyawan dapat diberi tanggung jawab yang

11
lebih besar untuk pembuatan keputusan – keputusan dan pelaksanaan tugas –
tugas.

2.5. Kerangka Kerja Konsepsual Untuk Memahami Motivasi

Motivasi adalah juga subyek yang membingungkan karena motif tidak dapat
diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang
yang tampak4. Pada subbab papper ini kita akan belajar memahami kerangka kerja
konsepsual melalui beberapa teori – teori motivasi untuk memahami seperti apa
motivasi itu dilakukan. Teori – teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu :

2.5.1. Teori – Teori Petunjuk


Teori ini mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan. Teori – teori ini
didasarkan atas pengalaman coba – coba. Factor – factor yang dipakai untuk
motivasi telah banyak dibahas dibagian – bagian sebelumnya, sehingga teori –
teori ini tidak diliput dalam teori – teori yang lainnya.

2.5.2. Teori – Teori Isi


Teori ini kadang – kadang disebut teori – teori kebutuhan adalah
berkenaan dengan pertanyaan – pertanyaan apa penyebab – penyebab perilaku
atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi. Teori – teori yang sangat
terkenal diantaranya hirarki kebutuhan dari psikolog Abraham H. Maslow.
Menurut Maslow, manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang
paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan mengikuti
hirarki. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut.

 Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri


 Teoritis : penggunaan potensi diri, pertumbuhan, pengembangan diri
 Terapan : menyelesaikan penugasan yang bersifat menantang,
melakukan pekerjaan kreatif, pengembangan ketrampilan.
4
Www.http:// sutarto. 2001. Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Gajah Mada University
Perss. Ssch (diakses pada tanggal, 9 Maret 2018)

12
 Kebutuhan harga diri
 Teoritis : status, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi dan prestasi,
apresiasi, kehormatan diri, penghargaan
 Terapan : kekuasaan, ego, promosi, hadiah, status, symbol, pengakuan,
jabatan, penghargaan

 Kebutuhan social
 Teoritis : cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima
kelompok, kekeluargaan, asosiasi
 Terapan : kelompok – kelompok kerja formal dan informal, kegiatan –
kegiatan yang disponsori perusahaan, acara peringatan

 Kebutuhan keamanan dan rasa aman


 Teoritis : perlindungan dan stabilitas
 Terapan : pengembangan karyawan, kondisi kerja yang aman, serikat
kerja, tabungan, uang pesangon, jaminan pension, asuransi, system
penanganan keluhan

 Kebutuhan fisiologis
 Teoritis : makan, minum, perumahan, seks, istirahat
 Terapan : ruang istirahat, udara bersih, air untuk minum, liburan, cuti,
jaminan social, periode istirahat on the job

2.5.3. Teori – teori proses


Teori ini berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan
dilaksanakan atau menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi. Teori – teori
yang termasuk teori proses adalah
 Teori pengharapan
 Pembentukan prilaku
 Teori Porter – Lawler
 Teori keadilan

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajer dapat membeli waktu karyawan. Manajer dapat membeli
kemampuan phisik karyawan dan sebagainya. Tapi manajer tidak dapat membeli
antusiasme, inisiatif, kesetiaan, penyerahan hati, jiwa dan akal budinya. Manajer
harus memperoleh hal – hal tersebut,
Pernyataan diatas menggambarkan bahwa motivasi lebih insklusif dari
sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara tertentu untuk mendorong
peningkatan keluaran. Motivasi adalah juga filsafat tau pandangan hidup yang
dibentuk berdasar kebutuhan dan keinginan karyawan. Jadi, penting diperhatikan
oleh manajer bahwa teori – teori motivasi harus diguanakan secara bijaksana.
Berbagai teori tidak memadai atau mencukupi untuk diterapkan secara meluas dan
bahkan dapat menghasilkan konsekuensi – konsekuensi yang negative.
Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai system, yang mencakup sifat
– sifat individu, pekerjaan, dan situasi kerja dan memahami hubungan antara
insentif, motivasi, dan produktifitas, merka akan mampu mempekirakan perilaku
bawahannya. Hanya manajer yang mengetahui hal ini dan mengetahui bagaimana
menerapkannya dapat mengharapkan realisasi peningkatan produktifitas dari para
karyawan.

3.2 Saran – Saran


Adapun saran – saran yang dapat kami sampaikan terkait masalah diatas adalah
1. Sebagai mahasiswa, ada baiknya kita memahami dasar – dasar
kepemimpinan agar nantinya saat kita mengikuti organisasi tidak
mengalami kesulitan.
2. Sebagai mahasiswa, ada baiknya kita menerapkan motivasi dalam
kehidupan sehari – hari, terutama untuk membangun diri yang lebih
bersemangat dan bertanggung jawab.

14
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T.. 2003. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Handoko, T.H. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-UGM

Manullang, M. 1983. Organisasi dan Managemen. Edisi

kedua. Yogyakarta:Liberty

Stoner, J.A.F & Freeman, R.E. 1999. Management. London: prentice-Hall

Internasional editions

Sukardjono. 1995. Profil Belajar dan Motivasi Berprestasi Mahasiswa

Penyetaraan D-III.Jurnal Kependidikan. Nomor 2, Tahun XXV: hlm.63

Www.http:// Sutarto.2001. Dasar-dasar KepemimpinanAdministrasi.

Gajah Mada UniversityPress. Ssch

Www.http://Usman, Husaini.2006. Manajemen.Jakarta: PT.Bumi Aksara. Ssch

15

Anda mungkin juga menyukai