Disusun Oleh :
JANUARI 2024
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya. Serta memberi berkat baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan tugas mata kuliah
Aagma dengan judul “ Etos Kerja Muslim untuk Mencapai Prestasi Optimal”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengarapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang etos kerja Muslim dan pentingnya menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan memahami tujuan tersebut, diharapkan mampu menjadi
stimulus bagi umat Muslim untuk lebih menghargai pekerjaan, meningkatkan
produktivitas, menjaga kualitas pekerjaan, dan mencapai prestasi yang optimal.
Selain itu, dengan menerapkan etos kerja Muslim, diharapkan dapat
menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan mendapatkan pahala serta
ridha dari Allah SWT.
1.3 Manfaat
Etos kerja Muslim membawa berbagai manfaat yang positif dalam mencapai
prestasi optimal. Dengan memiliki etos kerja yang baik, seorang Muslim dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pekerjaannya. Selain itu, etos
kerja Muslim juga dapat membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis dan penuh keberkahan. Dengan bekerja dengan etos yang sesuai
dengan ajaran Islam, seorang Muslim juga dapat menghasilkan karya yang
berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, etos kerja
Muslim memiliki manfaat yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas kehidupan
dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
Disiplin Korektif.
Disiplin korektif adalah disiplin yang bertujuan menanggapi
pelanggaran peraturan yang telah ditetapkan serta memperbaikinya
untuk kedepannya, dengan menaati peraturan yang terdapat di dalam
perusahaan. Dapat disimpulkan disiplin korektif merupakan upaya
menindaklanjuti karyawan yang telah melanggar aturan. Sasaran
disiplin ini yaitu para karyawan yang tidak patuh pada aturan akan
dikenakan sanksi yang telah ditentukan. Disiplin korektif diterapkan
untuk mencegah pelanggaran yang sama di hari berikutnya.
Disiplin Progresif.
Sedangkan menurut Toto Tasmara dalam bukunya etos kerja pribadi muslim
kurang lebih ada 10 karakter etos kerja seorang muslim,(Toto Tasmara, 1995:61)
karakter sersebut adalah:
2. Selalu berhitung
Rasulullah bersabda ‘bekerjalah untuk duniamu seakan hidup
selamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan engkau akan mati
besok,senada dengan hadist sayidina umar berkata: maka hendaklah
kamu menghitung dirimu sendiri, sebelum datang hari dimana engkau
akan diperhitungkan. Hal senada juga terdapat dalam firman allah
hendaklah kamu menghitung diri hari ini untuk mempersiapkan hari esok
(Qs:59:18).Seorang muslim harus melihat resiko dan memplaning apa
yang akan dilakukan agar konsisten, tepat waktu dan bisa mendapatkan
hasil yang memuaskan.
3. Menghargai waktu
Kita sangat hafal dengan ayat al-quran tentang makna dan pentingnya
waktu, sebagaimana dalam surat al-ash ayat 1-3. Waktu adalah rahmat
yang tiada terhitung nilainya, dan konsekwensi logisnya adalah
menjadikan waktu sebagai wadah produktivitas. Ada semacam bisikan
dalam jiwa jangan lewatkan sedetik pun kehidupan ini tanpa memberi
arti.Ajaran islam adalah ajaran yang riil, bukan sebagai ajaran yang
mengawang-ngawang, bukan pula bahan konsumsi diskusi konsep lapuk
di atas meja seminar. Tetapi dia merupakan ayat-ayat amaliyah, suatu
agama yang menuntut pengamalan ayat –ayat dalam bentuk yang
senyata-nyatanya, melalui gerakan bil haal. Oleh sebab itulah disadari
oleh setiap muslim bahwa memang apa yang akan di raih pada waktu
yang akan datang ditentukan oleh caranya mengada pada hari ini what
we are going tomorrow we are becoming today.
4. Tidak pernah merasa puas dengan berbuat baik (positif
improvement)
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi etos kerja Muslim. Seorang Muslim harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Kedisiplinan mencakup aspek kepatuhan terhadap waktu,
aturan, dan prosedur kerja yang berlaku. Seorang Muslim yang disiplin
akan memiliki kebiasaan baik dalam menyelesaikan tugas tepat waktu,
menghormati waktu orang lain, dan menjaga integritas dalam bekerja.
Dengan memiliki kedisiplinan yang baik, seorang Muslim dapat mencapai
prestasi optimal dalam pekerjaannya.
12. Kejujuran
Kejujuran adalah faktor penting dalam mempengaruhi etos kerja
Muslim. Seorang Muslim harus selalu berpegang pada prinsip kejujuran
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kejujuran mencakup
integritas dan kejujuran dalam bekerja, tidak melakukan tindakan curang
atau melakukan penyelewengan dalam pekerjaan. Kejujuran juga
mencerminkan nilai-nilai Islam yang menganjurkan untuk selalu jujur
dalam setiap aspek kehidupan. Dengan menjadi pribadi yang jujur,
seorang Muslim akan mendapatkan kepercayaan dan apresiasi dari
lingkungan kerjanya.
13. Kreativitas
Kreativitas merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi etos
kerja Muslim. Seorang Muslim perlu memiliki kemampuan untuk berpikir
kreatif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kreativitas
mencakup kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru, mencari solusi
terbaik, dan menghadapi tantangan dengan cara yang unik dan inovatif.
Seorang Muslim yang memiliki kreativitas yang baik akan mampu
memberikan kontribusi yang berarti dalam pekerjaannya dan mencapai
prestasi optimal. Selain itu, kreativitas juga dapat meningkatkan kepuasan
kerja seorang Muslim dan memunculkan ide-ide baru yang dapat
bermanfaat bagi perusahaan atau organisasi tempatnya bekerja.
1.16 Kesimpulan
Pengertian makna “etos” menyebutkan bahwa ia berasal dari bahasa
Yunani (ethos) yang bermakna watak atau karakter. Secara lengkapnya,
pengertian etos ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan serta kepercayaan,
dan seterusnya, yang bersifat khusus tentang seorang individu atau
sekelompok manusia. Dari perkataan “etos” terambil pula perkataan
Cihwanul Kirom Tawazun: Journal of Sharia Economic Law Vol. 1 No. 1 2018
70 “etika” dan “etis” yang merujuk kepada makna “akhlaq” atau bersifat
“akhlaqi”, yaitu kualitas esensial seseorang atau suatu kelompok, termasuk
suatu bangsa. Juga dikatakan bahwa “etos” berarti jiwa khas suatu
kelompok manusia, yang dari jiwa khas itu berkembang pandangan bangsa
tersebut tentang yang baik dan yang buruk, yakni, etikanya.
Adapun indikasi-indikasi orang atau sekelompok masyarakat yang
beretos kerja tinggi, menurut Gunnar Myrdal dalam bukunya Asian
Drama, ada tiga belas sikap yang menandai hal itu:
• Efisien
• Rajin
• Teratur
• Disiplin atau tepat waktu
• Hemat
• Jujur dan teliti
• Rasional dalam mengambil keputusan dan tindakan
• Bersedia menerima perubahan
• Gesit dalam memanfaatkan kesempatan
• Energik
• Ketulusan dan percaya diri
• Mampu bekerja sama; dan
• mempunyaivisi yang jauh ke depan
DAFTAR PUSTAKA
Kirom, C. Etos Kerja dalam Islam. Tawazun J. Sharia Econ. Law 1, (2018).
Ahdina Saadatirrohmi, S. PENGARUH ETIKA KERJA, KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK MEGA SYARIAH KANTOR CABANG MATARAM.
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/jps/index.
Ekonomi dan Bisnis Islam Volume, J., -Juni, J. & Satar, M. B a l a n c a PENERAPAN ETOS KERJA
ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG PAREPARE.
Fakultas, M., Dan, T., Program, K., Tarbiyah, S. F. & Keguruan, D. KONSEP TAWAKAL DALAM
PERSPEKTIF M. QURAISH SHIHAB.