Disusun Oleh
Kelompok 1
SEMESTER V
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya saya
mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “RUANG LINGKUP ISLAM
DAN ETIKA BISNIS”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ETIKA BISNIS ISLAM”, makalah
ini yang diharapakan bisa menambah wawasan dan dapat mermberikan manfaat dalam dunia
pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak kekurangan
dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan saran dari semua yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demik esempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan makalah ini
dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu dengan sebaik-baiknya.
Amin yarobbal’alamin.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam Islam etika disebut dengan akhlak. Etika atau akhlak dalam Islam mengacu
pada dua sumber yaitu Al-Quran dan al-Hadis. Etika bisnis Islam merupakan rangkaian tata
nilai dan norma dalam menjalankan bisnis berdasarkan pada ajaran agama Islam bersumber
dari Al-Quran dan al-Sunnah. Ajaran agama Islam sebagai dasar dalam perilaku bisnis dapat
menjamin dilindunginya kepentingan setiap perilaku bisnis itu sendiri. (Muhaimin, 2011,
hlm. 31-32) Dalam berbagai literatur menyebutkan pengertian tentang etika dan bisnis
diantaranya “Ethics are the collection of moral principles or views about acceptable or un
acceptable actions in a given field of human actibvity”(Bittel, hlm. 366) “Ethics are moral
codes of conduct rules for how someone should operate that can be utilized as situasions
demand”.(Tanner, 2002, hlm. 8) Perkembangan ilmu ekonomi dewasa ini semakin marak
dengan penerapan sistem perekonomian yang berbeda pada setiap negara. Terkait dengan
persoalan ekonomi, maka belakangan ini telah berkembang pemikiran ekonomi Islam
diantaranya membahas tentang etika bisnis, saat ini etika bisnis menjadi topik yang menarik
dikalangan praktisi bisnis. Disetiap kegiatan bisnis saat ini mulai menerapkan unsur etika dan
moral dalam aktivitasnya, bukan hanya untuk mencapai tujuan bisnis itu sendiri seperti
mendapatkan keuntungan yang besar, melainkan ingin menumbuhkan kedisiplinan dan
integritas yang baik pada praktisi bisnis. Karena kalau setiap praktisi bisnis menerapkan
kedisiplinan dan mempunyai integritas yang baik maka nilai perusahaan di mata masyarakat
luas akan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis?
2. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis islam?
3. Bagaimana perbandingan etika bisnis islam dalam persepktif sistem ekonomi islam?
4. Apa saja prinsip dasar ekonomi kapitalisme?
BAB II
PEMBAHASAN
Etika bisnis adalah cara untuk berbisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan
dengan perusahaan, masyarakat, dan individu. Peran dari etika bisnis pada sebuah perusahaan
adalah untuk membentuk perilaku karyawan dan pimpinan agar hubungan antara karyawan,
perusahaan, dan berbagai pihak internal dan eksternal lain tetap sehat. Lebihnya lagi, etika
bisnis juga dapat dijadikan pedoman dan standar bagi karyawan dan manajemen untuk
mengerjakan tugas keseharian dengan landasan sikap yang profesional, transparansi penuh,
dan bermoral baik.
Dapat dilihat bahwa etika bisnis dapat memegang peran yang cukup penting di dalam
perusahaan karena dapat membentuk perilaku anggota organisasi. Namun, seiring
berjalannya waktu, para pakar bisnis memiliki berbagai macam pendapat yang berbeda
mengenai pengertian dari etika bisnis sendiri.1
a. Velasques
Menurut Velasques, etika bisnis adalah studi yang berfokus mengenai moral yang
benar dan salah. Studi ini juga berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan
dalam kebijakan,perilaku bisnis, dan institusi.
b. Yosephus
Sedangkan menurut Yosephus, etika bisnis adalah etika terapan, dimana dalam
penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi,
terutama dalam industri bisnis. Menurut beliau sasaran etika bisnis adalah perilaku moral
pebisnis yang melakukan kegiatan ekonomi.
d. Steade Et Al
Steade dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa etika bisnis adalah standar etika yang
berhubungan dengan tujuan dan cara untuk mengambil suatu keputusan bisnis.
e. Bertens
Selanjutnya, Bertens berpendapat bahwa etika bisnis mempunyai arti lebih luas dari
ketentuan hukum yang telah diatur. Dari sudut pandang Bertens, etika bisnis merupakan
standar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar yang berlaku secara hukum.
Hal ini karena dalam aktivitas bisnis seringkali akan menemukan wilayah abu-abu yang tidak
diatur oleh ketentuan hukum ini sendiri.
Muslich
Setelah itu, Muslich beropini bahwa etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan serta pengelolaan bisnis yang berfokus pada norma-norma serta moralitas
yang berlaku secara umum.
Sumarni
Terakhir, menurut Sumarni, etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap perilaku
bisnis dan kegiatan yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha. 2
Belum lengkap rasanya jika Anda hanya memahami etika bisnis tanpa mengetahui tujuannya,
maka dari itu dalam bagian ini kami akan mengulasnya. Tujuan etika dalam berbisnis dapat
di bagi menjadi beberap bagian seperti
2
https://www.qubisa.com/article/pengertian-etika-bisnis-menurut-para-ahli
1. Meningkatkan kesadaran moral,sehingga pebisnis bukan saja memikirkan
keutnungandan kegiatan operasional, tapi juga nilai dan sikap yang harus dimiliki.
Dengan adanya car aini maka perselisihan dapat dihindarkan.
2. Membuat batasan-batasan bagi para pelaku bisnis, merupakan etika yang harus
dimiliki. Pembatasan inilah yang membuat bisnis dapat berjalan sesuai standard dan
menghindari kecurangan.
3. Meningkatkan relasi yang baik dengan para stake holder. Dengan cara sederhana ini
maka secara tidak langsung hubungan yang terjalin akan awet , dan terjaga.
4. Memberikan motivasi kepada pelaku bisnis untuk dapat meningkatkan kemampuan.
Karena adanya standard yang sudah berlaku, dan harus dipatuhi oleh seluruh pebisnis.
3
https://www.qubisa.com/article/pengertian-etika-bisnis-menurut-para-ahli
Terdapat enam prinsip penting yang etika bisnis yang dapat dijadikan standar untuk
berperilaku dalam sebuah perusahaan. Berikut adalah enam prinsip etika bisnis tersebut.
1. Prinsip Kejujuran.
Kejujuran dalam hal ini bukan saja soal harga barang yang ditawarkan, tapi juga mencakup
kegiatan yang berkualitas tinggi dengan harga yang masih masuk akal. Nantinya dengan
kejujuran maka akan menimbulkan loyalitas konsumen
Menjaga nama baik perusahaan merupakan suatu kewajiban, bukan saja bicara soal
pencitraan, tapi juga kepercayaan. Dalam hal ini semua pihak baik pemilik, karyawan, harus
tetap menerapkan prinsip integritas moral ini.
3. Prinsip Kesetiaan
Selalu berkaitan dengan proses dalam sebuah bisnis, mulai dari atas maupun bawah.
Kesetiaan dan keseriusan menjadi tolak ukur dalam bekerja. Tapi jangan lupa juga untuk
menjalankan visi dan misi perusahaan.
Etika bisnis Islam adalah etika terapan yang merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa
yang baik dan apa yang benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas, dan
usaha yang selanjutnya disebut sebagai bisnis. Pembahasan mengenai etika bisnis Islam ini
Setelah diatas memahami tentang pengertian etika dan bisnis islam menurut para sumber dan
ahli, kali ini kita akan membahas tentang, pendapat para ahli islam tentang apa sih “Etika
Bisnis Islam itu?”. Berikut penjelasan lengkapnnya.
Pengertian etika bisnis Islam adalah norma-norma etika yang berbasiskan Al-Qur’an
dan Hadist yang harus dijadikan acuan oleh siapa pun dalam aktivitas bisnis.
2. Muslich
Menurut Muslich, definisi etika bisnis Islam adalah landasan normatif yang bersumber dari
ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW, sehingga jadi acuan untuk
pelaku bisnis untuk menjalankan atau mengelola bisnis secara alami.
3. Ali Hasan
Menurut Ali Hasan, Pengertian etika bisnis Islam merupakan akhlak dalam menjalankan
bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu
ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar.
Definisi etika bisnis Islam adalah nilai-nilai etika Islam yang secara khusus mengenai
aktivitas bisnis yang terdiri dari enam prinsip utama, yakni tentang kebenaran, kepercayaan,
kejujuran, ketulusan, pengetahuan, dan keadilan.
Sementara itu, Asep berpendapat bahwa pengertian etika bisnis Islam adalah perilaku seorang
pebisnis yang harus disesuaikan dengan aturan-aturan syariat Islam saat melakukan kegiatan
bisnisnya. Sehingga hasil dari bisnis yang dilakukannya adalah harta atau materi yang halal
dan toyib.
Etika bisnis Islam sangat mengedepankan nilai-nilai Al-Qur’an. Oleh karena ini, beberapa
nilai dasar di dalam etika bisnis Islam ini memiliki prinsip yang berasal dari ajaran Islam,
antara lain seperti di bawah ini.
1. Kesatuan (Tauhid/Unity)
Prinsip etika bisnis islam yang pertama adalah kesatuan. kesatuan ini sebagaimana sudah
direfleksikan di dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan
muslim, baik dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial menjadi keseluruhan yang homogen
serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
Prinsip etika bisnis islam yang kedua mengacu pada ajaran Islam yang menganjurkan berbuat
adil di dalam kegiatan berbisnis dan melarang kegiatan curang atau berlaku dzalim. Akan jadi
kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, tetapi menakar orang selalu dikurangi.
Prinsip selanjutnya yaitu tanggung jawab, yang mana dilakukan oleh manusia untuk
melakukan kehendak bebas dengan adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk
memenuhi 45keadilan dan kesatuan. Di dalam berlaku, terutama di dalam etika bisnis,
manusia harus mampu bertanggung jawab saat memiliki kehendak bebas.
Kebenaran di dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran tetapi juga
mengandung unsur kebajikan dan kejujuran. Dalam hal ini, kebenaran dimaksudkan sebagai
niat, sikap, dan perilaku benar yang meliputi proses mencari atau memeroleh komoditas dan
upaya untuk menetapkan keuntungan.
1. Mendatangkan Riba
Riba merupakan salah satu rintangan yang menggiurkan untuk mendapat keuntungan. Tetapi
di dalam etika bisnis Islam, riba sangat dilarang sesuai dengan ayat dan hadits Nabi
Muhammad SAW yang membahas masalah riba secara rinci. Riba diharamkan baik bagi diri
sendiri maupun orang lain dan diatur dalam Al-Baqarah: 275.
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba,”
QS. Al-Baqarah: 275).
2. Melakukan Penipuan
“Siapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami,” (HR. Muslim, Abu Daud, at-
Tarmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hanbal, dan al-Darimi). Artinya, dalam melakukan kegiatan
bisnis, antarpebisnis dilarang melakukan penipuan dalam bentuk apa pun. Selain
bertentangan dengan syariat, melakukan penipuan juga merugikan orang lain.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batilm kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di
4
https://deepublishstore.com/blog/etika-bisnis-islam/
5
jurnal.id/id/blog/prinsip-etika-bisnis-sbc/
antara kamu,” (QS. An Nisa: 29). Di dalam ayat tersebut, terdapat larangan mengambil hak
orang lain atau batil saat menjalankan bisnis maupun perniagaan.
4. Curang
Kecurangan atau al-Gharar adalah sesuatu yang tidak jelas hasilnya. Artinya, semua praktik
jual beli seperti menjual burung di udara, menjual unta yang kabur, menjual buah yang belum
tampak buahnya, adalah jual beli yang diharamkan oleh Allah SWT.
Secara bahasa, penimbunan atau ihtikar merupakan perbuatan zalim. Kegiatan ini adalah
melakukan penyimpanan barang dagangan oleh penjual yang kemudian dijual saat barang
sulit dicari atau harganya melonjak. Penimbunan itu juga biasanya menyebabkan kelangkaan
dan harganya melonjak drastis sehingga harga pasar menjadi rusak.
6. Berkhianat
Dalam melakukan bisnis, antarpelaku bisnis tidak boleh berkhianat. Mengkhianati amanah
yang dipercayakan antarpelaku bisnis akan merusak seluruh urusan, termasuk ketertiban
umat, kehidupan masyarakat, dan sebagainya.
Sistem etika bisnis Islam berbeda dengan etika sekuler ataupun sebagaimana sistem
etika yang diusung oleh agama lain.Etika islam sendiri didasarkan pada hak manusia atas
kemerdekaan. Pada prinsipnya kemerdekaan adalah hak manusia untuk hidup yang harus
terus dijaga dan dilindungi dengan kebaikan dan kebenaran.Islam juga memiliki aturan
tentang etika yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis dalam berbisnis. Etika dipandang sama
dengan akhlak yang membahas tentang perilaku baik buruknya seseorang. Titik sentral dari
etika bisnis islam sendiri adalah untuk menjaga perilaku wirausaha muslim dengan tetap
bertanggungjawab karena percaya kepada Allah Swt.Etika bisnis islam bersumber pada Al-
Qur’an sebagai pedoman. Al-qur’an adalah sumber segala ajaran bagi seluruh umat muslim
yang menjelaskan tentang norma, aturan atau hukum, dan nilai-nilai yang mengatur segala
aktifitas manusia termasuk dalam kegiatan bisnis.Setiap pelaku bisnis islam memiliki aturan -
aturan atau etika yang harus dilakukan. Prinsip-prinsip etika bisnis Islam yang berasal dari
Al-Qur’an dan Hadist yang telah diterapkan oleh Rasulullah saat menjalankan bisnisnya.Jadi
dalam etika bisnis islam terdapat aspek hukum yang terdiri dari kepemilikan, pengelolaan,
dan pendistribusian harta. Sehingga etika bisnis syariah yaitu:
a) Menolak monopoli (Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran
berang dan /atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha).
b) Menolak eksploitasi.
c) Menolak diskriminasi.
Rasulullah SAW juga sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis
yaitu:Pertama,bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Kedua, kesadaran
tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis artinya, tidak mengejar keuntungan sebesar-
besarnya tetapi juga berorientasi pada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi
sosial kegiatan bisnis. Ketiga, tidak melakukan sumpah palsu karena hal ini dilarang oleh
Rasulullah saw dalam hadistnya“Dalam melakukan sumpah palsu barang-barang memang
terjual tetapi hasilnya tidak berkah”. Keempat, ramah-tamah Hal ini juga digariskan oleh
Rasulullah SAW dalam sabdanya”Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam
berbisnis”.Kelima, tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi. Keenam,tidak
boleh menjelekkan bisnis orang lain sebab Nabi Muhammad bersabda“janganlah seseorang di
antara kalian menjual dengan maksut untuk menjelekan apa yang dijual oleh orang
lain”.Ketujuh, tidak melakukan ikhtikar. Kedelapan, takaran, ukuran dan timbangan yang
benar.Kesembilan, bisnis tidak boleh mengganggu kegiatan ibadah kepada Allah. Kesepuluh,
membayar upah sebelum kering keringat karyawan karena Nabi bersabda “berikanlah upah
karyawanmu sebelum kering 6karingatnya”. Kesebelas, tidak monopoli. Keduabelas, tidak
boleh melakukan bisnis dengan kondisi eksisnya bahaya (mudarat) yang dapat merugikan dan
merusak kehidupan individu dan sosial. Ketigabelas, bisnis delakukan dengan sikap rela
seperti firman Allah QS. An- Nisaa (4) yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
denganjalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka
6
https://media.neliti.com/media/publications/58054-ID-etika-bisnis-dalam-perspektif-islam-eksp.pdf
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah maha
penyayang kepadamu”.
Pemuatan prinsip-prinsip moral dalam sumber hukum menjadikan etika bisnis sebagai basis
yang harus dipegang dan dijalankan seseorang atau kelompok dalam melakukan aktivitasnya.
Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Bisnis Islam ialah
serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah
kepemilikan berupa barang atau jasa termasuk juga profitnya, namun dibatasi dalam acara
memperolehnya dan penggunaan hartanya karena aturan halal dan haram.
Berikut ini nilai-nilai etika syariah yang dapat mendorong bertumbuhnya dan suksesnya
bisnis, yaitu sebagai berikut:
a. Konsep Ihsan
Ihsan adalah usaha individu untuk bersungguh-sungguh dalam bekerja, tanpa kenal
menyerah, memiliki dedikasi penuh menuju optimalisasi.Harus mengerjakan setiap pekerjaan
sebaik mungkin dan semaksimal mungkin.
b. Itqan
Yaitu membuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Jadi harus bisa menjagakualitas produk yang
dihasilkan, adakan penelitian dan pengawasan kualitas produk yang dihasilkan sehingga hasil
maksimal.
c. Konsep Hemat
Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya, umat muslim harus hemat, jangan
boros, pekerjaan memboros-boroskan harta adalah temannya syaitan. Kita harus hemat
dengan harta, tapi tidak kikir dan tidak menggunakannya kecuali untuk sesuatu yang benar-
benar bermanfaat.
d. Kejujuran dan Keadilan
Ini adalah konsep yang membuat ketenangan hati bagi orang yang melaksanakannya.
Dalam bisnis, hal ini sangat diperlukan dan sangat membantu kemajuan bisnis dalam jangka
panjang.28 Sedangkan keadilan perlu diterangkap, misalnya terhadap pegawai, ada aturan
yang jelas dalam pemberian upah dan tidak membeda-bedakan manusia yang satu dengan
yang lainnya.
e. Kerja Keras
Rasulullah menyuruh umatnya untuk bekerja keras, jangan hanya berpangku tangan dan
minta belas kasihan orang lain. Pelaku-pelaku bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam
berbagai aktivitasnya artinya usaha yang dilakukan harus mampu memupuk atau membangun
kepercayaan dari pada relasinya.vfm
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada pasar
serta memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan
kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya ekonomi atau faktor
produksi.
Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya yaitu persaingan bebas maka,untuk tiap
individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber yang tersedia
untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut. Kapitalisme memahami persaingan
bebas bukan merupakan hasil rancangan manusia walaupun mungkin disebabkan oleh
manusia.
3. Ketimpangan Ekonomi
Modal merupakan sumber produksi dan sumber kebebasan bagi sistem ekonomi kapitalis.
Bahwasanya individu-individu yang memiliki modal lebih besarakan menikmati hak
kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yangsempurna.Adapun menurut Adam
Smith, ada tiga prinsip berkaitan dengan kebebasan sebagai berikut:
Kebebasan ekonomi bermakna tidakadanya tekanan dari pihak tertentu terhadap inisiatif
individu untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
Setiap manusia memiliki hak untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Motivasi dasar ini
menjadi kerangka kegiatan produksi.
produksi dan perdagangan.Persaingan menjadi kata kunci untuk menjaga kebebasan individu.
Setiapindividu memiliki hak untuk mengaktualisasi dan mengakumulasi modalnya.Interaksi
ini melahirkan persaingan sempurna dan mekanisme pasar menjadikoridornya.
Hafidz Abdur Rahman, Muqaddimah Sistem Ekonomi Islam, Dalam sistem ekonomi
kapitalis mempunyai beberapa kecenderungan sebagai berikut:
1. Kebebaanmemiliki harta.
3. Ketimpangan ekonomi.
Bagi para pengusaha, laba merupakan sumber pengumpulan(akumulasi) modal. Laba yang
tinggi berarti membuka kesempatan untuk memperluas usaha.Pemerintah tidak melakukan
campur tangan dalam pasar, sehingga penentuan harga terjadi karena mekanisme pasar, yaitu
hubungan antara permintaan(demand) dan penawaran (supply)
Sama seperti negara yang menganut sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi kapitalis
memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya dalam kegiatan perekonomian..Kegagalan kapitalisme dalam menghantarkan
masyarakat menuju tatanan idealnya, tentu bukan hanya terkait dengan problematik
praktikalnya, tapi diyakini berangkat dari kesalahan yang bersifat sangat fundamental. Oleh
karenanya, dampak buruk yang ditimbulkan kapitalisme di tengah masyarakat adalah wajar
belaka. .Melihat dampak yang ditimbulkan kapitalisme di atas, kapitalisme telah menuai
berbagai kritik. Kritik-kritik tersebut mendorong lahirnya aliran-aliran pemikiran ekonomi
antara lain:
3. Ekonomi sosial
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etika bisnis menurut Islam yaitu etika-etika yang harus dimilki oleh setiap pelaku bisnis yang
berlandaskan Al-Qur’an dan hadis yang harus diterapkan dalam kegiatan berbisnis khususnya
dalam bisnis jual beli dimana terdapat beberapa prinsip penting dalam etka bisnis Islam
yakni, prinsip tauhid, prinsip keseimbangan, prinsip kehendak bebas, prinsip tanggungjawab
dan prinsip kebajikan.
B. SARAN
Pelaku etika bisnis dalam ekonomi islam maupun kapitalisme harus senantiasa melaksanakan
serta menerapkan prinsip – prinsip etika dalam berbisnis khususnya prinsip etika dalam
islam. Dengan adanya prinsip etika dalam berbisnis, para pelaku bisnis diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mustaq, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2001.
Jurnal Ekonomi Islam: ISLAMICA, Vol. 6, No. 2. Abdul Ghofur Noor, Kebijakan Distribusi
Ekonomi Islam Dalam Membangun Keadilan Ekonomi Indonesia,(Lampung:
Islamika, 2012).
https://an-nur.ac.id/esy/dilema-etika-dalam-sistem-ekonomi-kapitalis.html
https://www.qubisa.com/article/pengertian-etika-bisnis-menurut-para-ahli
https://deepublishstore.com/blog/etika-bisnis-islam/
jurnal.id/id/blog/prinsip-etika-bisnis-sbc/
https://media.neliti.com/media/publications/58054-ID-etika-bisnis-dalam-perspektif-islam-eksp.pdf
https://an-nur.ac.id/esy/dilema-etika-dalam-sistem-ekonomi-kapitalis.html