Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM AGAMA,


FILSAFAT DAN KEINDAHAN
MATA KULIAH : IAD, IBD, ISD

DOSEN PENGAMPU : Abd. Hamid, S. Pd.I. M. Pd.I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

1. Apriani
2. Nur Sri Puja

JURUSAN : EKONOMI SYARIAH

KELAS : ESY 1D

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai salah satu
tugas dari mata kuliah IAD, IBD, ISD dangan judul “KONSEP ILMU BUDAYA
DASAR DALAM AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN”. Shalawat serta
salam semoga selalu terlimpah kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya diakhirat nanti.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya


kepada Dosen Mata Kuliah IAD, IBD, ISD yakni Bapak Abd. Hamid, S. Pd.I. M.
Pd.I yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini nantinya.

Kuala Tungkal, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................

A. Ilmu Budaya Dasar Dalam Agama, Filsafat dan Keindahan......


B. Hubungan Antara Agama,Filsafat Dan Keindahan.....................
C. Manfaat Mempelajari Agama,Filsafat Dan Keindahan...............

BAB III PENUTUP...............................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama merupakan sesuatu sistem yang mengatur tata keimanan


dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antara manusia dan manusia dan juga
manusia dengan lingkungannya. Aspek pengajaran dalam agama meliputi
filsafat dan juga keindahan, karena di dalam agama sangat dianjurkan bagi
manusia untuk mencari dan memperdalam ilmu pengetahuan serta
dianjurkan membentuk perilaku baik sebagai suatu yang dapat
memberikan suatu nilai estetika yang memberikan kebahagiaan bagi siapa
saja yang melihatnya.
Filsafat merupakan pandangan hidup seseorang mengenai
kehidupan yang dicita-citakan, filsafat juga bisa diartikan dengan
kecintaan seseorang terhadap ilmu dan keinginan yang besar untuk
memperdalamnya. Memiliki pandangan hidup menjadi suatu pedoman
yang membedakan pola pikir manusia dengan manusia lain dalam
menjalani hidupnya.
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberikan perasaan
bahagia bagi yang melihatnya. Keindahan tak selalu bisa dikatakan ketika
kita melihat pemandangan alam saja, tetapi bisa kita dapatkan dari sifat
manusia seperti contoh ketika kita melihat seseorang berbuat baik kepada
orang lain dapat memberikan kebahagiaan walaupun hanya dengan
melihatnya. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di dalam bab
pembahasan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan agama, filsafat, dan keindahan?
2. Bagaimanakah hubugan antara agama, filsafat dan keindahan?
3. Apakah manfaat mempelajari agama, filsafat, dan keindahan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia

sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris

“The Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin

humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the

humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih

berbudaya, dan lebih halus. Denga demikian bisa dikatakan bahwa the humanities

berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia

berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu

the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawab yang lain sebagai

manusia itu sendiri.

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan

dapat memberikan pengetahuan dasar dari pengertian umum tentang konsep-

konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan

kebudayaan. Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan adalah jalan atau

arah didalam bertndak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik

jasmani maupun rohani. Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal

yang berkaita dengan budi dan akal manusia. Defenisi kebudayaan itu sendiri

adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem

ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun demikian, kebudayaan juga

dapat kita nikmati dengan panca indra. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah

satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan. Menurut orang anstropolog E.B
Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan

yang lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai

anggota masyarakat. Menurut Selo Soemoharjo dan Sulaiman Soemardi,

kebudayaan adalah sarana hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Perwujudan

kebudayaan adalah benda-benda diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang

berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Misalnya, pola-

pola prilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain.

1. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Agama

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat

memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-

konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan

kebudayaan. Salah satu syarat yang teramat penting dalam kehidupan

manusia adalah keyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai

agama.

Yang menjadi pokok utama bagi manusia untuk mempercayai

Tuhan dan perlunya hidup beragama adalah kebutuhan manusia akan rasa

aman. Mereka yakin tiada daya dan upaya yang akan mempengaruhi kalau

Tuhan tidak mengizinkan. Tuhan yang kita maksud adalah Tuhan Yang

Maha Esa, yang memiliki kekuatan dan kasih sayang serta Tuhan yang

menjadi sasaran beribadah.

Bagi orang yang percaya kepada Tuhan, perasaannya merasa selalu

dilindungi oleh Tuhan baik dalam keadaan apapun, mereka tidak merasa

takut. Kita perlu mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan, mengingat


kebutuhan jiwa pada diri kita. Begitu juga dengan orang yang kehilangan

kepercayaan diri, harga diri dan kasih sayang, kalau mereka percaya akan

Tuhan maka mereka akan bisa menghadapinya dengan penuh ketenangan.

Setiap daerah, setiap agama, dan setiap orang mempunyai cara-cara

atau budaya tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Seperti

di Bali, sebagian penduduknya memeluk agama Hindu, mereka

mempunyai cara tersendiri dalam melakukan pemujaan terhadap Tuhan,

mereka memuja Tuhan dengan sesajen yang berisi macam-macam buah

dan kembang berwarna warni. Daerah lainnya seperti Jawa, Madura,

Kalimantan dan sebagainya mempunyai cara tersendiri sesuai agamanya.

Meskipun cara atau pun kebudayaannya berbeda tetapi tujuannya sama

yaitu Tuhannya.

2. Konsepsi Ilmu budaya dasar dalam Filsafat

Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal secara logis,

sistematis dan universal untuk memahami sebuah masalah. Sedangkan

kebudayaan adalah kebiasaan tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia

digerakan oleh akal dan perasaannya.

Apabila dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat,

keduanya bertemu dalam hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir,

sedangkan filsafat adalah cara berfikir secara logis, sistematis dan

universal. Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara

berfikir kebudayaan, oleh karena itu perbedaan kebudayaan dapat

dikembalikan kepada perbedaan filsafat. Pendekatan filosofis yaitu suatu

pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah


pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan

membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut

pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman.

Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai. Sebagai contoh

seseorang berbuat sesuatu karena sesuatu itu bernilai dan berguna bagi

kehidupannya. Yang menentukan nilai itu ialah Tuhan Yang Maha Esa

dan juga manusia itu sendiri yang dibedakan mana yang baik dan juga

mana yang buruk. Orang yakin bahwa Tuhan itu ada tentu berbeda tingkah

lakunya dengan orang yang tidak mempercayai, dan dapat terlihat dalam

kebiasaan hidupnya.

3. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Keindahan

Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat

memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-

konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan

kebudayaan. Ilmu budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-

ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam

pengetahuan budaya, akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai

salah satu usaha mengembangkan kepribadian seseorang dengan cara

memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap

nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya,

maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasak

dari kata budhayah yg berarti budi atau akal. dalam bahasa latin

kebudayaan berasala dari kata colere yg berarti mengolah tanah. ”Segala


sesuatu yg dihasilkan oleh akal pikiran manusia dengan tujuan untuk

mengolah tanah atau tempat tinggalnya” atau ”segala usaha manusia untuk

dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam

lingkungannya” E.B.Tylor (1871). Kebudayaan adalah kompleks yg

mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yg didapatkan oleh manusia

sebagai anggota masyarakat.

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, elok,

molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas,

seluas keanekaraganam manusia dan perkembangan peradaban teknologi,

sosial dan budaya. Karena itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran yang

mempunyai daya tarik dan setiap orang memandang indah suatu benda

atau objek itu berbeda. Dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah

kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan hubungannya

dengan si pengamat.

Seperti halnya kehidupan manusia yang selalu tumbuh dan

berkembang, kesenian merupakan salah satu wujud keindahan dari karya

manusia yang juga tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan

kesenian atas dasar waktu yang kemudian berkembang menjadi suatu

kebudayaan. Perkembangan kesenian juga dipengaruhi oleh tempat atau

lokasi berkembangnya kesenian tersebut.

Akan tetapi kesenian Indonesia mengalami kemunduran, ada

beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut antara lain, orang-orang tua

yang menjadi pendukung berangsur-angsur digantikan oleh anak muda


yang pada umumnya kurang mendukung, berkurangnya penggemar

kesenian rakyat, makin banyaknya hiburan-hiburan moderen yang

kemudian menggeser posisi kesenian rakyat.

Untuk memelihara kesenian rakyat sebagai budaya peninggalan

nenek moyang, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah

mengadakan festifal setiap tahun, diharapkan dengan cara ini kesenian

rakyat dapat terus hidup. Dari hal tersebut jelas bahwa keidahan dan

kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang dijadikan budaya ialah

hal yang bersifat indah.

B. HUBUNGAN AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

Al-kindi berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat dan juga

agama, keduanya bisa menjadi hal pokok yang dapat kita renungkan.

Didalam agama terdapat Saint (ilmu pengetahuan) salah satunya adalah tauhid,

dan tauhid merupakan salah satu cabang ilmu termulia dari filsafatd Keduanya

mengacu pada kebenaran yang hakiki, karna keduanya sama-sama berfondasikan

nilai-nilai kebenaran.

Agama diperkuat dengan Al-Qur'an dimana didalamnya tertuang seluruh

pengetahuan yang ada dialam semesta, baik iti pengetahuan tentang masa lalu,

kini, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga para filsuf mengkajinya dan

membandingkan dengan kajian ilmiah yang mereka teliti, tentang kebenaran Al-

Qur'an, dan hasilnya konkrit bahwa Al-Qur'an merupakan kitab yang berisi

pengetahuan tuhan dan tidak diragukannya segala apa yang tertuang di dalamnya.
Suatu kebenaran merupakan nilai keindahan, jadi hubungan agama, filsafat

dan keindahan bisa dianalogikan seperti Agama sebagai pohonnya, dan filsafat

sebagai komponen Abiotik yang menopang kelangsungan sang pohon, dan

keindahan merupakan buahnya.


C. MANFAAT MEMPELAJARI AGAMA, FILSAFAT DAN KEINDAHAN

 Meningkatkan keimanan dan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa,

atas karunia jiwa dan akal, serta ilmu pengetahuan sebagai rahmat yang

paling utama.

 Membuat kecintaan kepada ilmu pengetahuan semakin mendalam.

 Memberikan motivasi diri, untuk hidup berprinsip dan menjadikan

kebenaran sebagai pedoman.

 Mengetahui bahwa kata indah memiliki arti yang luas, tidak hanya

terpaku pada pemandangan alam, namun bisa diartikan perangai baik

manusia yang dapat dilihat serta memberikan kebahagian jiwa bagi

siapapun yang melihatnya.

 Dengan menyadari keindahan, kita dapat menciptakan rasa kebahagian

bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa Pada hakikatnya ilmu budaya dasar

adalah ilmu yang diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung dalam

kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya tidak perlu pembelajaran khusus

mengenai ilmu ini, karna ilmu ini sering kita temukan dalam interaksi kita

dalam bermasyarakat.

Dengan berkembangnya teknologi, banyak unsur kebudayaan suatu

daerah terlupakan, contohnya unsur kesenian, banyak anak-anak muda

penerus warisan kesenian sudah tidak ingin mempelajari kesenian daerah

mereka karena merasa norak. Mungkin memang masih ada tetapi hanya

segelintir orang saja.

Dengan begitu penting buat kita untuk mempelajari kembali ilmu

budaya dasar, agar kita tahu bahwa budaya itu penting untuk kita sebagai

bukti bahwa daerah kita itu ada.

Dengan adanya manfaat-manfaat yang diperoleh setelah memahami

dengan baik mengenai ilme budaya dasar, maka perubahan-perubahan yang

ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Manfaat-manfaat tersebut

pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan kebudayaan

di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir manusia

dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga

menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama

baik Negara.
Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan mengapa ilmu

budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi generasi-

generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang masuk

di suatu negara, baik penerapannya dalam hal kehidupan manusia dan juga

penerapannya dalam perkembangan sistem informasi


DAFTAR PUSTAKA

https://sahrulparawie.blogspot.com/2018/03/makalah-konsep-ibd-dalam-agama-

filsafat.html?m=1

https://contoh-makalah2.blogspot.com/2017/10/agama-filsafat-dan-

keindahan.html?m=1

Https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-filsafat

https://contoh-makalah2.blogspot.com/2017/10/agama-filsafat-dan-

keindahan.html

Anda mungkin juga menyukai