Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HADITS TENTANG MOTIVASI KERJA DALAM ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenugi tugas mata kuliah Tafsir dan hadits Manajemen
Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Didi Junaedi, MA

Disusun oleh :

Ahmad Zahid Elyasa (2386010018)

Khaeri Zaman (2386010010)

PROGRAM PASCASARJANA

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang dengan limpahan rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat dan salam tak terhingga
kami curahkan kepada Nabi besar kita, Muhammad SAW., yang telah memberikan
petunjuk sempurna kepada umatnya melalui ajaran-ajaran Islam yang agung.

Makalah ini bertujuan untuk menggali hikmah dan pesan-pesan motivasi yang
terkandung dalam tafsir Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW. terkait dengan
dunia kerja dalam perspektif Islam. Dunia kerja bukan hanya sekadar tempat untuk
menghasilkan rezeki, tetapi juga merupakan ladang amal yang penuh berkah serta
kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam praktik sehari-hari. Dalam
kehidupan modern yang penuh dengan tantangan, motivasi menjadi kunci utama dalam
mempertahankan semangat dan kualitas dalam menjalani tugas-tugas pekerjaan. Dengan
memahami tafsir Al-Qur'an dan hadis yang menyoroti aspek motivasi dalam konteks
kerja, diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang mendalam bagi
pembaca, baik bagi mereka yang sedang mencari motivasi dalam karier maupun untuk
mereka yang ingin memperdalam pemahaman terkait ajaran Islam.

Harapan kami, makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan bagi
pembaca untuk melihat dunia kerja dari perspektif Islam yang lebih luas, memberikan
semangat dalam menghadapi tantangan, serta mendorong pengembangan diri menuju
insan yang berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam, sebagai agama yang menyeluruh, tidak hanya memberikan panduan dalam hal
ibadah, tetapi juga memberikan dorongan dan motivasi bagi umatnya. Tafsir Al-Qur'an
dan Hadis, sebagai sumber utama ajaran Islam, tidak hanya menyoroti aspek
spiritualitas, tetapi juga menawarkan arahan yang kuat untuk memotivasi individu
dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, motivasi memainkan
peran yang sangat penting. Baik dalam meraih kesuksesan, menghadapi cobaan,
mengatasi kesulitan, atau menjalani kehidupan dengan penuh semangat, motivasi dari
perspektif Islam menawarkan landasan yang kokoh untuk menginspirasi individu dan
masyarakat.

Tafsir Al-Qur'an, sebagai interpretasi teks suci Islam, memberikan pemahaman


mendalam tentang nilai-nilai moral, etika, serta tata cara hidup yang bermanfaat.
Sementara Hadis, sebagai catatan perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.,
memberikan panduan yang jelas dan inspiratif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks ini, memahami tafsir dan hadis yang memiliki fokus motivasi dalam
Islam sangat penting. Hal ini tidak hanya membantu individu untuk memahami pesan-
pesan yang terkandung dalam ajaran Islam secara lebih dalam, tetapi juga memberikan
dorongan yang kuat untuk menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan tujuan
yang jelas sesuai dengan ajaran Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Motivasi dan Motivasi Kerja?


2. Bagaimana Motivasi Kerja dalam Islam?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui pengertian Motivasi dan Motivasi Kerja


2. Untuk mengetahui bagaimana Motivasi kerja dalam Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Motivasi

Kata motivasi berasal dari kata latin, yakni movere yang berarti menggerakkan ( to
move ). Dan kata motivasi tidak lepas dari kata kebutuhan (needs). Kebutuhan adalah
suatu potensi dalam diri manusiayang perlu di tanggapi atau di respon. Tanggapan
dalam kebutuhan tersebut di wujudkan dalam bentuk tindakan untuk pemenuhan
kebutuhan tersebut, dan hasilnya adalah orang yang bersangkutan merasa atau menjadi
puas. Apabila kebutuhan tersebut belum direspon maka akan selalu berpotensi untuk
muncul kembali sampai dengan terpenuhinya kebutuhan yang di maksud. Dalam Islam
motivasi kerja dijelaskan dalam Al-Qur’an dijelaskan

‫َفِاَذ ا ُقِض َيِت الَّص ٰل وُة َفاْنَتِش ُرْو ا ِفى اَاْلْر ِض َو اْبَتُغ ْو ا ِم ْن َفْض ِل ِهّٰللا َو اْذ ُك ُروا َهّٰللا‬
‫َك ِثْيًرا َّلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو َن‬

Artinya : apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak supaya kamu beruntung (QS
1
Al-Jumu”ah :10).

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia yang ada di bumi ini harus memiliki
dorongan untuk lebih baik lagi dalam dirinya, hal tersebut di karenakan Allah SWT
hanya memberi karunia, rahmat, serta rizkinya kepada orang-orang yang memiliki
semangat serta motivasi yang kuat dalam dirinya. Terdapat beberapa prinsip dalam
memotivasi kerja

1. Prinsip Partisipasi dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan


kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh
pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai
akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip mengakui andil bawahan pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai)
mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut,
pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang pemimpin yang memberikan otoritas atau
wewenang kepada pegawai untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap
pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi
termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip Memberi Perhatian pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang
diinginkan pegawai, akan memotivasi pegawai bekerja seperti apa yang diharapkan oleh
pemimpin

2. Motivasi Kerja

Motivasi dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam dirinya
seseorang untuk bertindak atau berprilaku.John R. Schermerhorn mengemukakan bahwa
Motivasi untuk bekerja, merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang
perilaku keorganisasian (Organizational Bebavior = OB, Guna menerangkan kekuatan-
kekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya
tingkat, arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja.

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut
merupakan sesuatu yang invisible yang memberikan kekuatan yang mendorong individu
untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua
komponen, yaitu arah perilaku kerja (kerja untuk mencapai tujuan) dan kekuatan prilaku
(seberapa kuat usaha individu dalam bekerja).

3. Motivasi Kerja Dalam Islam

Motivasi berperan penting dalam diri manusia, karena tidak akan ada yang memenuhi
semua kebutuhan kita, dan tidak akan mendapat apa yang kita inginkan kecuali dengan
berusaha untuk meraihnya sendiri. Orang yang memiliki motivasi yang kuat pada
dirinya selalu menanamkan niat yang sungguh-sungguh, dan selalu bekerja keras, kerja
yang baik menurut Islam dapat di artikan dengan makna yang umum dan makna yang
khusus. Motivasi kerja dalam islam menurut Muwafiq Shaleh yaitu :

1. Niat baik dan benar ( mengharap ridha Allah SWT).


Niat inilah yang menentukan arah pekerjaan, jika niat bekerja hanya ingin mendapatkan
gaji maka hanya itulah yang akan didapat. Jika niat bekerja sekaligus untuk menambah
simpanan akhirat, manambah harta halal, serta menafkahi keluarga, tentu akan
mendapat sebagaimana yang di niatkan.
2. Takwa dalam bekerja
Taat melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Orang yang bertakwa dalam
bekerja adalah orang yang mampu bertanggung jawab terhadap segala tugas yang
diamanahkan.
3. Ikhlas dalam bekerja
Ikhlas adalah syarat kunci diterimanya amal perbuatan manusia disisi Allah SWT. Suatu
kegiatan atau aktivitas termasuk kerja jika dilakukan dengan keikhlasan maka akan
mendatangkan rahmat dari Allah SWT. Adapun ciri-ciri orang yang bekerja dengan
ikhlas yaitu :

a) Bekerja semata-mata mengharap ridha Allah SWT.


b) Bersih dari segala maksud pamrih dan ria.
c) Penuh semangat dalam mengerjakan tugas pekerjaan.
d) Tidak merasah rendah karena makian atau cercaan sehingga tidak mengurangi
semangat dalam bekerja. Mencari rezeki yang halal dalam agam islam hukumya wajib.
Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian
motivasi kerja dalam islam bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai
kewajiban ibadah fardhu lainnya. Islam sangat layak untuk dipilih sebagai jalan hidup
(way of life). Islam tidak hanya berbicara tentang moralitas akhlak, tetapi juga
memberikan peletakkan dasar tentang konsep-konsep membangun kehidupan dan
peradaban tinggi.

4. Menyadari bahwa bekerja adalah ibadah.


Budaya kerja menurut perspektif islam menyimpulkan bahwa ruang lingkup ibadah di
dalam islam sangat luas sekali, tidak hanya merangkum kegiatan kehidupan manusia
dengan tuhan tetapi dalam bermuamalah juga. Setiap aktivitas yang dilakukan baik yang
berkaitan dengan individu maupun dengan masyarakat adalah ibadah menurut islam
selagi memenuhi syarat-syarat tertentu sebagai berikut : Amalan yang dikerjakan itu
hendaklah diakui islam, bersesuaian dengan hkum islam dan tidak bertentangan.

a) Amalan tersebut dilakukan dengan niat yang baik bagi tujuan untuk memelihara
kehormatan diri, menyenangkan keluarga, memberi manfaat kepada umat seluruhnya
dan memakmurkan bumi sebagaimana yang dianjurkan oleh allah.
b) Amalan tersebut mestilah dibuat dengan sebaik-baiknya demi menepati apa yang
ditetapkan Rasulullah SAW, yaitu Allah SWT amat menyukai seseorang yang membuat
suatu pekerjaan dengan bersungguh-sungguh dan dalam keadaan yang baik.
c) Ketika membuat amalan tersebut hendaklah sesuai menurut hukum- hukum islam
dan ketentuan batasannya, seperti tidak menzalimi orang lain, tidak khianat, tidak
menipu atau merampas hak orang lain.
d) Tidak meninggalkan ibadah-ibadah khusus seperti sholat, zakat, dan lain
sebagainya.

Motivasi dalam Islam juga diartikan sebagai energi bagi amal yang dilakukan.

Sesuai dengan firman Allah SWT

‫۝‬١٦٢ ‫ُقْل ِاَّن َص اَل ِتْي َو ُنُس ِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهّٰلِل َر ِّب اْلٰع َلِم ْيَۙن‬
‫۝‬١٦٣ ‫اَل َش ِرْيَك َلۚٗه َو ِبٰذ ِلَك ُاِم ْر ُت َو َاَن۠ا َاَّو ُل اْلُم ْس ِلِم ْيَن‬
Artinya :Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan di kembalikan kepada
(Allah) yang mengetahui akan yang ghoib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan (QS At-taubat : 105).
Selama ini, banyak orang bekerja untuk mengejar materi belaka demi kepentingan
duniawi tanpa memikirkan akan akhirat kelak yang kekal abadi. Oleh karena itu sudah
saatnya para pekerja karyawan-karyawan bekera dengan motivasi yang dapat
memberikan kepribadian yang baik dan dibenarkan dalam ajaran islam

Berikut adalah beberapa Hadist yang memberikan contoh motivasi dalam bekerja :

‫َم ا َأَك َل َأَح ٌد َطَع اًم ا َقُّط َخ ْيًرا ِم ْن َأْن َيْأُك َل ِم ْن َع َم ِل َيِدِه َو ِإَّن َنِبَّي ِهللا َد اُوَد َع َلْيِه‬
‫الَّس اَل ُم َك اَن َيْأُك ُل ِم ْن َع َم ِل َيِدِه‬
Artinya: “Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari
makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud
as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari)

‫َم ا َك َسَب الَّرُجُل َك ْسًبا َأْطَيَب ِم ْن َع َم ِل َيِدِه َو َم ا َأْنَفَق الَّرُجُل َع َلى َنْفِس ِه َو َأْهِلِه‬
‫َو َو َلِدِه َو َخ اِدِمِه َفُهَو َص َد َقٌة‬
Artinya: “Tidak ada yang lebih baik dari usaha seorang laki-laki kecuali dari hasil
tangannya (bekerja) sendiri. Dan apa saja yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki
kepada diri, istri, anak dan pembantunya adalah sedekah.” (HR. Ibnu Majah)

‫اْح ِرْص َع َلى َم ا َيْنَفُعَك َو اْسَتِع ْن ِباِهَّلل َو َال َتْع ِج ْز‬


“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah
pada Allah, serta janganlah engkau malas.” (HR. Muslim)
BAB III
KESIMPULAN

Amalan atau pekerjaan yang demikian selain memperoleh keberkahan


serta kesenangan dunia, juga ada yang lebih penting yaitu merupakan jalan
atau tiket dalam menentukan tahap kehidupan seseorang di akhirat kelak,
apakah masuk golongan ahli surga atau sebaliknya. Dengan motivasi dapat
mendorong seseorang menjadi lebih giat dan bersemangat dalam bekerja
semua pekerjaan yang dianggap berat bahkan susah untuk dilakukan akan
terasa ringan dengan adanya motivasi dorongan bekerja dari dalam individu
seseorang sehingga menghasilkan sesuatu hal pekerjaan yang terbaik dan
seseorang individu tersebut akan puas dengan hasil pekerjaannya sendiri yang
dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan. Serta aktivitas
yang dikerjakan untuk mencari nafkah jangan hanya niatkan untuk kehidupan
dunia semata, melainkan kita niatkan juga dengan ibadah kepada Allah SWT
supaya amalan tidak menajdi amalan yang rugi ketika di akhirat kelak. Karena
pada hakekatnya manusia diciptakan oleh Allah SWT hanyalah untuk
beribadah kepadanya.
Daftar Pustaka

Al-Qardhawi, Y. (1995). Daur al-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-Iqtishad al-Islami.


Maktabah Wahbah.

Antonio, M. S. (2013). Fathanah: Profesionalisme, Quality & Competence. Jakarta:


Tazkia Publishing.

Aravik, H. (2016). Ekonomi Islam: Konsep, Teori dan Aplikasi serta Pandangan
Pemikiran Ekonomi Islam dari Abu Ubaid sampai al-Maududi. Empat Dua
Intranspublishing.

Aravik, H., & Hamzani, A. I. (2021). Etika Perbankan Syariah: Teori dan
Implementasi. Deepublish.

Aravik, H., & Zamzam, F. (2020a). Filsafat Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media
Group.

Aravik, H., & Zamzam, F. (2020b). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Klasik.
Palembang: Rafah Press.

Aravik, H., & Zamzam, F. (2021). Ayat-Ayat Ekonomi Syariah. Palembang: Rafah
Press.

Hamalik, O. (1992). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Handoko, T.


H. (2014). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE Yogyakarta.

Priyono, & Marnis. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Zifatama
Publisher.

Saleh, A. M. (1997). Bekerja dengan Hati Nurani. Jakarta: Gema Insani Press.
Winardi. (2008). Motivasi, Permotivasian Dalam Manajemen. Raja Grafindo

Persada.Zamzam, H. F., & Aravik, H. (2020). Etika Bisnis Islam Seni Berbisnis
Keberkahan. Deepublish.

Zamzam, F., & Aravik, H. (2016a). Kamus Bisnis Syariah. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai