Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM (KARYAWAN)

DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM


Pengertian, Karakteristiknya, Etika dalam bekerja

Disusun guna memenuhi tugas Dasar- Dasar Manajemen Pendidikan


Islam Dosen pengampu :
Prof. Dr. Nur Uhbiyati, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Lulu Tri Utami (2003106055)
2. Syafiiqoh Az Zahra (2003106071)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manajemen Tenaga
Kependidikan Pendidikan Islam (Karyawan) di Lembaga Pendidikan Islam , Pengertian,
Karakteristiknya, Etika dalan bekerja. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Prof. Dr. Nur Uhbiyati, M.Pd. pada mata kuliah Dasar-Dasar
Manajemen Pendidikan Islam Anak Usia Dini selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan bagi penulis kelompok.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Nur Uhbiyati, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah.

Banyumas, 13 April 2021

Penulis Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sangat memperhatikan pentingnya Manajemen, hal ini sesuai pesan sayyidina
Ali ibn Thalib “Al haqqu bila nidham yablibuhul bathil bin nidham” yang artinya
”kebenaran yang tidak terorganisir atau tidak dikelola secara dengan rapi akan
dihancurkan atau dikalahkan oleh kebathilan /kejahatan yang tersusun atau terorganisir
secara rapi”. Berarti hakekat manajemen adalah mengatur atau mengelola agar menjadi
lebih baik dan bermanfaat. Secara umum Manajemen diartikan proses mengatur dan
mengelola suatu obyek baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dilakukan secara
sadar, terencana dan sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Lembaga Pendidikan Agama Islam pertama didirikan di Indonesia adalah dalam bentuk
pesantren dengan karaktemya yang khas “religius oriented“, pesantren telah mampu
meletakkan dasar-dasar pendidikan keagamaan yang kuat. Para santri tidak hanya dibekali
pemahaman tentang ajaran Islam tetapi juga kemampuan untuk menyebarkan dan
mempertahankan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam (karyawan)
lembaga pendidikan Islam ?
2. Apa karakteristik manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam (karyawan)
lembaga pendidikan Islam ?
3. Apa etika dalam bekerja dalam manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam
(karyawan) lembaga pendidikan Islam ?

C. Tujuan Penulis
1. Mengetahui pengertian manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam
(karyawan)
2. Mengetahui karakteristik manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam
(karyawan) lembaga pendidikan Islam
3. Mengetahui etika bekerja dalam manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam
(karyawan) lembaga pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN

Manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam (karyawan) lembaga pendidikan


Islam

1. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” yang berarti pengelolaan,


ketatalaksanaan, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Dalam bahasa Arab
manajemen dapat disamakan dengan kata siasah, idarah dan tadbir yang berasal dari manage.
Kata al-Tadbir (pengaturan) misalnya, merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang
terdapat dalam al-Qur’an seperti Surah al-Sajdah: 05 yang artinya : “Dia mengatur urusan dari
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah
seribu tahun menurut perhitungannya”. Dari ayat diatas diketahui bahwa Allah SWT
merupakan pengatur alam. Manusia, sebagai khalifah di bumi, harus mengatur dan mengelola
bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT mengatur alam raya ini.

Pengertian manajemen menurut istilah adalah kemampuan atau ketrampilan untuk


memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Dalam manajemen terdapat unsur man, material, machine, method, money, dan time. Menurut
Dale manajemen adalah "mengelola orang-orang, pengambilan keputusan, proses
pengorganisasian, memakai sumber-sumber yang tersedia untukmencapai tujuan yang sudah
ditentukan.". Terry mengartikan manajemen dengan "... pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya melalui usaha-usaha orang lain". Sondang P Siagian mengartikan
manajemen sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka
mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Manajemen tidak hanya untuk lembaga atau organisasi, tetapi kemampuan melakukan
manajemen juga untuk kepentingan pribadi dan keluarga. Sesuai firman Allah SWT dalam surat
At Tahrim (66:6) “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya adalah malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Alah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan


Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait
untuk mencapai tujuan pendidikan islam secaraefektif dan efisien.

Menurut Ahmad D Marimba (1989: 4) dalam buku Pengantar Filsafat Pendidikan


Islam, PT. Ma’arif, Bandung, Jawa Barat, menjealskan bahwa Pendidikan Islam adalah proses
membimbing jasmani dan rohani berdasarkan hukum hukum Islam menuju terbentuknya
kepribadian utama menurut norma atau ukuran Islam.

Manajemen pendidikan Islam memiliki kajian sebagai berikut:

Pertama, Filosofi yang digunakan adalah Filsafat Pluralisme yaitu cara pandang terhadap
realitas dunia ini terdiri dari berbagai elemen, berbagai unsur, berbagai kelompok yang
memiliki berbagai macam tujuan dan target. Agama Islam hadir dalam rangka menyatukan dari
berbagai persoalan dan perbedaan yang ada. Manajemen pendidikan Islam hadir hukan
melakukan dihotomi tetapi lebih kepada memberi pencerahan dan persatuan diantara elemen
yang berbeda.

Kedua, Obyek yang dilakukan dalam manajemen pendidikan Islam sangat luas, menyangkut
persoalan Sumber Daya manusia, sumber daya materi, baik yang bersfat fisik maupun non fisik.
Obyek Manajemen pendidikan juga berkaitan dengan cara pandang terhadap nilai nilai atau
ajaran Islam.

Ketiga, Misi yang dimiliki menejemen pendidikan Islam berkaitan dengan misi kelembagaan
dan misi dakwah Islam. Misi kelembagaan adalah memberikan pengaturan dan pembinaan
semua yang ada did alam lembaga. Misi dakwah Islamiyah adalah memiliki tujuan memebrikan
pemahaman terhadap cara memahami agama (beragama) yang baik kepada masyarakat.

Keempat, Metodologi menejemen pendidikan Islam berdasarkan kepada norma agama dan
norma sosial. Norma agama menyangkut tentang apa yang diperintahkan dna dilarang dalam
agama. Norma sosial mengangkut tentang aturan atau regulasi negara.

Kelima, target yang dihasilkan dalam menejemen pendidikan Islam, tidak hanya bersifat fisik,
melainkan harus berkaitan dnegan kualitas psikologis (moralitas. Dalam teksonomi
pembelajaran dikenal dengan Kognitif, Affektif dan psikomotorik.
Lembaga pendidikan adalah badan atau organisasi yang melakukan kegiatan pendidikan.
Dalam bahasa Inggris, kata lembaga biasanya digunakan sebagai terjemahan dari kata
institution, dan selanjutnya menjadi kata institu-sionalisasi atau institusionalization, yang berarti
pelembagaan.
Dalam bahasa Arab kata lembaga biasanya merupakan terjemahan dari kata muassasah yang
berarti foundation (dasar bangunan), establishment (mendirikan bangunan), firm (lembaga),
institution (lembaga), dan organization (organisasi).
Dalam perkembangan selanjutnya, kata lembaga tidak selamanya mengacu kepada
pengertian sebuah bangunan atau organisasi yang bersifat formal, melainkan segala bentuk
kegiatan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai atau aturan dapat disebut lembaga. Dengan
demikian, perkawinan, zakat, ketentuan waris dan jinayat, ketentuan hukuman bagi pelaku
tindakan kriminal misalnya, dapat disebut sebagai lembaga. Hal yang demikian terjadi, karena
di dalam setiap per buatan tersebut terdapat berbagai ketentuan yang membentuk sistem yang
harus dipedomani.

2. Karakteristik Manajemen Pendidikan Islam

Pada hakikatnya di setiap kehidupan kita terdapat unsur- unsur manajemen, terutama
jika kita menyadari berbagai fungsi sebagai seorang hamba. Allah untuk menemukan
kebahagiaan, keselamatan dengan memfungsikan segala sesuatu. Hal ini tentunya menuntut
adanya segala perencanaan, tindak tanduk kita hendaklah disesuaikan dengan jalur-jalur dan
garis yang telah diberikan pedoman guna mencapai hasil yang diharapkan. Saat ini dapat
dikatakan bahwa tidak ada satu kerjasama manusia untuk mencapai satu tujuan yang tidak
menggunakan manajemen.
Manajemen pendidikan islam sebagai salah satu bagian dari manajemen memiliki
objek bahasan yang cukup kompleks. Berbagai objek bahasan tersebut dapat dijadikan bahan
yang kemudian diintegrasikan untuk mewujudkan manajemen pendidikan yang berciri khas
Islam.
Istilah Islam dapat dimaknai sebagai Islam wahyu dan islam budaya. Islam wahyu
meliputi al-Qur’an dan hadist-hadits Nabi, dan islam budaya meliputi ungkapan sahabat Nabi,
pemahaman ulama, pemahaman cendekiawan Muslim dan budaya umat Islam. Kata islam yang
menjadi identitas manajemen pendidikan ini dimaksudkan dapat mencakup makna keduanya,
yakni makna Islam wahyu dan islam budaya.
Oleh karena itu, pembahasan manajemen pendidikan Islam senantiasa melibatkan
wahyudan budaya kaum Muslim ditambah kaidah-kaidah manajemen pendidikan secara umum.
Manajemen pendidikan Islam dengan demikian harus senantiasa memiliki karakter yang
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Teks-teks wahyu, baik al-Qur’an maupun hadist sahih sebagai pengendali bangunan
rumusan kaidah-kaidah teoritis manajemen pendidikan Islam.
b. Aqwal (perkataan-perkataan) para sahabat Nabi, ulama, cendekiawan muslim sebagai
pijakan logis-argumentatif dalam menjelaskan kaidah-kaidah teoritis manajemen pendidikan
islam secara rasional.
c. Manajemen lembaga pendidikan Islam sebagai pijakan empiris dalam mendasari
perumusan kaidah-kaidah teoritis manajemen pendidikan islam.
d. Kultur komunitas (pimpinan dan pegawai) dalam lembaga pendidikan Islam sebagai
pijakan empiris dalam merumuskan kemungkinan strategi yang khas dalam mengelola lembaga
pendidikan Islam.

3. Etika dalam bekerja dalam manajemen tenaga kependidikan pendidikan Islam


(karyawan) lembaga pendidikan Islam
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral). Menurut Verkyuil, perkataan etika berasal dari perkataan
ethos sehingga muncul kata-kata etika. Perkataan ethos dapat diartikan sebagai
kesusilaan, perasaan batin atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat kebaikan.

Sedangkan menurut James J.Spillane SJ, etika memperhatikan atau mempertimbangkan


tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Etika mengarahkan atau
menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan objektivitas untuk menentukan
kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain.
Menurut Hamzah Ya’kub, etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana
yang buruk dan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran. Menurut Herman Soewardi, etika dapat dijelaskan dengan membedakan dengan tiga
arti, yaitu : (1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak) (2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak (3) Nilai mengenai
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika dalam tulisan ini lebih
menekankan pada makna kedua.
Sedangkan kerja adalah segala aktifitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani), dan di dalam mencapai tujuannya tersebut
dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai
bukti pengabdian dirinya kepada Allah SWT. Sedangkan kerja keras berarti bekerja dengan
segala penuh kesungguhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Toto Tasmara, tidak semua aktivitas manusia dapat dikategorikan sebagai
kerja karena di dalam kerja terkandung dua aspek yang harus dipenuhinya secara nalar, yaitu :
1. Aktivitasnya dilakukan karena ada dorongan untuk mewujudkan sesuatu sehingga
timbullah rasa tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan karya atau produk yang
berkualitas.
2. Apa yang dilakukan tersebut dikerjakan karena kesenjangan,sesuatu yang direncanakan.
Bekerja sebagai aktivitas dinamis mengandung pengertian bahwa seluruh kegiatan
yang dilakukan oleh seorang muslim harus penuh dengan tantangan, tidak monoton, dan
selalu berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mencari terobosan-terobosan baru
dan tidak pernah puas dalam berbuat kebaikan.
Istilah yang paling dekat pengertiannya dengan kerja keras adalah jihad, yang
artinya berjuang di jalan Allah. Asal katanya jahada artinya bersungguh-sungguh.
Sehingga jihad dalam kaitannya dengan kerja berarti:usaha yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai hasil optimal.
Islam memandang bekerja secara halal juga merupakan jihad, sebagaimana hadits
Rasulullah yang artinya: Mencari yang halal bagian dari jihad. Al Qur’an memandang
bekerja keras adalah sangat penting. Hal ini di antaranya terdapat dalam An-Nisa’:95.
Dan Al Qur’an memandang orang yang bekerja keras berarti sedang menit jalan untuk
menemui Tuhannya (Al Insyiqaq:6).
KESIMPULAN

Manajemen menurut istilah adalah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil
dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam
secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk
mencapai tujuan pendidikan islam secaraefektif dan efisien.

Lembaga pendidikan adalah badan atau organisasi yang melakukan kegiatan pendidikan.

Manajemen pendidikan Islam dengan demikian harus senantiasa memiliki karakter yang
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Teks-teks wahyu, baik al-Qur’an maupun hadist sahih sebagai pengendali bangunan
rumusan kaidah-kaidah teoritis manajemen pendidikan Islam.
b. Aqwal (perkataan-perkataan) para sahabat Nabi, ulama, cendekiawan muslim sebagai
pijakan logis-argumentatif dalam menjelaskan kaidah-kaidah teoritis manajemen pendidikan
islam secara rasional.
c. Manajemen lembaga pendidikan Islam sebagai pijakan empiris dalam mendasari
perumusan kaidah-kaidah teoritis manajemen pendidikan islam.
d. Kultur komunitas (pimpinan dan pegawai) dalam lembaga pendidikan Islam sebagai
pijakan empiris dalam merumuskan kemungkinan strategi yang khas dalam mengelola lembaga
pendidikan Islam.
Menurut Hamzah Ya’kub, etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal
pikiran. Menurut Herman Soewardi, etika dapat dijelaskan dengan membedakan dengan tiga
arti, yaitu :
(1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak)
(2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
(3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika dalam
tulisan ini lebih menekankan pada makna kedua.

DAFTAR PUSTAKA
1. M Arsyam - 2020 - osf.io
2. A Mundiri - Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 2016 - ejournal.unuja.ac.id
3. SR Jannah - Al-Fikrah: Jurnal Kependidikan Islam IAIN Sulthan …, 2013 - neliti.com
4. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=manajemen+tenaga+kependidikan+pendidikan+islam+
%28karyawan%29+di+lembaga+pendidikan+islam&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3DOXf3LujR2gEJ
5. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=karakteristik+manajemen+tenaga+kependidikan+pendidikan
+islam+%28karyawan%29+di+lembaga+pendidikan+islam&btnG=#d=gs_qabs&u=
%23p%3DApN9PyYGJEQJ
6. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=etika+dalam+bekerja+&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D4CVsPkyt8FMJ

Anda mungkin juga menyukai