DISIPLIN KERJA
Dosen pengampu :
( M 26180285 )
B. Rumusan masalah
C. Tujuan masalah
Adapun tujuan dari masalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian disilplin kerja
2. Menegetahui macam-macam disiplin kerja
3. Mengetahui tujuan disiplin kerja
4. Mengetahui fungsi disiplin kerja
5. Mengetahui bagaimana konsep pendisiplinan
6. Mengetahui bagaimana cara menegakkan disiplin kerja
7. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
8. Mengetahui pendekatan disiplin kerja
9. Mengetahui apa saja hambatan disiplin kerja
10. Mengetahui bagaimana cara pemberian hukuman disiplin kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi disiplin kerja
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manager untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatakan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang
berlaku. Sebagai contoh, beberapa karyawan terbiasa terlambat untuk bekerja,
mengabaikan prosedur keselamatan, melalaikan pekerjaan detail yang diperlukan
untuk pekerjaan mereka, tindakan yang tidak sopan ke pelanggan, atau terlibat
dalam tindakan yang tidak pantas. Disiplin karyawan memerlukan alat komunikasi,
terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau
berubah sifat dan perilakunya. Penegakan disiplin karyawan biasanya dilakukan oleh
penyelia. Sedangkan kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela
mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Sehingga
seorang karyawan yang dikatakan memiliki disiplin kerja yang tinggi jika yang
bersangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, bertanggung jawab atas tugas yang
diamanahkan kepadanya.
Para ahli mengemukakan pengertian disiplin kerja di antaranya adalah :
1. Siswanto (1989) mengemukakan disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya.
2. Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel, (1990) mendefinisikan disiplin sebagai suatu
proses bekerja yang mengarah kepada ketertiban dan pengendalian diri.
Dari beberapa pengertian yang diungkapkan di atas tampak bahwa disiplin
pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar para
anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi, yang di dalamnya mencakup:
1. Adanya tata tertib atau ketentuan-ketentuan,
2. Adanya kepatuhan para pengikut,
3. Adanya sanksi bagi pelanggar
E. Konsep kedisiplinan
Konsep disiplin terbagai menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Disiplin Berdasarkan Tradisi
Disiplin merupakan cara kuno yaitu cara yang terdiri dari pendaftaran
pelanggaran dan catatan dari hukuman terhadap setiap pelanggaran. Disiplin ini
dilaksanakan secara kaku dan tegas tanpa kompromi dan cenderung penegakan
disiplin secara otoriter. Tindakan disiplin ini diterapkan oleh atasan kepada bawahan
dan tidak perna sebaliknya, (suatu tindakan yang sepihak). Hal ini disebabkan
pemahaman kurang efektif yang dianut oleh pemimpin perusahaan, yang
menganggap karyawan adalah bawahannya untuk menuruti dan mematuhi segala
keputusan yang ada tanpa perna karyawan diajak berunding untuk diminta
pendapatnya apakah mereka merasa keberatan atau tidak, sedangkan atasan
mempunyai kebebasan untuk berbuat apa saja tanpa terikat oleh sebuah
perusahaan.
Jadi disiplin menurut konsep tradisi ini dipahami sebagai suatu batasan atas
kesalahan yang diperbuatnya atau lebih tepatnya disiplin adalah suatu sanksi bukan
suatu tindakan yang seharusnya dilakukan. Adapun tujuan dari hukuman adalah
agar orang yang melakukan kesalahan atau pelanggaran merasa takut dan berjanji
untuk tidak melakukan kesalahan yang telah dilakukan karyawan tersebut.
2. Disiplin Berdasarkan Sasaran
Disiplin berdasarkan sasaran ini dianggap sebagai lawan dari disiplin tradisi bila
dilihat dari tujuannya. Disiplin dianggap secara sah atau berlaku apabila dapat
diterima secara sukarela oleh semua kompenen didalam organisasi tersebut, apabila
tidak dapat diterima maka secara otomatis disiplin tersebut tidak sah untuk
diterapkan dalam organisasi. Fungsi dari disiplin ini adalah sebagai suatu fungsi
pembentukan tingkah laku sebagai hukuman. Masa lampau dipandang sebagai
suatu yang sangat berharga, sesuatu yang dianggap memberi pengalaman dan
berguna dalam merumuskan dan merubah tingkah laku, tetapi tidak merupakan
penuntut yang pasti benar dalam menentukan benar atau salah, karena disini
berbagai kemungkinan dapat saja terjadi diluar jangkauan kemampuan manusia
sehingga apabila hal itu terjadi, maka disiplin tidak akan mampu menangani dan
menjawab itu semua.
B. Saran
Disiplin itu sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat
berguna sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan
yang sangat penting bagi stabilitas kegiatan. Selain itu sikap disiplin sangat
diperlukan untuk pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi
tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak. Oleh karena itu, marilah kita hidup
berdisiplin. Agar kelak, kita dapat menjadi panutan setiap orang dan bisa diandalkan.
DAFTAR PUSTAKA