DISUSUN OLEH:
Nurul Nova Safitri (221001074)
Lutfa Hayatun Nufus (221001116)
Ahmad Faiz Mubarok (221001102)
Dewani Intan Sofyanita (221001086)
Titha Artha Tandahyu (221001073)
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai umat Islam, kita harus meyakini bahwa berusaha dan bekerja adalah
komitmen dalam hidup karena dalam bekerja selalu ada tujuan yang luhur,manfaat
dan banyak hikmah. Seorang Muslim harus sadar akan masalah dunia di mana dia
sekarang, besok dan seterusnya. Oleh karena itu, perlu dipahami dengan jelas
kunci sukses dalam hidup ini, berpikir dengan bijak, dan memilih jenis pekerjaan
yang menarik.
BAB II
PEMBAHASAN
Etos Kerja Keras: Sikap yang menekankan pentingnya upaya maksimal, kegigihan,
dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Etos ini menghargai usaha dan kualitas
kerja yang tinggi, serta menolak pemalasan dan pencarian jalan pintas.
Etos Disiplin: Sikap yang menekankan ketaatan pada aturan, rutinitas, dan
tanggung jawab. Etos ini mencerminkan komitmen untuk menjalankan tugas
dengan tepat waktu, menghormati prosedur, dan mengikuti struktur yang
ditetapkan.
Etos Integritas: Sikap yang mengutamakan kejujuran, kejuangan, dan prinsip moral
dalam setiap tindakan. Etos ini menekankan pentingnya bertindak sesuai dengan
nilai-nilai yang benar, menjaga kepercayaan orang lain, dan tidak mengambil jalan
pintas yang merugikan orang lain.
Etos Tanggung Jawab: Sikap yang menekankan kewajiban individu atau kelompok
dalam melaksanakan tugas atau peran mereka. Etos ini mencerminkan kesadaran
akan konsekuensi dari tindakan atau keputusan mereka, serta kesiapan untuk
mengambil tanggung jawab atas hasilnya.
Penting untuk dicatat bahwa etos dapat berbeda-beda dalam konteks budaya,
organisasi, atau kelompok tertentu. Etos yang berarti sikap dapat menjadi panduan
yang kuat dalam membentuk identitas dan karakter seseorang atau kelompok
dalam menjalani kehidupan atau menghadapi tugas dan tantangan.
a. Dari segi perorangan bekerja adalah gerak dari pada badan dan pikiran
orang untuk melangsungkan hidup badaniah maupun rohaniah.
Disisi lain makna bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-
sungguh dengan menggerakkan seluruh aset pikir dan dzikirnya untuk
mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang
harus menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari
masyarakat yang terbaik atau dengan kata lain bahwa hanya dengan bekerja
manusia dapat memanusiakan dirinya.
Meningkatkan Produktivitas: Etos kerja yang kuat mendorong individu atau anggota
organisasi untuk bekerja dengan giat, konsisten, dan tekun. Mereka akan memiliki motivasi yang
tinggi untuk mencapai tujuan dan melakukan tugas dengan baik. Hal ini pada akhirnya
meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Membentuk Kualitas Kerja yang Tinggi: Etos kerja yang baik membantu membentuk standar
kualitas yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Etos kerja yang kuat
mendorong individu atau anggota organisasi untuk mengejar keunggulan dan memberikan hasil
terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan.
Meningkatkan Disiplin dan Keteraturan: Etos kerja yang baik melibatkan kedisiplinan dalam
melaksanakan tugas dan mengikuti prosedur yang ditetapkan. Etos ini membantu menjaga
keteraturan dalam lingkungan kerja, mengurangi hambatan, dan memastikan efisiensi
operasional yang lebih baik.
Meningkatkan Profesionalisme: Etos kerja yang kuat mendorong individu atau anggota
organisasi untuk bersikap profesional dalam perilaku dan kinerja mereka. Mereka akan
menunjukkan integritas, tanggung jawab, dan etika kerja yang tinggi. Hal ini dapat
meningkatkan reputasi individu atau organisasi dan memperkuat kepercayaan dari mitra bisnis
atau masyarakat.
Memotivasi Pertumbuhan Pribadi dan Karir: Etos kerja yang baik mendorong
pengembangan pribadi dan peningkatan keterampilan. Individu atau anggota organisasi dengan
etos kerja yang kuat cenderung mencari peluang untuk belajar dan berkembang, serta mengambil
inisiatif untuk meraih kesuksesan dalam karir mereka.
Meningkatkan Kualitas Hidup: Etos kerja yang positif dapat menciptakan kepuasan pribadi
dan memberikan rasa pencapaian yang tinggi. Ketika individu atau anggota organisasi merasa
puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan, hal ini dapat berdampak positif pada kualitas hidup
mereka secara keseluruhan.
2. Profesional
Individu yang memiliki etos kerja yang baik cenderung lebih menghormati profesi mereka dan
selalu berusaha meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
3. Bertanggung Jawab
Individu yang memiliki etos kerja yang baik cenderung lebih bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya dan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik.
4. Disiplin
Individu yang memiliki etos kerja yang baik cenderung lebih disiplin dalam menjalankan
pekerjaannya dan selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
5. Selalu Belajar
Individu yang memiliki etos kerja yang baik cenderung lebih tertarik untuk belajar dan selalu
berusaha untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya.
7. Teamwork
Individu yang memiliki etos kerja yang baik cenderung lebih memperhatikan peran dalam tim
dan selalu berusaha untuk bekerja sama dengan rekan kerja.
1. Budaya
Faktor pertama yang mampu mempengaruhi etos kerja adalah budaya. Seperti yang dijelaskan di
atas, budaya menjadi fondasi penting dalam penerapan etos kerja.
Pengaruh budaya memang sangat besar dalam memberikan pengaruh disiplin dan teratur. Selain
itu, budaya dalam etos kerja dapat mempengaruhi gambaran sikap mental, disiplin, tekad, dan
semangat kerja orang-orang di sana.
2. Sosial Politik
Sosial politik memang mempengaruhi kinerja masyarakat. Dengan unsur politik dan sosial di
dalamnya, maka setiap orang selalu berusaha memberikan usaha terbaik untuk menikmati hasil
pekerjaan.
3. Pendidikan
Pada dasarnya, etos kerja sangat bergantung dengan kualitas dan tingkat pendidikan dari para
karyawan. Ketika kualitas pendidikan yang diterima semakin tinggi, maka semakin baik pula
etos kerja yang diberikan. Usaha yang diberikan menjadi semakin maksimal, sehingga hasil
pekerjaannya pun menjadi lebih baik lagi.
4. Agama
Mungkin Anda bingung mengapa ada agama di dalam faktor yang mampu memberikan pengaruh
pada etos kerja. Namun kenyataannya memang demikian. Agama menjadi sistem nilai tersendiri
yang mampu memberikan pengaruh pola hidup bagi para penganutnya. Dengan mempelajari
agama, maka individu dapat mengerti cara bersikap, berpikir, dan bertindak sesuai dengan ajaran
yang telah diserap sebelumnya.
5. Kondisi Geografis/Lingkungan
Kondisi lingkungan dan letak geografis tempat tinggal mampu memberikan pengaruh kepada
manusia dalam melakukan berbagai usaha agar mampu mengelola serta mengambil manfaatnya.
Semakin mampu mengambil manfaat dari lingkungan tempat tinggal, maka ada etos kerja yang
besar di sana.
6. Struktur Ekonomi
Tidak dapat dimungkiri bahwa struktur ekonomi memang memberikan pengaruh terhadap etos
kerja. Ketika Anda lahir di dalam keluarga dan lingkungan yang memang sudah bekerja keras
dari awal, dari sana akan tertanam etos kerja yang baik.
Etos kerja yang tertanam memang jauh lebih baik dan berdampak. Dari sana, orang-orang yang
sudah memiliki etos kerja seperti itu mau untuk bekerja lebih giat lagi dalam mencapai target.
7. Motivasi Pribadi
Setiap orang memiliki motivasi pribadi yang tentunya berbeda-beda. Individu yang memiliki
motivasi lebih tinggi akan mempunyai etos kerja tinggi juga. Begitu juga sebaliknya. Oleh
karena itu, sebaiknya Anda memang memiliki target yang tinggi agar lebih termotivasi untuk
mencapainya. Apakah lebih terasa susah dan sulit? Sudah pasti. Namun dengan memiliki
motivasi pribadi, maka semangat Anda dalam bekerja untuk mencapai hasil terbaik jauh lebih
besar.
1. Bekerja secara halal (thalaba ad-dunya halalan) baik dari jenis pekerjaan maupun cara
menjalankannya. Dicontohkan orang yang berprofesi sebagai pedagang ikan di pasar. Namun
jika pedagang tersebut melakukan hal-hal yang tidak baik (membayakan orang lain) misalkan
menjual ikan berformalin, maka dapat dikatakan profesi yang semula halal menjadi haram
(‘haram lighairihi’). Berbeda dengan orang yang berprofesi menjadi PSK. Mau dengan alasan
apapun tetap profesi PSK adalah haram (‘haram lidzatihi’).
2. Bekerja agar tidak menjadi beban hidup orang lain (ta’affufan an al-mas’alah).
Sebagai orang beriman dilarang menjadi beban orang lain (benalu). Rasulullah pernah
menegur seorang sahabat yang muda dan kuat tetapi pekerjaannya mengemis. Beliau
kemudian bersabda, “Sungguh orang yang mau membawa tali atau kapak kemudian
mengambil kayu bakar dan memikulnya di atas punggung lebih baik dari orang yang
mengemis kepada orang kaya, diberi atau ditolak” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga (sa’yan ala iyalihi).
Karena memenuhi kebutuhan keluarga hukumnya fardlu ain, tidak dapat diwakilkan, dan
melaksanakannya juga termasuk dalam jihad. Hadis Rasulullah menyebutkan “Tidaklah
seseorang memperoleh hasil terbaik melebihi yang dihasilkan tangannya. Dan tidaklah sesuatu
yang dinafkahkan seseorang kepada diri, keluarga, anak, dan pembantunya kecuali dihitung
sebagai sedekah” (HR Ibnu Majah).
Allah bahkan menyebut orang yang rajin beribadah tetapi mengabaikan nasib kaum miskin dan
yatim sebagai pendusta-pendusta agama (Qs Al-Ma’un: 1-3)
1. Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian,
watak,karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu,
tetapi juga olehkelompok bahkan masyarakat . Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos
kerja adalah semangatkerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu
kelompok.
2. Etos kerja sangat berpengaruh pada keberhasilan seseorang. Demikian juga kesuksesan
dalam pendidikan. Dengan etos kerja yang tinggi diharapkan seseorang menjadi cakap,
kreatif, mandiridan bertanggung jawab, terutama pada dirinya sendiri.
B. SARAN
Dengan sangat menyadari bahwa ada banyak kekurangan dalam makalah ini dan jauh
dari kata sempurna, sebab tidak ada satu tulisan di muka bumi ini yang terhindar dari
kecacatan selain al- Qur’an. Untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca untuk
memberikan sumbang saran serta kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan
makalah selanjutnya yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/15694/1/MAKALAH%20HES%20HASBI.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9007/5/BAB%20II.pdf
https://www.orami.co.id/magazine/etos-kerja
https://www.detik.com/bali/berita/d-6514711/mengenal-etos-kerja-adalah-ciri-dan-cara-
memilikinya
https://www.sodexo.co.id/faktor-yang-mempengaruhi-etos-kerja/
https://maxcyber96.wordpress.com/2016/12/04/etos-kerja-dan-entrepeneurship-dalam-islam/