Nim : 4521021004
Kelas : Ilmu Administrasi Negara (A)
Mata Kuliah : Penguatan Kapasitas, Kompetensi dan Dunia Kerja
Tugas!!
1. Buatlah ilustrasi bagaimana meningkatkan diri sehingga menjadi manusia yang profesional!
2. Jenis pengetahuan apa yang diperlukan dengan dunia kerja?
3. Bagaimana menganalisis pentingnya pengetahuan dan pembaharuan di era teknologi!
Jawaban:
1. Meningkatkan diri sehingga menjadi manusia yang professional
Profesional adalah suatu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan
sesuai bidangnya masing-masing. Oleh karena itu, ketika detikers masuk ke dunia kerja selalu
dituntut untuk bersikap profesional. Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar,
tapi juga harus memiliki nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Seorang profesional
harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam
situasi yang tidak menentu.
Positif Thinking hanyalah modal dasar seseorang dalam kehidupan, karena dengan semakin
kompleknya masalah kehidupan dan pekerjaan yang kita hadapi apabila hanya berpikir positif
saja tidaklah cukup. Tetapi kita juga harus positif Change atau berubah menjadi semakin baik.
Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Dengan
bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila
pikiran dan sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta
kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan kita baik di lingkup kerja, keluarga dan
masyarakat. Berfikir dan bersikap positif akan mempengaruhi dan mengendalikan diri kita:
Selalu Optimis : Yakin atas apa yang dilakukan dan selalu melihat sisi terang dari segala
sesuatu. Lebih Kreatif : Kemampuan kita untuk mengembangkan diri dan menciptakan segala
sesuatu yang berbeda dari orang lain.
Percaya diri : Sikap atas kemampuan diri sendiri dalam tindakan, dapat merasa bebas untuk
melaksanakan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab, hangat dan sopan dalam
berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan mengenal kelebihan serta kekurangan.
Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme merujuk pada sikap, perilaku, dan kualitas kerja yang mencerminkan standar
tinggi dalam lingkungan kerja. Ini melibatkan kesungguhan, integritas, disiplin, tanggung
jawab, etika kerja, dan kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam tim.
Seseorang yang profesional yaitu menunjukkan sikap menghormati aturan, kebijakan, dan
norma yang berlaku di tempat kerja. Mereka mengikuti jadwal kerja yang ditetapkan,
memenuhi tenggat waktu, dan menyelesaikan tugas dengan kualitas yang baik. Mereka juga
menjaga kepercayaan dan kerahasiaan informasi yang diberikan.
Selain itu, profesionalisme mencakup sikap yang positif dan komunikasi yang efektif.
Seorang profesional berinteraksi dengan rekan kerja dan pelanggan dengan sopan, ramah, dan
menghargai perbedaan. Mereka mampu bekerja dalam tim, mendengarkan dengan baik, dan
memberikan umpan balik konstruktif. Profesionalisme juga melibatkan kemampuan untuk
terus belajar dan berkembang dalam bidang pekerjaan. Seorang profesional berusaha untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan, pendidikan, dan
pengalaman kerja. Mereka mengikuti tren industri dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan kerja yang terjadi.
Meningkatkan Reputasi
Sikap profesionalisme membantu membangun reputasi yang baik bagi individu maupun
organisasi. Ketika seseorang menunjukkan kualitas kerja yang tinggi, tanggung jawab, dan
integritas, mereka mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari rekan kerja, atasan, dan
pelanggan. Reputasi yang baik membantu membuka peluang karir dan memperluas jaringan
profesional.
Meningkatkan Kredibilitas
Sikap profesionalisme meningkatkan kredibilitas seseorang di mata orang lain. Ketika
seseorang menghormati aturan, menjaga kepercayaan, dan menghasilkan kualitas kerja yang
baik, mereka dianggap sebagai individu yang dapat diandalkan dan dapat diandalkan. Ini
memperkuat hubungan profesional dan membantu membangun kepercayaan dengan rekan
kerja, pelanggan, dan mitra bisnis.
Meningkatkan Produktivitas
Sikap profesionalisme berkontribusi pada peningkatan produktivitas dalam lingkungan kerja.
Ketika individu memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka, mereka cenderung
menyelesaikan tugas dengan efisiensi dan tepat waktu. Mereka juga menghindari perilaku
yang menghambat produktivitas, seperti penundaan, menghindari tanggung jawab, atau
mengabaikan tugas-tugas penting. Dengan demikian, sikap profesionalisme membantu
menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan berorientasi pada pencapaian tujuan.
Contoh Profesionalisme
Sikap profesionalisme dapat kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerja,
seperti:
Menjaga Integritas
Seorang profesional berpegang pada nilai-nilai etika dan mempertahankan integritas dalam
semua aspek pekerjaan mereka. Mereka selalu berusaha untuk bertindak dengan jujur, jelas,
dan konsisten.
Contohnya, seorang profesional tidak akan terlibat dalam praktik curang atau manipulatif,
tidak akan menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan, dan tidak akan memalsukan
informasi atau laporan. Mereka juga akan menghindari konflik kepentingan dan bertindak
sesuai dengan standar moral yang tinggi. Dengan menjaga integritas, seorang profesional
membangun kepercayaan dengan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan pihak terkait lainnya,
serta menciptakan lingkungan kerja yang jujur, adil, dan dapat diandalkan.
Contohnya, seorang profesional akan mengakui kesalahan yang dibuat, mengambil langkah-
langkah yang diperlukan untuk memperbaikinya, dan mengkomunikasikan kepada pihak yang
terlibat jika ada perubahan atau keterlambatan yang tidak terduga.
Mereka juga siap untuk memberikan penjelasan atau pertanggungjawaban atas tugas yang
mereka tangani. Dengan memiliki tanggung jawab pribadi, seorang profesional menunjukkan
dedikasi dan kematangan dalam bekerja, membangun kepercayaan dengan rekan kerja,
atasan, dan pelanggan, serta memperoleh penghargaan sebagai individu yang dapat
diandalkan dan bertanggung jawab.
Mereka memberikan umpan balik secara konstruktif, mengajukan pertanyaan yang relevan,
dan memberikan informasi dengan jelas dan ringkas. Mereka juga menghormati privasi dan
kerahasiaan informasi dalam komunikasi yang melibatkan pihak eksternal.
Dengan memiliki etika komunikasi yang baik, seorang profesional menciptakan hubungan
yang harmonis dan saling menghormati dengan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan pihak
terkait lainnya. Mereka juga membangun reputasi sebagai orang yang berkomunikasi dengan
baik dan dapat dipercaya.
Kerjasama, di sisi lain melibatkan upaya aktif untuk bekerja sama dengan anggota tim atau
mitra kerja dalam menyelesaikan tugas dan mencapai hasil yang diinginkan. Seorang
profesional yang baik akan menunjukkan keterbukaan, fleksibilitas, dan komitmen terhadap
tujuan bersama. Mereka akan berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan
mereka, serta memberikan penghargaan dan apresiasi atas kontribusi yang diberikan.
Profesionalisme dalam kolaborasi dan kerjasama juga melibatkan penyelesaian konflik secara
konstruktif. Seorang profesional akan menghadapi konflik dengan sikap terbuka,
mengedepankan komunikasi yang baik, dan bekerja sama mencari solusi yang saling
menguntungkan. Keandalan juga menjadi aspek penting dalam kolaborasi dan kerjasama, di
mana seorang profesional akan memenuhi komitmen, menghormati janji, dan bertanggung
jawab atas tugas yang ditugaskan.
Profesionalisme melibatkan perilaku yang ramah dan menghargai juga mencakup sikap
empati dan pengertian terhadap kebutuhan dan perspektif orang lain. Seorang profesional
akan memperhatikan dan menghormati pendapat dan perasaan orang lain, serta berusaha
membangun hubungan kerja yang harmonis dan saling mendukung.
Misalnya, seorang profesional akan tiba tepat waktu pada pertemuan dan janji yang telah
ditetapkan. Mereka akan memperhatikan tenggat waktu proyek dan tugas yang diberikan,
berupaya untuk menyelesaikannya sesuai jadwal yang ditentukan. Ketika terjadi
keterlambatan yang tidak terhindarkan, mereka akan memberi tahu pihak yang terlibat dengan
segera dan mencari solusi untuk mengurangi dampaknya.
Kemampuan untuk Belajar dan Berkembang
Seseorang yang mengedepankan sikap profesional akan berfokus pada pembelajaran dan
perkembangan akan mencari peluang untuk mengembangkan diri, baik melalui pelatihan
formal, seminar, sertifikasi, atau bahkan melalui pengalaman kerja yang beragam. Mereka
akan mencari umpan balik dari rekan kerja dan atasan untuk terus memperbaiki kinerja
mereka dan mengatasi kelemahan yang mungkin ada.
Pada dasarnya profesionalisme dapat dikembangkan seiring dengan adanya kesadaran dan
komitmen pribadi untuk terus meningkatkan diri. Ini melibatkan sikap yang proaktif dalam
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang sesuai dengan lingkungan
kerja yang profesional.
Kenali kekuatan dan kelemahan Anda kemudian lakukan refleksi diri secara jujur untuk
mengidentifikasi kekuatan yang dapat Anda pertahankan dan kelemahan yang perlu
diperbaiki. Dengan begitu, sikap profesionalisme akan menjadi terbiasa dan terintegrasi
dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan Anda.
Jika Anda tertarik dengan informasi mengenai karir, blog MyRobin terdapat berbagai
kumpulan artikel seputar karir dan bisa dibaca secara gratis loh. Yuk, kunjungi sekarang juga.
2. Jenis pengetahuan yang diperlukan dalam dunia kerja, yaitu:
Komunikasi : sebagian besar dari kamu mungkin sudah memperdalam keterampilan
komunikasi saat kuliah ketika mengikuti beragam organisasi di dalamnya.
Problem solving : hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru
masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill
problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja,
apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.
Public speaking: bagian seni dari proses penyampaian pidato didepan publik dan seni
ilmu komunikasj lisan secara efektif dengan melibatkan pendengar (audience).
Analisis : suatu kegiatan untuk memeriksa atau menyelidiki suatu peristiwa melalui
data untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis biasanya dilakukan dalam
konteks penelitian maupun pengolahan data. Hasil analisis diharapkan dapat
membantu meningkatkan pemahaman serta mendorong pengambilan keputusan.
Berpikir kritis : dari pengertian para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa pengertian
berpikir kritis adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis permasalahan serta
ide atau gagasan, ke arah yang lebih spesifik untuk mencari solusi sesuai nalar dan
pengetahuan yang dimiliki.