Anda di halaman 1dari 11

Nama : Agnes Elisa Pammai

Nim : 4521021004
Kelas : Ilmu Administrasi Negara (A)
Mata Kuliah : Penguatan Kapasitas, Kompetensi dan Dunia Kerja
Tugas!!
1. Buatlah ilustrasi bagaimana meningkatkan diri sehingga menjadi manusia yang profesional!
2. Jenis pengetahuan apa yang diperlukan dengan dunia kerja?
3. Bagaimana menganalisis pentingnya pengetahuan dan pembaharuan di era teknologi!

Jawaban:
1. Meningkatkan diri sehingga menjadi manusia yang professional
Profesional adalah suatu kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan
sesuai bidangnya masing-masing. Oleh karena itu, ketika detikers masuk ke dunia kerja selalu
dituntut untuk bersikap profesional. Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar,
tapi juga harus memiliki nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Seorang profesional
harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam
situasi yang tidak menentu.

Ada 8 hal yang harus dimiliki oleh seorang professional, yaitu:


1. Memiliki Keahlian dan Kemampuan Tinggi,
2. Memiliki Kode Etik,
3. Punya Rencana Kerja yang Baik,
4. Jujur dan Berintegritas,
5. Bertanggung Jawab,
6. Memiliki Skill Motivasi,
7. Perbaiki Kemampuan Berkomunikasi,
8. Manajemen Waktu Yang Baik.
Kita sering mendengar istilah profesionalisme. Inilah etos yang membuat seorang bisa
bertahan lama dalam sebuah perjalanan karier. "Lakukan pekerjaan secara profesional!"
begitulah kira-kira pesan dari para orang sukses. Kedengarannya amat teoritis. Tapi jika di
mengimplementasikan prinsip profesionalisme ini akan menghasilkan sesuatu yang lebih
besar yang tidak hanya dapat diukur dari segi materi semata. Menjadi seorang profesional
bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena
ukuran profesionalitas seseorang akan dilihat dua sisi. Teknis keterampilan atau keahlian
yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan kepribadiannya.
Apapun profesi Anda, sikap profesional adalah sebuah keharusan dalam menekuni pekerjaan
dan atau karir. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah prestasi dan karya kita hasilkan dalam
pekerjaan. Banyak orang bekerja hanya mengandalkan kemampuan yang dimiliki saja, tanpa
memahami bahwa sikap profesional menjadi hal mutlak yang dimiliki. Terlebih jika hanya
memikirkan gaji saja. Berikut adalah cara membuat diri menjadi seorang professional positif.
BERPIKIR DAN BERSIKAP POSITIF
Positif Thinking sama dengan berpikir positif adalah sebuah sikap atau prilaku, serta cara
pandang seseorang yang selalu positif dalam mensikapi kehidupan ini. Selama kita hidup,
baik secara sadar ataupun tidak, pikiran menjadi segala sesuatu mengendalikan diri kita.
Penampilan luar kita merupakan refleksi dunia dalam diri kita. Kita menjadi apa yang kita
pikirkan karena pikiran kita memberikan energy yang mewujudkan sesuatu yang kita ingin
kita ciptakan. Dalam berpikir positif menggambarkan suatu sikap atau perilaku yang selalu
positif dalam menyikapi kehidupan ini. Berpikir positif memiliki peran penting dalam
pembentukan setiap individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur terpenting dalam
menentukan jenis kehidupan kita.

Positif Thinking hanyalah modal dasar seseorang dalam kehidupan, karena dengan semakin
kompleknya masalah kehidupan dan pekerjaan yang kita hadapi apabila hanya berpikir positif
saja tidaklah cukup. Tetapi kita juga harus positif Change atau berubah menjadi semakin baik.
Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Dengan
bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila
pikiran dan sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju
keberhasilan. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta
kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan kita baik di lingkup kerja, keluarga dan
masyarakat. Berfikir dan bersikap positif akan mempengaruhi dan mengendalikan diri kita:
Selalu Optimis : Yakin atas apa yang dilakukan dan selalu melihat sisi terang dari segala
sesuatu. Lebih Kreatif : Kemampuan kita untuk mengembangkan diri dan menciptakan segala
sesuatu yang berbeda dari orang lain.
Percaya diri : Sikap atas kemampuan diri sendiri dalam tindakan, dapat merasa bebas untuk
melaksanakan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab, hangat dan sopan dalam
berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan mengenal kelebihan serta kekurangan.

CINTA PADA PEKERJAAN


Memiliki passion pada apa yang dikerjakannya. Uang atau penghasilan bukanlah tujuan
utama. Seseorang yang mengawali karier hanya demi mengejar keuntungan saja, maka ia
tidak akan pernah maju. Kalaupun ia bisa mencapai posisi yang tinggi, ia tidak akan pernah
merasa bahagia dalam pekerjaannya. Kerja akan terasa sebagai kewajiban yang
membosankan, meresahkan dan menyiksa. Adanya rasa cinta pada pekerjaan berarti
melakukannya dengan benardan lebih baik. Bekerjalah maksimal, Ikhlas, yakin, fokus
melahirkan karya dan kepedulian terhadap kebutuhan pekerjaan dan orang yang dilayani.

MILIKI TANGGUNG JAWAB


Punya rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan segala hal dalam perjalanan karier. Kita
juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa profesinya dan dan orang-orang yang
dilayaninya tidak dirugikan atas sikap dan perbuatannya. Profesional sejati akan selalu belajar
meningkatkan kompetensi yang mendukung profesinya, bekerja keras dan tekun berusaha.
BERSIKAP PROAKTIF
Berani mengambil inisiatif untuk melakukan apa saja yang diperlukan demi mencapai standar
kualitas, dalam hal ini performa atau kinerja yang tinggi. Ia mengerjakan hal-hal yang bahkan
di luar job description, sepanjang itu perlu dilakukan. Tidak selalu menunggu perintah. Akan
tetapi inisiatif itu hendaknya tidak berakibat mencemarkan nama baiknya, nama baik
profesinya, atau merugikan kepentingan masyarakat luas.

KESETIAAN DAN LOYALITAS


Menunjukkan kesetiaan pada profesi yang dipilihnya. Untuk itu ia akan memperjuangkan dan
mempertahankan nama baik profesi agar tidak tercemar oleh kata, sikap dan tindakannya
sehari-hari. Ia bertindak hati-hati dan penuh perhitungan, mendisiplin diri untuk terus
menerus mengembangkan karakter yang positif.

PATUH PADA NILAI-NILAI ETIS


Termasuk peraturan profesi, organisasi, perusahaan, perundangan, dan hukum, sepanjang
norma yang berlaku itu sesuai dengan hati nurani. Profesional sejati punya integritas yang
kokoh.

MAU BELAJAR DARI KESALAHAN


Terbuka terhadap kritik yang membangun dan terus berupaya meningkatkan diri, Juga
melepaskan diri dari kecenderungan mencari kambing hitam dan menyalahkan orang lain.

JUJUR DAN BISA DIPERCAYA


Nilai kejujuran merupakan modal utama dalam berkarir, juga harus menjunjung nilai
kejujuran dan juga harus bisa memegang rahasia yang dipercayakan. Prinsip prinsip tersebut
berlaku universal, dimana pun dan apa pun jenis profesi kita. Jika ketujuh nilai itu bisa
praktekan dan dipelihara terus menerus, niscaya reputasi dan kiprah dalam karier kita akan
terjaga dengan sendirinya.

Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme merujuk pada sikap, perilaku, dan kualitas kerja yang mencerminkan standar
tinggi dalam lingkungan kerja. Ini melibatkan kesungguhan, integritas, disiplin, tanggung
jawab, etika kerja, dan kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam tim.
Seseorang yang profesional yaitu menunjukkan sikap menghormati aturan, kebijakan, dan
norma yang berlaku di tempat kerja. Mereka mengikuti jadwal kerja yang ditetapkan,
memenuhi tenggat waktu, dan menyelesaikan tugas dengan kualitas yang baik. Mereka juga
menjaga kepercayaan dan kerahasiaan informasi yang diberikan.
Selain itu, profesionalisme mencakup sikap yang positif dan komunikasi yang efektif.
Seorang profesional berinteraksi dengan rekan kerja dan pelanggan dengan sopan, ramah, dan
menghargai perbedaan. Mereka mampu bekerja dalam tim, mendengarkan dengan baik, dan
memberikan umpan balik konstruktif. Profesionalisme juga melibatkan kemampuan untuk
terus belajar dan berkembang dalam bidang pekerjaan. Seorang profesional berusaha untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan, pendidikan, dan
pengalaman kerja. Mereka mengikuti tren industri dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan kerja yang terjadi.

Mengapa Sikap Profesionalisme di Dunia Kerja itu Penting?


Sikap profesionalisme di dunia kerja sangat penting karena memiliki dampak positif yang
signifikan, baik bagi individu maupun organisasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
sikap profesionalisme penting:

Meningkatkan Reputasi
Sikap profesionalisme membantu membangun reputasi yang baik bagi individu maupun
organisasi. Ketika seseorang menunjukkan kualitas kerja yang tinggi, tanggung jawab, dan
integritas, mereka mendapatkan kepercayaan dan penghargaan dari rekan kerja, atasan, dan
pelanggan. Reputasi yang baik membantu membuka peluang karir dan memperluas jaringan
profesional.

Meningkatkan Kredibilitas
Sikap profesionalisme meningkatkan kredibilitas seseorang di mata orang lain. Ketika
seseorang menghormati aturan, menjaga kepercayaan, dan menghasilkan kualitas kerja yang
baik, mereka dianggap sebagai individu yang dapat diandalkan dan dapat diandalkan. Ini
memperkuat hubungan profesional dan membantu membangun kepercayaan dengan rekan
kerja, pelanggan, dan mitra bisnis.

Meningkatkan Produktivitas
Sikap profesionalisme berkontribusi pada peningkatan produktivitas dalam lingkungan kerja.
Ketika individu memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka, mereka cenderung
menyelesaikan tugas dengan efisiensi dan tepat waktu. Mereka juga menghindari perilaku
yang menghambat produktivitas, seperti penundaan, menghindari tanggung jawab, atau
mengabaikan tugas-tugas penting. Dengan demikian, sikap profesionalisme membantu
menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan berorientasi pada pencapaian tujuan.

Meningkatkan Hubungan Kerja


Sikap profesionalisme membantu membangun hubungan kerja yang baik. Ketika individu
menunjukkan sikap yang sopan, ramah, dan menghargai perbedaan, mereka menciptakan
lingkungan kerja yang positif dan harmonis. Mereka mampu bekerja secara efektif dalam tim,
berkomunikasi dengan baik, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan
kerja yang baik menciptakan semangat kerja yang positif dan meningkatkan kepuasan di
tempat kerja.

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Profesional


Sikap profesionalisme menciptakan lingkungan kerja yang profesional secara keseluruhan.
Ketika individu mempraktikkan sikap profesionalisme, mereka berkontribusi pada budaya
kerja yang menghormati aturan, etika, dan nilai-nilai yang berlaku. Lingkungan kerja yang
profesional menciptakan tempat yang nyaman dan aman bagi semua anggota tim untuk
bekerja secara efektif dan mencapai potensi penuh mereka.

Contoh Profesionalisme
Sikap profesionalisme dapat kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerja,
seperti:

Mematuhi Aturan dan Kebijakan Perusahaan


Contoh sikap profesionalisme yang pertama adalah mematuhi aturan dan kebijakan
perusahaan. Seorang profesional selalu mengikuti peraturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka memahami pentingnya kepatuhan
terhadap aturan yang mengatur tindakan dan perilaku di lingkungan kerja.

Menjaga Integritas
Seorang profesional berpegang pada nilai-nilai etika dan mempertahankan integritas dalam
semua aspek pekerjaan mereka. Mereka selalu berusaha untuk bertindak dengan jujur, jelas,
dan konsisten.

Contohnya, seorang profesional tidak akan terlibat dalam praktik curang atau manipulatif,
tidak akan menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan, dan tidak akan memalsukan
informasi atau laporan. Mereka juga akan menghindari konflik kepentingan dan bertindak
sesuai dengan standar moral yang tinggi. Dengan menjaga integritas, seorang profesional
membangun kepercayaan dengan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan pihak terkait lainnya,
serta menciptakan lingkungan kerja yang jujur, adil, dan dapat diandalkan.

Menghasilkan Kualitas kerja yang Baik


Memiliki komitmen untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas tinggi dan memenuhi atau
melebihi harapan yang telah ditetapkan adalah contoh sikap profesionalisme. Mereka
berusaha untuk melakukan tugas dengan teliti, memperhatikan detail, dan memberikan hasil
yang akurat dan berkualitas. Mereka juga berorientasi pada penyelesaian tugas tepat waktu
dan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Contohnya, seorang profesional akan melakukan penelitian yang mendalam, melakukan
pengujian yang diperlukan, menggunakan alat dan teknologi yang tepat, dan melibatkan rekan
kerja atau ahli lain jika diperlukan. Dengan menghasilkan kualitas kerja yang baik, seorang
profesional mencerminkan keahlian dan kompetensi mereka, membangun reputasi sebagai
orang yang dapat diandalkan, dan meningkatkan kepuasan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan
pihak terkait lainnya.

Tanggung Jawab Pribadi


Seorang profesional mengambil tanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka dan
berusaha untuk menyelesaikannya dengan baik. Mereka tidak mencari alasan atau
menyalahkan orang lain jika terjadi kesalahan, tetapi mengambil inisiatif untuk memperbaiki
dan belajar dari kesalahan tersebut.

Contohnya, seorang profesional akan mengakui kesalahan yang dibuat, mengambil langkah-
langkah yang diperlukan untuk memperbaikinya, dan mengkomunikasikan kepada pihak yang
terlibat jika ada perubahan atau keterlambatan yang tidak terduga.

Mereka juga siap untuk memberikan penjelasan atau pertanggungjawaban atas tugas yang
mereka tangani. Dengan memiliki tanggung jawab pribadi, seorang profesional menunjukkan
dedikasi dan kematangan dalam bekerja, membangun kepercayaan dengan rekan kerja,
atasan, dan pelanggan, serta memperoleh penghargaan sebagai individu yang dapat
diandalkan dan bertanggung jawab.

Etika komunikasi yang baik


Berkomunikasi dengan sopan, jelas, dan efektif adalah mereka mendengarkan dengan baik,
menghormati pandangan orang lain, dan menghindari konflik atau konfrontasi yang tidak
perlu. Contohnya, seorang profesional akan menggunakan bahasa yang tepat dan tidak
menghina dalam komunikasi lisan maupun tertulis.

Mereka memberikan umpan balik secara konstruktif, mengajukan pertanyaan yang relevan,
dan memberikan informasi dengan jelas dan ringkas. Mereka juga menghormati privasi dan
kerahasiaan informasi dalam komunikasi yang melibatkan pihak eksternal.

Dengan memiliki etika komunikasi yang baik, seorang profesional menciptakan hubungan
yang harmonis dan saling menghormati dengan rekan kerja, atasan, pelanggan, dan pihak
terkait lainnya. Mereka juga membangun reputasi sebagai orang yang berkomunikasi dengan
baik dan dapat dipercaya.

Kolaborasi dan Kerjasama


Kolaborasi dan kerjasama adalah dua aspek penting dalam profesionalisme. Kolaborasi
mengacu pada kemampuan untuk bekerja sama dengan anggota tim atau mitra kerja lainnya
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam kolaborasi, seorang profesional dapat menghargai
perbedaan pendapat dan mengintegrasikan berbagai ide dan perspektif untuk menghasilkan
solusi terbaik. Mereka mampu berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan saksama,
dan berbagi informasi dengan transparan.

Kerjasama, di sisi lain melibatkan upaya aktif untuk bekerja sama dengan anggota tim atau
mitra kerja dalam menyelesaikan tugas dan mencapai hasil yang diinginkan. Seorang
profesional yang baik akan menunjukkan keterbukaan, fleksibilitas, dan komitmen terhadap
tujuan bersama. Mereka akan berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan
mereka, serta memberikan penghargaan dan apresiasi atas kontribusi yang diberikan.

Profesionalisme dalam kolaborasi dan kerjasama juga melibatkan penyelesaian konflik secara
konstruktif. Seorang profesional akan menghadapi konflik dengan sikap terbuka,
mengedepankan komunikasi yang baik, dan bekerja sama mencari solusi yang saling
menguntungkan. Keandalan juga menjadi aspek penting dalam kolaborasi dan kerjasama, di
mana seorang profesional akan memenuhi komitmen, menghormati janji, dan bertanggung
jawab atas tugas yang ditugaskan.

Perilaku yang Ramah dan Menghargai


Perilaku yang ramah dan menghargai adalah salah satu contoh konkret dari profesionalisme.
Seorang profesional yang ramah dan menghargai akan menunjukkan sikap yang positif dan
sopan kepada semua orang yang mereka hadapi, baik rekan kerja, atasan, atau pelanggan.
Mereka akan berinteraksi dengan kehangatan dan keramahan, menghormati perbedaan dan
mendengarkan dengan penuh perhatian.

Profesionalisme melibatkan perilaku yang ramah dan menghargai juga mencakup sikap
empati dan pengertian terhadap kebutuhan dan perspektif orang lain. Seorang profesional
akan memperhatikan dan menghormati pendapat dan perasaan orang lain, serta berusaha
membangun hubungan kerja yang harmonis dan saling mendukung.

Kesadaran terhadap Waktu dan Tenggat Waktu


Seorang profesional yang memiliki kesadaran terhadap waktu akan menghargai nilai waktu,
baik miliknya sendiri maupun orang lain. Mereka akan memahami bahwa waktu adalah
sumber daya berharga dan akan menggunakannya dengan bijaksana.

Misalnya, seorang profesional akan tiba tepat waktu pada pertemuan dan janji yang telah
ditetapkan. Mereka akan memperhatikan tenggat waktu proyek dan tugas yang diberikan,
berupaya untuk menyelesaikannya sesuai jadwal yang ditentukan. Ketika terjadi
keterlambatan yang tidak terhindarkan, mereka akan memberi tahu pihak yang terlibat dengan
segera dan mencari solusi untuk mengurangi dampaknya.
Kemampuan untuk Belajar dan Berkembang
Seseorang yang mengedepankan sikap profesional akan berfokus pada pembelajaran dan
perkembangan akan mencari peluang untuk mengembangkan diri, baik melalui pelatihan
formal, seminar, sertifikasi, atau bahkan melalui pengalaman kerja yang beragam. Mereka
akan mencari umpan balik dari rekan kerja dan atasan untuk terus memperbaiki kinerja
mereka dan mengatasi kelemahan yang mungkin ada.

Menghormati Kerahasiaan dan Privasi


Setiap perusahaan tentunya memiliki informasi yang sensitif dan bersifat rahasia. Seseorang
yang profesional akan menghindari berbagi atau mengungkapkan informasi yang bersifat
rahasia kepada pihak yang tidak berhak, termasuk rekan kerja di luar konteks yang relevan
atau pihak ketiga yang tidak berwenang.

Cara Meningkatkan Profesionalisme


Berikut terdapat beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan profesionalisme.

Tingkatkan Pengetahuan dan Keterampilan


Teruslah belajar dan mengembangkan diri di bidang pekerjaan Anda. Ambil peluang untuk
mengikuti pelatihan, kursus, seminar, atau konferensi yang relevan dengan pekerjaan Anda.
Tingkatkan keterampilan teknis dan non-teknis yang diperlukan dalam pekerjaan Anda.

Jaga Etika Kerja yang Tinggi


Patuhi standar etika kerja yang tinggi dan pegang teguh prinsip integritas. Berperilaku
profesional, jujur, dan adil dalam setiap aspek pekerjaan Anda. Hindari konflik kepentingan
dan bertindak sesuai dengan kode etik yang berlaku di bidang Anda.

Perhatikan Penampilan dan Kesopanan


Jaga penampilan pribadi yang profesional dan sesuai dengan lingkungan kerja Anda.
Perhatikan etika berpakaian yang sesuai dan menjaga sikap sopan dalam interaksi dengan
rekan kerja, atasan, dan klien.

Tingkatkan Kemampuan Komunikasi


Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam profesionalisme. Tingkatkan kemampuan
komunikasi lisan dan tulisan Anda. Dengarkan dengan aktif, sampaikan pikiran dan pendapat
dengan jelas, dan berikan umpan balik secara konstruktif. Jaga sikap yang terbuka dan
bersikap profesional dalam setiap interaksi.
Kelola Waktu dengan Baik
Tingkatkan kemampuan manajemen waktu Anda untuk dapat mengatur prioritas,
menghindari penundaan, dan memenuhi tenggat waktu. Buat jadwal yang efisien dan disiplin
dalam mengelola waktu Anda. Hindari sering terlambat dan pastikan Anda hadir tepat waktu
dalam pertemuan atau acara penting.

Kolaborasi dan Kerjasama


Bersikaplah kolaboratif dan berkontribusi secara positif dalam tim kerja Anda. Hargai
pendapat dan kontribusi orang lain, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi dan proyek
bersama. Bersedia untuk bekerja sama dengan rekan kerja dan berbagi pengetahuan serta
keterampilan dengan mereka.

Tingkatkan Etika Profesional di Media Sosial


Gunakan media sosial dengan bijak dan perhatikan etika dalam penggunaan mereka. Pastikan
profil dan konten media sosial Anda mencerminkan citra profesional Anda. Jaga privasi dan
hindari konten yang tidak pantas atau dapat merugikan reputasi Anda.

Perhatikan Detail dan Kualitas Kerja


Berikan perhatian terhadap detail dan pastikan pekerjaan Anda mencapai standar kualitas
yang tinggi. Periksa dan perbaiki kesalahan sebelum mengirimkan hasil kerja Anda.
Berkomitmenlah untuk memberikan hasil yang memuaskan dan berkualitas kepada atasan,
klien, atau mitra kerja.

Tingkatkan Keterampilan Manajemen Konflik


Belajarlah cara mengelola konflik secara konstruktif. Kembangkan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik dalam situasi yang sulit.

Pada dasarnya profesionalisme dapat dikembangkan seiring dengan adanya kesadaran dan
komitmen pribadi untuk terus meningkatkan diri. Ini melibatkan sikap yang proaktif dalam
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang sesuai dengan lingkungan
kerja yang profesional.

Kenali kekuatan dan kelemahan Anda kemudian lakukan refleksi diri secara jujur untuk
mengidentifikasi kekuatan yang dapat Anda pertahankan dan kelemahan yang perlu
diperbaiki. Dengan begitu, sikap profesionalisme akan menjadi terbiasa dan terintegrasi
dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan Anda.

Jika Anda tertarik dengan informasi mengenai karir, blog MyRobin terdapat berbagai
kumpulan artikel seputar karir dan bisa dibaca secara gratis loh. Yuk, kunjungi sekarang juga.
2. Jenis pengetahuan yang diperlukan dalam dunia kerja, yaitu:
 Komunikasi : sebagian besar dari kamu mungkin sudah memperdalam keterampilan
komunikasi saat kuliah ketika mengikuti beragam organisasi di dalamnya.

 Teamwork : kemampuanmu untuk bisa berkomunikasi, mendengarkan, dan


mengeksekusi pekerjaan secara terkoordinasi.

 Problem solving : hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru
masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill
problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja,
apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

 Leadership : kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu


keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi
untuk "memimpin" atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi.

 Public speaking: bagian seni dari proses penyampaian pidato didepan publik dan seni
ilmu komunikasj lisan secara efektif dengan melibatkan pendengar (audience).

 Manajemen waktu : Manajemen waktu adalah proses merencanakan, mengontrol, dan


menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Menurut Forsyth, manajemen waktu dapat diartikan sebagai cara mengendalikan
waktu untuk menciptakan efektivitas dan produktivitas.

 Analisis : suatu kegiatan untuk memeriksa atau menyelidiki suatu peristiwa melalui
data untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis biasanya dilakukan dalam
konteks penelitian maupun pengolahan data. Hasil analisis diharapkan dapat
membantu meningkatkan pemahaman serta mendorong pengambilan keputusan.

 Berpikir kritis : dari pengertian para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa pengertian
berpikir kritis adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis permasalahan serta
ide atau gagasan, ke arah yang lebih spesifik untuk mencari solusi sesuai nalar dan
pengetahuan yang dimiliki.

3. Menganalisis pentingnya pengetahuan dan pembaruan di era teknologi :


Era digital adalah dimana perkembangan teknologi semakin pesat sesuai dengan
perkembangan zaman. Alat-alat teknologi bukan menjadi alat-alat yang langka untuk
ditemukan. Hampir semua aktifitas yang berhubungan denga pendidikan, social, budaya,
olahraga, ekonomi maupun politik selalu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk
mencari informasi dan membantu melaksanakan setiap kegiatan-kegiatannya dalam
pemecahan suatu masalah. Pada era digital seperti ini banyak dampak pada masyarakat, baik
dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positifnya adalah memudahkan dalam
mencari informasi, hiburan, dan juga pengetahuan, tetapi dampak negatifnya berkaitan
dengan perilaku dan tata karma anak yaitu seorang anak cenderung meniru budaya Barat
bahkan anak mampu mengikuti dan mempraktekannya. Seorang anak bisa berperilaku
demikian karena anak mampu melihat gambar, mendengarkan musik, menonton video,
bermain games, dll baik secara online maupun offline. Perilaku anak yang pada dasarnya
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu meniru melalui apa yang dilihat dan
ditontonnya, maka perlunya pengawasan orang tua menjadikan alat teknologi sebagai edukasi
anak, sehingga anak tidak selektif saat menggunakan alat teknologi. Kemajuan teknologi
komunikasi telah mempengaruhi banyak pandangan orang terhadap hal-hal dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk pandangan dalam menjadi orang tua. Dahulu, orang tua masih
membiarkan anaknya untuk bermain di luar rumah dengan permainan tradisional bersama
anak-anak lainnya. Akan tetapi, saat ini orang tua lebih mengandalkan teknologi digital
sebagai media permainan bagi anak.

Anda mungkin juga menyukai