Anda di halaman 1dari 1

HUKUM WARIS

Menyampaikan bahwa pada prinsip pewarisan, orang yang berhak menjadi ahli waris
adalah yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris baik secara langsung maupun orang
tua, saudara nenek/kakek, atau keturunan dari keturunan saudara-saudaranya. Sehingga
saudara dan adik saudara tersebut dalam kategori ahli waris dari ayah saudara.
a. Didalam pasal 188 KHI menjelaskan bahwa:
Para ahli waris baik secara bersama-sama atau perseorangan dapat mengajukan
permintaan kepada ahli waris yang lain untuk melakukan pembagian harta warisan.
b. Dalam pasal 834 KUH perdata yang berbunyi:
Tiap-tiap waris berhak mengajukan gugatan guna memperjuangkan hak warisnya,
terhadap segala mereka, yang baik atas dasar hak yang sama, baik tanpa dasar sesuatu
hakpun mengusai seluruh atau sebagian harta peninggalan, sepertipun terhadap mereka,
yang secara licik telah menghentikan penguasaannya. Ia boleh mengajukan gugatan itu
untuk seluruh warisan, jika ia adalah waris satu-satunya, atau hanya untuk sebagian jika
ada berapa waris lainnya.
c. Pasal 1085
Bila seseorang ahli waris atau lebih berada dalam keadaan tak mampu untuk membayar
bagiannya dalam penggantian kerugian yang harus dibayar berhubung dengan kewajiban
menjamin seseorang sesama ahli waris, maka bagian yang harus dibayar itu dipikul
bersama-sama menurut perbandingan bagian warisan masing-masing oleh yang dijamin
dan para sesama ahli waris yang mampu untuk membayar.
d. Pasal 1049
Segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakaman, tindakan-tindakan yang hanya
untuk penyimpanan saja, demikian pula yang bertujuan untuk mengawasi harta
peninggalan itu atau untuk mengelolahnya sementara, tidak dianggap sebagai tindakan-
tindakan yang menunjukkan kesedian untuk menerima warisan secara diam-diam.

Anda mungkin juga menyukai