Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah Kewirausahaan dan Haki.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu yang
telah memberikan tugas terhadap kami. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang
permasalahan etos kerja wirausaha.

Mengingat akan kemampuan yang kami miliki dalam penulisan ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada materi maupun teknis penulisan. Untuk itu kritik serta saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.

Belitang, 16 juni 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATAPENGHANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................................1

3. Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

1. Definisi Etos kerja.................................................................................3


2. Cara Menumbuhkan Etos Kerja............................................................5
3. Aspek Kecerdasan................................................................................6
4. Etos Kerja dikalangan Wirausaha........................................................7

5. Jiwa Semangat Wirausaha..................................................................9

BAB III PENUTUP..........................................................................................10

1. Kesimpulan..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Etos kerja dikatakan sebagai faktor penentu dari keberhasilan individu,
kelompok, institusi dan juga yang terluas ialah bangsa dalam mencapai tujuannya.
Pada pelaksanaan administrasi publik juga dipengaruhi oleh etos kerja yang
dimiliki oleh pejabat-pejabat publik dalam tugasnya menyelenggarakan
kebutuhan masyarakat. Etos kerja merupakan yang hal utama dalam
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai keunggulan budi dan keunggulan
karakter yang menghasilkan kerja dan kinerja yang unggul pula. Tentunya,
keunggulan tersebut berasal dari buah ketekunan seorang manusia Mahakarya.
Kemampuan menghayati pekerjaan menjadi sangat penting sebagai upaya
menciptakan keunggulan. Intinya, bahwa saat kita melakukan suatu pekerjaan
maka hakikatnya kita sedang melakukan suatu proses pelayanan. Menghayati
pekerjaan sebagai pelayanan memerlukan kemampuan transendensi yang
bersifat melampaui ruang gerak manusia yang kecil. Hal ini semua dapat terlihat
dan tertuang dalam etos kerja.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana definisi etos kerja wirausaha

2.Bagaimana cara menumbuhkan etos kerja wirausaha

3.Apa saja aspek kecerdasan yang perlu dibina dalam diri,untuk

meningkatkan etos kerja wirausaha

4.Bagaimana etos kerja dikalangan wirausaha

5.Bagaimana jiwa semangat wirausaha

C.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi etos kerja wirausaha
2. Untuk mengetahui cara menumbuhkan etos kerja wirausaha
3. Untuk mengetahui aspek kecerdasan yang perlu dibina dalam diri,untuk
meningkatkan etos kerja wirausaha
4. Untuk mengetahui etos kerja dikalangan remaja
5. Untuk mengetahui jiwa semangat wirausaha

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Etos Kerja

Menurut Gregory (2003) sejarah membuktikan negara yang dewasa ini


menjadi negara maju, dan terus berpacu dengan teknologi/informasi tinggi pada
dasarnya dimulai dengan suatu etos kerja yang sangat kuat untuk berhasil. Maka
tidak dapat diabaikan etos kerja merupakan bagian yang patut menjadi perhatian
dalam keberhasilan suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah
membuktikan bahwa etos kerja yang militan menjadi salah satu dampak
keberhasilan perusahaannya. Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan
kepribadian, perilaku, dan karakternya. Setiap orang memiliki internal being yang
merumuskan siapa dia. Selanjutnya internal being menetapkan respon, atau
reaksi terhadap tuntutan external. Respon internal being terhadap tuntutan
external dunia kerja menetapkan etos kerja seseorang (Siregar, 2000 : 25)

Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup, kebiasaan
seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka,
yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif
mengenai tatanan. Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap
mendasar terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam kehidupannya
(Khasanah, 2004:8).

Menurut Geertz (1982:3) Etos adalah sikap yang mendasar terhadap diri
dan dunia yang dipancarkan hidup. Sikap disini digambarkan sebagai prinsip
masing-masing individu yang sudah menjadi keyakinannya dalam mengambil
keputusan. Menurut kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang
berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang,

sekelompok, atau sebuah institusi (guiding beliefs of a person, group or

institution).

Menurut Usman Pelly (1992:12), etos kerja adalah sikap yang muncul atas
kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi
nilai budayaterhadap kerja. Dapat dilihat dari pernyataan di muka bahwa etos
kerja mempunyai dasar dari nilai budaya, yang mana dari nilai budaya itulah yang
membentuk etos kerja masing-masing pribadi.
Etos kerja dapat diartikan sebagai konsep tentang kerja atau paradigma
kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar
yang diwujudnyatakan melalui perilaku kerja mereka secara khas (Sinamo,
2003,2).

Menurut Toto Tasmara, (2002) Etos kerja adalah totalitas kepribadian


dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan
makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal
yang optimal sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara
manusia dengan makhluk lainnya dapat terjalin dengan baik. Etos kerja
berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:

1. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik,


baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
2. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang
sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja.
3. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang
dilakukan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan
kesungguhan.
4. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros,
sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.

5. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan
tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.

Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan
kegiatan individu sebagai seorang pengusaha atau manajer. Menurut A. Tabrani
Rusyan, (1989) fungsi etos kerja adalah:

 pendorang timbulnya perbuatan


 penggairah dalam aktivitas
 penggerak, seperti; mesin bagi mobil, maka besar kecilnya motivasi yang
akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan

B. Cara Menumbuhkan Etos Kerja:

A. Menumbuhkan sikap optimis :

- Mengembangkan semangat dalam diri


- Peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- Motivasi diri untuk bekerja lebih maju

B. Jadilah diri anda sendiri :

- Lepaskan impian
- Raihlah cita-cita yang anda harapkan

C. Keberanian untuk memulai :

- Jangan buang waktu dengan bermimpi


5
- Jangan takut untuk gagal
- Merubah kegagalan menjadi sukses

D. Kerja dan waktu :

- Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)


- Jangan cepat merasa puas

E. Kosentrasikan diri pada pekerjaan :

- Latihan berkonsentrasi
- Perlunya beristirahat

C. Aspek Kecerdasan yang Perlu Dibina dalam Diri, untuk Meningkatkan Etos Kerja
:

1. Kesadaran : keadaan mengerti akan pekerjaanya.


2. Semangat : keinginan untuk bekerja.
3. Kemauan : apa yang diinginkan atau keinginan, kehendak dalam bekerja.
4. Komitmen : perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (janji dalam
bekerja).
5. Inisiatif : usaha mula-mula, prakarsa dalam bekerja.
6. Produktif : banyak menghasilkan sesuatu bagi perusahaan.
7. Peningkatan : proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan
dan sebagainya dalam bekerja.

8. Wawasan : konsepsi atau cara pandang tentang bekerja.(Siregar, 2000,


p.200

D.Etos kerja dikalangan wirausaha

A. Makna Bekerja Dalam Kehidupan Manusia :

1).Kebersamaan atau memberi secara timbal balik


2).Mengandung fungsi social
3).Sumber status atau jenjang dalam masyarakat
4).Bersifa pribadi

B. Tipe orang yang berhasil pengejar sukses :

1).Mengenal diri sendiri


2).Mempunyai keahlian khusus atau vak tertentu
3).Kemauan dan kesediaan untuk belajar terus dan bekerja keras
4).Memiliki kekayaan berupa kekayaan mental, spiritual dan material
5).Mengetahui dan memperhatikan hambatanyang ada dan hambatan
yangmungkin terjadi
6).Memiliki kepribadian unggul

C. Tangga kesibukan wirausaha


1).Mengabdi dan bekerja kepada orang lain untuk medapat imbalan
2).Menciptakan kesibukan sendiri untuk memperoleh prestasi atau
keuntungan

7
3).Bekerjasama dan memperbanyak kesibukan untuk memperoleh
keuntungan yanglebih besar
4).Menciptakan kesibukan lapangan kerja bagi orang lain
5).Memberikan sumbangan untuk memajukan lingkungannya.

D. Secara garis besar tangga kesibukan/usaha meliputi :

1).Kerja pada orang lain atau badan lain dalam arti mencari uang (nafkah).
2).Mencari kerja, bagi mereka yang sekalipun sudah mampu mencari
uanguntuk sekedar nafkahnya masih memerlukan pekerjaan lain sebagai
hasil tambahan.
3).Berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam arti menciptkan
kesibukansendiri dengan tidak menggantungkan nafkah pada orang lain.
Dalam halini memasauki tahap mencari untung dan bukan sekedar
mencarinafkahnya pada orang lain. Dalam hal ini orang memasuki tahap
mencariuntung dan bukan sekedar mencari nafkah.
4).Berdikari dalam kerjasama atau kerjasama tetapi berdikari. Dalam hal
iniorang mulai menyadari bahwa keuntungan akan lebih besar
bilamanadiusahakan dengan suatu kerjasama. Sehubungan dengan hal ini
orangtidak lagi sekadar mencari untung , tetapi mencari kesibukan karena
sadar
5).semakin sibuk semakin besar pula penghasilan. Itulah sebabnya
orangbersedia sibuk 12 jam sehari.
6).Kesibukan yang semakin meningkat membawa orang menjadi
lebihmungkin untuk ikut berkontribusi dalam memajukan lingkungan

8
E. Jiwa semangat wirausaha

1).Pengambilan inisiatif
2).Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial
danekonomi untuk mengubahsumber daya dan siatuasi pada
perhitunganpraktis.
3).Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.
4).Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan
demikiantimbul pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah
prosesmengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai
melaluiusaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan
danapendukung fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward yang
berupakeuangan dan kepuasaan serta kemandirian persona

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang melahirkan perbuatan-
perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara manusia dengan dirinya
dan diluar dirinya .

Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kata etos berarti
watak atau karakter seorang individu atau kelompok manusia yang berupa
kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi guna
mewujudkan sesuatu keinginan atau cita-cita.

10

DAFTAR PUSTAKA

http://mithaarinpratiwi.blogspot.com/2016/06/etos-kerja-wirausaha.html?m=1
11

Anda mungkin juga menyukai