Anda di halaman 1dari 12

NOTULEN KEWIRAUSAHAAN II TUGAS 7

Judul : Adaptasi dalam dunia kerja


Moderator : Dhea Kurnia Sari (B2020003)
Notulen : Heni Widyawati (B2020005)
Presentator :
1. Inggrit Supra Dita (B2020008)
2. Imelia Putri (B2020007)
3. Anisa Nur Hamidah (B2020002)
4. Siti Nurfay Waluyo (B2020016)

A. Pertanyaan dan jawaban kelompok 1


1. Tyas Sayekti Pratama b2020018, ijin bertanya kepada kelompok 1, Apa fungsi table
manner dalam mengelola hubungan bisnis? Terimakasih
Anida nur ngarofah menjawab:
Table manners digunakan para pengusaha ataupun pejabat untuk mempererat hubung
bisnis dan menjamin koleganya. Etika jamuan makan tersebut secara tidak langsung juga
memberikan citra umum bagi latar belakang keluarga ataupun usaha dan bisnis.
2. Melisha Situmorang b2020011 ingin bertanya mengenai budaya organisasi..
sebelumnya kita pernah mendapatkan tugas praktek di rumah sakit dan di PMB, menurut
kelompok 1 dari budaya organisasi yang ada di kedua tempat itu apa saja yang bisa
diambil dan dipelajari serta teraplikasi saat kelompong sedang praktek disana, apakah
sudah sesuai dengan teori yang tadi disampaikan, terima kasih
Lutfi As Sifah menjawab :
Budaya organisasi yang dapat diambil dan teraplikasi selama praktek Di RS dan pmb :
Pegawai melakukan pekerjaan secara amanah (amanah terhadap pelayanan terhadap
pasien) Dalam keagamaan, di pku melakukan perwujudan dakwah islam ke
muhammadiyah an yang diterapkan ke pasien juga, seperti penempelan poster doa doa di
dinding setiap ruangan. Budaya islam yang sangat kental diterapkan di pku yaitu
penggunaan hijab. Selalu membaca doa sebelum memulai pergantian shift.
Hal hal tersebut sudah sesuai dengan teori dan contoh penerapan yang kami sampaikan di
ppt tadi,
3. talita khairunnisa ijin mau bertanya kepada kelompok 1, apakah budaya di dalam
suatu organisasi mempengaruhi bentuk struktur organisasi di suatu perusahaan dan apa
dampak dari adanya organisasi budaya di dalam perusahaan
Dijawab Ika findi julianti :

Budaya organisasi dan struktur organisasi memiliki hubungan yang sangat kuat, dimana
budaya akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah struktur organisasi.
Sebagai sebuah sistem keberadaan budaya dan struktur akan saling melengkapi dan
saling menciptakan.

Pengaruh budaya organisasi ini terhadap kinerja karyawan bisa berdampak pada
meningkatnya keuntungan yang dicapai perusahaan, terutama dalam hal pencapaian
target. Budaya ini bisa ditanamkan dengan baik dengan cara memberikan imbalan kepada
karyawan yang mencapai target.

4. shevi triyani ijin bertanya kepada kelompok 1, bagaimana cara meningkatkan


kemampuan beradaptasi dalam dunia kerja? Trimakasih
Jawab : Inggrit Supra Dita
a. menerima perubahan : perubahan adalah hal yang pasti. Alih-alih menghindari dan
mengingkari perubahan, lebih baik untuk menerima perubahan yang terjadi.
b. Terbuka pada ide baru : ide dan pemikiran yang lebih baik dan efisien dari apa yang
ada sekarang. Dengan memiliki mindset tersebut, Anda akan mudah beradaptasi dan
berkembang.
c. Keluar dari zona nyaman : dengan menghadapi tantangan baru yang akan mengasah
kemampuan memecahkan masalah Anda dengan lebih baik
d. Menanamkan mindset terus berkembang : Memiliki mindset untuk terus berkembang
akan mendorong Anda untuk melihat situasi dari sudut yang berbeda, bukan hanya
dari apa yang Anda ketahui sekarang namun juga dari apa yang bisa diperbaiki dari
sekarang.
e. Mau belajar terus menerus: beradaptasi dengan baik di masa kini dan masa
mendatang, Anda harus mau membuka diri untuk mempelajari hal baru
5. Siti Nurfay Waluyo izin bertanya kepada kelompok 1, Tadi di PPT terdapat cara
menyelaraskan diri dengan visi misi dan tujuan beradaptasi di tempat kerja, salah satunya
yaitu pertahankan integritas, itu maksudnya bagaimana dan contoh dalam kehidupan
sehari-hari seperti apa? Terima kasih
Naimatul Khoiriyah menjawab :
Sederhananya, intergitas adalah melakukan perbuatan yang beretika dan terpuji baik saat
dilihat atau tidak dilihat oleh siapa pun. Seseorang yang memiliki integritas yang tinggi
akan selalu melakukan perbuatan sesuai dengan etika moral dan prinsip yang
dipegangnya. Karakter yang berhubungan dengan integritas yaitu sopan, ramah, jujur,
bekerja keras, dll. Untuk contoh sehari hari yaitu kita ramah menyambut kedatangan
pasien memang dari keinginan kita atau dari hati. Tidak hanya untuk formalitas atau
mengikuti kode etik.

B. Pertanyaan dan jawaban kelompok 2


1. Inggrit supra dita izin bertanya ke kelompok 2. Bagaimana jika perusahaan tidak
memiliki budaya organisasi? Setiap perusahaan memiliki budaya organisasi kemudian
bagaimana untuk cara mengidentifikasi kuat lemahnya budaya pada sebuah
organisasi?
imelia Putri izin menjawab :
 Mudah terbentuk kelompok antara satu dengan yang lainnya.
 Setia pada kelompok melebihi kesetiaan pada organisasi
 Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan
kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok. Tanpa budaya
organisasi yang kokoh, kinerja para anggotanya tidak dapat berjalan secara
optimal. Itu sebabnya, budaya organisasi menjadi hal yang krusial untuk dimiliki
setiap organisasi atau perusahaan.

2. Nur injiyah ijin bertanya ke kelompok 2. Bagaimana cara beradaptasi dengan budaya
organisasi ? Terima kasih
Tyas Sayekti Pratama B2020018 menjawab
 Melakukan riset
Sebagai mahasiswa yang akan memutuskan untuk mendaftarkan diri di sebuah
perusahaan, sebaiknya periksa dahulu budaya organisasi mereka. Memastikan
apakah nilai-nilai yang mereka pegang sesuai dengan kepribadian diri kita. Riset
terhadap budaya sebuah organisasi dapat mencegah kita agar tidak terjebak di
sebuah posisi yang tidak diinginkan. Cara untuk mencari informasi budaya
organisasi bisa dilakukan dengan cek di situs resmi organisasi, atau pada teman
yang memiliki pengalaman bekerja disana.
 Mulai bersifat terbuka
Jika sudah mulai masuk kantor, mencoba untuk menjadi individu yang ramah.
Mungkin sulit bagi yang pemalu, tetapi menyesuaikan diri pada kultur perusahaan
membutuhkan sedikit upaya lebih. Tidak sungkan untuk mengajukan pada rekan
kerja dan pada atasan baru dan menganggap mereka sebagai penasihat kita.
 Mencoba untuk terus terlibat
Untuk cepat beradaptasi dengan budaya organisasi baru kita harus berusaha lebih
aktif. Budaya organisasi dapat berubah seiring berjalannya waktu. Namun,
mungkin akan membutuhkan satu tahun sebelum kita benar-benar memahami
nuansa lingkungan tempat kerja baru kita. Jangan khawatir, mempelajari nilai-
nilai organisasi bisa menjadi proses yang menyenangkan. Pastikan saja kita selalu
terlibat dengan segala perkembangan dan acara di kantor baru kita agar dapat
mudah berdaptasi.
 Mengambil sisi positifnya
Bila memang berat bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan budaya organisasi
baru, maka kita harus memetik sisi positifnya. Jika perusahaan atau organisasi
mengutamakan karyawannya untuk bekerja bersama dibandingkan bekerja
mandiri, anggap ini adalah sebuah proses agar lebih terbuka terhadap opini-opini
rekan kerja.
Mengambil sisi positif dari perusahaan yang menganggap progres lebih berarti
daripada hasil. Budaya ini dapat mendorong kita untuk lebih memperhatikan kerja
kita agar hasil yang didapat lebih bagus.
Segala sesuatu dapat disimpulkan sebagai hal positif, yang penting adalah untuk
terus mencoba dan beradaptasi.
3. Heni Widyawati izin bertanya ke kelompok 2, Metode apa saja yang yang
dilakukan untuk mempertahankan kultur dalam organisasi?
shevia ttiyani ijin menjawab, Dalam upaya mempertahankan budaya organisasi,
Robbins (1996) menjelaskan terdapat tiga kekuatan yang memainkan bagian sangat
penting dalam mempertahankan suatu budaya, yaitu: seleksi, tindakan manajemen
puncak dan metode sosialisasi.
 Seleksi
Salah satu implikasi manajerial yang lebih penting dalam budaya organisasi
berkaitan adalah dengan keputusan seleksi. Mempekerjakan individu yang nilai-
nilainya tidak segaris dengan nilai-nilai organisasi itu mungkin akan
menghasilkan karyawan yang kurang motivasi dan komitmen, serta yang tidak
terpuaskan oleh pekerjaan mereka dan oleh organisasi.
 Manajemen Puncak
Tindakan manajemen puncak juga mempunyai dampak besar pada implementasi
suatu budaya organisasi. Lewat apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka
berperilaku, eksekutif senior menegakkan norma-norma yang merembes ke
bawah sepanjang organisasi, misalnya, apakah pengambilan risiko diinginkan,
betapa banyak kebebasan seharusnya diberikan oleh para manajer kepada
bawahan mereka, pakaian apakan yang pantas dan tiap tindakan apakah akan
diimbangi dengan kenaikan upah, promosi dan ganjaran lain.
 Sosialisasi
Merupakan proses yang mengadaptasikan para karyawan pada budaya organisasi.
Dalam tahap sosialisasi ada tiga tahapan yaitu: tahap sosialisasi antisipasi, tahap
pertemuan dan tahap perubahan dan pemahaman yang bertambah. Tahap
sosialisasi antisipasi merupakan kurun waktu pembelajaran dalam proses
sosialisasi yang terjadi sebelum seorang karyawan baru bergabung dnegan
organisasi itu, tahap pertemuan, ialah tahap dalam proses sosialisasi dimana nilai,
keterampilan dan tingkah laku seorang karyawan baru mulai berubah,
menyaksikan seperti apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi kemungkinan
bahwa harapan dan kenyataan akan berbeda. Tahap perubahan dan pemahaman
yang bertambah ialah tahap dimana seorang karyawan baru menyesuaikan diri
pada nilai dan noma kelompok kerjanya.
Perubahan yang berhasil seharusnya mempunyai suatu dampak yang positif pada
produktivitas karyawan baru tersebut dan komitmennya pada organisasi, serta
mengurangi kecenderungannya untuk keluar dari organisasi itu. Robbins
menjelaskan bahwa budaya yang kuat ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor
penyebaran yang menunjukkan seberapa besar karyawan mempunyai nilai-nilai
yang sama dan faktor intensitas yaitu tingkat komitmen karyawan terhadap nilai-
nilai yang sama.
4. Lutfi As Sifah bertanya kepada kelompok 2, apakah budaya organisasi dapat
mempengaruhi cara pembuatan keputusan dalam suatu organisasi/perusahaan. Jika
iya, jelaskan apa hubungan antara budaya oraganisasi dengan pembuatan keputusan.
Jawaban Melisha Situmorang :
Sebuah perusahaan sudah tentu memiliki budaya organisasi di dalamnya, budaya
organisasi ini diturunkan terus menerus ke seluruh karyawan perusahaan.. budaya
pemberian reward pada karyawan terbaik, hierarki atau budaya yang turun temurun
atau diturunkan dari atasan ke karyawan lainnya. Sebagaimana
Menurut (Yuliantarti, 2016) “budaya organisasi berkaitan dengan nilai yang dianut
oleh anggota organisasi, nilai- nilai tersebut menginspirasi individu untuk
menentukan tindakan dan perilaku yang diterima oleh organisasinya.”
Menurut Edgar dalam Taryaman (2016:45) mengatakan: pola asumsi dasar yang
ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang ketika mereka belajar untuk
menyelesaikan problem- problem,menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal,
dan berintegrasi dengan lingkungan internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti
dapat diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya
dan dianggap valid. Oleh karena itu, hal tersebut diajarkan pada angota baru sebagai
cara yang tepat untuk memahami, berpikir, dan memiliki pemahaman yang kuat
dalam hubungan problem tersebut.
Jadi pengambilan keputusan biasanya dilakukan untuk menyelesaikan sebuah
masalah dan budaya organisasi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah
mempengaruhi pengambilan keputusan.. terima kasih

C. Pertanyaan dan jawaban kelompok 3


1. Na'imatul Khoiriyah izin bertanya kepada kelompok 3, untuk menjadi mahasiswa
profesional ada 3 hal pokok yang harus ada pada mahasiswa tersebut yaitu skill,
knowledge, dan attitude. Langkah atau kegiatan seperti apa yang kita lakukan untuk
memenuhi 3 hal pokok tersebut? Terima kasih.
a. Attitude
o Menerima kritik atau masukan
o Menghargai waktu
o Menghormati rekan kerja
o Berkomitmen terhadap pekerjaan
b. Knowledge: Misalnya, seperti memiliki ilmu pengetahuan di bidang
managemen/akuntansi.
c. Skill:
o Membangun tim dan manajemen tim
o Komunikasi
o Delegasi
o Kepemimpinan
o Manajemen keuangan
2. Ika findi julianti bertanya kepada kelompok 3, Apakah benar mengubah budaya
organisasi itu bisa meningkatkan kinerja dari organisasi tersebut? terimakasih
Listia Ningsih menjawab :
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat meningkat karena
adanya perubahan budaya organisasi. Perubahan budaya organisasi di satu sisi dapat
meningkatkan kinerja, namun di sisi lain dapat pula mengalami kegagalan apabila
tidak dipersiapkan dan dikelola dengan benar.
3. Siti Nurfay Waluyo izin bertanya kepada kelompok 3, Di PPT kelompok Anda
menyatakan bahwa alasan menerapkan kultur organisasi salah satunya menjalankan
nilai penting.. nilai apa saja yang dimaksud sehingga dianggap penting dalam kultur
organisasi? Terima kasih
Jawaban Nur injiyah :
Nilai penting yang dimaksud yaitu
 nilai cara menjalankan bisnis
 berinteraksi dengan tim
 mengelola alur kerja
 memperlakukan mitra/pelanggan yang baik
4. talita khairunnisa, ijin mau bertanya kepada kelompok 3, Apa saja prinsip budaya
organisasi dan perilaku bagaimana yg dapat meningkatkan prinsip budaya organisasi?
Nur injiyah ijin menjawab :
a. Prinsip budaya organisasi apa saja :
 Memimpin dengan budaya
 Mulai dari atas
 Libatkan semua lapisan dalam organisasi
 Membuat setiap permasalahan dapat diselesaikan bersama
 Bertindak dengan pemikiran yang baru
 Jalin komunikasi yang konstan
 Memimpin di luar lini
 Manfaatkan solusi formal
 Manfaatkan solusi informal
 Mengukur keberhasilan dan lakukan penyesuaian
b. Perilaku yang dapat meningkatkan prinsip organisasi:
 Tetapkan Nilai dan Tujuan Perusahaan
Cara membentuk budaya perusahaan diawali dengan menetapkan nilai-nilai
dasar dan tujuan perusahaan. Budaya perusahaan nantinya akan berperan
sebagai identitas yang melekat pada citra perusahaan. Oleh karena itu perlu
kehati-hatian agar dapat menentukan nilai dasar yang kuat.
 Kembangkan Sistem yang Berakar Pada Nilai
Selanjutnya adalah mengembangkan sistem di perusahaan. Sistem ini
bermacam-macam, misalnya sistem hierarki, struktur organisasi, serta aturan-
aturan yang berlaku di instansi.
 Komunikasi, Sosialisasi, dan Pelatihan
Membentuk budaya perusahaan tidak selesai hanya demikian saja. Setelah itu
diperlukan komunikasi pada para karyawan mengenai sistem dan budaya yang
diharapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan sosialisasi dan
berbagai pelatihan.
 Lakukan Quality Control
Terakhir, menerapkan sistem kontrol dan manajemen budaya. Perkembangan
budaya yang tercipta diharapkan apakah sudah sesuai dengan standar yang
diharapkan. Manajemen dan pengkajian ulang budaya secara berkala perlu
untuk memastikan budaya organisasi tetap sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
5. Dhea Kurnia Sari B2020003 izin bertanya kepada kelompok 3, Bagaimana cara
menciptakan kultur organisasi yang sehat? Terimakasih
Anisa nur Hamidah menjawab
 Konsistensi
Para pendiri perusahaan yang telah menentapkan poin-poin budaya
perusahaan yang telah diyakini, maka harus konsisten dalam memberikan
contoh dan berperilaku. Selain dengan memberikan contoh bisa memasukkan
dalam aturan perusahaan dan kebijakan perusahaan lainnya.
 Sosialisasi
Melakukan sosialisasi kepada seluruh anggota organisasi atau karyawan.
Mulai dari karyawan tersebut bergabung harus dilakukan training atau
pengenalan budaya organisasi. Hal ini dilakukan agar setiap orang yang
tergabung dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan baik.
 Seleksi
Melakukan proses seleksi kepada orang-orang yang akan bergabung dengan
organisasi. Mencari bibit unggul yang memiliki karakter yang sesuai dengan
budaya yang diyakini. Dengan demikian, budaya organisasi yang sehat akan
memberikan dampak positif yaitu meningkatkan komitmen karyawan.
 Dukungan manajemen
Dukungan manajemen dapat dipastikan harus selalu ada dalam pembentukan
budaya. Namun sebelum budaya organisasi terbentuk, manajemen yang ada di
dalam perusahaan harus satu suara. Hal ini agar kedepannya tidak ada
permasalahan terkait dengan budaya organisasi yang diyakini.
 Evaluasi
Melakukan evaluasi secara rutin terkait dengan budaya organisasi yang sudah
berjalan serta perbaikan guna menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi
ekonomi setempat dan kebutuhan dari perusahaan itu sendiri.

D. Pertanyaan dan jawaban kelompok 4


1. Listia Ningsih izin bertanya kepada kelompok 4, Mohon dijelaskan terkait perbedaan
kultur organisasi !
Jawaban heni Widyawati :
Ada empat jenis utama budaya organisasi yang dapat Anda pertimbangkan ketika
mengembangkan budaya perusahaan untuk organisasi Anda. Ini termasuk:
1) Kultur klan
Kerja tim dan bimbingan adalah fokus utama kultur klan. Jenis kultut
organisasi ini berfokus pada orang. Di sini, lingkungan kerja kolaboratif
sangat penting dan semua orang dihargai. Budaya klan menghasilkan tingkat
keterlibatan karyawan yang tinggi, berkat lingkungannya yang sangat
fleksibel.
2) Kultur adhokrasi
Inovasi adalah fokus utama dari kultur adhokrasi. Lingkungan seperti itu
mendorong karyawan untuk mengambil risiko dan memecahkan cetakan bila
perlu untuk mengembangkan pekerjaan mutakhir. Budaya ini mengarah pada
margin keuntungan yang tinggi. Organisasi yang mengadopsi budaya
perusahaan ini menikmati ketenaran untuk pekerjaan mereka.
3) Kultur market
Kultur pasar menghargai pertumbuhan dan persaingan atas sifat-sifat lainnya.
Perusahaan yang mengadopsi jenis budaya ini memprioritaskan profitabilitas,
stabilitas, dan kesuksesan. Di sini, para anggota terfokus secara eksternal dan
tujuan bersama adalah bekerja menuju garis bawah.
4) Kultur hierarki
Jenis budaya perusahaan ini menghargai stabilitas dan struktur. Ini terutama
berfokus pada internal organisasi dan pentingnya integrasi. Organisasi yang
mengadopsi jenis kultur ini memiliki sistem hierarki perusahaan tradisional.
Mereka memiliki beberapa tingkatan dan fokus pada tujuan utama organisasi.
Tidak akan ada dua organisasi yang memiliki budaya organisasi yang sama.
Nilai-nilai serta kebijakan organisasi yang dibuat akan berbeda dengan
organisasi lainnya.
2. anisa nur hamidah izin bertanya ke kelompok 4. apakah budaya organisasi
berpengaruh terhadap efektivitas perusahaan? Terimakasih
Talita Khairunnisa menjawab :
Kuatnya budaya organisasi sehingga dapat berpengaruh dalam menentukan
efektivitas perusahaan, bukan karena sebagai budaya an sich, yaitu sebagai
seperangkat nilai-nilai yang dijadikan pedoman bersama para anggota organisasi,
melainkan lebih dari pada itu, yaitu adanya sinergi dalam berbagai hal. Jika kita
mengatakan bahwa suatu budaya organisasi itu kuat, hal ini sudah mengandung
beberapa pengertian, yaitu adanya:
 Nilai-nilai inti yang saling menjalin sebagai pedoman perilaku yang
tersosialisasikan dan menginternalisasi;
 Perilaku-perilaku karyawan yang terkendalikan dan terkoordinasikan oleh
kekuatan yang informal;
 Ada perasaan pada karyawan, bahwa mereka wajib loyal dan komit pada
organisasi;
 Adanya musyawarah untuk mufakat yang dirasakan sebagai bentuk
partisipasi, pengakuan, dan penghormatan terhadap karyawan;
 Adanya kebersamaan dalam sesuatu yang dipandang berarti Bagi para
karyawan;
3. Melisha Situmorang izin bertanya ke kelompok 4, table manner adalah salah satu
etika yang digunakan untuk saling komunikasi yang nyaman dan saling mencari
peluang, apakah table manner ini bermanfaat bagi dunia tenaga profesional? ataukah
tidak? bila bermanfaat bisa tolong dijelaskan apa saja yang bisa di dapat dari
terjadinya proses table menner bagi kita nantinya sebagai seorang bindan, terima
kasih
Dhea Kurnia Sari menjawab : iya bermanfaat, Untuk menjadi bidan profesional
softskill lainnya perlu dimiliki seperti cara etika makan yang baik dan benar, bila
nanti menghadiri undangan yang resmi. Karena hal tersebut akan dialaminya kelak
seperti rapat dengan pejabat, komunitas dan lainnya.
Adanya praktek Table Manner ini sangat berharga bagi bidan, karena bidan tidak
hanya dituntut selalu di klinik namun bidan juga harus aktif di luar klinik, seperti
menjadi entertain atau entrepreneur sekalipun,”
4. Nur Injiyah izin bertanya ke kelompok 4, yaitu bagaimana cara
membentuk/membangun budaya organisasi?
Siti nurfay Waluyo menjawab :
Dapat dilakukan dengan cara :
 Tetapkan Visi dan Misi Secara Bersama
 Kembangkan Standar Perilaku Sebagai Nilai-Nilai
Maksudnya yaitu mengembangkan standar sikap atau perilaku yang
menggambarkan bagaimana visi dan misi tersebut diterapkan. Nyatanya tidak
semua karyawan Anda tahu cara kerja dan bertindak untuk sesuai dengan misi
tersebut. Maka cara terbaik untuk mendapatkan sikap yang diinginkan adalah
dengan membuat sikap standar dan perilaku tertulis yang dapat diukur.
 Komunikasikan Secara Efektif
 Implementasikan Melalui Pelatihan & Pengembangan
 Dukunglah Dengan Apresiasi dan penggunaan
 Evaluasi ke Dalam Penilaian Kinerja Secara Berkala

Anda mungkin juga menyukai