Budaya organisasi dan struktur organisasi memiliki hubungan yang sangat kuat, dimana
budaya akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah struktur organisasi.
Sebagai sebuah sistem keberadaan budaya dan struktur akan saling melengkapi dan
saling menciptakan.
Pengaruh budaya organisasi ini terhadap kinerja karyawan bisa berdampak pada
meningkatnya keuntungan yang dicapai perusahaan, terutama dalam hal pencapaian
target. Budaya ini bisa ditanamkan dengan baik dengan cara memberikan imbalan kepada
karyawan yang mencapai target.
2. Nur injiyah ijin bertanya ke kelompok 2. Bagaimana cara beradaptasi dengan budaya
organisasi ? Terima kasih
Tyas Sayekti Pratama B2020018 menjawab
Melakukan riset
Sebagai mahasiswa yang akan memutuskan untuk mendaftarkan diri di sebuah
perusahaan, sebaiknya periksa dahulu budaya organisasi mereka. Memastikan
apakah nilai-nilai yang mereka pegang sesuai dengan kepribadian diri kita. Riset
terhadap budaya sebuah organisasi dapat mencegah kita agar tidak terjebak di
sebuah posisi yang tidak diinginkan. Cara untuk mencari informasi budaya
organisasi bisa dilakukan dengan cek di situs resmi organisasi, atau pada teman
yang memiliki pengalaman bekerja disana.
Mulai bersifat terbuka
Jika sudah mulai masuk kantor, mencoba untuk menjadi individu yang ramah.
Mungkin sulit bagi yang pemalu, tetapi menyesuaikan diri pada kultur perusahaan
membutuhkan sedikit upaya lebih. Tidak sungkan untuk mengajukan pada rekan
kerja dan pada atasan baru dan menganggap mereka sebagai penasihat kita.
Mencoba untuk terus terlibat
Untuk cepat beradaptasi dengan budaya organisasi baru kita harus berusaha lebih
aktif. Budaya organisasi dapat berubah seiring berjalannya waktu. Namun,
mungkin akan membutuhkan satu tahun sebelum kita benar-benar memahami
nuansa lingkungan tempat kerja baru kita. Jangan khawatir, mempelajari nilai-
nilai organisasi bisa menjadi proses yang menyenangkan. Pastikan saja kita selalu
terlibat dengan segala perkembangan dan acara di kantor baru kita agar dapat
mudah berdaptasi.
Mengambil sisi positifnya
Bila memang berat bagi kita untuk menyesuaikan diri dengan budaya organisasi
baru, maka kita harus memetik sisi positifnya. Jika perusahaan atau organisasi
mengutamakan karyawannya untuk bekerja bersama dibandingkan bekerja
mandiri, anggap ini adalah sebuah proses agar lebih terbuka terhadap opini-opini
rekan kerja.
Mengambil sisi positif dari perusahaan yang menganggap progres lebih berarti
daripada hasil. Budaya ini dapat mendorong kita untuk lebih memperhatikan kerja
kita agar hasil yang didapat lebih bagus.
Segala sesuatu dapat disimpulkan sebagai hal positif, yang penting adalah untuk
terus mencoba dan beradaptasi.
3. Heni Widyawati izin bertanya ke kelompok 2, Metode apa saja yang yang
dilakukan untuk mempertahankan kultur dalam organisasi?
shevia ttiyani ijin menjawab, Dalam upaya mempertahankan budaya organisasi,
Robbins (1996) menjelaskan terdapat tiga kekuatan yang memainkan bagian sangat
penting dalam mempertahankan suatu budaya, yaitu: seleksi, tindakan manajemen
puncak dan metode sosialisasi.
Seleksi
Salah satu implikasi manajerial yang lebih penting dalam budaya organisasi
berkaitan adalah dengan keputusan seleksi. Mempekerjakan individu yang nilai-
nilainya tidak segaris dengan nilai-nilai organisasi itu mungkin akan
menghasilkan karyawan yang kurang motivasi dan komitmen, serta yang tidak
terpuaskan oleh pekerjaan mereka dan oleh organisasi.
Manajemen Puncak
Tindakan manajemen puncak juga mempunyai dampak besar pada implementasi
suatu budaya organisasi. Lewat apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka
berperilaku, eksekutif senior menegakkan norma-norma yang merembes ke
bawah sepanjang organisasi, misalnya, apakah pengambilan risiko diinginkan,
betapa banyak kebebasan seharusnya diberikan oleh para manajer kepada
bawahan mereka, pakaian apakan yang pantas dan tiap tindakan apakah akan
diimbangi dengan kenaikan upah, promosi dan ganjaran lain.
Sosialisasi
Merupakan proses yang mengadaptasikan para karyawan pada budaya organisasi.
Dalam tahap sosialisasi ada tiga tahapan yaitu: tahap sosialisasi antisipasi, tahap
pertemuan dan tahap perubahan dan pemahaman yang bertambah. Tahap
sosialisasi antisipasi merupakan kurun waktu pembelajaran dalam proses
sosialisasi yang terjadi sebelum seorang karyawan baru bergabung dnegan
organisasi itu, tahap pertemuan, ialah tahap dalam proses sosialisasi dimana nilai,
keterampilan dan tingkah laku seorang karyawan baru mulai berubah,
menyaksikan seperti apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi kemungkinan
bahwa harapan dan kenyataan akan berbeda. Tahap perubahan dan pemahaman
yang bertambah ialah tahap dimana seorang karyawan baru menyesuaikan diri
pada nilai dan noma kelompok kerjanya.
Perubahan yang berhasil seharusnya mempunyai suatu dampak yang positif pada
produktivitas karyawan baru tersebut dan komitmennya pada organisasi, serta
mengurangi kecenderungannya untuk keluar dari organisasi itu. Robbins
menjelaskan bahwa budaya yang kuat ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor
penyebaran yang menunjukkan seberapa besar karyawan mempunyai nilai-nilai
yang sama dan faktor intensitas yaitu tingkat komitmen karyawan terhadap nilai-
nilai yang sama.
4. Lutfi As Sifah bertanya kepada kelompok 2, apakah budaya organisasi dapat
mempengaruhi cara pembuatan keputusan dalam suatu organisasi/perusahaan. Jika
iya, jelaskan apa hubungan antara budaya oraganisasi dengan pembuatan keputusan.
Jawaban Melisha Situmorang :
Sebuah perusahaan sudah tentu memiliki budaya organisasi di dalamnya, budaya
organisasi ini diturunkan terus menerus ke seluruh karyawan perusahaan.. budaya
pemberian reward pada karyawan terbaik, hierarki atau budaya yang turun temurun
atau diturunkan dari atasan ke karyawan lainnya. Sebagaimana
Menurut (Yuliantarti, 2016) “budaya organisasi berkaitan dengan nilai yang dianut
oleh anggota organisasi, nilai- nilai tersebut menginspirasi individu untuk
menentukan tindakan dan perilaku yang diterima oleh organisasinya.”
Menurut Edgar dalam Taryaman (2016:45) mengatakan: pola asumsi dasar yang
ditemukan atau dikembangkan oleh sekelompok orang ketika mereka belajar untuk
menyelesaikan problem- problem,menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal,
dan berintegrasi dengan lingkungan internal. Asumsi dasar tersebut telah terbukti
dapat diterapkan dengan baik untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya
dan dianggap valid. Oleh karena itu, hal tersebut diajarkan pada angota baru sebagai
cara yang tepat untuk memahami, berpikir, dan memiliki pemahaman yang kuat
dalam hubungan problem tersebut.
Jadi pengambilan keputusan biasanya dilakukan untuk menyelesaikan sebuah
masalah dan budaya organisasi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah
mempengaruhi pengambilan keputusan.. terima kasih