Kasus Motivasi
Jawaban:
Menurut Herzberg , ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya
faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Jika dilihat dari teori
Herzberg dalam contoh kasus tersebut maka dapat dilihat bahwa terdapat dua faktor
ekstrinsik dan intrinsik dalam diri individu. Faktor ekstrinsik nya yaitu mereka memiliki
cabang pekerjaan yang berdampak kehadiran yang tidak meneyeluruh dikarenakan
mengejar kebutuhan ekonominya. Namun ketika diadakan undian berhadian munculah
faktor intrinsik mereka untuk memotivasi dirinya agar terus masuk bekerja dan berusaha
mendapatkan reward tersebut.
2. Percayakah anda bahwa keberhasilan tersebut berlangsung langgeng untuk jangka
panjang? Berikan alasan-alasannya
3. Langkah apa yang dilakukan agar pegawai yang datang setiap hari dapat produktif
bekerja, tidak sekedar untuk mengisi daftar hadir?
Memprograman pelatihan
Mengadakan pelatihan untuk pegawai seperti in house training program,dan
on board training program yang bertujuan untuk meningkatkan
teknis,teoritis,konsepsual, dan moral para pegawai agar produktifitas kerja
menjadi lebih baik dan mencapai hasil yang optimal
Meningkatkan penghasilan
Peningkatan produktifitas kerja perlu didukung oleh usaha usaha perbaikan
dan meningkatkan penghasilan pegawai. Karena, rendahnya tingkat
pendapatan dapat menyebabkan pegawai tidak memenuhi kebutuhan pokok
yang memadai dan tingkat kepuasan dari para pegawai itu menginginkan
pendapatan yang lebih
Pemilihan teknologi dan saran kerja
Produktifitas kerja juga dipengaruhi dengan teknologi dan sarana.
Perusahaan harus menyediakan peralatan yang lebih sempurna dan lengkap,
karena dhal tersebut yang berada di lingkungan kerja dapat bekerja lebih baik
dan aman
Memberi kesempatan kerja
Memberikan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya dan keterampilan
tiap-tiap pegawai dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.
Memberikan kesempatan melakukan tugas dan tanggung jawab yang lebih
berat dalam jabatan yang lebih tinggi,menuntut kemampuandan
produktifitas sebuah pekerjaan
5. Mungkinkah kebijakan seperti ini dapat diterapkan di salah satu organisasi publik
kita?
Tidak mungkin, karena organisasi publik pembagian atau kerjanya dilaksanakan
secara hirarki didasarkan pada aturan yang tertulis yang diterapkan secara universal
yang dijalankan oleh pegawai secara full time dan profesional,mereka digaji dan
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat atas nama pemerintah. Jadi
tidak mungkin dengan adanya memberikan reward atas daftar kehadiran tidak bisa
seenaknya meninggalkan tugas pekerjaan kecuali ada kepentingan yang
mendada,jika ada yang melanggar perusahaan akan memberikan surat peringatan
(SP).
Kasus 2
Kasus Pergantian Manager
Pertanyaannya adalah :
1) Jika dikaitkan perencanaan sumberdaya manusia dalam organisasi yang
mau melakukan perubahan dan pengembangan apa muara kasus di atas?
Bagaimana diterima dan beradaptasi dalam organisasi yang
baru dan melakukan yang terbaik untuk perusahaan dan
memberdayakan pegawai dengan baik
KASUS-3
Kasus Perilaku
1. Bagaimana kaitan kasus di atas dengan teori perilaku organisasi?
Perilaku organisasi dengan teori organisasi
Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan
ekonomis adalah merupakan tujuan utama seseorang dalam berorganisasi,
teori ini juga mengatakan bahwa manusia atau individu itu berpikir dengan
rasional dan memiliki pandangan bahwa produktivitas kerja akan meningkat
dan mendapatkan hasil yang baik serta dapat menguntungkan organisasi
dengan kata lain organisasi tersebut mengalami perubahan kepada
peningkatan kualitas jika upah yang diterima oleh setiap individu atau timbal
balik untuk individu itu dinaikkan dan menguntungkan satu sama lain.
Ilmu-ilmu perilaku organisasi
a. Psikologi, usaha untuk mengukur,menjelaskan,dan kadang-
kadang mengubah perilaku manusia. Masalah-masalah:
kebosanan,kelelahan,kondisi
kerja,persepsi,kepribadian,pengambilan keputusan dan
pengukuran sikap
b. Sosiologi, mempelajari sistem sosial dimana para individu
memainkan peranannya. Memberi masukan seperti :dinamika
kelompok,proses sosialisasi,budaya organinsasi,struktur
organisasi formal,birokrasi
c. Psikologi sosial, kontribusi untuk perilaku organisasi yaitu
bagaimana menerapkan perubahan dan bagaimana
menerapkan perubahan dan bagaimana mengurangi
hambatan agar sesuatu dapat diterima,mengukur dan
memahami serta mengubah sikap,pola komunikasi dan cara-
cara bagaimana kegiatan kelompok memenuhi kebutuhan
individu
Dari kasus tersebut Thukul merupakan orang yang sangat
berjasa,rajin,produktif sehingga patut diberikan penghargaan
akan tetapi dari menggantikan jabatan dan pindah tempat
penugasan thukul melihat kinerja yang ia tugasi kinerja nya lebih
rendah dibanding tempat sebelumnya oleh karena itu perlu
adanya peningkatan kualitas kerja
KASUS-4
Kasus Sistem Sosial
1. Berdasarkan teori organisasi, apakah yang dilakukan oleh Inem dan Gareng dapat
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat
kondisi pokok: kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin, sedangkan yang dijadikan tiang
dasar penting dalam organisasi formal adalah:
Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga dengan “Teori
Hubungan Manusiawi”. Hugo Munsterberg Salah satu tokoh neoklasik pencetus “Psikologi
Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913.
Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari
pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karakteristik individu dalam
organisasi dan meningkatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap
organisasi. Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di
Pabrik Howthorne tahun1924 milik perusahaan Western Electric di Cicero yang disponsori
oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan Elton Mayo seorang riset
dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan
kondisi kerja karyawan dipandang sebagai faktor penting peningkatan produktifitas.
Teori Modern
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori
sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori modern sering disebut dengan teori
“Analisa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan
neoklasik. Teori organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu
kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi
merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin
bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Alasannya : Berdasarkan teori yang sudah ada mengenasi organisasi maka kasus antara
inem yang melampaui bagong untuk langsung menemui gareng adalah langkah yang salah
yang mana walaupun inem memiliki hubungan yang dekat dengan gareng, karena inem
tidak melaksanakan birokrasi dengan baik dan lebih mendahului hubungan pribadi antara
inem dengan gareng. Perilaku inem membuat bagong merasa tertekan dan tidak dihargai
sebagai atasan karena sudah dilangkahi serta tidak dilibatkan dalam masalah yang dihadapi.
Sistem sosial suatu sinergi antara berbagai subsistem sosial yang saling mengalami
ketergantungan dan keterkaitan. (Teori Sibenertika Parson)
Menurut Alvin L. Bertrand, ada 10 unsur sistem sosial:
1. Keyakinan (pengetahuan)
2. Perasaan (sentiment)
3. Tujuan
4. Norma
5. Status dan peranan
6. Tingkatan atau pangkat (rank)
7. Kekuasaan atau pengaruh (power)
8. Sanksi
9. Sarana atau fasilitas
10. Tekanan ketegangaan (stress strain)
Dari sudut pandang sistem sosial masalah ini yang paling dilanggar yaotu
perasaan yakni perasaan bagung karena diacuhkan dan tidak dihargai sebagai
atasan, status dan peran yakni inem yang tidak melihat status dan peranan bagong
sebagai atasannya sehingga inem melangkahi bagus langsung menemui gereng, dan
menimbulkan tekanan dan tegangan akibat masalah ini bagong merasa tertekan
karena dia sama sekali tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Komunikasi dalam organiasasi suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan pembagian
tugas. (Everet M. Rogers)
o Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen
mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui
pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang. (Robert
Bonnington)
o Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari suatu
organisasi. (Wiryanto, 2005)
Dalam sudut pandang komunikasi dalam organisasi inem juga melakukan
kesalahan karena kurangnya komunikasi antara inem dan bagong yang harusnya
terjalin terlebih dahulu sebelum menghubungi Gareng.
3. Jika Gareng dipanggil oleh Kepala Dinas, apa yang harus dia lakukan?
Gareng harus mengakui kesalahannya karena telah membiarkan inem tidak
mengikuti aturan birokrasi yang ada dan seharusnya Gareng memberikan
pengarahan terhadap inem tentang pentingnya komunikasi dan birokrasi dalam
pengambilan keputusan. Bukannya malah mendiskusikan masalah tersebut hanya
dengan ini bukan dengan bagong terlebih dahulu karena bagong atasan inem.
Ya sering terjadi. Kasus antara inem, bagong dan Gareng sering terjadi dalam
organisasi. Karena kurangnya peraturan koordinasi yang baik dan benar dan
lemahnya sikap sosial yaitu saling menghargai antar sesama rekan kerja. Sehingga
banyak yang melanggar aturan birokrasi dan menyebabkan terjadinya ketegangan
dan konflik intern karyawan.
KASUS-5
1. Jika dikaitkan dengan aliran teori pengembangan organisasi, sistem di atas lebih
dekat dengan aliran yang mana?
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah,
menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan
sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik
banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal,
factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan
pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis
(emosi).
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis
bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku
ini merupakan jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut
teori neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg
menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-
organisasi.
Percobaan-percobaan Hawthone
Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku
individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal selalu ada dalam setiap
organisasi;keberadaannya tidak direncanakan,terjadi atas dasar keakraban dan hubungan-
hubungan baik menyangkut bidang pekerjaan atau tidak. Organisasi informal muncul
sebagai tanggapan akan kebutuhan social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan
orang lain.
Factor – factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :
1. Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap
muka yang ajeg.
4. Masalah-masalah khusus,
2. Kajilah keuntungan dan kelemahan sistem di atas!
o Kelebihan/keuntungan
-Berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut
-Membantu sistem komunikasi formal
o Kekurangan/kelemahan
-Dapat meninmubulkan perubahan-perubahan dari apa yang sedang
dilaksanakan
-Informasi yang disampaikan dapat berlebihan,kurang tepat,kurang terpecaya
Bersifat universal atau formal dan tidak hanya atas dasar keakraban,keberadaannya
direncanakan dan mampu memenuhi kebutuhan anggota organisasi. Pada
prinsipnya, kebutuhan-kebutuhan manusia dalam bidang kepegawaian dapat
dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a. Upah atau gaji yang layak, baik untuk pegawai sendiri maupun untuk keluarganya;
c. Uang lembur;
h. Pemberian asuransi.
Dengan demikian maka usaha untuk memenuhi kebutuhan material dan non
material menyebabkan manusia memper gunakan tenaga dan pikirannya untuk
mengerjakan hal-hal yang luar biasa dan berkreasi.
Diberikannya Insentif yang bertujuan untuk meningkatan kesejahteraan para karyawan atau
pegawai guna mencapai suatu keunggulan kompetitif. Program-program insentif
membayar seorang individu atau kelompok untuk apa yang bisa dihasilkannya. Simamora
(1997) menjelaskan kompensasi insentif (incentive compensation) adalah : “Program-
program kompensasi yang mengait kan bayaran (pay) dengan produktivitas”. Terlepas
dari bentuk-bentuk khusus program insentif, jika insentif diinginkan efektif, maka kondisi-
kondisi tertentu adalah perlu, dimana tingkat kondisi-kondisi dipenuhi memberikan
petunjuk mengenai bobot yang diberi insentif dalam keseluruhan paket kompensasi.
Untuk memenuhi syarat-syarat memberikan insentif antara lain sebagai berikut :
2. Mendapatkan perangsang itu sulit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.
3. Prosedur untuk memperoleh itu haruslah terbuka (open baar) dan proses pemilihannya
dilakukan secara jujur.
4. Pemberian perangsang dilakukan oleh pimpinan yang tertinggi dari badan administrasi
atau tempat kerja dari pegawai-pegawai secara berkala, sehingga muncullah kebanggaan
mereka yang menerima.
Penilaian Kinerja
Penilaian/evaluasi kinerja pegawai merupakan hal yang sangat penting arti dan peranannya
dalam proses pengambilan keputusan di masa depan tentang berbagai hal.
Menurut Marihot T.E Hariangja (2009), penilaian kinerja/penilaian unjuk kerja merupa kan
suatu proses organisasi dalam menilai unjuk kerja pegawainya. Dikemukakan pula arti
pentingnya penilaian kinerja yaitu sebagai feedback berikut :
5. Perencanaan karir, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencanaan karir bagi
pegawai dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi.
9. Dapat membantu pegawai mengatasi masalah yang bersifat eksternal, yaitu penilaian
unjuk kerja atasan akan menge tahui apa yang menyebabkan terjadinya unjuk kerja yang
jelek, sehingga atasan dapat membantu menyelesaikannya.
10. Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia, yaitu dengan
diketahuinya unjuk kerja pegawai secara keseluruhan, ini akan menjadi informasi
sejauhmana fungsi sumber daya manusia berjalan baik atau tidak.
2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga mereka termotivasi
untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi
yang terdahulu.