Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 2
2. Ketika budaya organisasi berbenturan dengan budaya yang diyakini oleh anggota organisasi
bagaimanakah manajemen organisasi yang akan diimplementasikan oleh seorang manajer
organisasi dalam menyikapi serta menanggulangi permasalahan tersebut?
Jawaban:
Pada dasarnya budaya yang terdapat dalam organisasi secara terbuka sudah didiskusikan
dengan matang oleh para pembuat peraturan untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi
tersebut. Apabila budaya tersebut memang sudah sesuai dengan tujuan organisasi serta
dinilai sangat penting dan baik, maka pihak manajemen berhak untuk mempertahankan
budaya tersebut demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Seperti misalnya dalam
peraturan pramugari terdapat batasan minimal tinggi dan budaya tersebut harus dipelihara
untuk menunjang pemberian pelayanan karena posisi kabin pesawat tinggi. Akan tetapi,
apabila budaya yang berbenturan dinilai dapat menghambat kinerja dari anggota organisasi,
maka pihak manajemen dapat melakukan evaluasi terhadap budaya tersebut dengan
kemungkinan hasil akhir akan merubah budaya yang dinilai perlu diubah ke budaya yang
diyakini oleh anggota organisasi.
Seperti contoh dalam sebuah HSO mengharuskan semua anggota organisasi untuk
melepas jilbab, yang artinya budaya organisasi tersebut berbenturan dengan budaya yang
diyakini oleh beberapa anggota organisasi maka selanjutnya manajer organisasi dapat
membuka forum diskusi mengenai budaya yang berbenturan tersebut, yang nantinya
menghasilkan keputusan seperti anggota organisasi diperbolehkan menggunakan jilbab
dengan ketentuan harus menyamakan dengan seragam yang mereka kenakan sehari-hari
dengan begitu keputusan yang dihasilkan dapat mempermudah kinerja anggota serta
mencapai tujuan organisasi.
Pertanyaan dari kelompok 3
1. Bagaimana cara mempertahankan budaya organisasi yang sudah terbentuk atau yg sudah ada
dalam organisasi tersebut?
Jawaban:
Dalam upaya mempertahankan budaya organisasi, Robbins (1996) menjelaskan terdapat
3 kekuatan yang memainkan bagian yang sangat penting yaitu :
1.1. Seleksi
Dalam proses seleksi ini memberi informasi kepada individu-individu mengenai
organisasi tersebut terutama mengenai peraturan organisasi, selanjutnya para
individu mempelajari organisasi tersebut dan menyeleksi dirinya sendiri apakah
budaya yang ada di organisasi tersebut sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang
dianut oleh individu tersebut. Karena pada dasarnya tujuan utama dari seleksi
adalah menyeleksi individu yang sudah tidak sesuai dengan unsur - unsur
budaya organisasi yang sudah diterapkan dalam organisasi tersebut sehingga
budaya yang ada dalam organisasi tersebut akan tetap terjaga dan terlaksana.
1.2. Manajemen Puncak
Tindakan manajer dalam menegakan unsur-unsur budaya organisasi yang ada di
dalam organisasi tersebut menjadi penentu keberhasilan pengimplikasian
terhadap individu yang ada di dalam organisasi tersebut. Lewat apa yang mereka
katakan dan bagaimana mereka berperilaku, eksekutif senior menegakkan
norma-norma yang mengalir ke bawah sepanjang organisasi, misalnya apakah
pengambilan risiko diinginkan, berapa banyak kebebasan seharusnya diberikan
oleh para manajer kepada bawahan mereka, pakaian apakah yang pantas dan
tindakan apakah akan dihargai dalam kenaikan upah, promosi, dan ganjaran lain.
1.3. Sosialisasi
Tidak peduli betapa baik yang telah dilakukan suatu organisasi dalam perekrutan
dan seleksi, individu yang telah menjadi anggota tidak sepenuhnya
diindoktrinasi dalam budaya organisasi itu. Yang paling penting, karena para
anggota baru tersebut tidak mengenal baik budaya organisasi yang ada. Oleh
karena itu, organisasi tampaknya akan berpotensi membantu anggota baru
menyesuaikan diri dengan budayanya. Proses penyesuaian ini disebut sosialisasi.
Dalam tahap sosialisasi ada 3 tahapan yaitu tahap sosialisasi antisipasi, tahap
pertemuan serta tahap perubahan dan pemahaman bertambah.
Robbins menjelaskan bahwa budaya yang kuat ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor
penyebaran yang menunjukkan seberapa besar individu mempunyai nilai-nilai yang sama
dan faktor intensitas yaitu tingkat komitmen individu terhadap nilai-nilai yang sama.
2. Bagaimana apabila budaya lama sudah tidak sesuai dengan perkembangan organisasi saat ini
namun para anggota juga tidak mau menerima atau menolak budaya baru yang
diimplementasikan dalam organisasi tersebut?
Jawaban:
Jika budaya lama sudah tidak sesuai dengan perkembangan organisasi saat ini tentunya
diadakan pembaharuan dengan menyesuaikan segala aspek perkembangan dari organisasi
tentunya. karena budaya organisasi tidak statis sama halnya dengan tujuan lingkungan dan
struktur organisasi yang secara terus menerus akan berubah. Mengatasi penolakan dalam
pembaharuan budaya organisasi dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan secara
tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua
pihak. Mengajak anggota organisasi untuk mengambil keputusan. Cara lain yang juga bisa
dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang menentang perubahan.
Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai kekuatan yang tidak kecil.
Tawarkan alternatif yang bisa memenuhi keinginan mereka. Manipulasi adalah menutupi
kondisi yang sesungguhnya. Misalnya memelintir fakta agar tampak lebih menarik, tidak
mengutarakan hal yang negatif, sebarkan rumor, dan lain sebagainya. Kooptasi dilakukan
dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam
mengambil keputusan.