Disusun Oleh :
Nurafini Anggraeni (210905500009)
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
B. Manfaat budaya organisasi
C. Budaya adaptif
D. Konsep Nilai Etika
E. Mengembangkan etika di tempat kerja
F. Lingkup etika kerja
G. Prinsip-prinsip etika bisnis
PENDAHULUAN
Saat ini dunia memasuki era baru dalam evolusi kehidupan organisasi.
Perubahan besar dalam lingkungan ekonomi yang disebabkan oleh globalisasi
dan teknologi telah memaksa organisasi untuk mentransformasikan dirinya
dengan tujuan agar dapat beradaptasi dan bertahan hidup di dunia baru.
Perubahan yang terjadi tidak hanya pada produk eksternal, kegiatan, atau
struktur, melainkan juga dalam cara organisasi beroperasi bahkan
tujuannya.Organisasi Bisnis berperan besar dalam membekali organisasi
perusahaan dengan basis pengetahuan dalam rangka memenangkan persaingan.
terutama dalam menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat. Agar
dapat mencapai tujuan secara efisien dan efektif serta dapat bertahan, tumbuh,
dan berkembang maka sebagai mahluk hidup, organisasi perlu membenahi
dirinya melalui belajar. Betapapun kuat dan besarnya, sebuah organisasi tidak
akan mampu bertahan dan berkembang, serta akan punah apabila tidak
melakukan penyesuaian diri selaras dengan perkembangan dan kemajuan
ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, teknologi, serta lingkungan.
Pemahaman budaya dan nilai etika dalam konteks organisasi bisnis sangat
penting di terapkan dalam organisasi karena memiliki dampak terhadap
keberhasilan jangka panjang organisasi. Budaya organisasi yang jelas dan nilai
etika yang kuat memberikan panduan tentang perilaku yang diharapkan dan
norma-norma yang harus diikuti oleh semua anggota organisasi. Pemahaman
yang baik tentang budaya dan nilai etika membantu karyawan untuk mengambil
keputusan yang tepat dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi. Pemahaman tentang budaya dan nilai etika membantu karyawan merasa
termotivasi dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Ketika mereka merasa nilai-
nilai yang dianut oleh organisasi sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka,
mereka cenderung merasa lebih puas dalam pekerjaan mereka dan memiliki
keterikatan yang lebih kuat terhadap organisasi.
Pengaruh budaya dan nilai etika terhadap keberhasilan organisasi bisnis
sangat penting. Budaya organisasi yang positif dan nilai etika yang kuat
menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
karyawan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kepuasan kerja dan membantu
mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi. Dengan memiliki tim yang
terlibat dan setia, organisasi dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan
mengurangi biaya yang terkait dengan pergantian karyawan. Ketika organisasi
berpegang teguh pada nilai-nilai etika yang jelas dan menghormati komitmen
mereka terhadap keberlanjutan sosial dan lingkungan, ini dapat meningkatkan
citra merek dan membangun kepercayaan pelanggan. Dalam jangka panjang, ini
dapat membantu organisasi memperoleh keuntungan kompetitif dan memperluas
pangsa pasar mereka.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya Organisasi
Penting untuk memahami dan memelihara budaya organisasi yang sesuai
dengan nilai-nilai dan tujuan organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui
komunikasi yang jelas, kepemimpinan yang baik, kebijakan dan praktik yang
konsisten, serta melalui upaya yang berkelanjutan dalam membangun dan
memperkuat budaya yang positif di seluruh organisasi. Dalam konteks
perusahaan, istilah budaya organisasi mengacu pada budaya yang ada di dalam
perusahaan, yang umumnya berbentuk organisasi dengan kerja sama antara
beberapa orang yang membentuk kelompok atau unit kerja. Studi ini berkaitan
dengan budaya yang berlaku di dalam perusahaan, dan istilah "budaya
organisasi" dan "budaya perusahaan" digunakan secara sinonim dalam
pembahasan selanjutnya. Budaya organisasi atau budaya perusahaan dapat
didefinisikan sebagai kumpulan nilai, keyakinan, asumsi, atau norma-norma
yang telah ada, disepakati, dan diikuti oleh anggota organisasi sebagai pedoman
perilaku dan pemecahan masalah dalam konteks organisasi tersebut. Budaya
organisasi juga merujuk pada kumpulan nilai atau norma-norma yang telah lama
berlaku dan dianut oleh anggota organisasi sebagai norma perilaku dalam
menghadapi masalah-masalah perusahaan. Budaya organisasi mempengaruhi
nilai-nilai sosialisasi dan internalisasi di antara anggota organisasi, serta
merupakan inti dari organisasi dan individu di dalamnya.
Budaya organisasi memiliki kekuatan sosial yang tidak terlihat, namun
dapat memotivasi orang-orang di dalam organisasi untuk melakukan aktivitas
kerja. Setiap individu di dalam organisasi secara tidak sadar mempelajari budaya
yang ada di lingkungan organisasinya. Terutama bagi individu baru, mereka
berusaha mempelajari apa yang dilarang dan diwajibkan, apa yang baik dan
buruk, apa yang benar dan salah, serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
di dalam organisasi tempat mereka bekerja. Dengan demikian, budaya organisasi
berperan dalam sosialisasi dan internalisasi bagi anggota organisasi. Budaya
organisasi yang kuat mendukung tujuan perusahaan, sementara budaya yang
lemah atau negatif dapat menghambat atau bertentangan dengan tujuan
perusahaan. Di perusahaan dengan budaya organisasi yang kuat, nilai-nilai
bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh sebagian
besar anggota organisasi (karyawan perusahaan). Budaya yang kuat dan positif
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku dan kinerja efektivitas
perusahaan.
Budaya organisasi mengacu pada kumpulan nilai-nilai, keyakinan, norma,
praktik, dan perilaku yang dikembangkan dan dibagikan oleh anggota organisasi.
Ini mencerminkan identitas dan karakteristik unik dari organisasi tersebut.
Budaya organisasi mencakup cara orang berinteraksi, berkomunikasi, bekerja
sama, dan mengambil keputusan di dalam organisasi. Budaya organisasi
memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan sikap anggota
organisasi, serta dalam menentukan keberhasilan dan kinerja organisasi secara
keseluruhan. Budaya yang positif dan sehat dapat meningkatkan kepuasan
karyawan, motivasi, keterikatan, dan produktivitas. Sebaliknya, budaya yang
negatif atau tidak sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi dapat
menghambat kinerja, menciptakan ketegangan, dan mempengaruhi reputasi
organisasi.
C. Budaya Adaptif
Budaya adaptif dalam konteks budaya dan nilai etika dalam organisasi
bisnis mengacu pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan, teknologi, dan tuntutan pasar. Ini melibatkan sikap
terbuka terhadap inovasi, fleksibilitas, dan kemampuan untuk mengubah praktik
dan strategi bisnis sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang muncul. Budaya
adaptif dalam organisasi bisnis memiliki beberapa komponen dan nilai etika
yang relevan, antara lain:
1. Fleksibilitas
Budaya adaptif mendorong fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. Ini
melibatkan kemampuan perusahaan untuk mengubah arah, metode, atau praktik
bisnisnya dengan cepat dan responsif. Perusahaan yang memiliki budaya adaptif
bersedia untuk mengesampingkan kebiasaan lama yang tidak lagi efektif dan
mengadopsi pendekatan baru yang lebih relevan.
2. Inovasi
Mendorong inovasi dan kreativitas di dalam organisasi. Perusahaan
menghargai ide-ide baru, dukungan untuk eksperimen, dan pembelajaran terus-
menerus. Ini menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk
berbagi ide, mengambil risiko yang terkontrol, dan mencoba pendekatan baru
untuk mencapai tujuan bisnis.
3. Pembelajaran dan Pengembangan
Menghargai pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan. Perusahaan
memberikan dukungan untuk pengembangan karyawan melalui pelatihan,
pendidikan, dan program pengembangan karir. Hal ini memungkinkan individu
untuk meningkatkan keterampilan mereka, memperoleh pengetahuan baru, dan
mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang terjadi di sekitar mereka.
4. Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis
Budaya adaptif memasukkan tanggung jawab sosial dan nilai-nilai etika
dalam keputusan dan tindakan perusahaan. Perusahaan menghargai praktik
bisnis yang bertanggung jawab secara sosial, termasuk memperhatikan dampak
lingkungan, keterlibatan dalam komunitas, dan kesejahteraan karyawan. Nilai-
nilai etika seperti integritas, kejujuran, dan keadilan juga menjadi landasan bagi
budaya adaptif yang sehat.
Dalam organisasi bisnis, budaya adaptif yang kuat memungkinkan
perusahaan untuk terus maju, berinovasi, dan tetap relevan di tengah perubahan
yang terjadi. Hal ini juga dapat mempengaruhi reputasi perusahaan, memotivasi
karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif
Pertanyaan:
1. Bagaimana budaya kerja yang inklusif dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan dan kepuasan karyawan?
2. Mengapa transparansi dalam praktik bisnis penting bagi keberhasilan
perusahaan dan hubungan dengan pelanggan?
3. Apa manfaat dari mengintegrasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan
dalam praktik bisnis perusahaan?
4. Bagaimana perusahaan ABC dapat memperbaiki budaya kerja yang inklusif
dan memperkuat nilai etika mereka?
5. Apa langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan ABC untuk
meningkatkan transparansi dalam praktik bisnis mereka?