PERTEMUAN KE 12
BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi adalah sebuah karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan
menjadi panutan organisasi sebagai pembeda antara satu organisasi dengan organisasi yang
lain. atau budaya organisasi juga diartikan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima
dan dipahami secara bersama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam aturan perilaku
yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Asal muasal budaya organisasi bersumber dari pendirinya karena pendiri dari organisasi
tersebut memiliki pengaruh besar akan budaya awal organsiasi baik dalam hal kebiasaan atau
ideologi. Contohnya misi yang dapat ia paksakan pada seluruh anggota organsiasi. Dimana hal
ini dilakukan dengan pertama merekrut dan mempertahankan anggota yang sepaham. Kedua,
melakukan indokrinasi dan mensosialisasikan cara pikir dan berperilaku kepada karyawan.
Lalu yang terakhir adalah pendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong anggota
untuk mengidentifikasi diri, dan jika organisasi mengalami kemajuan maka organisasi akan
mencapai kesuksesan, visi, dan pendiri akan dilihat sebagai faktor penentu utama keberhasilan.
Budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu
kebenaran oleh semua orang dalam organisasi. Budaya organisasi menjadi acuan bersama
diantara manusia dalam melakukan interaksi dalam organisasi. Budaya organisasi adalah
bagaimana orang merasakan tentang pekerjaan baik dan apa yang membuat orang bekerja
bersama dalam harmoni. Budaya organisasi merupakan perekat bagi semua hal didalam
organisasi. Budaya organisasi adalah bagaimana orang merasa tentang melakukan pekerjaan
baik dan apa yang membuat peralatan dan orang bekerja sama dalam harmoni.
Hal ini merupakan perekat dan menjadi minyak yang melicinkan. Budaya organisasi
merupakan pola tentang bagaimana orang melakukan sesuatu, apa yang mereka percaya, apa
yang dihargai dan apa yang sebaiknya dihindari. Budaya organisasi adalah bagaimana dan
mengapa orang mengambil pekerjaan yang berbeda dalam perusahaan. Budaya organisasi
bersifat berbeda antara satu dan lain organisasi, masing-masing mempunyai ciri spesifik yang
membedakan. Namun, budaya organisasi tidak selalu tetap, dan perlu selalu disesuaikan
dengan perkembangan lingkungan. Perubahan budaya organisasi diperlukan agar organisasi
dapat tetap survive, mengembangkan budaya berprestasi, merubah pola pikir dan memelihara
kepercayaan dalam organisasi.Budaya organisasi mempunyai peran penting dalam
mementukan pertumbuhan organisasi.
selanjutnya yang penting adalah seberapa jauh implikasi perubahan tersebut ke dalam
organisasi apa saja yang harus diubah dan bagaimana cara yang harus kita lakukan untuk
mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan Hal tersebut menunjukan bagaimana cara suatu
organisasi harus dikembangkan.
Budaya organisasi adalah cara orang melakukan sesuatu dalam organisasi, budaya organisasi
merupakan satuan norma yang terdiri dari keyakinan, sikap,core values dan pola perilaku yang
dilakukan orang dalam organisasi bersama, core values dan pola perilaku yang mempengaruhi
kinerjavorganisasi. Keyakinan adalah semua asumsi dan persepsi tentang sesuatu, orangdan
organisasi secara keseluruhan, dan diterima sebagai sesuatu yang benar dansah. *ore values
adalah nilai-nilai dominan yang diterima diseluruh organisasi,sedangkan pola perilaku adalah
cara orang bertindak terhadap orang lainnya. +anorganisasi dengan keyakinan atas potensi
orangnya dan core values atas penghargaan akan mempunyai pola perilaku yang diinginkan
dalammemperlakukan orang lain.
Individual initiative,
yaitu tingkat tanggung ja!ab, kebebasan dankemerdekaan yang dimiliki individu
Risk tolerance,
yaitu suatu tingkat dimana pekerja didorong mengambilresiko, menjadi agresif dan
inovatif.
Direction,
yaitu kemampuan organisasi menciptakan tujuan yang jelas danmenetapkan harapan
kenerja.
Management support,
yaitu tingkatan dimana manager mengusahakan komunikasi yang jelas, bantuan
dan dukungan pada bawahannya Contonya yaitu jumlah aturan dan pengalaman
langsung yang dipergunakan untuk melihat dan menganalisa perilaku pekerja
Identity,
yaitu tingkatan dimana anggota mengidentifikasi bersama organisasi secara
keseluruhan dari pada dengan kelompok kerja atau bidang keahlian profisional tertentu.
Reward system,
yaitu susatu tingkatan dimana alokasi re!ard, kenaikan gaji atau promosi , didasarkan
pada kinerja pekerja, dan bukan pada sinioritas atau favoritisme.
Conflict tolerance
yaitu suatu tingkatan diaman pekraja didorong menyampaikan konflik dan kritik secara
terbuka.
Budaya organisasi akan meningkatkan motivasi staf dengan memberi mereka perasaan
memiliki, loyalitas, kepercayaan dan nilai-nilai, dan mendorong mereka berpikir positif tentang
mereka dan organisasi. dengan demikian, organisasi dapatmemaksimalkan potensi stafnya dan
memenangkan kompetisi.dengan memahami budaya organisasi, kita dapat memperbaiki
perilaku dan motivasi sumber daya manusia sehingga meningkatkan kinerjanya dan pada
gilirannya meningkatkan kinerja organisasi untuk mencaoai tujuan organisasi. Namun,budaya
organisasi harus selalu dikembangkan sesuai dengan
perkembangan lingkungan. Budaya organisasi yang statis suatu saat akan menjaditidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang bersifat dinamis sebagai responsterhadap perubahan
lingkungan.Budaya organisasi seperti sebuah lingkaran, setengah di ba!ah adalah :
operasional,
yaitu tentang apa yang dikerjakan, piranti keras, sistem, control, produksi, dan
keuntungan. "ementara itu, setengah diatas adalah faktor human atau manusia,
mengenai bagaimana kita melakukan operasi dengan pengertian,komunikasi,
kepercayaan, hubungan, dan keikutsertaan.Budaya perusahaan yang terbuka dan
seimbang sangat produktif karenamemberikan kesempatan pada orang untuk memba!
akan dirinya dalam pekerjaan. Namun, kebanyakan budaya perusahaan mempunyai
bagian setengah budaya ,yaitu faktor operasi, berkembang dengan baik. akan tetapi,
bagian setengah atasnya, yaitu faktor humman kurang berkembang. Bagi kebanyakan
organisasi,masalah
a. what
atau apa sudah ditentukan oleh teknologi, pelanggan, pasar, hukum,dan sebaginya.
eleksibilitas terbesar pada
b. how
atau bagaimana merekamengerjakannya. Pengertian, nilai, sikap, kepercayaan, dan
motivasi datang dari how atau bagaimana dilakukan dari pada what atau apa yang
dilakukan.Peluangnya terletak pada bagaimana kita melakukan sesuatu. keadaan
tersebut menunjukkan budaya kerja yang tidak seimbang, antara aspek operasional
dengan aspek manusia.
Banyak organisasi tertekan untuk melakukan perubahan agar tetap dapat bersaing dan
bertahan. Organisasi menyadari bahwa perubahan harus dilakukan karena tekanan persaingan
eksternal. Perlu diputuskan untuk segera melakukan training bagi staf untuk memperbaiki
kompetensi dan motivasi. dapat dikirim mengikuti training di tempat yang nyaman untuk
membahas masalah yang dihadapi, mengembangkan strategi baru untukmengatasi persoalan,
membangn tim spirit dan timbuhnya rasa persahabatan.
Budaya suatu organisasi sudah saatnya dilakukan perubahan apabila terdapat dua
organisasi atau lebih yang mempunyai latar belakang berbeda bergabung dan timbul konflik
berkepanjangan di antara kelompok yang berbeda mulai merusak kinerja. atau keika organisasi
dalam cara kerjanya telah menghalangi kesempatan untuk berubah dan melakukan persaingan.
Penelusuran kebutuhan akan perubahan budaya organisasi harus dilakukan sejak lama karena
proses perubahan budaya perlu waktu lama untuk menghasilkan. semakin lama menunggu
untuk melakukan proses, akan semakin sulit tugasnya.
e. rendahnya produktivitas
c. action plan
untuk mendukung rencana strategis menyeluruh, dan hal ini harus disetujui bersama
oleh pemimpin dan anak buahnya,kecenderungan manusia adalah merasa puas dengan
dirinya sendiri. dari perspektik psikologis, orang termotivasi oleh kesenangan, atau
menghindari kepusingan. tanpa menindaklanjuti hasil dan memberikan tekanan pada
non-kinerja, motivasi untuk menghindari kepusingan dikurangi. Hal ini mendorong orang
mengembangkan kenyamanan. menindaklanjuti pencapaian tujuan merupakan satu
cara mengurangi perasaan puas terhadap dirinya sendiri di tempat pekerjaan.
yang paling pasti untuk mematikan dorongan terhadap prestasi kerja adalah
dengan memberi reward dengan orang secara tidak adil. memberi penghargaan yang
sama pada semua staf, terlepas dari kinerja atau jasa yang telah diberikan adalah
merupakan tindakan ketidak adilan. sekarang masih banyak pemimpin melakukannya
sehingga menimbulkan ketidak nyamanan.banyak organisasi memberikan kenaikan
bonus dalam jumlah yang sama kepada pekerjanya, sedangkan tingkat kinerjanya
bervariasi. Namun, apabila kriteria kinerja ditetapkan dengan jelas lebih dahulu dan
penilain kinerja dilakukan secara profesional, maka tidak akan ada masalah dalam
mengaitkan reward pada kinerja
Budaya yang sukses dapat menerima lingkungan yang kompetitif dalam semua tingkat
dimensi individu, tim atau organisasi.
merupakan konsep yang sulit bagi banyak orang, bukan hanya manajer. ;isi
memerlukan imajinasi kreatif untuk memvisualisasikan menjadi sesuatu yang berbeda
dan lebih baik dari sekarang. ;visualisasi tersebut merupakan inspirasi dari tujuan.
dengan demikian, visi dapat menjadi inspirasi tentang tujuan yang hendak dicapai.
Manajemen Perubahan yang kreatif adalah perubahan yang didukung oleh adanya
inovasi, dan inovasi yang berkembang cepat adalah dalam bidang teknologi. inovasi
teknologi dan pembagian kerja meningkatkan permintaan akan pengetahuan teknis
pada semua tingkatan dan konsekuensinya orang harus lebih banyak berpikir dari pada
melakukan.untuk mengatasi perubahan perlu melakukan manjemen perubahan
6) budaya partnership
7) manajemen peubahan
8) nilai-nilai sosial
Menguasai Perubahan Budaya Organisasi Banyak organisasi melewati jalan yang salah
dalam mencari perubahan budaya organisasi. Hal ini dapat menyebabkan inisiatif untuk
melakukan perubahan budaya organisasi gagal atau tidak dapat dilanjutkan. tidak
mengherankan apabila banyak pemimpin mulai ragu-ragu terhadap kemungkinan
melakukan perubahan organisasi.Budaya organisasi dapat dibuat dan diubah. Banyak
aspek dan pelajaran dapat diperoleh dari usaha perubahan budaya organisasi,
diantaranya sebagai berikut:
a. Perubahan budaya organisasi yang efektif harus dimulai dengan perubahan pola
pikir.
b. Organisasi yang sukses mempunyai budaya organisasi yang sejalan denganvisi,
misi, strategi, tujuan, dan lingkungan
c. Untuk mencapai kredibilitas dan memperoleh komitmen orang, kebijakan, prosedur,
dan praktik harus konsisten dengan budaya baru.
d. Untuk mendapatkan kembali budaya organisasi yang baik, diperlukan rasionalitas
yangkuat untuk memastikan terjadinya asimilasi budaya
di seluruh organisasi, program perubahan budaya harus memanfaatkan berbagai
mekanisme transmisi budaya.untuk mencapai perubahan budaya yang mendalam
dan berkelanjutan,diperlukan pendekatan partisipatif.komitmen dari pimpinan puncak
adalah sangat penting untuk keberhasilan perubahan budaya.Untuk mempercepat
perubahan budaya, perlu melibatkan opinion leader.Perlu diciptakan mimpi yang
kuat dari budaya baru.
Susanto: Pengertian budaya organisasi menurut susanto adalah nilai-nilai yang menjadi
pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha
penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus
memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau
berperilaku.
Robbins: Budaya organisasi menurut Robbins adalah suatu sistem makna bersama yang dianut
oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.
Gareth R. Jones: Definisi budaya organisasi menurut Gareth R. Jones adalah suatu persepsi
bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu sistem dari makna bersama.
Walter R. Freytag: Pengertian budaya organisasi menurut Walter R. Freytag bahwa budaya
organisasi adalah asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang disadari atau tidak disadari yang mampu
mengikat kepaduan suatu organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menentukan pola perilaku para
anggota di dalam organisasi.
Larissa A. Grunig, et.al.., : Menurut Larissa A. Grunig, et. al.., bahwa budaya organisasi adalah
totalitas nilai, simbol, makna, asumsi, dan harapan yang mampu mengorganisasikan suatu
kelompok yang bekerja secara bersama-sama.
Lathans (1998): Budaya organisasi menurut Lathans (1998) adalah norma-norma dan nilai-nilai
yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan berperilaku
sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
Sarpin (1995): Pengertian budaya organisasi menurut sarpin adalah suatu sistem nilai,
kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur
system formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
Schein: Menurut Schein, pengertian budaya organisasi adalah suatu pola dari asumsi-asumsi
dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu, dengan
maksud agar organisasi elajar mengatasi dan menganggulangi masalah-masalah yang timbul
akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik,
sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk
memahami, memikirkan dan merasakan berkanaan dengan masalah-masalah tersebut.
Mondy dan Noe (1996): Menurutnya budaya organisasi adalah system dari shared values,
keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan
struktur formalnya untuk menciptakan norma-norma perilaku.
Hodge, Anthony dan Gales (1996): Budaya organisasi menurut mereka adalah konstruksi dari
dua tingkat karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan (observable) dan yang
tidak kelihatan (unoservable).
5. Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
6. Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak boleh.
Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau
budaya organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada
beberapa fungsi budaya, yaitu :
3. Sebagai sumber
7. Sebagai warisan
10.Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk
nation – state
1) Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan yang benar dan
yang salah.
Menurut pendapat Beach (Horrison, 1972) mencatat tujuh fungsi penting budaya
organisasi, yaitu :
3) Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat tujuh karakteristik utama yang
secara keseluruhan yaitu sebagai berikut...
1) Innovation and Risk Talking (Inovasi dan pengambilan resiko), adalah suatu tingkatan
dimana pekerja didorong untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko
5) Team Orientation (Orientasi pada tim), dimana aktivitas kerja di organisasi berdasar tim
daripada individual
1) Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, merupakan yang harus dihidupkan
dalam organisasi, baik itu surat-menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang
masuk/keluar, dan sebagianya yang membantu dalam kinerja organisasi.
3) Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan budaya organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana
disiplin merupakan karakter dari orang-orang sukses yang dapat menghargai waktu.
4) Inovasi Budaya organisasi biasanya akan mendorong anggota team untuk melahirkan
suatu ide-ide kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yaitu kemajuan
organisasi.
Teori-Teori Budaya Organisasi
Sebuah teori komunikasi mengenai semua simbol komunikasi seperti tindakan, rutinitas, dan
percakapan dan makna yang dilekatkan pada simbol tersebut. Konteks perusahaan, budaya
organisasi dianggap sebagai salah satu strategi dari perusahaan dalam meraih tujuan serta
kekuasaan. Teori budaya organisasi ini memiliki beberapa asumsi dasar yakni sebagai berikut...
2. Penggunaan dan interpretasi simbol yang sangat penting dalam budaya organisasi.
Disaat seseorang memahami simbol tersebut, maka seseorang akan mampu bertindak
menurut budaya dari organisasinya.
3. Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan
dalam budaya ini juga bervariasi. Dimana setiap organisasi memiliki budaya yang
berbeda-beda dan setiap individu dalam organisasi tersebut memiliki penafsiran budaya
dengan berbeda. Biasanya, perbedaan budaya dalam organisasi justru menjadi
kekuatan dari organisasi sejenis lainnya.