Anda di halaman 1dari 4

KLINIK SYIFAUNNAAS

NILAI BUDAYA ORGANISASI KLINIK RAWAT INAP


RUMAH BERSALIN SYIFAUNNAAS
PERIODE 2023 – 2028

I. PENDAHULUAN
Klinik Rawat Inap / Rumah Bersalin Syifa’un naas merupakan CV
(Perusahaan Swasta) yang mempuyai pendapat bahwa manusia itu mempunyai
kehidupan setelah kehidupan dunia yaitu akhirat sehingga segala kegiatan harus
didasari Agama. disisi lain juga menekankan pentingnya dibagian Budaya organisasi
yang kuat dalam mencapai kesuksesan.
Pada Era Industri yang diutamakan adalah kualitas, produktifitas, efisiensi,
dan marketing masal sedangkan manajemen yang popular pada masa itu adalah Six
Sigma. Pada Era Informasi yang menjadi focus adalah pengetahuan (knowledge),
pembelajaran (learning), pemberdayaan (empowerment), pertumbuhan individu
(personal growth), dan kepuasan pelanggan. Sedangkan pada Consciusness Age yang
diutamakan adalah nilai (value), etika (ethics), kolaborasi (collaboration) dan
Corporate Social Responsibility(CSR).
Budaya Organisasi menjadi penentu kesuksesan sebuah bisnis. Era ini dipicu
oleh terjadinya peningkatan dalam berbagai hal seperti tekanan kompetisi, resiko dan
ketidakpastian, juga pertumbuhan teknologi yang makin cepat. Untuk dapat bertahan,
maka setiap perusahaan atau organisasi harus melakukan transformasi. Diperlukan
cara berfikit, sudut pandang, dan aturan baru untuk menjawab tantangan prubahan
yang ada. Selain transformasi bisnis yang diantaranya mliputi struktur dan strategi,
korporasi juga harus melakukantransformasi budaya yang meliputi visi, misi dan nilai
korporasi. Mengapa transformasi budaya perusahaan penting? Telah banyak riset
yang menunjukkan pentingnya budaya korporasi.

II. PENGERTIAN
1. Budaya organisasi adalah sebuah system makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi- organisasi lainnya.
System makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung
tinggioleh organisasi. (Wikipedia. Bahasa Indonesia)
2. Menurut Cushway dan Lodge (GE :2000), budaya organisasi merupakan system
nilai organisasi akan mempengaruhi cara pekerja dilakukan dan cara para
karyawan berprilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya
organisasi adalah system nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi,
yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para nggota
organisasi.

Fungsi dari Budaya Organisasi

Pertama, budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya
organisasi menjedi pembeda yang jelasantara satu organisasi dengan yang lain.

Kedua, budaya organisasi membawa suatu identitas bagi anggota-anggota


organisasi. Apabila budaya Klinik Syifa’un naas berhasil dibangun maka
managemendan seluruh pegawai akan memiliki rujukan yang jelas dalam
membentuk karakter pribadi dan karakter layanan sesuai dengan nilai – nila yang
disepakati sekaligus akan tumbuh kebanggaan terhadap Klinik Syifa’un Naas dan
akan melawan/ menghindari setiap nilai yang merugikan Kinik Syifa’un Naas.

Ketiga, budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada


sesuatu yang lebih luas (kepentingan organisasi) daripada kepentingan individual.

Keempat, budaya organisasi meningkatkan kohesivitas social. Para pegawai akan


memiliki nilai – nilai yang menyatukan mereka sehingga sesame mereka akan
memiliki hubungan yang hangat dan sling menguatkan.

Kelima, budaya organisasi sebagai system makna bersama. Budaya organisasi


mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan
kata lain, budaya adalah sebuah system makna bersama. Karena itu, harapan yang
dibangun dari sisi adalah bahwa individu- individu yang memiliki latar belakang
yang berbeda atau berbeda di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan
memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.

Keenam, budaya organisasi dapat mempunyai dampak signifikan pada prestasi


kerja lembaga atau perusahaan dalam jangka panjang.

Ketujuh, budaya organisasi bahkan merupakan factor yang lebih penting dalam
menentukansukses atau kegagalan perusahaan dalam decade mendatang. Artinya
keberlangsungan sebuah Klinik untuk terus tumbuh dan berkembang atau
runtuhnya bukan ditentukan oleh fasilitas gedung Klinik yang megah, alat-alat
kesehatan yang lengkap dan sumber daya insani yang professional akan tetapi
lebih ditentukan oleh sejauh mana para pegawai dan pimpinan Klinik memiliki
nilai nilai positif yang diperjuangkan bersama. Mereka bekerja bukan sekedar
untuk memperoleh imbalan semata akan tetapi mereka bekerja sebagai bentuk
pengabdian kepada Allah SWT dengan memberikan pelayanan yang
terbaik(ihsan) kepada sesame.
3. Ideologi dan nilai dari para pendiri dan pemilik
Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya
awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena
kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan
organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada
seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara.
Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran
dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan
menyosialisasikan cara piker dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir,
perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan
untuk mengidentifikasi diri, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi
pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu
dipandang sebagai factor penentu utama keberhasilan itu. Dititik ini, seluruh
kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi. Di Klinik Syifa’un
Naas visi dan misi pemilik dan pimpinan bias dijadikan salah satu rujukan penting
dalam merumuskan budaya organisasi Klinik Syifa’un Naas.

4. Kebiasaan atau tradisi positif yang sudah lama diterima dan menjadi penggerak
organisasi.
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di
sebuah organisasi saat ini merupakanhasil atau akibat dari yang telah dilakukan
sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya dimasa lalu. Nilai
kebiasaan dan tradisi yang positif ini secara formal tidak berasa dari nilai- nilai
para pendiri juga bukan dari nilai nilai normative perusahaan namun sebagai hasil
dari interaksi dan komunikasi seluruh pihak yang terlibat dalam seluruh kegiatan
organisasi dan layanan kesehatan yang diberikan kepada pelanggan. Dari proses
interaksi antar pegawai dan seluruh pihak yang terkait kemudian muncul nilai
nilai positif yang berfungsi seperti code of conduc secara tidak tertulis.

5. Pengaruh dari nilai nilai yang ada di masyarakat


Pengaruh dari nilai nilai yang ada di masyarakat. Karena anggota organisasi itu
terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, maka nilai nilai budaya
organisasi sedikit atau banyak akan ikut dipengaruhi oleh berbagai pemikiran
yang berkembang dimasyarakat.

Cara Membagun Budaya Organisasi


Nilai- nilai yang ada di Klinik Syifa’un Naas:

Visi :
Klinik Syifaunnaas

VISI DAN MISI


VISI

Terwujudnya klinik pratama yang komprehensif dan berkualitas.

MISI

 Memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standart


operasionalisme yang belaku.
 Memberikan pelayanan yang saling mendukung dari beberapa
segi.
 Mengutamakan kepuasan pelanggan.
 Berpatisipasi dalam melaksanakan progam pemerintah.

NILAI

Integrasi dalam pelayanan

Koordinasi dalam memberikan pelayanan

Harmonis dalam bekerja tim

Leader dan edukatif

Adil tanpa memandang ras, agama, dan status pasien

Santun dan komunikatif

Anda mungkin juga menyukai